Menikah dengan tukang ojek membuat kakak iparku selalu membencinya, bahkan dia mempengaruhi kakak ku yang selalu melindungi ku kini membenciku dan suamiku. begitu juga kakak laki-lakiku.
namun semua akan terkejut atau tidak ketika mereka tau siapa suamiku?. simak ceritanya di DIKIRA TUKANG OJEK TERNYATA PENGUSAHA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 19. Bertemu Arsen
Arsen mengendarai mobilnya mencari rumah makan, lelaki yang berstatus suami Senja itu sudah mencari rumah makan hingga sepuluh menit.
Kini mobil Arkan berhenti di sebuah restoran yang menjual makanan Minang. Arkan memarkirkan mobilnya di tempat parkir, lelaki itu turun dari mobil dan berjalan masukin restoran tersebut.
Sedangkan di sisi lain seorang lelaki tampan saat ini sudah lelah dan juga kelaparan, lelaki yang bernama Arsen itu juga berhenti di restoran yang sama dengan Arkan.
Arsen berencana mengisi perutnya terlebih dahulu sebelum lanjut mencari kedua orang tuanya dan juga adik bungsunya.
Arsen duduk di meja paling sudut, dia memesankan makanan untuk mengisi perutnya yang sudah kelaparan.
Tidak lama kemudian pesanannya pun tiba, lelaki itu langsung menyantap makanan tersebut, terlebih lagi perutnya saat ini sangat lah lapar.
Sedangkan Arkan saat ini sedang berada di kasir, Arkan ingin membayar makanan yang di pesan nya tadi. Arkan tidak melihat ada Arsen sangat Kakak ipar di restoran itu.
"Semuanya dia ratus tiga puluh ribu," ucap kasir itu pada Arkan. Arkan segera membayar dengan uang cash.
Arsen yang sudah selesai makan, dia tidak sengaja matanya melihat seseorang yang sangat familiar bagi dirinya. Saat ini hati Arsen sangat senang karena dia sudah menemukan Arkan.
Arsen yang sudah tidak sabar ingin menanyakan kedua orang tuanya, dia langsung bangkit dan berjalan menuju kasir di mana Arkan sedang berada di sana.
Setelah membayar dan mengambil makanan yang di pesannya tadi, Arkan hendak pergi, namun langkahnya terhenti saat seseorang memanggil namanya dari arah belakang.
Arsen yang melihat Arkan hendak pergi, dia segera mempercepat langkahnya bahkan berlari kecil.
"Arkan, tunggu!" Arsen memanggil sang adik iparnya. Arsen segera menghampiri, dia takut kalau Arkan keburu pergi.
Arkan yang mendengar namanya di panggil, dia pun menoleh. Arkan sedikit tersentak saat melihat Kakak iparnya itu, Arkan tidak pernah menyangka kalau dia bertemu dengan Kakak iparnya di tempat ramai seperti ini.
Arkan bukannya takut pada Arsen, tapi Arkan tidak mau kalau nanti Kakak iparnya itu menghina dirinya di depan orang ramai.
"Kak Arsen," gumam Arkan dalam hatinya. Lelaki itu sedikit ragu bertemu dengan Kakak iparnya itu.
Arsen yang sudah berada di depan Arkan dia langsung meminta maaf pada adik iparnya itu.
"Arkan, aku minta maaf, maafkan aku." Kata pertama yang Arkan dengar dari mulut Arsen sang Kakak iparnya.
Arkan terpaku, dia masih mencerna ucapan Arsen, Arkan masih tidak mengerti dengan permintaan maaf Arsen, bagi Arkan tidak masuk akal kalau Kakak iparnya itu tiba-tiba minta maaf.
"Maaf untuk apa Kak?" tanya Arkan karena dia belum mengerti.
Mendengar dan melihat kebingungan adik iparnya itu, Arsen mengulang sekali lagi permintaan maaf nya.
"Maafkan aku karena telah berlaku kasar padamu, dan tanpa berpikir aku sudah mengusir Senja. Aku minta maaf, waktu itu aku tidak bisa mengontrol emosi ku, aku tidak bisa melihat Mama menangis, sekali lagi maafkan aku." Arsen sungguh-sungguh meminta maaf, dia benar-benar menyesal.
Melihat Arsen meminta maaf dengan setulus hati, Arkan tidak bisa menolak, apa lagi Arkan tidak pernah ada niat membalas dendam. Arkan juga tidak pernah menyalahkan Arsen, Arkan mengerti, setiap Kakak pasti ingin yang terbaik untuk adiknya.
"Kak Arsen tidak salah apa-apa, jadi tidak ada yang perlu di maafkan, aku mengerti kalau Kak Arsen menginginkan yang terbaik untuk adik Kakak." Arkan tidak pernah tersinggung atau sakit hati dengan perkataan Arsen.
"Aku tetap minta maaf pada mu, biar bagai mana pun aku pernah menghina mu, jadi disini aku mau minta maaf, tolong maafkan aku, aku benar-benar menyesal." Arsen tetap memohon agar Arkan memaafkannya, walaupun Arkan mengatakan tidak ada yang perlu di maafkan, namun Arsen tetap meminta maaf, Arsen ingin membina hubungannya dengan kedua arang tuanya dan adiknya dengan baik, tidak ada iri dan dengki lagi.
"Baiklah, kalau begitu aku sudah memaafkan Kak Arsen," Arkan kemudian hendak melangkah, lagi-lagi Arsen menahannya.
"Tunggu, itu apa, apa nasi itu untuk Mama,Papa dan Senja?" tanya Arsen ingin tau untuk apa nasi yang di beli oleh Arkan.
Arkan mengangkat sedikit bungkusan dalam kantong kresek seperti menunjukkan pada Arsen. "Oh, ini, ini makan siang." Jawab Arkan singkat.
Arsen sudah mulai khawatir pada kedua orang tuanya dan juga adik kesayangannya, Arsen berpikir kalau mereka semua setiap hari hanya makan makanan yang di beli. Arsen pikir semuanya kekurangan makanan, karena kalau di beli tidak mungkin setiap mau makan harus beli. Begitu pikir Arsen.
"Sekarang kamu mau kemana, dan sekarang kamu tinggal di mana, apa Papa dengan Mama bersama mu, bagaimana kabarnya?mereka semua sehat aja kan?" begitu banyak pertanyaan yang Arsen lemparkan pada adik iparnya itu.
Arkan tidak tau harus menjawab yang mana, Arsen benar-benar bingung dengan pertanyaan Kakak iparnya itu.
"Aku ingin bertemu dengan mereka, tolong kasih tau aku, dimana mereka sekarang?" Arsen memohon pada Arkan agar Arkan mau kasih tau dirinya di mana kedua orang tuanya sekarang.
"Kak arsen tidak usah cemas, Mama sama Papa tinggal dengan kami berdua. Sekarang kami tinggal di jalan xx, komplek AZ." jelas Arkan pada Kakak iparnya itu.
Arsen terdiam mendengar tempat tinggal Arkan dan Senja, Arsen tau tempat itu. Tempat itu tempat perumahan mewah, dan yang tinggal di sana semua para pengusaha, atau orang kalangan atas, begitu pikir Arsen.
Arsen tidak tau kalau adik iparnya itu orang kaya, Arsen mengira Arkan hanya kerja aja disana, di komplek perumahan itu.
Arkan yang hendak menjawab dia urungkan,dia dilanda ragu untuk memberi tahu Arsen tentang Pak Handoko.
Arkan berpikir untuk beberapa menit, dan pada akhirnya dia memutuskan untuk jujur pada Arsen kalau Pak Handoko sedang berada di rumah sakit sekarang ini.
"Kalau kabar kami semua sehat dan baik-baik saja, tapi kalau Papa." Arkan tidak berani memberi tahu Arsen tentang Pak Handoko.
"Papa, kenapa dengan Papa?" tanya Arsen penasaran.
"Kenapa kamu diam? tolong kasih tau aku, Papa kenapa?" desak arsen yang sudah ingin tau kenapa dengan Papa nya.
"Papa kecelakaan, dan sekarang berada di rumah sakit, aku disini untuk membeli makan siang." Jawab Arkan sembari memperlihatkan makanan yang ada di tangannya.
"Tunggu dulu disini, aku mau bayar dulu, Setelah ini kamu bawa aku untuk bertemu, dengan Mama dan Papa." Arsen segera ke kasir untuk membayar makanan yang sudah di makannya tadi.
"Kok lama banget mas Arkan membeli makanan, aku sudah sangat lapar." Senja sudah tidak tahan lagi, dia sudah lama menunggu Arkan kembali membawa makanan.
Mama Ratih geleng -geleng kepala mendengar ocehan Putrinya yang tidak bisa menahan lapar sedikitpun.
"Kamu sabar dulu, mungkin jalan nya macet, sebentar lagi Arkan pasti datang." sahut Mama Ratih meminta Senja bersabar sebentar lagi.
Setelah membayar, Arkan dan Arsen keluar dari restoran itu, mereka menuju ke parkiran. "Kamu kesini tadi pakai apa?" tanya arsen, dia tidak tau kalau Arkan membawa mobil.
"Aku bawa mobil sendiri Kak." Jawab arkan singkat.
"Kamu parkir di mana?" tanya Arsen lagi.
"Itu, tunjuk Arkan ke arah mobil sport yang terparkir bersebelahan, dengan mobil lain.
Arsen lagi-lagi, tercengang ,matanya membulat, melihat mobil mewah keluaran terbaru, yang di tunjuk oleh Arkan.
Arkan berjalan duluan, dia masuk ke mobil nya.
Arsen juga sama, tapi Arsen pikiran nya tidak karuan. Dia berpikir bagaimana bisa Arkan punya mobil semewah itu. apa Mungkin- tidak.
"Tidak mungkin." Arsen menepis pikirannya mungkin mobil itu punya temannya. begitu pikir Arsen.
Mobil Arkan sudah berjalan duluan untuk kembali lagi ke rumah sakit " sedangkan Arsen mengikuti mobil itu Dari belakang.
Bersambung.
Jangan lupa like dan komen, berikan vote nya juga ya.
aq kalo k mall gajah mada plaza, jadi prhatian para pengunjung. mungkin krn tampilanq yg sederhana? emang orang miskin ga blh k mall? bukan mo mencuri kq, cuma mo lht" aja ga boleh? bgtlh org" kaya d kota, pd sombong pdhl ga smua kkayaan mrk halal lho