NovelToon NovelToon
TUAN MUDA ANTAGA

TUAN MUDA ANTAGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Menjadi Pengusaha / Penyelamat
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Susi Ana

"Biarkan sejenak aku bersandar padamu dalam hujan badai dan mati lampu ini. Aku tidak tahu apa yang ada dalam hatiku, aku hanya ingin memelukmu ..."

Kata-kata itu masih terngiang dalam ingatan. Bagaimana bisa, seorang Tuan Muda Arogan dan sombong memberikan hatinya untuk seorang pelayan rendah seperti dirinya? Namun takdirnya adalah melahirkan pewarisnya, meskipun cintanya penuh rintangan dan cobaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susi Ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6.Gudang Senjata

Bahama terus mengamati ruang rahasia yang penuh dengan senjata. Senjata-senjata itu sanggup memicu perang dunia ke 3. Karena begitu banyaknya dan bermacam-macam jenis senjata canggih pun ada. Basoka AK 76 pun tak terhitung jumlahnya. Darah panas penuh dendam, mengalir di sekujur tubuh Bahama. Apalagi, ketika mengamati ruangan itu ... Bayangan Lou yang tak berdaya terlintas di matanya.

"Gi gila!! Senjata-senjata ini bisa memicu perang lagi!!" gumam Bahama sambil menatap serius ke arah Handrille.

Tatapan mata yang serius itu, menusuk tepat ke jantung pria gagah berwajah beringas tersebut. Mata pun bertemu mata, seperti tatapan dua harimau yang hendak saling menerkam. Namun, tatapan Bahama langsung teralihkan oleh senyuman Handrille. Mereka melanjutkan perjalanan menyusuri lorong-lorong itu.

"Inilah takdir pilihan kita. Membunuh untuk memperkaya diri. Nah...di sinilah markas kita. Di sebelahnya, lorong rahasia yang menghubungkan dengan laut. Di pelabuhan kasat mata itulah kita melakukan transaksi dengan pihak luar. Semua akan kujelaskan sambil jalan. Tak perlu sekaligus hari ini! Ayo, kita menemui pimpinan."

Handrille berbelok arah, dengan berat hati Bahama pun mengikutinya. Dia berjalan di belakang Handrille. Sambil mengamati dengan seksama, lorong-lorong yang mereka lewati. Bahama mencoba menghafal tempat itu. Terutama gudang persembunyian senjata. Karena dia akan merebut senjata-senjata itu untuk memujudkan keinginannya.

Mereka terus menyusuri lorong demi lorong agar sampai di tempat tujuan. Sekujur tubuh Bahama merasakan sakit dan nyeri yang tak terkatakan. Namun, hatinya lebih sakit lagi ketika membayangkan tubuh Lou yang harus dia lempar ke jurang. Untuk menutupi mimik wajah gelisahnya yang bisa memancing rasa curiga. Bahama berusaha sok dekat dan sok kenal dengan bawahan Tuan Vengsier Eiger di depannya itu.

"Sudah berapa lama kau di sini? Adakah seseorang yang kau cintai?"

Bahama tiba-tiba melontarkan pertanyaan yang membuat Handrille terhenyak dan menghentikan sejenak langkahnya. Handrille menoleh ke belakang. Menatap tajam ke wajah Bahama. Bahama menangkap wajah itu murung dalam sekilas.

"Cukup lama!!" jawabnya singkat dengan wajah dingin. Kemudian melanjutkan langkahnya lagi.

Bahama tidak puas mendengar jawaban singkat yang terkesan memaksakan hati. Bahama ingin mencari celah kelemahan dari bawahan handal nomer satu Tuan Vengsier Eiger. Karena Bahama, mulai mempersiapkan langkah-langkah terselubung untuk mempersiapkan ambisi balas dendamnya. Salah satunya adalah, mengetahui kelemahan pria kokoh yang berwajah beringas yang berjalan di depannya. Pertanyaan lanjutan pun keluar dari mulutnya.

"Lalu ... Adakah orang yang kau cintai, pak Han??"

Pertanyaan yang ingin mengorek hal pribadi itu membuat Handrille menatap tajam ke arah Bahama. Meskipun langkahnya tidak berhenti, namun tatapan itu seperti ancaman kuat yang ditangkap oleh Bahama. Bahkan jawaban tak suka dan sedikit benci, keluar dari bibir Handrille yang dingin.

"Bukan urusanmu!! Urusanmu denganku cuma urusan bisnis! Jika ingin ikut campur urusan pribadiku, kau salah tempat!! Mengerti!!?"

Bahama hanya tersenyum getir mendapat jawaban yang begitu sinis dan dingin. Bahama terus melangkah mengikutinya, tanpa bertanya apa-apa lagi. Namun keluhan lirihnya masih terdengar oleh telinga Handrille yang mendadak menghentikan langkahnya di depan sebuah ruangan kotak besi.

"Sinis amat sih! Mungkin dia robot yang tak punya hati? Jadi, tidak akan pernah jatuh cinta!!" gumam Bahama pelan.

Karena Handrille berhenti mendadak, Bahama hampir saja menabrak tubuh kekarnya. Hidung Bahama pun menyentuh sedikit punggung pria itu. Ingin teriak kaget dan mengkomplennya, karena berhenti tiba-tiba...ia urungkan. Handrille kembali bicara serius saat membuka ruang besi itu dan mengajaknya masuk.

"Cepat masuk!! Kita sudah sampai, dan pegangan yang kuat!!"

Perintah itu terdengar begitu diktaktor bagi Bahama. Rasa ingin membangkang pun terbesit kuat di hati Bahama. Dia menatap heran dan juga penasaran ke wajah Handrille. Namun Handrille menatap tajam ke arahnya dengan aba-aba jari menyuruhnya segera melaksanakan apa yang barusan ia ucapkan. Bahama dengan berat hati melakukan perintah itu. Walau hatinya sedikit dongkol kepadanya.

"Iya! Iya! Memangnya untuk apa pegangan?? Ini liff kan?"

"Kalau tak ingin jantungan, turutilah perintahku!!" jawab Handrille dengan nada tegas dan membuat Bahama tertekan.

"Huh!!"

Akhirnya Bahama berpegangan kuat-kuat pada besi yang melintang di sampingnya. Meskipun rasa dongkol dan penasaran begitu menguasai hatinya. Handrille tersenyum simpul melihat mimik wajah pemuda yang akan menjadi partner barunya itu. Lalu, tangan Handrille menekan sebuah tombol. Liff itu bukannya naik ke atas. Malah jatuh dengan luncuran yang begitu deras dan mampu membuat spot jantung yang hebat.

"Kyaaaa....kenapa liff ini meluncur ke bawah?! Bukan naik ke atas!!"

Teriakan histeris pun muncul dari Bahama yang deg-degan sangking kagetnya. Liff terus meluncur dan tak mau berhenti. Bahama merasa di hempaskan ke jurang neraka yang paling dalam. Mungkinkah ada bangunan lagi di perut bumi? Bagaimana membangun bangunan itu? Apakah mungkin menggalinya ribuan tahun yang lalu??

Handrille tidak menjawab teriakan histeris itu. Dia memaklumi, Bahama belum terbiasa oleh situasi tempat itu. Siapa pun pasti mengalami spot jantung yang sama. Karena liff meluncur ke bawah dengan derasnya. Bukan naik ke atas seperti liff pada umumnya. Lagi-lagi, senyuman simpul pun tersungging di bibirnya. Menganggap lucu tingkah Bahama yang ngos-ngosan karena masih deg-degan. Handrille menekan tombol kembali dan liff pun tiba-tiba berhenti.

"Kita sudah sampai. Apakah kau baik-baik saja?" tanyanya yang mulai menggunakan nada bicara yang bersahabat.

"Hah hah haduh, spot jan jantungku tak mau berhenti! Siapa pun pasti mati jantungan naik liff anehmu itu!!" balas Bahama dengan jengkel begitu keluar dari ruangan besi tersebut.

Handrille hanya diam dan tersenyum tanpa menimpali ucapan jengkel itu. Dia terus melangkah menyusuri koridor demi koridor menuju tempat yang dituju. Bukan lorong suram lagi yang mereka lewati. Namun melewati koridor demi koridor dari sebuah benteng kokoh yang indah dan megah. Bangunan rumah utama di samping menara!!

Bahama yang masih deg-degan dan menyimpan sedikit jengkel akhirnya hanya bisa pasrah. Mengikuti langkah Handrille kemana pun dia membawanya. Mereka menuju ke ruang utama dari bangunan benteng utama itu. Lagi-lagi Handrille menghentikan langkahnya di depan sebuah pintu rahasia dan menekan tombol pin pintu tersebut. Pintu dengan otomatis terbuka.

Sekali lagi, Bahama dibuatnya tercengang. Di hadapannya kini sebuah ruangan berlapis emas terbentang di depannya. Cahayanya berkilau dan menyilaukan mata ketika Bahama melihat ruangan itu dipenuhi oleh sinar mentari yang masuk dari jendela yang berjejer-jejer di dinding samping. Anggapan Bahama ternyata salah. Ruangan emas ini bukan berada di perut bumi. Tapi mengapa liff nya meluncur ke bawah? Hati Bahama diliputi kebingungannya sendiri.

Kedua mata besarnya melotot tak percaya. Menyapu semua keadaan di sekelilingnya. Ruangan emas itu begitu sunyi dan sepi. Berbeda sekali dengan ruangan yang ia hadiri pertama kali. Hati Bahama penuh dengan tanda tanya. Mungkinkah ruangan ini untuk mengeksekusi musuh? Kenapa begitu hangat dan sangat mewah? Ruangan emas yang penuh dengan harta dan kemewahan. Di tengah kebingungan itu, terdengar langkah kaki seseorang mendekati mereka berdua.

1
LISA
Aq mampir Kak
monrach
sangat bagus
Delita bae
salam kenal 👋jika berkenan mampir juga😇🙏
Jhon wae
bagus sekali,semangat update
Susi Ana
bismillah mulai dari awal lagi
NT.Fa: Semangat Thor 💪
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!