seorang mafia muda tampan yang jatuh cinta pada gadis manis yang manja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kenyataan
Dengan berlari sekuat tenaga Brian membawa salsa ke mansion agar di obati dokternya. sepanjang perjalanan salsa masih tidak sadarkan diri hanya tubuhnya yang dingin dan menggigil.
Salsa tadi ditemukan di dekat sungai dengan tubuh yang sudah basah kuyup. entah apa yang di lakukan salsa disana .
" Dingin ma! salsa kedinginan! " igau salsa dalam keadaan tidak sadar. walau sangat lirih dan suara yang bergetar namun Brian jelas mendengar kalau salsa sedang memanggil mamanya.
Keadaan salsa semakin lemas dan menggigilnya pun perlahan mulai berhenti " Brian,, aku takut! " gumam salsa sebelum dia benar-benar tak bergerak lagi.
" Salsa! " panggil Brian mulai panik karena salsa benar-benar tidak bergerak. " PANGGIL DOKTER CEPAT.! " perintah Brian dengan suara yang menggelegar.
Tak berapa lama dokter menyusul Brian, kemudian salsa di letakkan ke kamar pelayanan yang lebih dekat dengan keberadaan mereka saat ini.
Dokter memeriksa dengan rinci, kemudian memberinya penanganan pada salsa lebih dini agar tidak semakin fatal . sepanjang pemeriksaan Brian masih setia menemani . sampai pada saatnya dokter selesai dan pergi.
Namun Brian tak begitu menghiraukan keadaan di sana , fokusnya hanya tertuju pada tubuh salsa yang penuh luka dan juga wajah yang pucat di sertai bibir birunya .
" Semua keluarlah! " kata Brian pada semua yang ada di sana. tanpa ada yang membantah semuanya langsung berjalan keluar. setelah tempat itu sepi Brian berjalan mendekat ke arah ranjang kecil yang di tiduri salsa saat ini.
Mata Brian mengamati salsa tanpa mengalihkannya sama sekali, lama Brian di sampingnya , hingga salsa tersadar dan mulai bergerak gelisah. " Brian,, aku takut,, tolong aku Brian! jangan bawa aku kesini! aku benar-benar takut! " racau salsa masih dengan mata yang terpejam rapat.
Awalnya Brian hanya melihat dan mengamati saja, tapi semakin lama salsa semakin meracau dan gelisah, " Brian,, Brian,,! " mendengar namanya terus di sebut salsa, Brian menunduk dengan menahan tangisnya.
Tangannya perlahan memegangi tangan salsa yang terus bergerak seakan mencari sesuatu. tak di sangka ternyata respon salsa bergerak cepat memeluk tangan itu, kemudian diapun mulai terlihat tenang ,melihat keadaan salsa pandangan Brian mulai buram karena airmata yang tertahan. "apa yang harus aku lakukan! " batinnya masih berperang.
Setelah itu Brian pergi, dan ketika salsa tersadar, Brian tak ada lagi di sisinya. salsa bingung kemudian dia duduk, dia mencium aroma Brian dengan kuat. wangi yang begitu dia rindukan " apa Brian dari sini! " monolog salsa.
Selang beberapa hari Di ruang kerjanya , Brian kini sedang berbicara serius dengan seseorang, dia kedatangan pamannya yang dari luar negri. dia adalah adik dari mamanya.
Dia menemui Brian karena mendengar kabar kalau anak wanita itu ada bersama Brian saat ini. "kenapa kamu tidak langsung membunuhnya! " kata pamannya pada Brian.
" Itu urusanku ! " jawab Brian.
" Kamu mau menunggu apalagi! , dia adalah anak dari orang yang telah merusak keluarga kamu Brian, dia adalah anaknya sadar itu! " ucap pamannya dengan menggebu-gebu.
Awalnya pamannya tidak menghiraukan apa yang di lakukan ponakannya . tapi karena dia mendapat laporan tentang sikap Brian yang begitu istimewa pada gadis itu dia langsung datang dan menemui keponakannya itu untuk memastikannya sendiri.
Brian menatap tajam pada pamannya itu, " kalau tujuanmu kesini hanya untuk bilang itu, pulanglah! biar aku atasi sendiri urusan di sini !" jawab Brian kepada paman yang sudah merawatnya setelah tiadanya sang mama.
Pamannya akhirnya mengalah " baiklah aku percaya padamu! tapi kamu harus ingat tujuanmu, jangan di campur dengan yang lain! " peringatan sang paman.
Pamannya juga seorang mafia, dia tahu semua gerak gerak gerik Brian walau tidak bersamanya. dan Brian tahu kalau apapun yang dilakukannya pasti akan di ketahui oleh pamannya.
Sang paman selalu menghasutnya untuk membenci salsa karena alasan masa lalu . pamannya memang begitu murka pada siapapun yang berhubungan dengan yuma. tapi tidak dengan Brian, dendam dan kebenciannya ternyata sudah bercampur dengan cinta . itulah yang membuat dia dilema.
Kemudian pamannya benar-benar akan pulang tanpa menginap di mansionnya. Setelah sampai lantai bawah dia melihat ke seorang pelayan yang sedang mengepel lantai tersebut.
" Berhenti! " ucap pamannya Brian. " apa dia orangnya?" tanyanya pada salah satu bodyguardnya.
" Iya bos! " jawabnya.
Tatapannya langsung menajam pada gadis itu. dengan langkah gagahnya dia menghampiri salsa yang sedang mengepel lantai itu. " apa kamu putri yuma! " tanyanya yang tiba-tiba.
Salsa sempat terlonjak kaget dengan suara yang tiba-tiba. salsa tidak menjawab hanya menunduk hormat. dia merasa sangat ketakutan sekarang , dalam hatinya dia bertanya-tanya, ada apa dengan mamanya, kenapa semua mengenalinya. kenapa semua menatap benci padanya setelah tahu dia anak yuma.
Paman Brian menatap lekat wajah salsa "memang sangat cantik, apa mamanya dulu juga seperti itu!" batinnya, entah tatapan seperti apa yang di layangkan paman Brian pada salsa .
Di tatap seperti itu membuat salsa tak berani berkutik, dia semakin memegang erat pada gagang pel itu. karena saking takutnya.
" Ma,, maaf tuan! apa anda mengenali mama saya? " salsa mencoba memberanikan diri untuk bertanya. dia mencoba keberuntungan disini. siapa tahu dia akan menerima jawaban akan rasa penasarannya selama ini. Sebanarnya ada apa dengan mamanya.
" Siapa yang tidak tahu dengan mamamu! " jawab pamannya Brian sambil tersenyum smirk. tangan jahilnya hendak menyentuh wajah manis salsa , tapi salsa dengan cepat menarik kepalanya. sebuah tanda kalau dia menolaknya.
Pamannya Brian Langsung menatap marah pada salsa "beraninya kamu! " ucapnya dengan geraman yang tertahan karena merasa marah dengan penolakan salsa.
Plak,,,,
Tamparan sangat keras mendarat di wajah salsa, pipinya merasa panas dan kebas padahal hanya satu tamparan saja . salsa memegangi pipinya yang bekas di tampar. dengan menahan tangis.
" Kenapa kamu jual mahal? bukankah kamu budak di sini? , atau kamu ingin seperti mamamu? membuat seseorang menjadi gila karena pesonamu itu! hmm! " ucap paman Brian lirih tepat di telinga salsa. dengan penuh penekanan di setiap kata-kata yang di ucapkannya.
" A,, apa maksud anda! siapa yang telah di buat gila oleh mama! " tanya salsa tergagap.
Paman Brian kembali tersenyum smirk " apa Brian tidak menceritakan padamu, seperti apa sebenarnya mamamu! " salsa menggeleng kaku karena ketakutan. " mamamu adalah penyebab nasib buruk yang menimpa Brian,! mamamu hebat bukan. apa kamu mau meneruskan kelakuan keji mamamu! menghancurkan hidupnya Brian!" . kata paman Brian sambil menatap penuh ke salsa.
Salsa semakin bingung, kenapa mamanya bisa mengenali Brian, ada apa dengan orang-orang disini, sebenarnya siapa mereka. kenapa semuanya memahami mamanya . Padahal sejak dia kecil, dia merasa tak pernah punya saudara ataupun orang dekat yang di perkenalkan mamanya. tapi sekarang seakan semua mengenal mamanya, orang-orang asing yang sama sekali tidak pernah salsa kenal.
" Apa anda bisa mengungkapkan secara jelas tuan! ada apa antara kalian dengan mamaku? karena aku benar-benar tidak mengenali kalian! " kata salsa.
Kemudian dia mendekat dan mengarahkan bibirnya ke telinganya salsa. " kamu adalah anak pelac*r ingat itu, jadi jangan sok jual mahal ! " kata paman Brian dengan berbisik tepat di depan daun telinga salsa. " muach,,,! " sebelum menarik kepalanya kembali orang itu meninggalkan suara kecupan di telinga salsa.
Salsa benar-benar mematung. dia tidak bisa mempercayai apa yang didengarnya tentang mamanya.
Brian yang baru saja turun melihat pamannya bersama dengan salsa. tatapan Brian bukan ke pamannya tapi pada salsa yang seakan menahan tangis dengan memegangi pipinya." apa yang paman lakukan di sini! " tanya Brian.
Mendengar suara Brian pamannya langsung menegakkan badan lalu menatap santai ke Brian "aku hanya mengingatkan saja siapa dia ! dan kamu jangan lupa tujuan awal kamu! jangan sampai kamu terpesona dengan dia. lalu melupakan siapa sebenarnya dia! " kata pamannya dan langsung melangkah pergi.
Salsa mendongak menatap nanar pada Brian. seakan ribuan tanya terdampar di pelupuk mata yang berembun itu . sedang Brian hanya bisa membalas tatapan salsa tanpa berucap apapun.
Tanpa menghiraukan salsa Brian lanjut melangkahkan kakinya " apa benar apa yang di katakannya tentang mamaku? " tanya salsa.
Seketika Brian menghentikan langkahnya sejenak kemudian melanjutkan jalan. salsa yang melihat sikap acuh Brian merasa semakin sakit . karena dia berpikir kalau Brian menghindari dia karena mamanya seorang pelacur.
Kini dia mulai terlihat panik sendiri dan melebarkan mata karena dia mulai berpikir , apa papanya berpisah dari mamanya karena mamanya seorang pelacur. tapi salsa benar-benar tidak bisa percaya, yang dia tahu mamanya adalah orang baik, mamanya orang yang sangat setia dengan papanya. tapi mengenai masalah perpisahan mereka, memang salsa tidak mengetahui apa alasannya.
Salsa merasa sangat hancur kemudian dia berlari ke arah dapur . dia hendak mengakhiri hidup karena benar-benar tidak bisa menerima apa yang di dengarnya tadi.
Srett,,,
"SALSA! " teriak petty ...
kalo bisa setiap up duble/Chuckle/