NovelToon NovelToon
Naii: Jangan Panggil Aku Janda

Naii: Jangan Panggil Aku Janda

Status: tamat
Genre:Tamat / Spiritual
Popularitas:4.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Siti H

Nai, seorang wanita yang menjadi janda diusia yang masih muda dan memiliki dua orang anak yang berusia enam tahun dan tiga tahun.

Suami tercinta meninggalkannya demi wanita lain. Tudingan dan hinaan dari para tetangga acap kali ia dengar karena kemiskinan yang ia alami.

Akankah Naii dapat bangkit dari segala keterpurukannya?

Ikuti kisah selanjutnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

enambelas

Ciiiiiiiitt...

Maya dan Rani berhenti tepat dihadapan Naii yang saat ini sedang berjalan menuju mesjid untuk shalat Dzuhur dan beristirahat.

Naii sampai kaget melihat dua orang wanita yang selalu mengganggu kehidupannya itu tiba-tiba muncul dihadapannya.

"Eh, eh, sijanda lagi jualan. Liat tuh, bibirnya, meraaah," ucap Maya dengan mencibir.

"Coba lihat dagangannya, jangan-jangan kue basi dijualnya," Rani menimpali.

Naii menarik nafasnya dengan berat. Rasa jengah melihat keduanya sudah tak dapat lagi ia tahan.

Rani menghampiri Naii dan ingin membuka isi keranjang milik wanita tersebut.

Akan tetapi, Naii tak ingin mengijinkan tangan-tangan jahil itu menyentuh barang dagangannya, ia meletakkan keranjang kopi dibawah kakinya, lalu dengan cepat menepis tangan Rani sebelum berhasil menyentuh keranjang yang dibawanya.

"Jangan sentuh barang daganganku, sebab tanganmu bernajis," ucap Naii, sembari menatap tajam.

Rani membolakan matanya. Ia tak terima jika tangannya dikatakan bernajis. "Dasar janda tak tahu malu! Kau hang bernajis," ucap Rani kesal.

Saat bersamaan, Maya datang ingin membantu. "Eh, Janda, lebih baik kamu jual diri saja, itupun kalau laku," ucapnya dengan sinis.

"Jika aku mau, tak perlu menawarkan diri, sebab suamimu pernah datang dan mencoba untuk menggodaku," balas Naii dengan santai.

Seketika Maya membolakan matanya. "Apa? Kau fikir kau itu cantik, sehingga suamiku tergoda pada janda kucel sepertimu?" sergah Maya dengan berang.

"Terserah, tapi pada kenyataanya dia menggodaku saat diujung gang malam itu, dan kau juga melihatnya," Naii semakin membuat hati Maya terbakar. Wanita berkulit hitam itu menarik keranjang berisi kue, tetapi justru kantong kresek berisi saos cocolan dalam wadah plastik es lilin terlepas dari pegangan Naii dan berhamburan ditepi jalan.

Tubuh Maya yang tinggi besar itu tanpa sengaja menginjak bungkusan saos dan memercik hingga mengenai wajahnya.

Wanita itu terperangah, dan sialnya salah satu sepeda motor melintas dan hendak pergi ke mesjid, lalu melindas dua bungkus saos dan percikannya mengenai mata Maya dan juga Rani yang tak jauh pengemudi tersebut.

"Haah, pedas...pedas...," ucap keduanya, lalu kebingungan mencari air untuk membasuh wajahnya yang kepedasan.

"Dasar, Jandaa sialaaan, Kau!" maki Maya dengan nada tinggi.

Melihat keduanya kebingungan, Naii memunguti sisa saos yang berjatuhan dan akan membersihkannya di mesjid. Ia lalu bergegas meninggalkan keduanya.

Orang-orang yang melihat keduanya tertawa terpingkal, lalu datang seorang bocah yang jahil, memberi minuman dalam kemasan gelas plastik yang dicampur saos yang tadi sudah rusak.

"Ni, tante, buat cuci muka," ucap seorang bocah nakal yang memberikan air kemasan tersebut. Kemudian bocah itu berlari sembari tertawa cekikikan.

Maya menyiramkan air tersebut ke wajahnya, dan ia semakin berteriak histeris.

Sementara itu, Naii meletakkan barang dagangannya didalam sudut mesjid. Ia keluar untuk mengambil wudhu. Karena insiden barusan, ia harus ketinggalan shalat berjamaah, dan ia akan shalat tanpa imam.

Orang-orang sudah selesai shalat. Salah satu wanita berusia sekitar 50 tahunan yang sudah selesai shalat, melihat kedatangan Naii dengan keranjangnya dan terus memperhatikan hingga Naii pergi ke tempat Wudhu.

Setelah selesai berwudhu, Naii melakukan kewajibannya, dan memohon doa agar diberikan kelancaran rezeki untuknya, agar ia dapat menghidupi kedua anaknya, kesabaran dan juga keikhlasan dalam menjalani kehidupan ini.

Setelah ia selesai shalat, ia menuju keranjanganya dan akan kembali melanjutkan dagangannya.

Akan tetapi, ia melihat jika tutup keranjangannya telah tersingkap sedikit, dan ia merasa curiga, lalu memeriksanya. "Astaghfirullah," ucapnya kaget, saat mendapati barang dagangannya berkurang beberapa potong. "Ya Allah, jika memang yang mengambil dagangnku kelaparan dan tidak memiliki uang, ataupun lebih membutuhkan,maka aku mengikhlaskannya," gumamnya dalam hati dan berusaha menata hatinya

Ia beranjak keluar dari dalam mesjid, dan bersiap pergi. Tetapi seorang jemaah pria mencegahnya dan memesan secangkir kopi. Naii mengurungkan niatnya, laku meletakkan kembali barang dagangannya dan melayani jemaah yang membeli kopinya.

Beberapa jemaah membeli kuenya dan juga beberapa cup kopi, hingga kue dagangannya habya tersisa empat potong saja. Ia berniat membawanya pulang dan memberikannya kepada Aliyah dan juga Ahnaf.

"Alhamdulillah, barang daganganku akhirnya hampir habis. Terimakasih ya, Allah," gumamnya lirih, dan kembali mengemasi barang dagangannya.

Naii berjalan menuju pulang. Ia harus segera tiba dirumah, sebab mbak Fhitry memesan kue buatannya untuk besok, dan ia harus menyiapkan bahan-bahannya.

Ia menyusuri jalanan yang begitu terik, dan saat bersamaan, ia melihat Hardi melintasi jalanan bersama Selly si wanita ja-lang yang telah merampas uang jaminan perobatan untuk Ahnaf. Naii menarik nafasnya dengan berat. Ingin rasanya ia memaki pria yang tidak memiliki hati nurani tersebut.

Motor yang dikendarai Hardi melaju dengan kencang. suara desingannya terdengar hingga jauh. Naii menarik nafasnya dengan dalam. Ia mencoba menjaga kewarasannya demi kedua anaknya.

"Astaghfirullah, berilah aku kesabaran, ya Allah," gumamnya lagi. Lalu menuju toko sembako langganannya untuk membeli bahan membuat kue esok dan juga kopi serta gula.

Ahnaf sudah dapat menghafal beberapa surah pendek. Aliya mulai merasa bosan karena bermain sendirian dirumah. "Tak, epe," ucapnya meminta phonsel milik Ahnaf.

Bocah itu menghentikan hafalannya, lalu menoleh ke arah sang adik. "Boleh, tetapi adik ikuti kakak hafal satu surah dulu, ya," Ahanf memberikan syarat.

Bocah perempuan itu menganggukkan kepalanya dan bergerak menghampiri sang kakak. Lalu mulai mengikuti apa yang diucapkan sang kakak, setelah menghafal satu ayat dan mengingatnya, Ahnaf memberikan phonsel itu kepada sang adik, yang mana membuat bocah itu tertawa kegirangan dan bermain applikasi game yang telah didwonload sebelumnya.

Naii membawa banyak barang dagangan. Sepertinya ia harus memiliki sepeda untuk memudahkannya mengedarkan barang dagangannya.

Ia tampak tertatih menuju ke rumah kontrakannya, karena lelah dan juga beratnya barang yang dibawanya.

Tiba-tiba saja dari arah belakang, seseorang menarik hijabnya, hingga membuatnya terjatuh dan membuat beberapa bahan untuk membuat kue terjatuh dan pecah berantakan.

Sebungkus tepung berserakan dan juga minyak goreng yang mana plastiknya robek dan isinya tertumpah.

Naii meletakkan semua barang-barang yang masih dapat ia pegang diatas jalan gang. Warga banyak yang menonton. Ia melihat pelaku yang menarik hijabnya adalah Maya yang mana matanya tampak memerah akibat terkena saos sambal tadi saat mencegahnya dijalan.

Ia menatap tajam pada wanita tersebut. "Ganti barang-barangku yang telah kamu jatuhkan," ucapnya dengan nada penuh penekanan. Tatapannya tajam menghujam jantung.

"Kau fikir aku mau menggantinya, Kau yang sudah membuat mataku seperti ini," tunjuk Maya pada ke dua matanya.

"Itu salahmu, karena kau selalu usil denganku," serga Naii dengan bada tinggi.

"Dasar kau janda siaalan, kau harus membayar uang dari biaya pengobatan mataku," teriak Maya yang sudah bersiap mengayunkan tangannya hendak menampar Naii.

"Cepat tampar. Maka saya akan mudah melaporkannya kepada pihak berwajib atas tindakan tidak menyenangkan," ucap seseorang sembari merekam vedeo ke arah Maya.

Seketika wanita itu tercengang, sebab si perekam tak lain adalah mbak Fhitry yang kebetulan lewat dan juga akan membeli keperluan untuk acaranya esok.

Maya menurunkan tangannya dan menantap penuh amarah pada wanita yang diberi gelar bestienya Naii.

1
Khiki Amanda
ganteng juga trimah saja syg di tolak hehe 🤗
Marina Tarigan
tambah lagi hukumanmu cindy kecelakaan supir kau yg buat seumur hidup lagi atau hukuman mati sekali ini kau tdk akan dilepaskan joe
Marina Tarigan
psikopat cindy kamu yh mulao tragefi ini kamu suruh Bram membumuh joe dgn teman2nya hampir mati dan kau juga menyebakan joe tdk sampai ke pernikahanmu jgm sakiti anak kevil Tuhan pasti melindungi ansk yg tdk tahu apa2
Marina Tarigan
hahaha pembaca masih dendam dgn kelakuan kami selama imi hardi memang kelakuanmi sadis selali Tuhan akan mengampuni salahmu yg luar biasa sadis
Marina Tarigan
perbaiki diromu Hardi semangat bekerja dan dekatkan dirimu pd Tuhan walaupun mereka tak mungkin betsamamu tapi setidaknya kalau kamu sdh lebih baik kamu bisa menjenguk anakmu karena hubungan darah tdk bisa diputuskan
Marina Tarigan
bertobatlah sepenuh hati Hardi berdoalah dgn sepenuh hati anakmu berdua akan tahu nantinya dan pasti akan memhormati kamu kelak walaupun kalian tdk nersama laho anakmu anak yg coleh dan solejah
Marina Tarigan
mau doganti dgn nama monyet masih bagus kok karena sumi sm Hardi memang monyet tdk punya otak masa anal orang kaya dan doleh mereka silsksa aneh inyung zzulham oran baik
Marina Tarigan
maya dan teman2nya mingkin sedeng ya Naii tak pernah mengganggu mereka gilla kali ya bentar lagi depresi berat masuk rmh sakit jiwa deh
elfiana manis
terlalu bodoh sih naii..mantan suami datang uang malah ditaruh didaster...mboknya diumpetin..tolong thir jangan dibikin bodoh banget naiinya
FATIMAH SIDIK
Luar biasa
Marina Tarigan
katena berdua bakongan kelas kakap
ya ti urip
Luar biasa
Marina Tarigan
Nai i perja keras tapi nyaris pikun terlampu sering disiksa Harfi biadap itu jado bodoh walaupun sarjana
Marina Tarigan
si Nai pintar bodoh deh pergi kesemak2 memcari tahu baik kah apa gila dari perangainya dari cara otaknya dis itu senget pantas dulu selalu disikksa suaminya padahal anak orang kaya sarjana bisnis
Marina Tarigan
cerita ini lok terus penganiaan dan bintangnya terus perfuli dama orang n Tuhan itu tdk suka ceroboh biar gimana pun baiknya kita harus hati2
Rusma Yulida
joe jg satu fakultas dgn naii
Marina Tarigan
rupanya Naii sarjana bisnis dan pernah kerja diperusajan karena cinta nikah sm pria bregsek kasat dan pemalas lengkap deh
Marina Tarigan
selalu saja pembulian pd oramg susah sabar Naii ada pembalasan dar Tuhan
Marina Tarigan
thour ini terlampau lama p yiksaam Naii ini diberi peran terlampau bodoh karena peran penting adah seorang yg seorang bocah yg sangat butuh pertolongam
Marina Tarigan
nanti karma memimpamu baru kau rasakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!