Fang Lin seorang pemuda kultivator jenius yang dapat mencapai Immortal dalam 1000 tahun, Namun itu semua berkat buku Naga Emas Surgawi. Para kultivator yang mengetahui keberadaan buku Naga Emas Surgawi mencoba merebutnya dari Fang Lin. Hingga suatu saat Fang Lin dibuat terpojok oleh para kultivator kuat di lembah kematian, Karena terpaksa Fang Lin melompat ke jurang kematian tetapi dia berhasil selamat walaupun dalam keadaan sekarat.
Di jurang kematian Fang Lin menemukan Artefak Tuhan, Cawan Suci artefak yang dapat mengembalikan waktu, Hingga Fang Lin kembali ke masa lalu dan mendapatkan sebuah 'System'.
Sebuah System yang dapat membuat Fang Lin menjadi lebih kuat dalam waktu singkat tetapi akan ada banyak misteri yang menghampiri Fang Lin.
Gimana Kelanjutannya? Ikuti Terus Novel Ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XERA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa Kau?
Yang Jian mencoba berdiri namun dirinya tidak bisa melakukan itu, Bahkan untuk mengangkat satu jari saja membutuhkan usaha yang keras, Kini dia hanya bisa meratapi langit yang cerah dalam keadaan setengah sadar, Yang Jian berpikir kini hidupnya tinggal sebentar lagi, Ia merasa tidak berguna karena tidak bisa melindungi tuannya di masa depan.
Yang Jian menutup matanya secara perlahan hingga beberapa saat kemudian dia kehilangan kesadarannya.
***
Tes... Tes... Tes...
Sebuah tetesan air yang lengket membuatnya tersadar.
Grrrr... Grrr...
Saat Yang Jian membuka matanya, Dia langsung membeku saat melihat seekor anjing berkepala 3 yang cukup besar kini sedang menggeram di atas tubuhnya, Anjing tersebut sedikit menjauh saat mengetahui Yang Jian sudah tersadar dari pingsannya.
Melihat anjing tersebut menjauh, Yang Jian langsung bangun dari tidurnya kemudian berdiri. Saat ini dirinya mencoba memahami situasinya sekarang sambil mengedarkan pandangannya.
Yang Jian saat ini seperti berada di sebuah istana yang cukup megah yang memiliki aura mencekam dan membuatnya merinding, Saat mengedarkan pandangannya dia melihat sesosok manusia sedang duduk disebuah singgasana.
"Cukup! Kemarilah cebereus"
Anjing yang dipanggil cebereus itu seketika menghilang dari tempatnya dan tiba-tiba muncul disamping sosok yang berada di singgasana tersebut. Kini sosok manusia yang berada di singgasana tersebut sedang mengelus kepala anjing berkepala 3 itu lalu menatap Yang Jian sambil tersenyum lebar.
Yang Jian langsung merinding ketika melihat senyuman sosok itu, Ia lalu mengumpulkan keberanian dan bertanya, "S-siapa kau? Kenapa aku berada disini?"
Sosok yang berada di singgasana tersebut langsung tertawa lantang, "Siapa aku? Hahahahaha, Kau tidak perlu tau siapa aku sebenarnya" Ucap orang itu dan semakin melebarkan senyumannya.
Dia lalu melanjutkan perkataannya, "Apakah kau tau kenapa kau disini?"
Yang Jian menganggukan kepalanya pelan dan berkata dengan nada sedih, "Aku disini karena terbunuh oleh ular petir yang kulawan"
"Terbunuh? Hahahaha... Kau belum mati anak muda, Kini kesadaran mu sedang berada di dunia yang ku ciptakan" Ucap sosok tersebut.
Yang Jian yang mendengar itu langsung tersentak, "Benarkah? Lalu bagaimana caranya aku keluar dari sini" Tanya Yang Jian dengan nada antusias.
"Jika aku terlalu lama disini, Aku akan ditelan hidup-hidup oleh ular petir itu" Timpal Yang Jian dan membuat sosok yang berada disinggasana tertawa pelan.
"Tenangkan lah dirimu, Di duniaku saat ini memiliki waktu yang berbeda dengan Alam yang kau tempati" Ucap sosok disinggasana.
"Jika 1 hari di dunia ini, Maka di Alam yang kau tempati hanya 1 detik saja" Lanjut sosok itu dan membuat Yang Jian terkejut.
"Lalu apa yang kau inginkan setelah membawaku kemari?" Tanya Yang Jian dengan nada yang masih terkejut.
Sosok yang berada disinggasana langsung tersentak ketika mendengar itu dan segera mengatakan tujuannya, "Hahaha, Aku sampai lupa dengan itu"
"Apakah kau menginginkan kekuatan?" Tanya sosok tersebut.
"Apa maksudmu? Apa kau memiliki niat tersembunyi? Kenapa kau menawarkan kekuatan kepadaku?" Tanya Yang Jian dengan nada penuh selidik.
"Hmm? Aku tidak bermaksud apa-apa, Aku ingin kau berguna untuk melindungi 'Dia' dan juga aku juga memenuhi permintaan dari 'orang itu' untuk melindungimu" Jawab sosok yang berada di singgasana dengan santai.
"Apakah 'Dia' adalah tuanku? Dan siapa juga 'orang itu'?" Batin Yang Jian dengan raut wajah kebingungan, Kini kepalanya sedang dipenuhi oleh puluhan pertanyaan.
"Tidak perlu memikirkan hal itu..." Ucap sosok tersebut saat melihat raut wajah kebingungan Yang Jian.
"Kau akan tau jawabannya ketika 'Dia' sudah menjadi kuat" Lanjut sosok tersebut dengan nada penuh misteri.
Yang Jian uang mendengar itu sedikit mengerutkan alisnya, Akan tetapi dirinya tidak punya pilihan lain selain menerima tawaran dari sosok tersebut, "Um, Baiklah... Aku menerima kekuatan yang kau tawarkan" Ucap Yang Jian yang dipenuhi keyakinan.
Sosok yang berada di singgasana tersebut langsung tersenyum tipis, "Bagus... Sekarang bangunlah dan lindungi 'dia' dari segala macam bahaya" Ucap sosok tersebut dan perlahan suaranya menghilang.
***
Di Tempat Yang Jian pingsan.
Saat ini ular petir tertawa keras saat melihat manusia didepannya sedang terbaring lemas di tanah, "Khekhekhe, Manusia memang lemah! Pantas untuk dibunuh" Ucap ular petir dengan nada merendahkan
~BOOMM~
~BOOMM~
Tiba-tiba Aura kegelapan berkumpul disekitar tubuh Yang Jian dan menghasilkan beberapa ledakan gang keras, Tubuh Yang Jian seketika terangkat dengan sendirinya.
Yang Jian langsung membuka matanya dan terlihat di kedua matanya kini terdapat sebuah bola mata berwarna hitam pekat yang menyeramkan, Saat ini dia terlihat seperti malaikat maut yang dapat membunuh siapa saja.
Kultivasi Yang Jian juga langsung naik dengan pesat setelah terjadi perubahan tersebut.
Tingkat Kaisar Tahap Awal.
Tingkat Kaisar Tahap Menengah
.
Tingkat Kaisar Tahap Akhir.
Tingkat Kaisar Tahap Puncak.
Tingkat Kaisar Surgawi Tahap Awal.
Ular petir itu seketika merinding sekaligus ketakutan dengan kenaikan kulitivasi Yang Jian dan aura yang mengelilingi Yang Jian. Seketika insting yang dimiliki ular petir itu langsung menyuruhnya pergi atau dia akan mati.
Bersambung...
LIKE >> VOTE >> RATE 5 >> COMMENT.
katanya perbedaan satu tingkat bagaikan langit dan bumi ?
nah disini MC sama lawan yang ini jadi terbalik kuat? ,padahal kultivasi mereka jauh beda.
jadi yang gw bingung siapa sih MC sebenarnya dari mereka berdua?
bahkan dua guru nya bukan tandingannya🤔