Kedatangan seorang wanita sebagai manager baru grup Maverick membuat para member terkejut. Terlebih lagi tidak adanya alasan yang tepat untuk menerima manager baru saat ini. Lantas mengapa perusahaan harus merekrut orang di saat mereka sama sekali tidak memerlukan tenaga tambahan?
Namun karena petinggi perusahaan yang memberi keputusan semua hanya bisa diam dan menerima. Awalnya tidak ada yang salah, semua berjalan sesuai rencana, jadwal dan member semua dalam keadaan baik. Sampai bulan demi bulan terlewati dan masalah pun mulai bermunculan. Mulai dari peristiwa penggelapan dana, pergantian CEO hingga penculikan yang bahkan tidak pernah terlintas dalam pikiran.
Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa masalah datang silih berganti bersamaan dengan kehadiran sang manager baru? Apakah ada rahasia di balik ini semua atau memang semua ini adalah rencananya? Lantas bagaimana nasib para member setelah ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Achazia_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 22
Terpaksa mematuhi perintah Liu Huaen Alexa benar-benar menyiram sebotol anggur ke tubuhnya, rasa perih menjalar dengan cepat saat lukanya yang masih segar terkena alkohol. Liu Huaen sendiri hanya tersenyum senang, wanita gila itu sangat senang melihat orang lain tersiksa.
Setelah satu botol anggur itu habis terbuang Liu Huaen tak banyak bicara, ia hanya berkata, “anjing pintar. Kerjakan tugasmu dengan baik dan atur jadwal pertemuanku dengan Taewon!” Kemudian pergi bersama dengan Liu Minghao dan dua orang kepercayaan mereka.
“Nona, kau baik-baik saja?” Lee Gyeong Min bertanya dengan wajah panik. Pria itu segera masuk setelah mengantar kepulangan ‘dua orang penting’ itu.
Alexa tidak menjawab, ia malah menyerahkan botol anggur yang sejak tadi masih ia pegang ke tangan Lee Gyeong Min. “Terima kasih atas bantuannya kali ini Tuan Lee dan saya ingin mengingatkan bahwa saya bukan manajer asli yang akan fokus mengatur jadwal Maverick entah Anda akan menunjuk salah satu manajer untuk mengatur jadwal mereka itu terserah Anda yang pasti jangan membuat identitas saya tersebar luas! Permisi.”
Kemudian wanita itu kembali, ia ingin segera mengganti pakaiannya yang sudah berbau anggur. Saat berada di lift menuju ke lantai lima‒dimana ruangannya berada‒ia membuka tangannya ada sebuah chip yang ternyata tersembunyi di balik telapak tangannya. Mungkin kalian sudah menebak bagaimana Alexa bisa mendapat chip itu karena ini sudah cukup jelas.
Flashback On
Saat Alexa mencoba melawan, Zhang dengan segera menahan tangannya tujuannya agar wanita itu tidak bisa melawan, tapi bukan hanya itu tujuan Zhang menahan tangan Alexa, tapi agar ia bisa memberikan chip padanya. Mungkin kalian pernah mendengar namanya, Zhang nama ini cukup familiar di telinga bukan? Tidak heran karena memang dia adalah salah satu anggota tim Alexa. Rubah yang Alexa pasang untuk memata-matai tim lawan. Zhang atau bisa juga disebut pluto.
Flashback Off
Alexa menarik satu sudut bibirnya, “tidak kusangka Zhang langsung mendapat posisi penting.” Ia segera menyimpan benda berharga itu dibalik casing ponselnya dan bersamaan dengan itu pintu lift yang ia naiki terbuka. Beruntung saat ini lantai lima sedang sepi, hanya ada satu-dua staf yang lewat. Mereka memang sempat menatap Alexa heran tapi hanya sesaat. Alexa jelas tidak peduli, lagi pula imagenya sudah cukup buruk di mata karyawan lain, jadi terserah mereka mau berpikir tentang apa.
Akan tetapi, ada satu hal yang membuat Alexa terkejut yaitu saat ia melihat Taewon berdiri di depan ruangannya‒dulu ruangan Hwa Young. Bisa ia lihat ada raut khawatir tercetak di wajah tampan lelaki itu. Apa dia mengkhawatirkannya?
“Manager-nim, Anda baik-baik saja? Kenapa Anda bisa terluka seperti ini? Apa dia yang melakukan ini? Apa Anda sudah mengobatinya?” Taewon memberondong Alexa dengan banyak pertanyaan.
“Aku baik-baik saja Taewon-ssi. Kembalilah berlatih!”
“Tapi Manajer-nim‒”
Belum sempat Taewon menyelesaikan kalimatnya, Alexa lebih dulu memotong. “Aku baik-baik saja. Kembalilah berlatih, lagi pula sebentar lagi kalian akan merilis album terbaru. Persiapan kalian tak lama lagi, jangan mengkhawatirkan hal yang tidak berguna.”
Itu adalah kalimat terakhir Alexa sebelum ia masuk ke dalam ruangannya, ia ingin segera berganti baju dan mengobati lukanya, tapi Taewon malah banyak bertanya seperti wartawan saja. Menyebalkan.
Usai mengunci pintu Alexa segera melepas kemeja putihnya, kemudian menutup tubuh polosnya dengan jas yang tadi ia bawa. Memang sedikit terbuka, tapi siapa peduli toh ia tidak akan keluar ruangan sampai jam pulang kerja dan lagi ia tidak membawa kemeja tambahan sekarang. Tanpa mengobati lukanya, Alexa segera memasang chip yang ia dapat pada komputer yang ada di ruangannya. Di dalam chip itu hanya ada satu file, tanpa pikir panjang ia segera menekannya dan sebuah video muncul.
Wajah Zhang segera terlihat, suasana di belakangnya cukup gelap sudah dipastikan jika dia membuat video ini secara diam-diam. Dengan suara kecil ia mulai bicara, “Venus kau harus mendengarkan ini baik-baik. Kau pasti sudah tau jika Cobra melakukan bisnis penjualan narkoba, kali ini dia melakukan hal gila. Dia menyebarkan narkobanya melalui merchandise album Maverick, periksa detailnya. Hanya ini yang bisa kuberikan sekarang, mereka menutup informasi dengan rapat, aku tidak tau bisa memberikanmu informasi lagi atau tidak.”
Video berakhir, sangat singkat memang. Ya memang membuat video seperti ini di tempat lawan memang gila, hampir 100% lawan pasti akan tau dan jika itu terjadi bukannya memasang perangkap pada lawan tapi kita yang terperangkap. Alexa segera mencabut chip itu dan menghancurkannya‒memastikan jika tak ada jejak yang tertinggal.
“Jika yang Zhang katakan benar dan Lee Gyeong Min sendiri tau akan hal itu maka ini akan semakin menarik karena aku sepertinya tak perlu memikirkan masa depan agensi ini lagi.”
****
Setelah rapat yang melelahkan itu, semua berjalan seperti biasa. Para member fokus pada latihan dan persiapan perilisan album mereka, Jooyul mengawasi para member, dan Yun Yeong bersama Alexa mengatur sisa jadwal yang terlantar karena kepergian Hwa Young secara tiba-tiba. Seperti yang Alexa pesankan bahwa ia tidak akan fokus mengatur jadwal member‒walau beberapa kali ia akan membantu‒maka hari itu juga Lee Gyeong Min mengambil tindakan, ia meminta Yun Yeong untuk membantu Alexa dengan alasan Yun Yeong lebih berpengalaman dan tentu saja gajinya akan dinaikkan.
Untungnya pria itu langsung setuju, walau mungkin dalam hati ia kesal‒kenapa bukan ia saja yang menjadi manajer utama‒tapi sayang ia hanya orang biasa, ia tak punya kekuasaan jadi ia tak bisa melawan.
“Maaf merepotkanmu Yun Yeong-ssi. Ini adalah tanggung jawabku tapi kau malah harus ikut menganggungnya. ” Alexa membuka percakapan di antara keduanya.
“Tidak masalah, kita hanya orang biasa dan kita tak bisa melawan orang-orang seperti mereka.”
Alexa mengangkat sebelah alisnya‒merasa tertarik. “Aku tidak pernah menyangka akan terlibat hal seperti ini, seharusnya aku tidak terjerumus perjudian.”
Yun Yeong tersenyum, “penyesalan memang selalu datang di akhir. Aku sempat khawatir saat melihat kau melawan dia tadi Alexa-ssi. Aku khawatir akan ada pertumpahan darah lagi di sana.”
“Apakah pernah ada hal seperti itu sebelumnya?”
mampir balike ke ceritaku juga "30 hari"
semoga semakin rame yaaa
Trimakasih kak sudah berkunjung 💜