NovelToon NovelToon
Istriku, Dokter Pribadiku

Istriku, Dokter Pribadiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Istri ideal
Popularitas:29.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ana Al Qassam

~ Zifara Meisha Rabbah ~

" Hidup ini harus berdasarkan keyakinan bukan? bagaimana bisa aku yang seorang putri seorang Pendakwah kondang tak memakai hijab??? tidak hanya satu kali dua kali Ummi dan Abi mengingatkanku namun aku tetap merasa belum yakin akan sebuah hijab.

sehingga suatu hari Abi menjodohkanku dengan salah satu jamaahnya dari kesatuan tempat militer di mana Abi berceramah. Dari sanalah aku mengenal Ahmad Sulaiman Al Faroby. Dia mulai membuatku berubah namun dengan proses tak mudah tentunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Al Qassam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kagum

" Beginikah caramu mendapatkan kisahmu tuan Sulaiman? Aku sungguh membencimu!" kesal Zifa yang kini berada dalam dekapan suaminya.

" Aku bisa apa Nona Dokter!? Kamu melupakan aku begitu saja. Sungguj tidak berharganya diriku mencintaimu seorang diri semenjak dulu. Beginikah caramu membalas cintaku," keluh Ahmad pada Zifa.

Ya, Ahmad memang mencintai Zifa seorang diri. Gadis itu semenjak dulu selalu membentengi dirinya dengan tembok besar. Dia tak ingin jatuh cinta maupun mencintai pria manapun sebelum ayahnya menikahkannya. Mungkin Ahmad adalah salah satu orang yang beruntung bisa menikahinya meskipun perasaannya sepihak tapi Zifa gadis yang memiliki komitmen dalam hidupnya.

Flashback On.

Beberapa tahun lalu di rumah sakit yang sama ....

" Pagi ... Letda Sulaiman! Apakah pagi ini sudah membaik??" tanya Zifa sambil memegang alat medis yang dia gunakan untuk memeriksa pasien. Tubuhnya yang mungil dan wajahnya yang imut serta rambut yang di kuncir ke atas membuatnya seperti anak SMP.

" Pagi Dokter Kecil ... Lebih baik karena kamu mengurusku dengan baik," jawabnya sambil menggodanya. Namun Zifa hanya tersenyum kecil.

" Alhamdulillah Letda jika pelayanannya baik ... Jika tidak nilaiku akan buruk he," jawabnya membuat Sulaiman menggelengkan kepala.

Di saat yang lain mungkin berbondong - bondong untuk mendapatkan simpatik sulaiman gadis satu ini sibuk memikirkan nilainya agar ijinnya sebagai dokter segera terbit. Ada perasaan bangga padanya. Atensi gadis ini konsisten pada pendidikannya. Dia tidak tergiur untuk menyukai lawan jenisnya. Padahal banyak di antara anak koas yang akhirnya menikah dengan Abdi negara karena hal ini.

" Ah ... Iya Kak! Hari ini sudah bisa kena air. Jadi, sudah bisa di lap badannya," ujar Zifa kepada Sulaiman. Pada kesempatan ini Sulaiman kembali menggodanya.

" Benarkah??? Sayang sekali keluargaku tidak di sini. Bagaimana jika kamu membantuku Dokter Kecil?" tanya Sulaiman sambil menunggu jawabannya. Zifa menatap Sulaiman tanpa menjawabnya dia juga nampak berfikir.

" Sebentar ya kak! Mungkin jika periksa memang tugas Zifa ... Tapi ganti baju .... ," garuk - garuk kepala nampak tidak nyaman namun Sulaiman masih menunggu jawabannya. " Kalau ganti baju itu kan pegang sana sani Kak Sulaiman Zifa tidak berani. Zifa bantu ... Tapi kakak yang lap ya!" seru Zifa tapi nampak masih ragu. Sulaiman masih saja menunggu.

Bagaimana aku bisa membukanya? Dia lawan jenis ... Tidak etis jika aku membantunya mengelap layaknya seorang istri. Astaga tidak Zifa .... Mintalah bantuan pada kawan - kawannya di luar sana!

" Kak ... " Cengar - Cengir seperti orang merasa bersalah. " Zifa panggil kawan kakak di luar ya?! Mana tega aku raba - raba badan kakak ini selain pengobatan ... Maaf! Wait ... " bisiknya dan pergi keluar. Sulaiman yang mendengar itu semua jadi tertawa. Dia benar - benar tidak memanfaatkan keadaan Sulaiman yang sedang sakit.

Sesampainya di luar ruangan ...

" Maaf kakak ... Bisakah bantu Zifa untuk menge- lap tubuh Letda Sulaiman?!!! Dia waktunya berganti pakain dan membersihkan diri," gugup Zifa. Teman Sulaiman nampak menatap Zifa. Jika dokter lainnya pasti sudah membantu membuka pakaian dan sebagainya. Tapi ada apa dengan dokter satu ini.

" Memangnya dokter Zifa kenapa?" tanyanya.

" Saya tidak bisa melakukannya kak! Tidak enak ... Saya mohon," pintanya. Tanpa banyak kata Pembantu Letda berinisial M. Regi F. masuk dan menghampiri kawannya.

Saat di dalam kamar pasien ...

" Apa yang dokter itu lakukan??? Kenapa harus aku yang membantumu Ahmad!!! Dihhhh ... Aku masih normal. Apa dokter itu tidak normal harusnya dia bangga bisa membantumu seperti Mafaza dulu! Suatu kehormatan bukan???" omelnya dengan nada tidak ikhlas.

" Diamlah kamu Regi! Bukannya bagus jika dia tidak memanfaatkan keadaan untuk mengambil simpatiku. Tadi aku sengaja menggodanya namun sifatnya lempeng saja tanpa ada gurat ingin membalasnya," jawab Ahmad Sulaiman pada Regi. Regi hanya menggelengkan kepala. Dia tahu bahwa Letda Ahmad Sulaiman tidak menyukai gadis yang terlalu berambisi ingin memilikinya.

" Apakah dia tipemu Letda??" tanya Regi padanya.

" Entahlah terlalu dini membahas tentang tipe. Tapi aku hanya bisa menilai bahwa dia adalah gadis yang konsisten pada keputusannya. Dia baik hanya saja hijabnya itu kemana," ucap Ahmad Sulaiman.

" Tidak bisa sesempurna itu Letda! Dia itu sudah cantik, berdedikasi, tanggung jawab sehingga kamu membaik, satu lagi bahkan dia tidak jijik mencuci baju kebanggaanmu dengan tangannya sendiri. Aku melihatnya sendiri Letda ... Perkara hijab itu bisa di atur jika kamu memang menyukainya. Percayalah dia akan jadi lebih baik jika di tangan orang yang baik pula," jawab Regi dengan panjang lebar. Sulaiman tak menyangka bahwa baju itu dia cuci. Bukankah itu bukan tugas kedokterannya? Kenapa dia melakukannya.

Seusai membantu Sulaiman, Regi segera keluar karena Dokter Zifa harus membantunya sarapan. Saat Zifa hendak masuk tak lupa dia ucapkan terima kasih.

" Terima kasih kak Regi," ucapnya sambil melipat tangan di dadanya karena sangat terbantu.

" Sama - sama," jawabnya.

Zifa berjalan ke arah Sulaiman yang sudah nampak segar itu. Zifa mengulas sedikit senyum.

" Nona Dokter ... Boleh aku tanya sesuatu???" tanyanya dengan sedikit serius.

" Katakan saja Letda Sulaiman!" serunya dengan mengambil sarapan pagi sulaiman di meja.

" Siapa yang mencuci baju kebanggaanku yang berlumuran darah??" tanyanya pada Zifa. Dengan santai pula Zifa menjawab pertanyaan itu.

" Oh itu temnaku kebetulan punya loundry jadi aku minta tolong yang itu di sendirikan. Sebab itu sangat berharga," bohong Zifa. Karena tidak mungkin dia mengatakan bahwa dia yang mencuci baju itu. Apa yang akan di pikirkan letda sulaiman nantinya.

" Benarkah di loundry???" tanyanya sedikit mengulang pertanyaan.

" Ah iya benar Letda! Ayo makanlah ... Aku harus segera pulang. 2 hari ini menjagamu ternyata berat heheh. Mereka mengintimidasiku terang - terangan. Kenapa kamu tidak bilang jika di rumah sakit ini banyak penggemarmu!? Ya Allah ... Mereka menyusahkanku. Jika tahu begini biar dokter Maria saja yang merawatmu," keluhnya yang memang terlihat lelah. Terbukti mata pandanya itu terlihat jelas di kulit wajahnya yang mulus.

" Bagaimana aku tahu punya penggemar!? Jangan bercanda kamu nona dokter!" serunya dengan nada sok tidak tahu.

Baguslah jika kamu yang merawatku bukan mereka. Yang ada aku susah jika mereka yang merawat karena tidak fokus.

" Apapun itu aku kesal pada penggemarmu! Aaaa ... Ayo," pinta Zifa menyuapi Ahmad.

20 menit berlalu begitu saja. Zifa sudah selesai menyuapi dirinya dengan perlahan.

" Aku tinggal dulu. Istirahatlah ... Ceck up kesehatannya lagi nanti sore! Semoga lekas sembuh Letda!" seru Zifa kemudian pergi dari sana. Sulaiman jadi kasihan tanpa sengaja dia memanggil Zifa lagi.

" Nona Dokter terima kasih," ujarnya.

" Sama - sama Letda," jawabnya dengan berjalan gontai. Kasihan saat melihatnya kurang istirahat.

Flashback Off.

" Kenapa kamu berbohong padaku sayang??? Mas tahu baju kebanggaanku itu bukanlah hasil loundryan. Itu kamu sendiri yang mencucinya," ucap Sulaiman yang masih setia dengan pelukannya.

" Siapa yang mau mencuci mas? Semua pemilik TNi yang terluka di buang begitu saja. Semua orang pasti jijik akan darah yang begitu banyak. Tapi aku sudah berjanji padamu akan membantu menjaganya. Maka akan aku tepati. Jika aku katakan padamu apa yang akan kamu pikirkan tentang diriku??? Ah, tidak ... Aku tidak mau memberi tahumu aku bukan gadis yang suka meminta imbalan atas yang ku kerjakan," jawab Zifa begitu panjang.

Tanpa banyak kata Ahmad menarik tengkuk Zifa san meraih pinggang istrinya keluar dari pelukannya dan dia cium bibir itu dengan lumatan kecil. Dia bisikkan kata ajaib itu lagi.

I Love You Zifara Meisha Rabbah, aku tidak menyesali pertemuan kita baik yang pertama maupun yang saat ini. Kamu masih gadis yang sama seperti saat kita bertemu.😍

( Nah, sudah ada titik terang kan ya! Jangan lupa, like, komen dan subscribe. Siapa tahu komen kalian akan memberikan ide bagi author sebab cerita ini akan menjadi bacaan kalian. Jadi, jangan lupa dukung lewat komen - komennya!!!! Happy Holiday Readers😁🤗)

1
Dia Amalia
mengada² lh mas Ahmad ne istrinya slow bukan berarti tak cemburu 😂🤣😂
nadya insan
lanjut dong kak part nya
Ana Al Qassam: wait ya kak! tdi terkendala seleksi jadi nunggu seharian/Smile/
total 1 replies
Mulianti Mulianti
ular tambah 1 lagi 😄
Dia Amalia
ada walang sangit nambah daftar kawa mafaza🤣😂😂😂
nadya insan
lanjut kak cerita nya
nadya insan
lanjut kak
Ana Al Qassam: terima kasih sudah mampir kak
total 1 replies
Mulianti Mulianti
gol
Ana Al Qassam: /Chuckle/
total 1 replies
Mika Saja
nenek SM ibu Sam aja ngajarin cucunya biar ambisi jd kaya
Dia Amalia
akhirnya mas Ahmad gool 😂🤣😂😂
Ana Al Qassam: /Grin/
total 1 replies
Dia Amalia
haiii yg yaa mafaza gila mau jd kaya 🤣😂🤣
Dia Amalia
hah itu lh penyakit hati ya gk diberkah Allah mafazaaaaaa gk bisa dipeksoooo😂🤣😂🤣
Sutila Dewi
Biasa
Sutila Dewi
Buruk
Mika Saja
mafaza racun.....harus cepat2 dibasmi ini
Mulianti Mulianti
so sweet
Mulianti Mulianti
dendam amat bu 😄😄😄
Dia Amalia
aaahhh mas Ahmad mau belah duren 🤣😂😂
🌜💖Wanda💕🌛
Luar biasa/Heart//Good//Good//Good/.,... Lanjut....
....
Ana Al Qassam: makasih kak bintangnya/Drool/
total 1 replies
Mika Saja
masih menyelami hati 2 anak manusia ini
Dia Amalia
weeehhh dalam banget mas Ahmad perasaanmu ke adek zifa 😘😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!