SYAFIRA ANATASYA, seorang gadis desa yang memiliki paras cantik jelita, yang terlahir dari keluarga sederhana namun sangat bahagia. Dia dengan terpaksa harus meninggalkan keluarganya, karna harus bekerja ke luar kota untuk menggantikan ayahnya sebagai tulang punggung keluarga, karna ayahnya belum lama ini hanya bisa terbaring tak berdaya karna penyakit yang di deritanya. Sesampainya di Kota yang sangat besar tersebut, gadis itu terlihat cukup di buat bingung dan pusing saat mencari alamat tempat ia akan bekerja nanti. Saat ia akan mencari tempat tinggalnya terlebih, tak senganja ada insiden kecil yg mempertemukan dirinya dengan seorang pria tampan dan gagah. yang tanpa gadis itu sadari bahwa pertemuan itu adalah suatu keberuntungan terbesar dalam hidupnya.. Gimana ceritanya yukk kita simak bareng bareng cerita lengkapnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang poro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kecupan selamat pagi
Wajah Alfaro terlihat semakin lesu dan putus asa, saat mendengar ucapan Syafira yang membuatnya seakan kehilangan gairah hidup, dengan suara yang berat dan gemetar Alfaro pun menjelaskan maksud dan tujuannya yang tak ingin Syafira mengetahui terlebih dahulu.
"Sayang dengerin aku baik baik yah, aku menunda memberi tahumu tentang semuanya karna aku... Aku sangat takut kamu akan membenciku karna setatusku sebagai ketua mafia... Aku menunggu saat yang tepat untuk memberi tahumu, maafin aku, aku tau aku salah, tolong jangan tinggalin aku, aku sangat takut kehilanganmu" ucap Alfaro lirih dengan suara bergetar dan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Lalu jika aku mengetahuinya nanti, apa aku sudah pasti tidak akan membencimu?" Tanya Syafira dengan tatapan tajam ke arah Alfaro.
Alfaro pun langsung menundukkan kepalanya. Dia tak tahu harus menjawab seperti apa, dia takut jika ucapannya tak cukup meyakinkan untuk seorang Syafira.
"Maafkan aku.... Jujur saja, selama ini aku belum siap untuk menjelaskan semuanya kepadamu... Maafkan aku yang tak memberitahu semuanya sedari awal... Aku tahu keputusanku sangatlah salah, maafkan aku yang tak berpikir kedepannya." Ucap Alfaro sembari terus menundukkan kepalanya, dia hanya bisa memohon agar Syafira memaafkan kesalahannya.
"Jujur saja aku sangat kecewa sama kamu kak, aku sangat kecewa Karna aku mengetahuinya bukan dari pengakuan kakak, tapi tak apa, aku memaafkan kakak, karna kakak sudah menyadari kesalan kakak," ucap Syafira dengan nada yang lembut, sembari memegang kedua bahu Alfaro yang masih tertunduk.
"Terimakasih karna sudah memaafkan aku... Sekali lagi aku benar benar minta maaf" ucap Alfaro masih terdengar lirih, ia masih menundukkan kepalanya dan tak berani memandang wajah Syafira.
"Sudahlah jangan terus seperti itu, kan aku sudah maafkan kakak." Ucap Syafira lembut sembari menarik dagu Alfaro ke agar menatapnya.
"Hei kakak nangis?... Lihatlah, seorang ketua mafia menangis, bagaimana bisa jadi seorang ketua mafia jika cengeng seperti ini" ejek Syafira setelah melihat wajah Alfaro yang sudah berlinang air mata. Hidung yang sudah memerah dan mata yang masih berkaca kaca.
Seketika wajah sedih Alfaro pun hilang, lalu berganti dengan wajah kesal karna sudah di ejek oleh Syafira. Syafira tak kuasa menahan tawanya saat melihat wajah kesal Alfaro yang menurutnya sangat menggemaskan, tawa Syafira pecah saat itu, dia tertawa puas sembari menghapus air mata Alfaro dengan lembut.
"Ini pertama kalinya aku menangis setelah kepergian mommy... Jika bukan karna aku sangat takut kamu marah padaku, dan akan meninggalkanku, aku tak akan pernah mau menangis lagi" ucap Alfaro dengan nada yang sedikit kesal karna Syafira masih menertawakannya.
"Oh iya kah?" Ucap Syafira menggoda Alfaro setelah puas menertawakannya.
"Iya karna aku sangat mencintaimu, dan aku juga sangat takut kehilanganmu" ucap Alfaro dengan nada yang terdengar masih sedikit kesal.
"Apa kamu setakut itu hmm!!" Ucap Syafira sambil mencubit pipi Alfaro dengan gemas.
"Auww...iya aku setakut itu!.. sudah dong, sakit tau!!" Pekik Alfaro berpura pura kesakitan.
"Emm... Benar kah itu sakit?" Tanya Syafira memastikan sembari mengelus pipi Alfaro dengan lembut.
"Iya sakit banget" ucap sedikit merengek.
"Yasudah aku minta maaf, biar aku elus terus agar sakitnya cepat hilang" ucap Syafira sambil tersenyum dan terus mengelus pipi Alfaro dengan penuh kasih sayang.
"Cium" celetuk Alfaro yang membuat Syafira menyadari modus Alfaro.
"Ishh.. dasar modus kamu yah" ucap Syafira sambil tersenyum menatap Alfaro.
"Hehe.. sama calon istri mah gapapa, dan kamu juga gak boleh pelit" ucap Alfaro sambil cengengesan.
Syafira pun tanpa pikir panjang langsung mengecup kedua pipi Alfaro dengan singkat.
Cup...cup.
Dua kecupan melayang tepat di Alfaro yang membuat Alfaro tersenyum senang.
"Satu lagi di sini!" Pinta Alfaro sembari menunjuk bibirnya.
"Ish gak mau!... Udah sekarang kita pulang dan kamu harus jelasin rencana kamu nanti di jalan, biar aku juga sudah siap." Ucap Syafira sembari memalingkan pandangannya ke arah depan mobil.
Alfaro seketika memasang wajah lesu dan menuruti perintah Syafira dengan patuh.
Sepanjang perjalanan Alfaro terus menjelaskan rencana yang sudah ia buat dan menceritakan masa lalu Raniya yang akan menggantikan posisi Syafira. Syafira terkejut dengan kebenaran yang baru ia ketahui tentang sahabatnya itu, dia juga awalnya keberatan dengan keputusan Alfaro yang akan menukar posisinya depan Raniya, namun Alfaro terus meyakinkan Syafira bahwa Raniya sudah pandai beladiri Karna Rian sudah mengajarinya sedari dulu. Akhirnya Syafira pun mengikuti rencana Alfaro.
Sesampainya di rumah Syafira Alfaro pun memutuskan untuk menginap di rumah Syafira karna iya lupa meminta anak buahnya untuk menjadi pengawal pribadi Syafira dan scurity rumah Syafira, jadi ia akan menjaga Syafira secara langsung di rumah Syafira. Syafira tak bisa menolak ke inginan Alfaro, Karna ia paham akan situasi saat ini, di tambah lagi dia sempat di ancan Alfaro, jika ia menolaknya, maka Syafira harus tinggal di mansion Alfaro untuk sekarang dan selamanya. Syafira tak ingin tinggal terlebih dahulu bersama Alfaro, karna takut akan gosip buruk yang akan beredar di luar sana jika ada yang mengetahui bahwa, mereka tinggal serumah sebelum menikah.
******
Di pagi harinya Syafira terbangun seperti biasa. Dia akan pergi ke kamar mandi terlebih dahulu dan akan pergi ke dapur untuk buat sarapan pagi, namun bedanya di pagi ini dia akan membangunkan kekasihnya setelah sarapan sudah siap.
"Sepertinya semuanya sudah siap.... Aku bangunin dulu kak Al deh, kayanya dia sangat kelelahan karna semalam di terus berjaga" gumam Syafira sambil berjalan ke kamar yang di tempati Alfaro. Memang semalam Alfaro berjaga di sekeliling rumah, takut jika ada yang mengikutinya dan mengintai rumah ini dari kejauhan. Tapi syukurlah yang di pikirkan Alfaro tak terjadi, akhirnya Alfaro bisa tertidur nyenyak setelah waktu sudah menunjukkan pukul tiga dini hari.
"Kak Al, bangun yuk... Udah pagi... Kita sarapan dulu" ucap Syafira membangunkan Alfaro dengan lembut sembari menggoyang badan Alfaro pelan.
"Eumm..... Lima menit lagi." Ucap Alfaro pelan dengan mata yang masih tertutup.
"Ayok bangun... Padahal aku mau kasih kakak kecupan selamat pagi.... Tapi kakaknya gak mau bangun." Ucap Syafira sembari merayu Alfaro agar mau bangun.
Dan ternyata rayuan Syafira sangatlah manjur, dengan cepat Alfaro membuka matanya lalu duduk dari tidurnya.
"Aku sudah bangun!.. kecupan baut aku masih ada kan." Ucap Alfaro antusias setelah mendengar kata kecupan selamat pagi dari Syafira.
Syafira hanya terkekeh melihat tingkah Alfaro yang seperti anak di matanya. Dengan segera Syafira mengecup kedua pipi Alfaro dengan lembut.
Cup...cup...
"Sudah, sekarang kakak mandi dulu gih, terus kita sarapan bareng." Ucap Syafira sambil tersenyum manis di hadapan Alfaro.
"Siap laksanakan paduka ratu!." Ucap Alfaro tegas sambil hormat kepada Syafira. Dengan segera Alfaro pun beranjak dari tempat tidurnya lalu berlari ke kamar mandi, namun sebelum meninggalkan Syafira di dalam kamar tersebut, Alfaro berhenti di ambang pintu lalu menoleh ke arah Syafira untuk memastikan sesuatu.
"Eh, kamu pake baju yang aku suruhkan?" Ucap Alfaro menoleh ke arah Syafira dari ambang pintu.
"Astaga ini aku pake baju yang kakak suruh tau." Ucap Syafira sambil menunjuk Pakaian yang ia kenakan.
"Astaga, kenapa aku sebodoh itu" ucap Alfaro sembari menepuk jidatnya sendiri. Setelah itu ai kembali berlari ke arah kamar mandi.
"Dasar anak kecil!!" Teriak Syafira dari dalam kamar tersebut sembari terkekeh menatap kepergian Alfaro.
"Aku empat tahun lebih tua darimu!!!" Teriak Alfaro sambil terus berlari ke kamar mandi.
Syafira hanya terkekeh geli dengan tingkah Alfaro yang menutnya sangat lucu itu.