TERJEBAK DENGAN SANG CASANOVA

Nayra yang mendengar kalimat sayang dari Arsen semakin membuat ia terbuai. Nayra akhir nya memperdalam ciuman nya di mulut Arsen, dan Arsen pun menerima itu. Kini tangan Arsen mamasuki kain segitiga itu. Arsen memasukkan satu jari nya ke lembah kewanitaan Nayra.

"Ngahhh..... Ahhh..!" Erang Nayra, mata nya semakin terpejam erat, badan nya meremang dan gelisah sembari jemari nya meremas rambut Arsen.

"Sungguh kau luar biasa sayang, haruskah kita lakukan lebih jauh dari ini,??" tanya Arsen yang sudah mulai tidak tahan.

"Haruskah kita lakukan disini?."Tanya Nayra balik.

Arsen yang mendapatkan lampu hijau tidak membuang-buang waktu.

la segera mengangkat Tubuh Nayra ala bridal style, dan membawanya keluar dari ruangan VVIP tersebut.

Setelah di luar Arsen menurunkan Nayra, lalu ia meraih dompet nya dan mengambil kartu nama Ken sang asisten, dan memberikan kartu nama tersebut kepada pelayan yang menangani perhiasan tadi.

"Hubungi nomor asisten pribadi saya, dia yang akan mengurus semua nya," ucap Arsen, lalu pergi dari toko tersebut dengan merangkul Nayra.

Arsen dan Nayra sudah berada di dalam mobil, mereka berdua Terasa canggung untuk berbicara. Hingga Arsen mengemudikan mobil nya kencang agar sampai di hotel tempat mereka menginap.Tak butuh waktu lama, kini mereka telah sampai di hotel, dan sekarang mereka sedang menunggu lift terbuka. ketika pintu lift itu terbuka dengan cepat Arsen menggandeng nayra memasuki lift.

Ting...Pintu lift berbunyi menandakan mereka sudah sampai.Arsen menempelkan kartu akses nya, pintu pun terbuka.

Nayra masuk terlebih dahulu, namun baru satu langkah, Arsen sudah mendorong pelan tubuh Nayra kedinding, kemudian melumat bibir Nayra dengan cara agresif. Bahkan pintu kamar di tutup oleh Arsen menggunakan kaki.

Arsen menggendong tubuh Nayra dengan kedua kaki Nayra melingkar di pinggang Arsen. Mereka berciuman begitu liar sambil berjalan menuju ranjang.

Nayra menyesap lidah Arsen kali ini dengan penuh keberanian tanpa ragu-ragu sama sekali, karena ia sudah pasrah di unboxing suami nya. Bagaimana pun ia wanita dewasa, dan ia melakukan nya pada suami sah nya. Jadi ia tidak akan menyesal dikemudian hari.

Arsen meletakan Nayra di atas ranjang perlahan-lahan lalu Arsen melepaskan high heels yang terpasang pada kaki Nayra. Kemudian membawa kaki telanjang Nayra ke arah bibir nya dan menciumi ujung kaki hingga telapak kaki Nayra.

Nayra merasakan geli bercampur nikmat. Sungguh ini berasa surga dunia kalo melakukan tentang ini.

Kecupan Arsen menjalar semakin naik. Disaat ketika hampir sampai di area sensitif Nayra, ia melewati dan kembali melumat bibir Nayra dengan penuh semangat.

Bahkan tangan Arsen tidak tinggal diam. Tangan nya bergerak menyentuh seluruh tubuh Nayra tanpa ada yang terlewatkan.

"Mmphhh!... ngahhh, Arsen!" ucap Nayra lagi dengan menyebutkan nama Arsen ketika ciuman mereka berakhir tetapi Arsen kembali melumat di area dada Nayra.

Sapuan lidah basah Arsen di ujung dada nya membuat ia menggeliat seperti cacing kepanasan. Jari-jari nya bahkan menekan kepala Arsen ke bagian dada nya untuk mendapat kan lagi rasa nikmat yang luar biasa ia rasakan.

Arsen yang merasakan kepala nya di tekan oleh Nayra, ia sama sekali tidak keberatan, justru ia semakin semangat atas apa yang di lakukan Nayra kepada nya. Arsen merasakan itu adalah kode dari Nayra, jika Nayra sedang menikmati dengan apa yang telah Arsen perbuat kepada diri nya.

Tidak ada lagi kesan terpaksa untuk melakukan nya, tidak ada lagi sikap perlawanan dari Nayra. Justru kini Nayra menikmati nya tanpa ragu-ragu.

Bahkan Arsen merasakan bawah Nayra sudah becek dan benar-benar dilanda gairah, sebab ujung dada Nayra sudah menegang dan keras. Arsen juga merasakan nikmat yang luar biasa, dia yang sudah sering melakukan itu kepada wanita lain tetapi ia tidak pernah merasakan hal senikmat ini.

Kali ini, dia berkali-kali lipat lebih semangat untuk menggagahi Nayra, bahkan bagian selangkangan nya sudah terasa sangat sesak dan bengkak maksimal. Bahkan hanya menyentuh bibir Nayra saja sudah membuat milik nya mengeras, tidak butuh hal lain untuk membangunkan milik nya.

Arsen kembali menjelajahi ciuman nya dari dada hingga naik kebagian leher Nayra, setelah itu ia mengangkat wajah nya untuk menatap wajah Nayra yang sudah dibakar oleh gairah.

Ditatap nya wajah Nayra, ia melihat mata Nayra tertutup, bibir terbuka dan banyak keringat di pelipis nya, bahkan keringat itu mengalir hingga ke leher nya.

Pipi Nayra yang merona membuat Nayra begitu seksi di mata Arsen, tangan Arsen yang meremas-remas dada Nayra, membuat Nayra mendesah dengan mulut terbuka, tanpa menunggu lama lagi, Arsen langsung melumat bibir mungil yang sudah membengkak itu, dihisap nya dijilat bahkan dilumat tanpa ampun.

Arsen menarik tubuh Nayra hingga Nayra terduduk di atas ranjang, Arsen pun perlahan menurunkan resleting gaun Nayra di belakang.

Perlahan-lahan gaun itu turun dengan di iringi kecupan dari Arsen di pundak Nayra. Hingga gaun itu terlepas nyangkut di pinggul Nayra, Arsen pun ingin menarik gaun itu untuk terlepas dari tubuh Nayra. Disaat Arsen ingin menarik gaun, ada yang memencet bel kamar nya.

Ting!..... Nong!.. Ting! ... nong!

Arsen yang sedang diujung merasa terganggu oleh suara bel. Namun bel tak kunjung berhenti. Nayra yang ikut merasakan terganggu oleh suara bel tersebut, ia mengatakan kepada Arsen untuk membuka pintu.

"Su-suamiku, lihatlah siapa yang ada diluar, mungkin ada hal yang penting," ucap Nayra dengan suara yang mendayu-dayu.

"Aku sedang tidak ingin diganggu oleh orang lain," sahut Arsen yang langsung menyambar bibir Nayra lagi.

Nayra menghindari ciuman Arsen, bukan ia tidak mau, namun ia juga cukup terganggu oleh suara bel itu. Nayra meraih wajah Arsen, mereka saling menatap dengan mata sayu yang berbaur nafsu, lalu.

Cup.... Nayra mengecup bibir Arsen, setelah itu ia mengatakan sesuatu tepat di wajah Arsen.

"Bukalah pintu nya, aku akan menunggu mu disini," ucap Nayra dengan suara yang lembut, namun penuh makna.

"Baiklah, aku akan segera kembali!!" ucap Arsen.

Cup....

Satu kecupan singkat diberikan Arsen di bibir Nayra sebelum ia pergi membuka pintu untuk melihat si pengganggu. Arsen pun beranjak dari atas tubuh Nayra, lalu ia merapikan pakaian nya yang sudah hampir terbuka. Setelah itu ia berjalan menuju pintu.

Setelah kepergian Arsen, dengan buru-buru Nayra turun dari atas ranjang, lalu ia berlari kecil memasuki kamar mandi.

Setelah didalam kamar mandi ia melihat tampilan diri nya di cermin. ia menarik nafas nya dalam-dalam lalu membuang nya perlahan. Setelah nafas nya lega, Nayra merapikan rambut nya dengan menggulung nya keatas lalu menjepit rambut itu menggunakan pita.

*

Bersambung...........