NovelToon NovelToon
Sebatas Penghangat Ranjang

Sebatas Penghangat Ranjang

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Lari Saat Hamil / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:17.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: santi.santi

NOTES!!!!
Cerita ini hanya di peruntukan untuk orang-orang dengan pikiran terbuka!!
Cerita dalam novel ini juga tidak berlatar tempat di negara kita tercinta ini, dan juga tidak bersangkutan dengan agama atau budaya mana pun.
Jadi mohon bijak dalam membaca!!!

Novel ku kali ini bercerita tentang seorang wanita yang rela menjadi pemuas nafsu seorang pria yang sangat sulit digapainya dengan cinta.

Dia rela di pandang sebagai wanita yang menjual tubuhnya demi uang agar bisa selalu dekat dengan pria yang dicintainya.

Hingga tiba saatnya dimana pria itu akan menikah dengan wanita yang telah di siapkan sebagai calon istrinya dan harus mengakhiri hubungan mereka sesuai perjanjian di awal mereka memulai hubungan itu.

Lalu bagaimana nasib wanita penghangat ranjang itu??
Akankah pria itu menyadari perasaan si wanita sebelum wanita itu pergi meninggalkannya??
Atau justru wanita itu akan pergi menghilang selamanya membawa sebagian dari pria itu yang telah tumbuh di rahimnya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia

"Kau sudah kembali El?? Bagaimana dengan Adrian jika kau tinggal sendiri?? Apa jangan-jangan kau kembali tanpa memberitahunya??" Selidik Hary karena pagi ini melihat Elena tiba di kantor. Padahal seharusnya mereka berdua baru kembali lusa.

"Ayolah Hary, dia bukan anak kecil lagi yang selalu di temani kemanapun dia pergi. Lagi pula di sana sudah ada tunangannya. Jadi untuk apa lagi aku di sana" Jawab Elena sembari duduk di kursi kebanggaannya.

Hary hanya menatap Elena dengan senyum.penih arti miliknya.

"Kenapa melihatku seperti itu??" Tatap tajam Elena.

"Suasana hatimu sepertinya sedang buruk saat ini. Apa kau cemburu sehingga memutuskan untuk pulang lebih dulu??"

Pertanyaan Hary membuat Elena gelagapan saat ini.

"Jaga mulutmu Hary, ini di kantor!!" Desis Elena sambil melihat ke sekelilingnya.

"Ha..ha..ha..." Hary justru tertawa terbahak-bahak karena wajah panik Elena.

"S*alan kau Har!!" Elena melemparkan map yang berada di hadapannya.

Sejak dulu Hary memang mengetahui bagaimana perasaan Elena kepada Adrian. Tapi demi nama persahabatan, Hary bersedia membungkam mulutnya sampai saat ini.

Mereka bertiga menimba ilmu di universitas yang sama waktu itu. Adrian berotak encer itu pun tergabung dalam satu organisasi yang melibatkan Hary dan Elena di dalamnya. Dari sanalah awal mula mereka berteman sampai dimana Hary mendapati Elena mencium Adrian saat Adrian tak sadarkan diri karena minuman keras.

"El!!"

Elena merinding mendengar Hary memanggilnya dengan serius seperti itu.

"K-kenapa??" Elena tampak begitu gugup dengan tatapan mata Hary.

"Ada sesuatu yang kalian sembunyikan di belakangku kan??" Hary tak membiarkan Elena memalingkan wajah darinya.

"Apa maksudmu?? Tidak ada sesuatu yang ku sembunyikan darimu!!" Elak Elena.

Hary tersenyum kecut melihat Elena yang masih ingin membohonginya.

"Ayolah El, sadar!! Kenapa kau harus melakukan hal rendahan seperti itu?? Cari cara lain kalau kau benar-benar menginginkannya. Atau kau bisa mengatakan perasaan mu yang sesungguhnya. Aku rasa itu lebih baik dari pada menjual harga dirimu itu!!" Hary geram dengan keputusan gila yang di ambil Elena itu.

"Tau dari mana tentang perjanjian itu??" Kini Elena tidak bisa mengelak lagi.

"Aku tidak sengaja menemukannya di laci Adrian ketika mencari dokumen penting kemarin pagi. Aku sampai kehabisan kata-kata melihat kegilaan mu ini El" Hary menggelengkan wajahnya tak percaya.

Sahabat yang sudah ia anggap seperti saudara sendiri rela menyerahkan sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya hanya demi nama cinta.

"Lalu aku harus bagaimana Har?? Kau tau sendiri sudah berapa lama aku memendam perasaan ini?? Apa pernah dia melirik ku sebagai seorang wanita yang pantas di cintai??" Elena ingin menangis saat ini. Hanya kepada Hary dia berani terbuka seperti ini.

"Kau bisa mengatakan perasaan mu kepadanya El. Beri dia waktu untuk belajar mencintaimu!!"

"Kalau dia mau belajar mencintaiku, kalau tidak?? Kalau dia justru merasa risih dengan ku dan memilih menjauh dariku bagaimana?? Lalu kau tak ingat keluarganya?? Bagaimana dia di didik untuk menjadi penerus keluarganya. Bahkan jodoh sudah di siapkan sejak kecil oleh orang tuanya. Kau tidak berpikir jauh sampai ke sana??"

Kali ini Hary hanya bisa diam. Dia membenarkan apa yang Elena ucapkan. Sesuatu yang harusnya tidak terjadi itu kini mulai terlihat wajar di lakukan mengingat bagaimana tabiat keluarga Adrian.

Dimana Adrian yang juga tidak pernah rela kehilangan semua harta warisannya jika dia menolak keinginan keluarganya.

"Tapi apa yang akan kau dapat dari semua ini El?? Pada akhirnya kau yang akan sakit hati. Semua ini hanya sementara. Di saat Kamila kembali, semuanya akan berakhir dan kau yang akan menanggung semua rasa sakit itu seorang diri" Hary ikut pusing memikirkan kelakukan Elena dan Adrian.

"Tapi setidaknya aku mendapatkan sedikit kebahagiaan saat bersamanya Har. Aku bisa mendapatkan perhatian dan kasih sayang darinya meski hanya saat kita melakukan hal itu" Elena sampai malu mengatakannya di depan Hary.

"Aku siap menanggung semua rasa sakit itu sendiri Har. Percaya sama aku kalau semuanya akan baik-baik saja sampai waktunya kita berdua benar-benar berpisah"

"Aku tidak yakin" Hary tertawa sinis mendengar pernyataan Kamila yang begitu meyakinkan itu.

"Percayalah dengan ku Har" Hary tak tahan saat Elena menatapnya dengan penuh permohonan seperi itu.

"Terserah" Kesal Hary. Pria itu sudah sangat kesal dengan Elena saat ini.

"Satu lagi Har, aku minta kepadamu supaya merahasiakan semua ini dari siapapun"

Hary mendekat kepada Elena. Lalu menyentil kening wanita itu dengan keras.

"Aww!!" Keluh Elena.

"Apa rahasia yang kau simpan dadi dulu itu sudah bocor sampai sekarang??" Elena menggeleng.

"Lalu kenapa kau masih memintaku merahasiakan hal konyol seperti ini?? Apa aku sudah gila sampai harus menyebarkan kebodohan sahabat-sahabat ku sendiri??"

Elena hanya menunjukkan deretan giginya yang rapi saat Hary mengomelinya seperti itu.

"Terimakasih Hary, kau memang sahabat terbaikku" Puji Elena.

"Nye nye nye nye nye..." Balas Hary yang masih sangat kesal.

Elena rasanya ingin sekali menarik bibir Hary saat ini.

*

*

*

Sementara itu, Adrian sedang berada di puncak n*fsunya karena tak bisa menyalurkannya kepada Kamila, dia memilih kembali ke hotel menemui Elena. Dia harus segera menuntaskan gejolak yang sudah sampai di ubun-ubunnya itu.

Kamila tidak mau di sentuh oleh Adrian, tapi wanita itu terus saja membuat Adrian frustasi. Seolah sedang menggodanya, Kamila selalu saja memakai baju tipis dan kekurangan bahah sehingga memperlihatkan lekuk tubuhnya yang indah.

Namun semua itu juga mengingatkan Adrian pada Elena. Perbedaan Elena dan Kamila memang sangat kontras meski sama-sama memiliki tubuh yang indah.

Jika Kamila memiliki kulit yang mulus berwarna sawo matang yang eksotis. Maka Elena memiliki kulit seputih susu yang begitu lembut dan mulus. Tubuh indah milik Elena juga lebih menantang dengan lekukan di berbagai sisi di banding dengan Kamila yang bertubuh langsing bak model internasional.

Sungguh b**dap memang, karena Adrian hanya mengingat Elena saat dia membutuhkan wanita itu sebagai penyalur h*srat se**ualnya.

Tok..tok..tok..

"Elena, buka!!" Sejak tadi Adrian terus saja mengetuk pintu tanpa jawaban itu.

"Elena!!"

"Aishh!! Kemana dia?? Ponselnya juga tidak bisa di hubungi!!"

"Maaf Tuan?? Ada yang bisa saya bantu??" Tanya seorang housekeeping yang ingin membersihkan kamar yang berhadapan dengan kamar Elena.

"Apa kau tau di mana wanita yang berada di kamar ini?? Atau bolehkah saya meminjam kunci kamar ini karena ada barang saya yang tertinggal di kamar ini"

Adrian sampai berkeringat dingin karena terus menahan gejolak yang harus segera ia tuntaskan.

"Maaf Tuan, tapi penghuni kamar ini sudah cek out sejak kemarin sore"

"Apa!!"

Bukan hanya Adrian yang begitu terkejut. Tapi adik kecilnya ikut loyo saat ini karena Elena yang pergi tanpa memberitahunya terlebih dahulu.

1
ALNAZTRA ILMU
prasangka buruk saja kau tau elena
ALNAZTRA ILMU
🤣🤣🤣🤣🤣
ALNAZTRA ILMU
mencintai tapi kebiasaan terus saja menghina.. cintabodoh kau adrian
ALNAZTRA ILMU
hmmm
ALNAZTRA ILMU
kamila ni saja mau cepat2 belah durian.. supaya anak yg dia kandung tu dibilang anak suaminya
ALNAZTRA ILMU
ohhh.. okok
Miyagi Mitsui
bego
Miyagi Mitsui
sedih cerita..tapi sepertinya hatiku sudah kebal dan tak menangis
Miyagi Mitsui
😭😭😭😭
Miyagi Mitsui
hmm sedih .tapi test pack tu dibuang dalam closet..yakin Adrian tak tau elena hamil??
Miyagi Mitsui
hamil lalu kabur
Miyagi Mitsui
setelah kepergian elena..duithya pasti dikembalikan..ya kan thorr
Miyagi Mitsui
bodh banget..bucin akut elena ni
Miyagi Mitsui
mungkin dengan wanita lain longgar sudah..dengan kamila jugak
Miyagi Mitsui
best cerita mu
Miyagi Mitsui
menjauhla sebelum kamila sampai elena,🥺🥺
ALNAZTRA ILMU
astagaaa
Miyagi Mitsui
kesian sampai bgtu sekali..
Nurlaelawati
Lumayan
Jumi Eko
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!