Arisha, gadis yang tidak pernah merasakan kebahagiaan setelah orang tuanya berpisah.
Tak disangka, takdir membawanya bertemu shean. Pria yang ditinggal istrinya setelah melahirkan putranya..
Demi biaya operasi ibunya, risha terpaksa menerima tawaran shean untuk menjadi ibu sambung dari putranya yang hanya menginginkan gadis itu..
Mampukah Risha menjalani peran Seorang ibu untuk Archie, dan menjadi istri kontrak untuk shean?...
Happy reading...
Tinggalkan jejak berupa Like komen jika suka dengan cerita ini. Terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35. Tanaman Membawa Petaka
Risha sontak menoleh kebawah, lupa kalo Archie ada diantara mereka. Harus jawab apa? Anaknya, anak tirinya, atau? atau apa?
"Em, Ini...Ini Putraku bi. Namanya Archiello..." Jawab Risha Akhirnya, tak ada keraguan ketika mengakui Sikecil itu sebagai putranya. Toh memang dia ibunya, yang merawat dan mengasuhnya dengan belaian kasih dan sayangnya. Walau tidak lahir dari rahimnya.
"Astagaa! Rupanya kamu sudah menikah disana. Diam-diam, dan tidak mengundang Bibi? Keterlaluan kamu ya...!" Ujar Bibi Jung tidak terima. Namun sebenarnya Bahagia mengetahui Keponakan nya sudah menikah, Sedih juga tidak bisa hadir menyaksikan Ijab Kabul keponakannya.
"Maaf, bibi. Aku tidak mau merepotkan bibi, datang jauh-jauh ke Victoria..." Jawab Risha, Hatinya merasa bersalah. Andai Saja pernikahannya normal, mungkin tidak akan seperti ini. Dan Andai Bibi Jung tahu, Ibunya pun tidak bisa menyampaikan secara langsung.
"Ya sudahlah tidak apa-apa. Toh sudah terjadi juga! Selamat ya, Bibi ikut bahagia.."
Risha tersenyum mengangguk, Lega Rasanya.
"Oh ya, Sitampan ini namanya siapa?"
Archie nampak Memeluk Kaki Mamanya dan menyembunyikan Wajahnya.
"Namanya Archiello, bibi. Dia memang kadang takut dengan Orang baru." Jawab Risha. Tangannya mengusap kepala dibawahnya dan melepaskan pelukannya Archie. Risha berjongkok menyamai Sikecil.
"Ayo sayang, Sapa Nenek Jung dulu..." Ucap risha pelan, Sikecil memang masih butuh banyak Belajar.
Archie nampak menurut dan berbalik, mendongak menatap Wanita yang disebutkan nenek barunya..
"Ha lo, Nini..." Sapa Archie dengan Suara gemasnya. Sikecil itu masih tidak terlalu jelas dan lancar dalam mengucapkan Kata-kata.
"Halo juga, Archie..." Jawab Bibi Jung.
Tak berselang lama, Nyonya anita pun keluar. Mereka bercanda gurau sebentar Seteleh bibi jung memutuskan pulang, sebenarnya masih penasaran dengan Suami Keponakannya. Namun Diurungkan ketika Katanya ada tamu dirumahnya yang baru datang, karena suaminya menelpon.
Shean dan Angga Sudah Selesai beberes rumah. mereka keluar dan mendapati Dua wanita sedang duduk diatas tikar Menikmati Cuaca yang terlihat mendung. Sepertinya hujan akan turun.
Sedangkan Archie Masih bermain dengan beberapa tanaman yang membuatnya tertarik dan penasaran.
"Apa yang Archie lakukan?" Tanya Shean melirik Putranya. Pria itu ikut duduk disamping Istrinya yang menikmati secangkir Teh Jasmine. Kesukaan Risha.
"Berinteraksi dengan Hal baru, Shean. Archie butuh banyak belajar beradaptasi dengan lingkungan disekitarnya." Jawab Risha sembari menuangkan Teh diteko kecangkir, untuk Adik dan Suaminya.
Shean mengambil bagian 1 cangkir, dan menyeruputnya beberapa kali. Rasanya hangat dimulutnya dan menimbulkan rasa, Manis, butter, dan bunga. Sangat cocok untuk dimusim dingin ini ditemani Nugget Ayam yang dibuat ibu Nita, dari bahan-bahan yang sempat dibeli diwarung terdekat rumahnya.
Ibu Nita dan angga sudah masuk kedalam rumah. Kini tinggal Risha, Shean dan Sikecil yang masih asik bermain sendirian. Risha dan Shean duduk diatas tikar berdua, menikmati teh dan cemilan ringan menunggu datangnya hujan pertama yang dirasakan di Sydney.
"Archie, kemarilah." Titah Shean memanggil Putranya.
Sikecil nampak tak bergeming sedikitpun, dan fokus mengumpulkan beberapa daun yang rontok akibat diguyur hujan.
"Lihat Putramu! Kalau kamu yang panggil saja langsung Nyahut, tapi kalo papanya, bisa Dua jam baru dijawab!" Ketus Shean tak terima dengan Sikap putranya yang lebih menurut ke sang Mama sambung dibandingkan dirinya yang papa kandung.
Risha terkekeh mendengarnya.
"Jangan cemburu, Shean."
Setelah itu Wanita itupun berdiri bermaksud Membawa putra kecilnya yang asik sendiri.
"Main apa sih, hem?" Tanyanya Sembari melihat Tangan putranya yang sibuk Memutuskan Daun ditangkai yang mulai Layu.
Archie hanya menunjukkan Hasil Panen daunnya. Sikecil itu menyinggungkan Senyumnya, nampak bahagia sekali dilingkungan baru yang ditempatinya. Risha pun ikut menemani Putranya yang mengumpulkan daun-daun yang tidak akan berkembang lagi.
Archie menggeser posisinya ingin melihat tanaman yang mengundang ketertarikannya. Tanaman yang dihiasi dengan duri-duri kecil, memiliki daun hijau dan kalau berbunga ada berbagai macam warna Karen Risha sengaja mengumpulkan Seri Jenisnya.
Tangan Archie mengulur hendak meraih dahan yang sudah patah namun tersangkut didahan yang lainnya.
Saat hendak mengambil, tiba-tiba tangan kecilnya tergores sesuatu yang langsung mengeluarkan darah dan membuatnya menjerit Histeris akibat Rasa perih dan sakit bersama'an.
"Ahhkk..." Teriak Archie menangis yang langsung membuat Risha dan Shean terkejut. Risha buru-buru menghampiri Putranya.
"Sayang, ada apa?" Tanya Risha panik. Archie menunjukkan tangannya dan menangis Histeris.
Risha sontak terkejut ketika melihat Darah yang sudah mengotori tangan kecil itu. Buru-buru Risha menyeka darah yang masih keluar menggunakan Bajunya. Dan memasukkan telunjuk tangan kanan Archie kemulutnya guna menghentikan lukanya agar berhenti berdarah.
Archie yang tidak tahan dengan rasa perihnya semakin menangis Kejer, membuat Risha semakin panik. Shean langsung Menggendong putranya dan berusaha menenangkannya.
"Syuuutttt...Ada apa, sayang?" Ujar Shean berusaha Menenangkan Sikecil itu. Namun Archie tak kunjung diam.
"Shean, tangan Ar--..."
"Cepat ambilkan kotak obat!!" Teriak Shean dengan suara menggelegar membuat Risha tersentak dan langsung mengikuti perintahnya.
Nyonya Anita dan angga yang mendengar suara keributan diluar pun segera keluar mengecek apa yang terjadi. Saat dipintu, Kedua orang itu berpapasan dengan Risha yang sudah berlinang air mata.
"Ada apa nak? Ibu dengar suara tangisan putramu didalam..." Tanya Nyonya Nita cemas saat melihat Putrinya.
Risha tak menjawab dan langsung masuk kedalam rumah mengambil kotak obat dikamarnya. Nyonya Anita dan Angga langsung menghampiri Archie yang masih menangis digendongan Papanya.
"Ada apa Shean?" Tanya Nyonya Nita.
"Kenapa Archie menangis, kak?"
Shean tak bisa menjawab, terlalu khawatir dengan Putranya yang Terluka. Tangisan Archie semakin membuatnya panik.
"Cepat, Arisha!" Teriak Shean Saat melihat istrinya sudah diambang Pintu Rumah membawa kotak P3k dan Sebotol air mineral.
Risha semakin mencepatkan larinya dan langsung menaruh Kotak diatas kursi. Diraihnya tangan Mungil yang berusaha berontak itu, Risha langsung menyiramnya dengan air Botol yang sempat dibukanya. Membersihkan Luka Goresan itu dengan Sabun antibakteri, Seteleh bersih, risha menekannya pelan dan darahnya masih keluar. Archie semakin histeris saat merasakan Tangannya semakin perih.
"Apa yang kamu lakukan? Kamu ingin menyakiti Archie?" Ujar Shean Tidak terima dengan yang dilakukan Risha. Shean Terlihat marah akibat rasa khawatirnya.
"Kita bawa Archie Kerumah sakit!" Tegas Shean. Namun Risha tak bergeming justru semakin menekan tangan Putranya hingga darahnya berhenti keluar.
Shean nampak Murka karena Risha seperti menyepelekan Putranya. Kata-kata tajam dan pedas terus dia lontarkan didepan Ibu Nita dan angga. Sedangkan Risha hanya diam mendengarnya.
Dirasa Tangan Putranya sudah Bersih, Risha merebut Archie dan menenangkan Sikecil itu.
"Syuuutttt...Cup cup sayang. Archie anak pintar, jangan Nangis dong..." Ujar Risha lembut dan membelai Kepala Sikecil yang sudah berkeringat akibat terlalu lama menangis.
Beberapa saat, Archie mulai menyenderkan kepalanya didada Mamanya, tangisannya mulai mereda, nafasnya yang naik turun dan sesenggukan. Namun tergantikan dengan dengkuran halus dan Nafasnya mulai teratur. Archie tertidur seteleh lama menangis. Terbukti lagi, bahwa Hanya Seorang ibu lah yang mampu menanenangkannya, dan itu hanya dia dapat dari Belaian kasih sayang Risha.
Shean langsung berlalu kekamar tanpa berucap sepatah kata lagi. begitu pula angga yang masih harus menata barang-barang pribadinya. Tinggal Nyonya Anita dan Risha.
Nyonya Anita masih menunggu Putrinya dengan berbagai pertanyaan butuh jawaban dalam hati yang mengganggu Fikirannya.
"Ibu masih disini?" Tanya Risha kaget, saat dia berbalik bada hendak masuk ternyata Ibunya masih dibelakangnya.
"Bawa Putramu kekamar mu! Temui ibu di Kamar. Ibu ingin Bicara!" Ujar Nyonya Nita seteleh itu berlalu pergi, meninggalkan Risha yang dirundung rasa Penasaran dan takut.
*****
Bersambung....
aturannya kamu bikin pak suami jatuh cinta dan bucin, rasa kamu jangan kasih liat dulu 🤭