Julian adalah Seorang Pemuda tanggung yang hidup sebatang kara setelah kedua orang tuanya meninggal. suatu hari Julian tersesat masuk ke alam lain yang tidak dikenalnya,Julian diselamatkan oleh orang tua misterius yang tinggal di atas Pohon. Orang tua ini yang ahirnya menjadi Guru Julian, dia diajarkan Ilmu Olah Kanuragan untuk membangkitkan Potensi kekuatan dalam tubuhnya yang tersembunyi.Berbekal Ilmu itu Julian kembali ke alam nyata dengan sebuah misi utama untuk mencari dan melindungi Keturunan dari Gurunya sewaktu hidup di dunia nyata. dari sini Petualangan Julian dimulai. cerita ini hanyalah Fiksi murni dari khayalan penulis. awal awal memang agak lambat karna Julian akan menjadi kuat,miliarder,mempunyai banyak wanita dan juga kuasa seiring waktu berjalan. jadi tetap ikuti dijamin seru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doskible, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 18
Braaakkk...!
"Dasar anak buah tak berguna.. Bisa bisa nya perempuan itu kabur..! Ngapain aja sih kalian..??"
Terdengar gebrakan meja begitu keras dan segala yang ada di atasnya berserakan.
"Sorry Boss Gadis itu kabur saat kami mengantarkan makanan. Dan diselamatkan oleh anak muda sangat kuat. Kami berdua tak sanggup menghadapinya."
"Brengsek.. Percuma aku bayar kalian mahal.. Menghadapi bocah aja tak bisa.." Ucap Jhonson kepada dua anak buahnya yang ditugaskan menjaga Anggun agar tidak kabur.
"Soery Boss kami salah, tapi anak itu benar benar kuat. Tenaganya jauh di atas kami.." Jawab salah satu Pria berbadan Besar.
"Pokoknya aku nggak mau tau, cepat kalian cari Gadis itu. Bunuh siapa saja yang menghalangi nya. Sebelum tengah malam kalian harus sudah membawa Gadis itu ke hadapanku.. Cepat..!!!" Teriak Jhonson dengan sangat emosi dan kesal.
"Baik Boss " Jawab dua orang Pria kekar anak buang Jhonson. Lalu mereka keluar dari ruangan yang dibuat berantakan oleh Jhonson.
Tak lama mereka kelur, masuk seorang gadis berparas cantik, Rambut pirang sebahu, masih menggunakan Gaun tidur yang cukup seksi.
"Pa.. Apa sudah dapat informasi dari Anggun..?" Tanya Jessi sambil duduk di pangkuan Papanya denagn manja.
"Belum, aku nggak tau mereka berdua ngapain aja di rumah ini.. Bisa bisa mereka melepaskan Gadis lemah itu." Jawab julian mulai tenang dengan kedatangan Putrinya.
"Yaudah nanti Jessi bantu cari tau keberadaan Anggun. Kayaknya papa harus tambah orang deh.. Cari yang lebih berkompeten dan kuat, Biar mahal asal rencana kita aman."
Kamu benar Jess.. Papa harus tambah anggota lagi, pria yang menolong Gadis itu tak sanggup dilawan dua cecunguk bodoh itu..
"Udah pa.. Papa tenang dulu ya.. Biar Jessi bantu tenangkan Papa." Ucap Jessi manja sambil mengelus elus punggung Papanya.
"Kamu memang selalu bisa buat Papa tenang" Puji Jhonson.
Kemudian Jhonson mengangkat dagu Jessi dan melumat Bibir merah merekah Jessi. Selanjutnya terjadi lah pergumulan Panas di dalam Ruangan itu.
Desahan dan rintihan terdengar sampai keluar pintu yang tak di tutup Jessi saat masuk tadi. Itu sudah hal yang biasa dilakukan oleh dua ayah dan anak itu. Pembantu sudah tak asing lagi dengan hubungan tabu mereka. Bahkan mereka tanpa malu sering beradegan panas di ruang tamu,meja makan dan bahkan taman halaman belakang rumah. Seperti Jhonson dan Jessi tak pernah Puas dengan diri masing masing, masalah batasan ayah dan anak sudah lama mereka lupakan.
Di dalam kamar Hotel Julian dan Anggun yang baru kenal duduk bersebelahan dengan jarak satu meter diantara mereka, suasana canggung membuat ruangan itu sunyi.
"Apa sebenarnya yang terjadi..?" Tanya Julian memecah suasana canggung mereka.
Anggun melirik sejenak kearah Julian, seakan memastikan kalau Pria itu bisa dipercaya dan tidak berbuat jahat padanya.
"Tenang saja, aku bukan Orang jahat.. Okee.! Ucap Julian meyakinkan.
Dengan ragu Anggun kemudian menceritakan apa yang terjadi
"Aku nggak tau apa yang terjadi, Awalnya Aku pergi main ke Rumah teman ku Jessi dan menginap di sana, itu udah biasa ku lakukan karna Jessi adalah salah satu teman baikku. Di hari pertama suasana biasa saja, Jessi masih bersama ku melakukan aktifitas seperti biasanya. Besok paginya ketika aku mau keluar kamar. Tapi pintu kamar di kunci dari luar. Aku coba buka dan memanggil orang di luar, tapi tak ada jawaban.
Siangnya datang dua orang yang mengejar ku tadi dan masuk ke dalam kamar. Sontak aku teriak dong..! Kamar ku dimasuki dua Pria tak ku kenal, semantara Jessi tak pernah lagi datang ke kamar."
Anggun terus menceritakan awal mula dia tahu kalau dia sedang di sekap selama Enam hari. Sampai dia bisa kabur saat salah seorang Pria itu masuk mengantar makanan. Dengan persiapan yang matang, Anggun menunggu di belakang pintu, saat Pria itu masuk, kemudian dengan sekuat tenaga Anggun memukul kepala Pria itu dari belakang dengan menggunakan Kran wastafel yang sebelumnya dia copot dari kamar mandi dan membiarkan airnya keluar begitu saja. Mendengar suara air, Pria itu menyangka Anggun ada di kamar mandi, tanpa dia tahu sebuah pukulan keras menghantam belakang kepalanya. Sontak Pria itu tersungkur ke depan, dan kesempatan itu digunakan oleh Anggun untuk kabur, saat melewati ruang TV, Anggun melihat Pria yang satunya asik menonton dan tak sadar Dia lewat dibelakangnya. Cerobohnya orang itu pintu, depan tidak dikunci hingga anggun langsung berlari keluar menyelamatkan diri. Sampai di pintu pagar, Angggun meinta tolong ke penjaga untuk membukakan Pintu pagar. Sempat terjadi cek cok sebentar karna penjaga itu lagi asik main catur dengan security komplek, kemudian ahirnya pintu pagar dibuka. Tak lama dua orang berbadan besar dari dalam rumah keluar untuk mengejar Anggun. Dua security itu tidak tau apa yang terjadi dan mencoba menghalangi, kemudian dua Pria tegap itu menghajar Security tanpa perlawanan. Saat mereka berkelahi.. Anggun kabur dan ahirnya diselamatkan oleh Julian.
Tadinya Anggun belum tahu kenapa Dia disekap, tapi setelah dia mendengar suara ayahnya ditelpon dan menanyakan kabarnya, barulah Anggun tahu kalau dia sedang dalam penyandraan. Semua itu Anggun ceritakan dengan terisak menahan tangis.
Julian hanya diam mendengar cerita dari Anggun.
"Baik sekarang Aku sudah tau ceritanya. Boleh aku bertanya apa hubungan ayahmu dan ayah temanmu itu..?" Tanya julian ingin tau motif dari penyandraan itu.
"Setau ku Papa dan Pak Jhonson tidak ada hubungan apa apa. Mereka cuma sama- sama pengusaha tambang." Jawab Anggun
"Hmmm.. Sepertinya itu lah masalahnya" Tambah Julian.
"Maksudmu..?"
"Yah.. Apa Kamu tidak berfikir kalau mereka saingan Bisnis..?" Tanya Julian sambil memegang dagunya seperti seorang detektif mengungkap sebuah masalah.
Setelah agak lama terdiam barulah Anggun faham dengan maksud yang dikatakan Julian.
"Baik aku mulai faham maksudmu..berarti semua ini ada hubungannya dengan Bisnis Papa..?"
"Menurutku itu benar,, aku akan membantu mu menyelidikinya nanti, dan agar lebih aman untuk beberapa hari ini kamu bisa tinggal di sini dulu. Orang-Orang itu pasti tak akan tinggal diam dan akan terus mencari mu secara kamu adalah Sandranya yang kabur. Kamar ini sudah ku sewa selama satu minggu, jadi kamu bisa bersembunyi di sini.
"Makasih yah sudah bantu selamatkan aku" Lanjut Anggung sudah mulai sedikit tenang.
"Tak apa.. Itu memang kewajiban ku membantu orang yang lagi kesulitan" Julian menjawab dengan senyum sambil mengeluarkan aura pesonanya.
Anggun tertegun sejenak melihat senyum dari Julian, baru lah dia sadar kalau Orang yang menyelamatkannya adalah Pria yang cukup tampan.
"Oh iya.. Kamu belum makan kan..?. Aku pesan makan dulu ya.." Julian lalu menuju ke telpon Hotel untuk memesan makanan di Restoran Hotel.
Tak lama pintu kamar di ketuk dan pengantar makanan pun datang.
Mereka makan tanpa ada yang berbicara,suasana canggung masih ada pada mereka walaupun sudah bercerita banyak.
" Ehemmm.. Kamu bukan asli sini ya..?" tanya Anggun memecah kebisuan.
"Iya.. Aku dari Andalas, datang ke Kajarta baru tadi pagi" Jawab Julian santai sambil mengunyah makanannya.
"Pantesan...aksen kamu beda. Trus kamu ngapain ke Ibukota..?" Tanya Anggun lagi ingin menginterogasi Julian.
"Hmm.. Aku kesini karna ingin bertemu dengan Tante ku sekalian ada sedikit Bisnis." Jawab Julian.
"Sorry.. Kalau boleh tau bisnis apa ya..?" Anggun bertanya karna penasaran melihat dari gayanya Julian bukan lah seperti seorang pembisnis.
"Hmmm gimana ya.." Julian menjawab seakan tak mau memberi tau bisnisnya.
"Sebenarnya aku mau bertemu dengan Seorang pengusaha Permata yang ingin dikenalkan Oleh seorang kenalan.. Soalnya ada sedikit batu permata dan Emas murni yang mau aku tunjukin, kalau dia berminat mungkin aku akan menjualnya." Julian menjelaskan dengan malu karna dia masih sangat pemula dalam hal ini.
"Permata,..!? Kemu beneran..? Papaku bisnisnya tentang itu lo.. Dan lokasi tambang utama papa ya di Andalas..".
" Kebetulan sekali, Saya dari Andalas. Siapa Papa mu dan Apa nama perusahannya?"
Nama Papa Tirta Wijaya, Nama Panjang Ku Anggun Wijaya dan Perusahaan Papa adalah TIRTA JAYA PERSADA. Jawab Anggun dengan detail.
" Ya..ya.. Aku Tau itu.. Perusahaan itu adalah Tambang terkenal di Andalas.. Aku nggak nyangka kamu adalah anak dari Pengusaha terkenal itu.." Ucap Julian penuh haru.
terimaksih Coment nya../Pray/