Di saat membutuhkan uang tambahan, Roro yang bekerja sebagai perawat mendapat tawaran pekerjaan untuk mengasuh anak yang menderita kanker darah.
Tidak disangka anak itu adalah anak direktur rumah sakit tempat Roro bekerja.
"Ternyata pak direktur adalah duda!" seru Roro.
Direktur sekaligus dokter bedah itu tidak pernah dikabarkan sudah menikah, lantas bagaimana sudah menjadi seorang duda?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Roro Si Pencuci Otak
Roro membaringkan diri di kasur yang empuk, dia lalu berguling-guling karena merasa sangat nyaman. Kamarnya sekarang jauh lebih luas dari kamar kosnya.
"Kalau begini, aku bisa tidur dengan nyenyak," gumam Roro yang masih menggulingkan badan.
Kemudian gadis itu mengingat Chila yang harus dirawatnya dan semua hutangnya yang akan lunas di depan mata.
Pokoknya Roro tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini.
Roro harus bisa menjinakkan Chila yang begitu liar sampai puluhan suster mengibarkan bendera putih sebelumnya.
"Aku harus menyusun strategi!" Roro begitu bersemangat.
Pertama-tama, Roro mengamati keseharian yang biasa dilakukan oleh gadis kecil itu.
Chila akan bangun pagi untuk melakukan radioterapi lalu belajar home schooling bersama gurunya, siang hari gadis kecil itu harus minum obat yang membuatnya mengantuk lalu sore harinya Chila akan bermain sebentar dan malam hari dia menghabiskan waktu bersama Armon sampai tertidur.
Dan kegiatan seperti itu terus berulang setiap harinya jika Armon lembur atau menangani pasien darurat, Chila akan tantrum dan melampiaskan pada para pelayan atau susternya.
"Aku mau daddy!" teriak Chila yang berlarian di atas tangga.
Anak itu sengaja cari perhatian semua penghuni rumah karena Chila tidak boleh jatuh dan terluka.
Jika sedikit saja Chila mengalami luka maka lukanya tidak akan mudah kering dan berakhir menjadi busuk.
Ini yang membuat para suster sebelumnya terkena mental karena memang penjagaan Chila harus ekstra hati-hati.
Penderita kanker darah tidak bisa mengalami pembekuan darah maka dari itu, luka tidak akan bisa mengering seperti luka normal umumnya.
Untuk itu, semua penghuni rumah dibuat kewalahan untuk menangkap Chila.
"Ini tidak bisa dibiarkan," gumam Roro yang harus mengambil tindakan.
Roro berusaha mengejar Chila lalu menggendong anak itu walaupun Chila terus memberontak ingin diturunkan.
"Lepaskan! Aku tidak mau!" Chila terus berteriak.
Namun, Roro menulikan telinganya. Dia tetap menggendong Chila dan mengikatnya di kursi.
"Sus... suster, apa yang Anda lakukan? Bagaimana kalau Vincent tahu dan melapor pada tuan Armon?" tanya salah satu pelayan.
"Tidak apa-apa, metodeku yang aku pakai memang berbeda dari suster lainnya," jawab Roro percaya diri.
Chila menggoyangkan badannya untuk berusaha lepas dari ikatan Roro.
"Lihat saja, daddy pasti akan memecatmu karena sudah berani mengikatku seperti ini!" Chila mengancam.
"Oh iya? Coba kita lihat nanti, apa yang akan terjadi," balas Roro.
Gadis itu duduk di depan Chila lalu mengajukan syaratnya supaya anak itu tidak tantrum dan menurut padanya.
"Katakan, saya tidak akan berlarian di tangga lagi!" perintah Roro.
Chila menggelengkan kepalanya dengan kuat. "Aku tidak mau! Kau bukan ibuku jadi aku tidak akan menurut!"
"Tapi, aku adalah orang yang ditunjuk langsung oleh tuan Armon untuk bertanggung jawab pada anda, Nona muda," sahut Roro yang merasa mempunyai kuasa tinggi di rumah itu.
"Bayangkan saja kalau sampai anda jatuh, bagaimana?"
"Anda akan membuat semua orang di rumah ini dipecat dan membuat banyak pengangguran bertambah, itu sangat tidak baik dilakukan oleh anak-anak,"
Roro berusaha memberi pengertian pada Chila.
"Lagipula, kalau anda bersikap baik, siapa tahu Nona muda bisa bertemu dengan ibu anda," lanjut Roro memancing.
"Benarkah? Aku bisa bertemu dengan mommy?" Chila jadi tertarik mendengarnya.
Dan sesuai dengan dugaan Roro kalau memang anak itu merindukan sosok ibu.
"Maka dari itu, Nona muda harus banyak latihan jadi anak baik," ucap Roro yang berusaha mencuci otak Chila supaya menjadi anak penurut.