NovelToon NovelToon
KESALAHAN PENGHANCUR MASA DEPAN

KESALAHAN PENGHANCUR MASA DEPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Nikahmuda / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mardianna

Di tahun terakhir mereka sebagai siswa kelas 3 SMA, Karin dan Arga dikenal sebagai musuh bebuyutan. Mereka sering bertengkar, tidak pernah sepakat dalam apapun. Namun, semua berubah di sebuah pesta ulang tahun teman mereka.

Dalam suasana pesta yang hingar-bingar, keduanya terjebak dalam momen yang tidak terduga. Alkohol yang mengalir bebas membuat mereka kehilangan kendali, hingga tanpa sengaja bertemu di toilet dan melakukan sebuah kesalahan besar—sebuah malam yang tidak pernah mereka bayangkan akan terjadi.

Setelah malam itu, mereka mencoba melupakan dan menganggapnya sebagai kejadian sekali yang tidak berarti. Namun, hidup tidak semudah itu. Beberapa minggu kemudian, Karin mendapati dirinya hamil. Dalam sekejap, dunia mereka runtuh.

Tak hanya harus menghadapi kenyataan besar ini, mereka juga harus memikirkan bagaimana menghadapinya di tengah sekolah, teman-teman, keluarga, dan masa depan yang seakan hancur.

Apakah mereka akan saling menyalahkan? Atau bisakah kesalahan ini menjadi awal dari sesuatu yang tidak terduga? Novel ini mengisahkan tentang penyesalan, tanggung jawab, dan bagaimana satu malam dapat mengubah seluruh hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mardianna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana

Rico: "Lo kan deket sama Karin, coba deh ngomong sama dia biar Karin minta izin ke bokapnya Arga. Lo tau sendiri, bokapnya cuma percaya kalo Karin yang ngomong."

Revi: mengernyit "Hah? Kenapa gue yang harus ngomong sama Karin? Kayak nggak ada cara lain aja."

Rico: "Please banget, beb. Biar kita semua bisa ikut. Lo kan jago ngebujuk Karin. Lagian, bisa juga ciwi-ciwi ikut. Kan lebih seru kalau semuanya bisa barengan."

Revi: tersenyum "Oh, jadi kalian juga mau ciwi-ciwi ikut ya? Gue pikir cuma Arga aja."

Rico: "Iya, Kita mau ngumpul bareng, bikin momen yang seru."

Revi: "Hmm, oke deh. Gue coba dulu, tapi Karin tuh kadang susah banget dibujuk. Kalo dia baper, bisa ribet."

Rico: "Gue tau, beb. Tapi kalo ada yang bisa meyakinkan dia, pasti lo. Jadi, please deh, bantuin kita. Kita semua pengen banget arga. ikut."

Revi: mengangguk "Baiklah, gue coba. Tapi jangan harap gue bisa langsung berhasil. Karin itu bukan orang yang gampang terpengaruh."

Rico: "Gue yakin lo bisa. Makasih banyak, beb. Kalo lo berhasil, kita bakal punya waktu yang keren bareng-bareng."

Revi: "Oke, gue coba. Tapi lo juga harus siap kalo gue butuh bantuan. Deal?"

Rico: "Deal! Makasih, beb. Gue tunggu kabar baiknya."

Revi: "Siap, nanti gue kabarin. Semoga aja Karin mau."

Fano: “Kalo Arga nggak bisa ikut touring, mending kita bikin acara buat kelas aja.”

Cicio: “Maksudnya gimana? Acara apa?”

Fano: “Gue bisa bikin proposal. Gue kan mantan anggota OSIS, jadi pasti bisa ngurusin.”

Denandra: “Wah, punya temen pinter dan berpengaruh nih. Oke juga tuh.”

Bibo: “Jadi kita bakal bikin apa? Kayaknya seru banget!”

Fano: “Gue pikir, mending kita nyewa villa buat satu kelas. Jadi kita bisa barengan, bikin momen yang bakal dikenang.”

Riko: “Iya, biar kita bisa punya kenangan sebelum lulus. Semester genap pasti pada sibuk banget, jadi momen ini bisa jadi keren.”

Bibo: “Gue setuju! Villa yang ada fasilitasnya lengkap biar semua bisa nikmatin.”

Cicio: “Gue juga setuju. Lagian, kalo kita ngumpul kayak gini, jadi inget kenangan-kenangan kelas.”

Fano: “Oke, gue bakal urus proposalnya. Nanti gue ajak Arga buat diskusi juga. Kita bisa buat acara yang seru dan berkesan.”

Denandra: “Sip, gue tunggu kabar dari lo. Semoga bisa cepat terlaksana.”

Fano: “Oke, gue bakal umumin di kelas pas baru bel jam istirahat nanti. Jadi semua bisa denger dan kasih pendapat.”

Denandra: “okei”

Bibo: “Jadi, jam istirahat nanti kita bakal bikin rencana sama satu kelas.”

Fano: “Betul banget! Gue bakal bikin pengumuman dan ajak semua diskusi. Semoga semua pada setuju.”

——

Karin: “Gue ke toilet dulu ya. Kalau udah bel masuk tapi gue belum balik, bilangin guru ya berarti toiletnya antri. Biasa pagi suka rame.”

Teman-teman Karin: “Oke, Rin. Hati-hati.”

Saat Karin menuju ke lorong belokan toilet, tiba-tiba...

Brukkkkkkkk

Karin: “Aw!”

Arga: “Kalo jalan pake mata, dong!”

Karin: “Lo lagi? Bisa nggak sih gue nggak ketemu lo sehari aja?”

Arga: “Sini gue bantuin.”

Karin mulai meraih tangan Arga, tapi tiba-tiba Arga melepaskannya, membuat Karin jatuh lagi.

Karin: “Eh, lo ngapain sih? Jahat banget!”

Arga: “Eh, sorry. Gue nggak sengaja.”

Karin: “Jahat, lo! Kapan lo mau berhenti nyebelin?”

Arga: “Udah, ya. Gue mau masuk. Bentar lagi bel, kan.”

Karin: “Lo tuh emang nggak ngerti situasi.“

Arga: “berisik gue mau ke kelas.”

Karin: “Gue masih nggak ngerti kenapa lo harus terus-terusan bikin hidup gue ribet!”

Arga: “Karena lo juga ribet, Rin. Tapi, yaudah. Jangan lupa hati-hati di toilet.”

Karin: “Tuh, kan. Lo tetep nggak ada perubahan.”

Arga melanjutkan langkahnya menuju toilet, sementara Karin masih berdiri di situ dengan wajah marah dan bingung.

Setelah Karin selesai di toilet, bel berbunyi.

Kringg... Kringgg...

Karin buru-buru menyelesaikan kewajibannya dan masuk ke kelas dengan tergesa-gesa. Dia langsung salim sama ibu guru dan minta maaf.

Karin: “Bu, maaf ya. Saya terlambat karena antri di toilet.”

Ibu Guru: “Oh, nggak apa-apa, Karin. Selama ini kamu memang tidak pernah terlambat. Silakan duduk.”

Di belakang, Arga nyeletuk.

Arga: “Ngapain aja sih, Karin? Dari kantin, ya?”

Ibu Guru: “Arga, Karin bukan kamu ya? Dia nggak seperti itu.”

Karin: melirik Arga sambil julurin lidah “Eh, lo! Belajar aja yang bener!”

Arga: menatap Karin dengan sinis “Ya udah, diem aja lo.”

Ibu Guru: “Arga, jangan bikin masalah. Karin, duduklah. Kita lanjut pelajaran.”

Karin duduk sambil memasang ekspresi cemberut, sedangkan Arga hanya mengerutkan dahi dan kembali fokus ke depan.

Selama pelajaran, Arga tampak mengantuk dan akhirnya ketiduran di bangkunya. Ibu Guru, yang melihat ini, langsung mendekati Arga.

Ibu Guru: “Arga! Bangun! Kenapa tidur di kelas? Ini bukan tempat tidur, lho!”

Arga: kaget bangun dan menggosok mata “Hah? Iya, Bu. Maaf.”

Ibu Guru: “Kamu ini, ya. Sering banget tidur di kelas. Punya rumah sendiri, kok, malah tidur di sini. Ada yang hilang dari rumah?”

Arga: tersenyum canggung “Enggak, Bu. Hanya capek aja.”

Ibu Guru: “Capek? Kalau capek, ya tidur di rumah. Kalau tidur di kelas, kamu bakal jadi contoh buruk buat teman-teman.!”

Karin: nyelutuk sambil setengah tertawa “Bu, jangan-jangan Arga lagi nyoba teknik baru buat jadi manusia hibrida, bisa tidur sambil belajar!”

Ibu Guru: tersenyum “Arga, kalau kamu nggak mau jadi manusia hibrida, sebaiknya bangun dan fokus. Atau kalau mau tidur, bilang aja, nanti disiapin bantal!”

Arga: merasa malu “Iya, Bu. Terima kasih.”

Ibu Guru: “Nah, itu baru baik. Ayo, semua kembali fokus ke pelajaran. Arga, jangan tidur lagi, ya. Kecuali mau bawa bantal ke sekolah.”

Kelas pun tertawa kecil, dan Arga kembali duduk dengan lebih waspada.

Jam istirahat tiba

Kringgg... Kringgg...

Fano: "Kalian jangan keluar dulu ya, gue mau ngomong."

Arga: (berbicara ke Bibo) "Ngomong apaan tuh, Fano?"

Bibo: "Dengerin aja."

Sisil: "Apaan sih, Fan?"

Tino: "Kita mau ke villa, seru nggak? Biar banyak ciwi-ciwi juga." (berbisik ke Arga)

Cicio: "Diem, ajg."

Denandra: "Hust."

Intan: "Apaan sih, Fan? Lama."

Tiara: "Diem, Intan. Berisik lo."

Fano: "Oke, gimana kalau kita bikin rencana ke villa satu kelas? Kan kita udah kelas 3, biar seru ada kenangannya."

Arga: "Hah, apaan sih?"

Rico: "Gapapa, kan gue jadi bisa bucin sama Revi."

Karin: "Gue nggak bakal boleh sih."

Bella: "Aw, aw, aw. Karin harus ikut! Ini kan acara anak kelas."

Fano: "Nanti gue bakal bikin proposal biar dapet ACC dari guru, oke?"

Satu kelas: "Oke, setuju!"

Karin: (garuk kepala) "Males banget..."

Katy: "Enak dong, kita nanti ketemu yayang, Galang."

Wina: "Ah, elu mah."

Sisil: "Diem."

Tria: "Tau lo, Gatel."

Revi: "Yey, gue bisa pacaran dengan bebas!"

Sarah: "Rev, jangan ya dek, ya."

Obi: "Lang, nanti lo ikut?"

Galang: "Gatau, liat nanti."

Bersambung…

1
Ella Ella
semangat up thor
Rieya Yanie
smga karin gak hamil tp arga tetep tanggung jawab
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!