Dalam waktu dekat, umat manusia telah mengembangkan teknologi canggih yang memungkinkan mereka melakukan perjalanan antar bintang. Misi perurkan dengan harapan menemukan planet yang layak huni. Namun, saat kru tiba setelah bertahun-tahun dalam cryosleep, mereka menemukan sinyal misterius dari peradaban asing, mengubah misi eksplorasi ini menjadi perjuangan bertahan hidup dan penemuan besar yang bisa mengubah nasib umat manusia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifky Ramadhan Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29
Bab 29: Pertarungan di Ambang Kehancuran
Setelah berbicara dengan Penjaga Dimensi, tim Elena merasakan tekanan di dalam ruangan meningkat. Entitas kuno itu memberi mereka informasi yang mendalam tentang ancaman yang lebih besar, namun ketidakpastian menyelimuti hati mereka. Mereka tidak hanya berurusan dengan satu musuh, tetapi dengan kekuatan yang berusaha menghancurkan seluruh realitas. Kini, Elena dan timnya harus berperang untuk mempertahankan bukan hanya dimensi mereka, tetapi semua dimensi yang terhubung.
“Jika kita ingin membantu, kita perlu tahu apa yang harus kita lakukan,” kata Mark, berusaha menenangkan suasana. “Apa rencana kita, dan bagaimana kita bisa membantu?”
Penjaga Dimensi memancarkan cahaya yang lebih terang, dan suasana di ruangan itu berubah. Mereka merasakan penglihatan yang menyentuh pikiran mereka, menampilkan gambar-gambar medan pertempuran yang terjadi di berbagai dimensi. Di sana, mereka melihat makhluk-makhluk jahat dan pengikutnya yang berusaha merobohkan dinding antar dimensi, menciptakan kekacauan yang luar biasa.
“Setiap dimensi terhubung dengan yang lain melalui jalur energi,” ujar Penjaga Dimensi. “Kekuatan yang berusaha merobohkan keseimbangan ini telah mulai memasuki setiap dimensi, menciptakan hibrida antara makhluk dan teknologi. Mereka memanfaatkan ketidakstabilan yang telah kita alami untuk memperluas pengaruh mereka.”
Kara menggigit bibirnya, merasakan ketakutan yang mulai merayap. “Jika itu benar, kita harus bergerak cepat. Kita tidak bisa membiarkan mereka mengambil alih.”
“Di luar struktur ini, pertarungan sudah dimulai,” lanjut Penjaga Dimensi. “Aku membutuhkan kalian untuk membantu menutup gerbang yang mereka buka. Tanpa itu, semua usaha kita akan sia-sia.”
Elena merasa seolah-olah sebuah beban besar hinggap di pundaknya. “Tapi bagaimana cara kita menutup gerbang itu? Kita tidak tahu kekuatan apa yang mereka miliki.”
“Setiap makhluk memiliki titik lemah,” jawab Penjaga Dimensi. “Mereka terhubung dengan inti energi. Temukan inti mereka dan hancurkan. Itu akan mengganggu konsentrasi mereka dan memberi kita waktu untuk menutup gerbang.”
“Baiklah,” kata Elena, menguatkan semangat timnya. “Kita harus segera pergi. Kita tidak bisa membuang waktu.”
---
Tim segera bergerak keluar dari struktur, memasuki kembali kapsul yang akan membawa mereka menuju lokasi gerbang yang telah dibuka. Selama perjalanan, ketegangan terasa mengisi udara. Mereka semua menyadari bahwa apa yang mereka hadapi bukan hanya ancaman untuk diri mereka sendiri, tetapi untuk seluruh eksistensi.
Ketika kapsul meluncur ke arah gerbang, suasana di luar jendela menunjukkan perubahan dramatis. Langit yang biasanya tenang kini berwarna gelap, dipenuhi kilatan cahaya dan gelombang energi yang tidak stabil. Di depan mereka, gerbang besar terbuka, memancarkan cahaya merah yang mengerikan.
“Mereka sudah menunggu kita,” ujar Mark, menatap ke luar dengan penuh fokus. “Kita harus berhati-hati.”
Saat mereka mendarat di dekat gerbang, Elena memberi instruksi. “Kara, Samuel, fokus pada analisis. Cari tahu di mana inti energi mereka. Mark dan aku akan mengalihkan perhatian mereka.”
Begitu mereka melangkah keluar dari kapsul, suara pertempuran yang keras memenuhi telinga mereka. Makhluk-makhluk hibrida—kombinasi antara mesin dan makhluk hidup—berlarian ke arah mereka, matanya memancarkan cahaya merah penuh kebencian.
Elena menarik senjatanya dan melangkah maju. “Ayo, kita harus bertarung!”
Mark menembakkan senjatanya, dan peluru energi meluncur dengan cepat ke arah makhluk-makhluk itu. Mereka menghindar dan membalas tembakan, menciptakan ledakan energi yang mengguncang tanah. Tim Elena segera terpisah untuk menyebar, menargetkan musuh-musuh yang bergerak cepat.
Kara dan Samuel mulai mengumpulkan data dari makhluk-makhluk itu, berusaha menemukan pola yang dapat membantu mereka. “Ada titik lemah di bagian belakang makhluk-makhluk ini!” seru Kara sambil mengarahkan senjatanya. “Jika kita bisa menghancurkan bagian itu, kita bisa melumpuhkan mereka!”
Elena dan Mark bekerja sama, mencoba menarik perhatian makhluk-makhluk itu sambil mengarahkan serangan mereka ke titik lemah yang ditemukan Kara. Saat serangan berlangsung, suasana di sekitar mereka semakin intens, energi berputar-putar di udara, menciptakan sensasi seolah-olah dunia di sekeliling mereka bergetar.
Akhirnya, setelah beberapa saat bertarung, mereka berhasil melumpuhkan beberapa makhluk. Samuel dan Kara segera menemukan jalur menuju inti energi yang terletak di dalam gerbang. “Di sana!” teriak Samuel. “Kita harus ke dalam gerbang sekarang!”
Elena dan Mark berlari bersama Samuel dan Kara menuju gerbang, berusaha melewati pertarungan yang semakin kacau. Saat mereka mencapai gerbang, energi di dalamnya berdenyut lebih cepat, dan suara bergetar mengisi ruang. Mereka melihat inti energi, sebuah bola bercahaya yang berputar cepat dengan aliran energi yang luar biasa.
“Ini dia!” teriak Elena. “Kita harus menghancurkannya!”
Namun, saat mereka mendekat, makhluk-makhluk jahat mulai berkumpul, melindungi inti itu dengan sangat agresif. “Kita tidak bisa mendekat begitu saja!” Mark berteriak, menembakkan senjatanya ke arah makhluk-makhluk itu. “Kita harus menemukan cara untuk mengalihkan perhatian mereka!”
Kara berpikir cepat. “Elena, jika kita bisa menciptakan ledakan energi di sisi lain gerbang, kita bisa mengalihkan perhatian mereka!”
“Bagaimana kita melakukannya?” tanya Elena.
“Dengan menggunakan senjata kita untuk menciptakan ledakan yang cukup besar, kita bisa menarik perhatian mereka sementara kita berusaha menghancurkan inti!” jawab Kara.
Elena mengangguk, lalu memimpin timnya. “Baiklah, kita akan melakukannya! Mark, kau dan aku akan menciptakan ledakan. Samuel, Kara, saat mereka pergi, serang inti itu!”
Mark dan Elena mulai menembak dengan keras, menciptakan ledakan yang mengguncang area di sekitar mereka. Seperti yang mereka harapkan, makhluk-makhluk jahat berbalik, fokus pada sumber ledakan.
“Sekarang!” teriak Elena.
Samuel dan Kara segera melompat maju, mengarahkan senjata mereka ke inti. Mereka menembakkan energi bersamaan, menghasilkan gelombang kekuatan yang mengarah ke inti, menghancurkannya dengan ledakan yang menggetarkan seluruh gerbang.
Dengan dentuman yang mengerikan, inti itu meledak, memancarkan energi yang luar biasa dan menghancurkan makhluk-makhluk jahat yang berada di dekatnya. Energi dari inti mengalir keluar, merusak struktur gerbang, dan mengguncang semua makhluk yang ada.
“Elena, kita harus pergi sekarang!” teriak Mark, berusaha menahan dampak ledakan yang kuat.
Saat mereka mundur dari gerbang yang hancur, energi mulai menarik semuanya ke dalam kekosongan. Mereka harus melarikan diri sebelum terjebak dalam kehampaan.
“Ke kapsul! Ayo!” teriak Elena, memimpin timnya kembali ke arah kapsul. Mereka berlari secepat mungkin, merasakan energi yang mengalir keluar dari gerbang, menciptakan gelombang yang seakan ingin menarik mereka ke dalam kegelapan.
Dengan keberanian dan semangat yang tinggi, tim Elena berhasil mencapai kapsul dan meluncur keluar dari area yang mengerikan itu. Saat mereka menjauh, suara ledakan dan keruntuhan gerbang menggema di belakang mereka.
---
Ketika kapsul akhirnya mengeluarkan mereka dari area berbahaya, Elena menatap ke belakang dengan rasa syukur. “Kita berhasil,” katanya, tidak bisa menyembunyikan rasa lega. “Tapi ini baru permulaan.”
“Ya,” kata Samuel. “Kita mungkin telah menghancurkan gerbang ini, tetapi ancaman masih ada. Kita harus mencari cara untuk menghentikan entitas itu sebelum mereka kembali.”
“Dan kita harus menemukan cara untuk mendukung Penjaga Dimensi,” tambah Kara. “Dia mungkin bisa memberi kita informasi lebih lanjut tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.”
Dengan keputusan untuk melanjutkan perjuangan mereka, tim Elena bersiap untuk menghadapi tantangan yang lebih besar. Mereka tahu bahwa perjalanan ini belum berakhir, dan dunia mereka masih terancam. Tetapi dengan kerja sama dan keberanian, mereka yakin bisa menghadapi apa pun yang datang di depan mereka.