NovelToon NovelToon
Love Binder'S Baby

Love Binder'S Baby

Status: tamat
Genre:Tamat / Patahhati / Anak Genius / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: kenz....567

Alea baru mengetahui dirinya hamil saat suaminya telah pergi meninggalkannya. Hal itu di sebabkan karena sang suami yang kecewa terhadap sikapnya yang tak pernah bisa menghargai sang suami.

Beberapa bulan kemudian, mereka kembali bertemu. Suami Alea kini menjadi seorang CEO tampan dan sukses, suaminya secara tiba-tiba menemuinya dan akan mengambil anak yang baru saja dia lahirkan semalam.

"Kau telah menyembunyikan kehamilanmu, dan sekarang aku datang kembali untuk mengambil hak asuh anakku darimu,"

"Jangan hiks ... aku ... aku akan melakukan apapun, tapi jangan ambil putriku!"

Bagaimana selanjutnya? apakah Ady yang merupakan suami dari Alea akan mengembalikan putrinya pada ibu kandungnya? ataukah Ady akan mengambil putri Alea yang baru saja dia lahirkan semalam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 17: Ucapan Ady yang tajam

Kini Baby Ara terbangun akibat haus, dia kini sedang menyusu pada sang ibu. Alea yang saat ini di kamar membuatnya lebih nyaman menyusui sang putri.

"Haus anak bunda yah? makanya nangis hm," tanya Alea sambil mengusap rambut tipis sang putri.

"Kalau haus bilang, jangan nangis. Bilang bunda haus, gitu. Kalau nangis bundanya panik," ujar Alea.

Seperti mengerti, Baby ara melepas sedotannya. Dia menatap Alea dengan mulut sedikit terbuka.

"Eoh,"

"Iya, Eoh juga gak papa deh yang penting bilang," lugu Alea.

Ara tertawa, Alea pun kembali memasuki nutrisinya pada mulut sang putri. Tetapi sepertinya Ara sudah kenyang, dia malah memalingkan wajahnya.

"Kok minumnya dikit banget? gak laper hm? minum lagi yah, biar kenyang," ujar Alea.

Ara pun kembali meminum susunya, Alea tiba-tiba saja mengantuk. Dia pun tertidur sambil menyusui sang putri, begitu pula dengan Ara yang menyusul sang bunda.

Cklek!

Ady baru saja masuk ke dalam kamarnya, dia melihat istrinya sedang tidur membelakanginya. Ady pun mendekati istrinya, dan terkejut ketika melihat Alea yang sedang menyusui sang putri. Reflek Ady langsung memalingkan wajahnya sebelum dia menyadari sesuatu.

"Eh kan sah-sah aja aku liat," gumam Ady.

Ady pun kembali mendekati Alea, dia melihat putrinya yang sesekali menyedot susunya.

"Makin gede," ujar Ady secara tak sadar.

Plak!

"Ck! waras Ady, waras!" ujar Ady sembari memukul pelan pipinya.

Ara melepaskan sedotannya, dia tertidur pulas. Melihat hal itu Ady segera mengambil putrinya secara perlahan.

"Ara bobo di box yah, biar aman," ujar Ady.

Ady pun menaruh Ara di box bayi yang memang di siapkan di kamar itu, dengan perlahan Ady pun menaruh putrinya.

"Tunggu sebentar yah," bisik Ady.

Ady kembali beranjak menuju lemari, dia membuka pintu lemari dan mengambil kotak berwarna merah muda. Setelahnya Ady mendekati box bayi dan menatap putrinya dengan senyum.

"Ayah beliin Ara hadiah, Ayah pakein yah," bisik Ady.

Ady pun membuka kotak itu, dia mengambil satu gelang dan memasangkannya pada tangan sang putri. Setelahnya dia mengambil anting dan melihat ke arah telinga sang putri.

"Belum di tindik?" gumam Ady.

"Terus gimana?" sambungnya.

Ady pun memutuskan untuk memakaikannya ketika sang putri telah di tindik telinganya, setelahnya Ady mengeluarkan cincin dan memakaikannya pada tangan sang putri.

"Gini kan imut, lucu. Kalau kalung jangan dulu yah, takut leher kecilmu itu tercekik," ujar Ady.

Ady pun menaruh kotak perhiasan itu di kasur putrinya, dia mengelus pipi tembam sang putri.

"Untung saja ketika kau lahir ayah mengetahui keberadaanmu, jika tidak ayah tidak akan tahu bagaimana hidupmu." lirih Ady sambil mengelus rambut putrinya.

Alea terbangun, dia terkejut ketika tak melihat putrinya. Alea segera membenarkan bajunya dan menduduki dirinya.

"Mas ady?" panggil Alea.

Ady yang tadinya fokus pada sang putri seketika menoleh, dia menghampiri Alea yang terkejut melihatnya ada di kamar.

"Ada apa?" tanya Ady.

"Mas yang pindahin Ara?" tanya Alea.

"Iya, kenapa?"

Alea merasa malu, itu artinya Ady melihat dirinya yang sedang menyusui putrinya.

"Keluarlah, mumpung Ara tidur lebih baik kita makan siang," titah Ady.

Alea mengangguk, dia turun dari kasur dan mengikuti Ady yang berjalan lebih dulu.

Di ruang makan, tampak semuanya sudah berkumpul kecuali Nando dan Ethan yang masih berada di kantor. Edgar dan Razka pun sudah pulang, mereka kini sudah duduk anteng sembari menunggu makanan.

"Sini Alea duduk sebelah Ady, jangan diam disitu," seru Amanda.

Alea mengangguk, dia duduk di samling suaminya yang memang sudah terlebih dahulu duduk. Alea melihat banyak sekali makanan yang ada, selama beberapa bulan ini dirinya tak pernah melihat makanan segini banyaknya.

"Ini ayamnya di makan, sayur bayamnya juga. Telur juga jangan lupa, ini mamah buat untuk bantu pemulihan luka caesar kamu," seru Amanda.

"Makasih yah mah," tulus Alea.

"Sama-sama sayang, udah kamu makan gih," ujar Amanda.

Alea menatap Edgar, adiknya sepertinya bingung ingin makan apa. Alea pun mengambil piring adiknya dan mengambilkan makanan untuknya.

"Terima kasih kakak," ujar Edgar ketika dia menerima piringnya kembali.

Ady menatap istrinya dengan datar. "Ku kira kau sudah belajar jadi istri yang sempurna, ternyata tetap saja seperti dulu," sarkas Ady.

Alea merasa tersinggung, dia menatap suaminya dengan netra berkaca-kaca.

"Ady! kenapa bicaramu seperti itu? biasanya kau ambil makan sendiri, ambillah sendiri," tegur Amanda.

Alea langsung mengambil piring suaminya, Ady sudah sempat mencegah tetapi Alea dengan cekatan menyingkirkan cegahan Ady.

Alea mengambilkan nasi serta ikan goreng dan juga sayur asem yang memang itu semua adalah makanan favorit Ady.

"Sesuai kesukaan mas." ujar Alea sembari menaruh piring Ady kembali.

Saat Ady hendak berbicara, Alea lebih dulu menyelanya. "Mah, Alea makan nanti saja. Soalnya tadi Alea baru saja meminum obat, kalau gitu Alea permisi," ujar Alea dan pergi dari ruang makan.

"Alea hei ... ADY!" kesal Amanda pada putranya.

"Kamu tuh kalau ngomong di jaga, Alea habis melahirkan. Perasaannya jauh lebih sensitif, makanya banyak ibu yang habis melahirkan terkena baby blues gara-gara banyak pikiran!" marah Siska.

Ady terdiam, pikirannya berkecamuk. Dia merasa bersalah telah mengatakan hal seperti tadi, tetapi dia kesal karena Alea tak mengerti kewajibannya.

"Ehm biar Ed yang bujuk kakak," ujar Edgar.

"Jangan, Ed disini aja. Biar abang kamu yang bujuk, Ady! sana bujuk Alea, mamah tahu dia minum obat itu pasti cuman alasan," ujar Amada.

Ady mengangguk pasrah, dia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya.

Saat Akan memasuki kamarnya, Ady mendengar suara isak tangis. Perasaan bersalah Ady semakin besar, dia pun membuka pintu dan melihat istrinya yang tengah buru-buru mengusap air mata.

"Mas ada butuh sesuatu?" tanya Alea sembari memaksa senyumnya.

"Kau marah?" tanya Ady sambil berjalan mendekati Alea yang duduk di kasur.

"Tidak, tadi aku hanya khawatir dengan Ara," elak Alea.

"Kembalilah ke meja makan, jangan seperti tadi. Mamah akan mencurigai masalah kita, kau tak perlu mencari perhatian dengan keluargaku," ujar Ady.

Hati Alea bertambah sakit, dia menahan air matanya agar tidak kembali keluar. Bibirnya menyunggingkan senyuman paksa sambil menatap suaminya.

"Mas makan duluan aja, Alea mau nemenin Ara dulu.Takutnya Ara bangun dan tidak ada orang disini," ujar Alea dengan lembut.

"Jangan keras kepala, kenapa sifat keras kepalamu belum juga hilang," ujar Ady yang mulai kesal.

Alea memejamkan matanya, selang beberapa detik Alea pun kembali membuka matanya. Dengan perlahan Alea beranjak dari duduknya dan berjalan perlahan mendekati Ady.

"Kenapa mas masih mungut istri gak berguna ini? aku manusia mas, bukan robot. Aku punya hati, hati aku juga gak sekuat wanita yang lain. Kamu bentak aku, aku terima mas. Kamu ungkit kesalahanku dulu, aku juga terima mas,"

"Tapi aku ... aku manusia, aku punya hati. Kamu bicara begitu seakan-akan aku memang istri terburuk! coba kamu beri aku kesempatan untuk menjadi istri kamu yang baik tanpa kamu sindir aku, kamu hanya perlu berkata lembut padaku dengan berkata ... Alea kau harus seperti ini. Kau tidak perlu berkata apa kau seperti ini, apa kau seperti itu?" sambung Alea.

Ady yang mendengarkan kesedihan Alea membuat dia terdiam, air mata Alea menjadi saksi betapa sakitnya hati Alea karena ucapannya.

"Kalau kamu gak nerima kekuranganku, cari wanita lain. Buat apa kamu suruh aku dan Ara kembali jika pada akhirnya tersakiti? buat apa mas?"

"Aku sudah memberi pilihan untukmu, dan kau sendiri yang memilih. Jadi jangan salahkan aku tentang pilihanmu itu," ujar Ady dan beranjak ke luar kamar.

Alea menangis, dia menduduki dirinya di kasur. Dia memukul dadanya yang terasa sakit, air matanya pun tak henti-hentinya turun.

"Aku tidak pernah memilih, tapi kamulah yang memaksaku untuk memilih keadaan ini," lirih Alea.

1
Siti Nurjanah
apa nando selingkuh? dan wanita selingkuhannya adalah mila?
Diya Ayu Asmara
bagusan yang ke dua kak lebih mengenai
pedi Jola
Luar biasa
Siti Nurjanah
apa arga dan alea kakak adik?
Dhydha
panggil dokter keluarga dominic donk alea masa hrs ke apotek
Noni Diani
Luar biasa
Fani Indriyani
namanya Renata thor
Siti Nurjanah
apa arga dan alea satu ayah?
Siti Nurjanah
kakek robert bisa aja ngatai shaka si datar
Siti Nurjanah
apa itu perbuatan kepala rumah sakit?
Fani Indriyani
ternyata nando di racuni ya pantesan sikapnya ke siska maupun ke shaka beda banget,maaf ya nando aku sempet suudzon ma kamu
Fani Indriyani
pisah aja thor,nando ma mila cerai jg karna pernikahannya ga sah coba kalo bkn sodara bs lanjut mereka
Fani Indriyani
ktnya cinta tp ma istri sendiri dingin,edgar aja tau kalo sikap kamu beda pas liat di rs kamu mesra ma cewe lain tp ma istri sendiri cuek,mesranya kalo lg pengen aja
Siti Nurjanah
ady keterlaluan.
Siti Nurjanah
ternyata Edgar teman razka adik ady. wah bakal ketemu istri dan anakmu dy
Fani Indriyani
penasaran apa hub arga ma papanya alea,knp arga mengunjungi makam papa alea
flowers city
done
Dhydha
thor adi nya cara ngobrolnya jangan terlalu kyk gtu.. kyk ga ada attitude kesannya ketika bilang dokter gadungan
flowers city
😄😄😄😄😃😄😄😄😄😄
flowers city
😂😂😃😃😂😂😂😃😃😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!