mutiara gadis yatim demi menghidupi ibu nya orang tua satu satunya yang sedang sakit . segala pekerjaan dan hujatan siap ia terima , asal dapat uang untuk menghidupi dirinya dan ibu nya . tapi hasil dari kerjakan yang halal .
Dimas lah sahabat mutiara satu satunya yang baik padanya . ada rasa yang terpendam dalam hubungan mereka , dan terhalang oleh status sosial , takut akan ungkapan perasaan dan menghancurkan persahabatan .sehinggga cinta hanya bersemi tiada tara dalam hati masing masing demi persahabatan .
Dimas mencarikan pekerjaan baru untuk mutiara , dan merelakan dirinya juga ikut bekerja di sana demi ,sahabat dan cintanya .
Mutiara merasa bahagia mendapat pekerjaan barunya , walau hanya sebagai OB , nasib baik atau nasib malangkah yang akan menyambut mutiara dalam menjalani profesinya sebagai OB . setelah bertemu dengan sang CEO . silahkan ikuti cerita mutiara antara sahabat dan CEOnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MSW OB 22
Dimas membalas rengkuhan di lengan mutiara , dengan penuh kasih sayang .
"jangan putus asa ." bisik mutiara . Tepat di telinga Dimas .Reflek Dimas mengalihkan pandangan nya ke arah mutiara yang hampir hampir saja hidung mereka beradu .
"ehemm ,"tindakkan mereka membuat teman nya yang baru saja masuk salah paham .
"sabar ,sebentar lagi Bos datang . Kalau dah pulang kerja silahkan di lanjut sampai puas ." Dimas dan mutiara langsung melepas genggaman tangan nya , dan mundur selangkah menjauh satu sama lain .
"ngomong apa , kamu lupa kalau bertiga itu yang satu nya pasti ..
"eee aku baru datang lo , aku selamatkan kalian , malah mau nuduh aku sebagai setan .jahatun lo kamu ganteng ganteng."balas teman nya ,mutiara hanya menahan tawa di mulutnya .
"habis kamu ngomong macam macam ." jawab Dimas sambil memicingkan mata menatap. Teman nya .Mutiara memalingkan wajah merasa malu dengan Dimas .
Mereka semua kembali diam saat mendengar suara langkah sepatu .pentopel mendekati ruang rapat . Semua antusias menunggu Ardy , mereka menebak nebak tidak pasti dari tadi , dengan apa yang akan di sampaikan oleh Ardy .
Ardy telah berdiri siap di depan semua karyawan nya . Ardy menyampaikan beberapa kata pengantar dan kata terimakasih kepada para karyawan nya .
"Assalamu allaikum semuanya ."salam pembuka dari ardy yang di jawab serempak oleh karyawan nya .
"wa allaikum salam waroh matullohiwabarokatu .".balas dari para karyawan .
"Baiklah , mungkin kalian semua bertanya tanya kenapa saya mengumpulkan kalian . Sebelum nya saya ucapkan banyak terimakasih pada kalian semua . Atas kerja keras kalian selama ini , Atas kesetiaan dan pengorbanan kalian ."ucap Ardy sambil menatapnseluruh karyawan nya .
"Sebenarnya saya sangat bangga dan suka dengan cara kerja kalian . Tapi dengan berat hati saya akan memberi taukan sesuatu , yang mungkin akan menyakitkan buat kita ." lanjut Ardy dengan suara berat . Membuat semua karya wan semakin penasaran dan saling menatap satu sama lain.
"perusahaan kita mengalami kebangkrutan yang sangat besar , karena ada salah satu dari karyawan kita yang menggelapkan uang perusahaan .Dan sekarang saya lagi mengumpulkan bukti bukti untuk membawanya ke ranah hukum ."Ardy menatap seluruh karyawan nya sebelum mengatakan niat yang utama .
"Jadi maksud saya mengumpulkan , kalian semua di sini . Saya ingin menyampaikan hal dengan berat hati , karena perusahaan telah bangkrut dengan berat hati ,saya terpaksa harus menutup perusahaan ini . Juga memperhentikan kalian semua dari perusahaan ."ucap Ardy dengan sedih tapi tetap tegas .
semua karyawan terkejut mendengar kabar itu .mereka saling melihat satu sama lain dan bertanya tanya . Bahkan ada yang menetes kan air mata .
"pak kasihani kami , kalau kami di pecat semua bagaimana kami akan menghidupi keluarga kami ."hati Ardy begitu perih dan pedih mendengar teriakan karyawan nya yang dah lanjut usia .
"Seumpama boleh memilih ,saya juga tidak ingin memecat kalian . Tapi saya benar benar tak mampu untuk pertahankan perusahaan ini dengan kalian . Selain ku tak mampu mengaji kalian ,perusahaan juga tak ada lagi khas , saya terpaksa jual anak anak cabang perusahan untuk menutupi hutang hutang ."jawab Ardy .dan meminta pada mereka untuk cari kerjaan di tempat lain .
"Apakah perusahaan ini juga akan di jual pak ."tanya salah satu karyawan yang lain.
"ya yang saya punya tinggal perusahaan ini saja ,dan untuk meneruskan bisnis ini saja , mungkin tidak akan mungkin .karena perusahaan sudah tidak ada uang lagi ."jawab Ardy .sambil mengeluarkan amplop amplop dari dalam tas kerjanya .
Semua karyawan jadi pilu , mereka memikirkan masa depan mereka nanti bagaimana .
"Tiara ,"panggil Ardy Mutiara yang merasa di panggilpun segera berlari dan mendekati Ardy dengan sopan .
"Tolong bagikan semua amplop amplop ini kepada mereka ."Ucap Ardy mendorong amplop di atas meja ke arahnya .di dalam amplop terdapat gaji dan uang pesangon untuk mereka .
Setelah semua karyawan mendapatkan amplop masing masing begitu juga mutiara , segera kembali ke samping Dimas .
"Pak , apa tidak bisa , tetap biarkan kami untuk terus bekerja di perusahaan ini .kita sama sama buat perusahaan ini bangkit kembali ."ucap kepala staf .
" Iya pak .kita rela tidak di gaji untuk sementara . kami akan bekerja keras untuk kebangkitan perusahaan ini ."ucap salah satu anggota staf yang lain .
"tidak bisa , mana mungkin kalian bisa kerja tanpa gaji .kalian punya keluarga , mungkin orang tua atau anak dan istri , juga sebaliknya .kalian butuh uang untuk menafkahi mereka .." Ardy geleng kepala , dengar keputusan para karyawan nya .
"Apa ini ulah sekretaris bapak ."tanya salah satu karyawan .
"Siapa siapa yang berulah . Biar itu menjadi urusan saya , sekarang kalian fokus pada kalian sendiri untuk segera cari pekerjaan baru . Demi melanjutkan kehidupan keluarga kalian ." ucap Ardy dengan tegas .semua karyawan merasa simpati , ia tau bagaimana sifat dan sikap Bos nya selama ini .semua karyawan saling melempar pandangan dan saling mengangguk .
"Kami akan tetap bekerja sama pak Ardy , masalah gaji kita tidak memikirkan dulu , sekarang yang kita pikirkan adalah cara , bagaimana kita membangkitkan kembali perusahaan ini , dan kita bisa memberi kehidupan yang lebih layak lagi , untuk keluarga kami ." ucap kepala stap .
"Benar pak , Bapak sangat berjasa dan menghormati kami , membayar gaji kami tepat waktu , kami bukan kacang yang lupa kulit nya . Di saat bapak berjaya , bapak sudi memberi kami pekerjaan . Pantas kah kita tinggalkan bapak dalam keadaan terpuruk ."ucap salah satu karyawan .
"kami ada untuk mendukung bapak ."teriak serempak para karyawan bagai hantaman kebahagiaan kasat mata memukul relung hati Ardy yang paling dalam . Ia mengepalkan tangan yang ia sembunyikan di saku celananya . Untuk menahan air matanya agar tidak jatuh .
"Terimakasih , tapi saya sudah tidak punya modal lagi . Walau pinjam ke bank saya juga takut tidak bisa membayar cicilan tepat waktu ."ucap Ardy .
"kami akan membantu semampu kami pak , kami akan terus bekerja di sini ."jawab kepala staf .Ardy hanya bisa menarik nafas dalam dalam .melihat kesetiaan karyawan nya . Ia tak mampu bicara apa apa lagi .
Sementara Dimas punya pendapat yang berbeda .
"aku tidak boleh bertahan di perusahaan ini , aku harus fokus dengan kuliah aku .yang banyak menguras waktu dan pikiran ."gejolak hati Dimas masih dalam keadaan berdiri di samping Mutiara .
"Senja , Aku ingin bicara sesuatu padamu , semoga kamu tidak kecewa ."ucap Dimas sambil menatap wajah mutiara .
"ada apa ." tanya mutiara dengan suara pelan karena rapat masih berlansung .
"Aku harus keluar dari perusahaan ini , bukan karena tidak di gaji ."jawab Dimas .
"lalu ." tanya mutiara menatap wajah Dimas yang begitu serius .
"Aku harus fokus pada kuliahku ." mata mutiara membulat .