NovelToon NovelToon
A Marriage Of Revenge

A Marriage Of Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Konflik etika / Pengantin Pengganti / Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:33.6k
Nilai: 5
Nama Author: Buna_Ama

Tepat dihari pernikahannya Ivana malah kabur melarikan diri, niat hati ingin memberitahukan hal tersebut pada kedua orangtuanya. Calantha justru dipaksa untuk menggantikan posisi Ivana sebagai mempelai pengantin wanitanya.

Rowan, pria sejuta pesona yang terpaksa menikahi Cala hanya untuk balas dendam karena Ivana telah menabrak istrinya hingga meninggal dunia.

Tapi bagaimana jadinya jika ternyata pernikahan yang berkedok balas dendam yang dilakukan oleh Rowan itu justru mengungkap satu persatu rahasia keluarga yang selama ini ditutup rapat-rapat?

Simak kelanjutan ceritanya...


⚠️jangan lupa buat terus kasih dukungan dengan like, komen dan vote🌹⚠️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 03

Cala dan Bi Asih pergi kepasar tradisional dengan menaiki kendaraan umum, hal seperti itu sudah Cala lakukan sejak ia berusia remaja karena Papa Hestu dan Mama Sarah tak pernah memberikannya fasilitas seperti yang mereka berikan untuk Ivana.

"bang kiri bang" teriak Bi Asih pada sopir angkot

"iya bu.. "sahut pak sopir, ia lalu menepikan mobil angkotnya

Cala dan Bi Asih segera turun setelah angkot itu berhenti, Bi Asih segera memberikan ongkos pada pak sopir.

"makasih bu", ucap pak sopir

"sama-sama pak". Balas Bi Asih

Setelah itu, Bi Asih segera mengajak Cala untuk masuk kedalam pasar tradisional.

"Non, kita ketoko kelontong itu dulu yuk", ajak Bi Asih seraya tangannya menunjuk sebuah toko kelontong yang menjual bahan-bahan kue.

Cala menganggukkan kepalanya, lalu bergegas melangkahkan kakinya menuju toko tersebut.

"Kita mau beli apa dulu bi ?"tanya Cala

Bi Asih tak menjawab, ia langsung mengarahkan penjual untuk mengambilkan barang yang ia minta. Setelah semua bahan yang dibutuhkan sudah dibeli, Cala dan Bi Asih bergegas pulang kerumah karena mereka hampir terlambat dari waktu yang Mama Sarah berikan.

huuftt..

Cala menghela nafas pelan seraya menaruh barang belanjaannya diatas meja dapur.

"Non Cala gak kerja?" tanya Bi Asih seraya membongkar plastik belanjaannya.

"Cala hari ini libur bi". Jawab Cala

Mendengar itu, Bi Asih hanya mengangguk-anggukkan kepalanya dan tak lagi bertanya. Ia segera membantu Cala memasak camilan yang diminta oleh Mama Sarah.

.

"Cala...." Terdengar suara teriakan Mama Sarah memanggilnya, bertepatan dengan itu camilan yang ia buat bersama Bi Asih sudah matang dan siap disajikan.

"Ya mah?" Sahut Cala sedikit berteriak

Mama Sarah berjalan menghampiri Cala dan berdiri diambang pintu dapur.

"Mana camilan yang mama suruh buat?" tanya Mama Sarah dengan nada ketus

"Ini mah, sudah siap". Jawab Cala seraya memperlihatkan dua buah toples berisi kue kering hasil buatannya pada mama Sarah.

"Cepat bawa kedepan!" titah Mama Sarah, setelah itu ia berbalik badan dan melenggang pergi dari dapur.

Cala menganggukkan kepalanya dan lekas membawa camilan itu keruang tamu. Saat Cala menyajikan camilan itu diatas meja, salah seorang teman mama Sarah berbisik dan tak sengaja terdengar oleh Cala.

"Eh itu kan anak yang kamu adopsi Jeng Sarah dari panti asuhan kan jeng?" bisik teman mama Sarah bertanya pada teman nya yang lain

"Iya itu, katanya dulu jeng Sarah ngadopsi dia buat jadikan pancingan". Ungkap teman mama Sarah yang lain ikut menimpali dengan suara lirih

"Iya betul, ingat aku jeng. Dulu jeng Sarah juga ceritanya begitu". Ucapnya

Cala yang mendengar itu hanya bisa menelan ludahnya susah payah sembari menundukkan kepalanya. Ia baru mengetahui fakta ini selama hidup hampir 25 tahun lamanya.

Pantas saja, mama Sarah dan Papa Hestu memperlakukannya beda dengan Ivana.

"Sstt, sudah itu ada jeng Sarah mau kesini". Ujar teman mama Sarah yang melihatnya keluar dari kamar setelah mengambil tas yang baru saja ia beli.

Kedua teman mama Sarah itu seketika langsung menutup mulut mereka dan tak lagi bersuara, Cala segera beranjak dari sana setelah Mama Sarah mengusirnya pergi.

.

Braakk..

Cala membanting kuat nampan yang ia bawa keatas meja membuat Bi Asih yang tengah memotongi sayuran untuk memasak makan malam seketika berjingkat kaget.

"Non.." pekik Bi Asih, ia melihat Cala berlari masuk kedalam kamar dan langsung menutup pintu kamarnya dengan keras membuat Bi Asih kembali terjingkat kaget.

"Ya ampun non..." Lirih Bi Asih seraya mengelus pelan dadanya

.

Didalam kamar Calantha langsung membanting tubuhnya diatas ranjang dengan posisi tengkurap, ia menenggelamkan wajahnya dibantal. Tangisnya pecah ketika mengingat percakapan kedua teman mama Sarah tadi.

"Aarrgghh, kenapa... Kenapa mama sama papa tega sembunyikan hal ini dari aku? Kenapa?!!" Cala menangis meraung-raung memenuhi seisi kamarnya, terdengar sangat memilukan.

"Pantas saja mereka memperlakukan aku dan Ivana berbeda, ternyata aku bukan anak kandung mereka.. Ya Tuhan, kenapa sesakit ini ?!!"

Tok ...

Tok..

Tok..

Terdengar suara pintu kamarnya diketuk dari luar.

"Non Cala ini bibi non, buka pintunya". Ternyata Bi Asih yang mengetuk pintunya, ia khawatir saat melihat kondisi Cala tadi yang berlari masuk kedalam kamar sambil menahan tangisnya.

"Cala lagi gak pengen diganggu bi, bisa Bi Asih tinggalin Cala sendiri?" Sahut Cala dengan sedikit berteriak, suaranya terdengar serak.

"Tapi non, sebentar lagi waktu makan malam". Kata Bi Asih

"Gapapa bi, nanti Cala keluar sebentar lagi", ujar Cala

Mendengar itu, Bi Asih tak lagi membantah. Ia berbalik badan dan bergegas melangkahkan kakinya kembali ke dapur untuk menyiapkan makan malam.

Setelah dirasa Bi Asih sudah pergi, Cala langsung beranjak dari ranjang dan segera membersihkan diri. Ia tidak ingin membuat papa Hestu dan yang lainnya menunggu lama dimeja makan jika ia tak segera keluar.

Sejenak Cala menarik nafas dalam-dalam lalu ia hembuskan perlahan, ia hapus jejak air mata yang masih membasahi pipinya yang mulus.

"Aku gak boleh lemah, aku harus tanyakan hal ini sama papa dan mama. Semangat Cala!" Ucapnya menyemangati dirinya sendiri

Selesai membersihkan diri, Cala bergegas melangkahkan kakinya keluar dari kamar. Baru saja ia menutup pintu kamarnya, sebuah tamparan mendapat dipipi kirinya.

Plaakkk ..

Tamparan itu terdengar nyaring ditelinganya, bahkan wajahnya sampai tertoleh kesamping.

"Kamu sengaja kan mau bikin mama malu dihadapan teman-teman mama tadi, jawab hah?" bentak mama Sarah dengan suara yang begitu menggelegar

Cala mengusap pipinya yang terkena tamparan mama Sarah, terasa sangat panas dan perih. Bisa dipastikan jika pipi mulusnya itu kini terlukis bekas tangan mama Sarah.

Cala menoleh menatap Mama Sarah dengan tatapan nanar.

"Maksud mama apa? Cala gak paham mak- aarghh..."

Belum Cala menyelesaikan ucapannya, Mama Sarah sudah lebih dulu menjambak rambutnya hingga kepalanya mendongak.

"Gak paham maksud kamu?! Teman mama mengecap kamu sebagai anak buangan yang bawa sial". Teriak Mama Sarah membentak Cala

"Aahh sakit mah". Rintih Cala seraya memegangi pergelangan tangan mama Sarah yang menjambak rambutnya.

"Dasar anak gak tau diuntung, sudah mending mama izinkan papa adopsi kamu dari panti asuhan".

"Mama!" Dari arah belakang mama Sarah, Papa Hestu berseru memperingati istrinya. Ia lalu berjalan mendekati Cala dan Mama Sarah.

"Apa yang mama lakukan ?" tanya Papa Hestu seraya melepaskan jambakan itu dari rambut Cala

"Anak gak tau diuntung ini sudah buat mama malu pah, teman-teman mama bilang kalo dia bakal jadi anak pembawa sial!" ucap Mama Sarah menggebu-gebu

Mendengar itu, Papa Hestu menghela nafas panjang.

"Mah, tapi mama gak-"

"Jadi benar yang dikatakan mama, kalo Cala anak adopsi pah?"

.

.

.

To be continue...

Jangan lupa tinggalkan jejak like, vote dan komen yaa ... Terima kasih ♥️🌹

1
yumi chan
sepertinya rawon gk sdh dgn kmtian iatrinya..aku hrp jngn mudh kmbli dgn istrinya..karna dia lki2 mrhan
axm
rowan aneh liat laras melakukan hal menjijikan dikantornya kok malah mau menciumnya,hedeuh laki2 aneh
hatiAti
NGERII mereka secara gak sadar sudah melakukan incest, tambah depresi gak tuh si Rowan
Dewi Anggya
Waduuuh gmn tuhhhhh.... wlpun beda ibu ttp sekandung sm si ulet bulu Laras
mbok Darmi
astagaa makin ruwet ternyata keluarga rowan
Jepiani
lnjut
Ma Em
Kenapa Laras masih mencari Rowan perempuan jahat itu blm diceraikan sama Rowan , Rowan mimpi anak kembar mungkin Cala melahirkan anak kembar.
Herman Lim
ahhh lanjut thorb
mbok Darmi
berarti calantha punya anak kembar cowo entah diumpetin dimana calantha dan anaknya sampai rowan saja ngga sanggup menemukan nya
Dewi Anggya
preeeeeeet beneeer Laras ini....good job buat Ardi 😘😘😘
+86
biarin aja buna.. kasi laras, biar makin dicaci 😆 makan tuh cintaaaaaa
yumi chan
bikin rawon menysl thor biar gk nyosor aja bibirnya....
Azda Syafril
miNaL aidziN waL faidziN ugha buNa....
mbok Darmi
rowan makin dingin tak tersentuh pak duda 2x dan 2x juga kehilangan istri dan calon baby nya pasti trauma banget rowan, semua salah kamu sendiri rowan gampang tertipu dan mudah terhasut sama laras ya nikmati saja penyesalan mu tanpa ujung
Herman Lim
yg terjadi sama cala dan anak nyav
Dewi Anggya
ahhhh nikmati penderitaanmu Rowan 🤭🤭
+86
sukurin.. makan tuh bibir mantan, kesel al kalo inget bunaaaa aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa 🦖🦖🦖
+86: abisan dia murahan banget iiiiiiiihhhhhhhhh 🦖🦖🦖
Buna_Ama 🌹: wkwk sabar 😅🙏🏻
total 2 replies
Dewi Anggya
Calista vs Laras
Ma Em
thor jgn sampai Laras menggoda Rowan lagi dan balikan Rowan dgn laras biarkan Laras dibuang julian dan Rowan jgn mau menerimanya, jgn sampai Rowan jadi tempat penerima sampah.
Husein
dendammu salah sasaran Julian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!