NovelToon NovelToon
I Love You OM

I Love You OM

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ade Diah

"I love you, om!!
maaf Tari pergi tanpa pamit, karena ternyata selama ini perasaan Tari, bukanlah rasa sayang seorang ponakan pada pamannya, melainkan rasa sayang seorang wanita pada lawan jenisnya, maaf sekali lagi, Tari pergi tanpa pamit, dan semoga kita bertemu setelah Om menikah."

Itu adalah isi surat dari Mentari Putri untuk pamannya yang bernama Andre tian.

Putri pergi tanpa pamit, karena sungguh jika dia harus pamit secara langsung, rasanya tidak mungkin, Tari tidak akan kuat, sungguh.

Sementara itu yang membaca surat langsung meremas surat tersebut dengan sangat kuat, sampai urat ditangannya terlihat mengeras,-

Dan semoga karya saya kali ini, bisa dinikmati banyak pembaca Aamiin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ade Diah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pak Rt

Entah sedang apa Mentari saat ini sampai membuat Tian kedinginan, saking lamanya menunggu Mentari.

Ya ternyata Mentari yang tadi sudah keluar kamar Tian dengan membawa pakaian Tian, malah kembali kekamarnya karena mendengar suara ponselnya yang berdering.

Mentari yang keasikan bertelpon melupakan Tian yang sudah lama Menunggunya dan sepertinya Tian sudah mulai merasakan suhu tubuhnya meningkat, pertanda jika dia masuk angin, karena terlalu lama tanpa berpakaian.

Andai ada selembar handuk dikamar mandi mungkin dia akan Memakainya tapi ini, tidak ada.

Mentari yang tidak sengaja melihat pakaian Tian langsung berdiri dan dengan cepat dia mengambil pakaian juga handuk Tian dan pergi kedapur menuju kamar mandi.

"Om, om, om" ucap Mentari kawatir, sungguh dia menyesal karena melupakan sang Om.

Tidak ada jawaban dari dalam toilet dan hal itu semakin membuat Mentari cemas dan tanpa pikir panjang dia langsung menggedor pintu toilet dan ternyata pintu tidak dikunci, alhasil dalam satu kali gedoran pintu kamar mandi terbuka.

"Om!!" ucap Mentari memanggil Tian saat pintu terbuka namun setelah pintu terbuka sempurna, sosok Tian tidak ada di dalam Toilet.

"Kemana dia?" ucap Mentari bingung, "Tunggu apa mungkin karena kesal menunggu jadi dia keluar dengan memakai pakaian kotornya lagi?" pikir Mentari. "Ya pasti seperti itu."

Mentari yang berpikir jika Tian sudah berada didalam kamar miliknya, kini memilih untuk memasak saja, kebetulan jam sudah menunjukan waktu, dimana dia yang harus mulai memasak untuk makan malam, jika ingin makan masakan sendiri.

***

Mentari yang sedang menunggu waktu isya dibuat heran karena Tian tak kunjung keluar kamar untuk mengambil Air wudhu, namun setelahnya dia berpikir lagi mungkin wudhunya saat ashar masih belum batal, jadi tidak perlu berwudhu lagi.

Jam makan malam tiba, dan Mentari yang tidak mungkin makan sendiri kini mengetuk pintu kamar Tian.

"Tok, tok ,tok" suara pintu diketuk namun si pemilik kamar tidak juga menyahut.

"Ooooom, Om Tiaaaaan," tetap Juga tudak ada sahutan dari dalam

"Om lagi apa??" ucap Mentari masih didepan pintu kamar tian yang masih tertutup rapat dan belum merasa kawatir karena masih berpikiran positif.

Namun di detik berikutnya dia berkata "Tunggu apa terjadi sesuatu?" Entahlah firasat Mentari jadi buruk saat ingat jika Tian sudah sangat lama tidak keluar kamar dan lagi sekarang saat dipanggil tidak menyahut.

"Om, Om, Om," ucap Mentari yang kembali panik, tentu dengan pintu yang terus digedor, sangat keras dan hal itu tidak juga membuat tian bangun.

Semakin panik saja Mentari saat ini dan karena tidak tahu cara lain selain meminta bantuan tetangga, Mentari pun langsung berlari keluar rumah, tujuannya rumah terdekat yang Tari pikir bisa dimintai bantuan.

Namun baru juga keluar dari pagar rumah Mentari mendapati pak Rt yang baru dari mesjid sepertinya, karena masih memakai baju koko, sarung juga kopiah.

"Pak, Pak Rt, tunggu!!!" teriak Mentari karena pak Rt sudah lumayan jauh darinya.

Pak Rt tentu menoleh kearah Mentari dan dia langsung menghampiri Mentari yang memanggilnya sambil melangkah mengarah padanya.

"Ada apa?" tanya pak Rt.

"Itu Om Tian, dari tadi gak keluar kamar, padahal sudah saya gedor pintu kamarnya tapi dia belum keluar-keluar " ucap Mentari tentu dengan wajah kawatirnya.

Pak Rt yang mengerti maksud Mentari langsung bergegas menuju rumah Tian, dan karena ikut panik dia langsung masuk dan langsung mengetuk kamar Tian setelah Mentari memberitahu jika kamar Tian yang paling belakang.

"Pak Tian, Pak Tian!!" panggil Pak Rt, namun sama Tian tidak menjawab.

"Neng apa boleh pintunya didobrak?" izin pak Rt, dan Mentari tentu mengangguk tanda setuju, karena memang itu tujuannya memanggil pak Rt.

Pak Rt yang kebetulan bertubuh besar juga terlihat kuat itu, langsung mendobrak pintu kamar Tian dalam satu kali percobaan, dan setelah pintu terbuka Mentari yang melihat Tian tergeletak dilantai langsung berteriak memanggil Tian, tentu saja sambil menghampiri Tian dengan rasa panik, khawatir dan takut.

"Om, Om," ucap Mentari mencoba membangunkan Tian namun ternyata tian tidak sadatkan diri.

"Neng saya bantu angkat keatas" ucap Pak Rt yang ingin memindahkan tian keatas tempat tidur, dan Mentari pun mengangguk setuju.

1
Ade Diah
Dapat kontrak itu gampang, tapi untuk dapat menghasilkan pembaca lebih dari seribu perhari rasanya hanya ada dalam mimpi.
Yulleanz Yuniie
ngapain masih mikirin indah sih , seharus nya kalo cinta sama mentari putus in indah saja ,,
jadi cowok munafik banget, sudah jelas tau kalo mentari mencintai nya dan dia pun mencintai nya kenapa gak mutusin indah saja
Robby'adja
ditunggu kelanjutannya...semoga jodoh klo ga, autor harus jodoh2kan mereka
Ade Diah: Siap!!!
Makasih dah komen.
total 1 replies
Ade Diah
Beginilah..... nasib penulis abal-abal, sepi vote, sepi like, sepi hadiah dan komentar.
Sabar terus mau selebar apa tubuhku ini kalau harus sabar terus hik hik hik/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Satria Sikki Daeng Nurung
semangatt Thor 💪💪🥰🥰
Ade Diah: /Pray//Pray//Pray//Pray/
total 1 replies
Ade Diah
Pasrah, bukannya semakin banyak malah semakin menurun, namun karya sudah dibuat jadi berusaha terus menulis sampai kata tak sanggup keluar dari mulut.
Dewinggi
best
Ade Diah: Terimakasih
total 1 replies
Ade Diah
Man teman like, dan komentarnya dong.
plissssssss./Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
ku mohon.....
Robby'adja
lanjut...
Ade Diah: semoga terus suka dengan cerita Mentari dan Tian.
Ade Diah: semoga terus suka dengan cerita Mentari dan Tian.
total 3 replies
Ade Diah
Kata editornya sih bagus tapi sampai sekarang belum ada yang kasih bintang.

Jadi plis kasih bintangnya dong biar penulis amatir ini semangat nulisnya /Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
Ade Diah
Katanya editor sih bagus tapi belum ada yang kasih bintang.
Ade Diah
Hai teman-teman, ini novel ku yang kesekian, semoga banyak yang suka, dan terimakasih yang udah baca, semoga bisa terus mendampingi Mentari dan Tian sampai tamat. semoga.
satu lagi jang lupa tinggalkan jejak dengan cara vote, dan like. makasih dan sehat selalu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!