Jebakan Terindah

Setelah menenangkan diri nya, satu jam kemudian Antonio kembali ke ruangan nya.

Begitu Antonio membuka pintu ruangan nya, ternyata di dalam sana sudah ada seorang pria yang menunggu nya.

"Bodoh kau Antonio!!!" Teriak Erik dengan suara yang tertahan saat melihat Antonio melangkah masuk.

“Papa? Kapan papa datang?” sapa Antonio, berusaha untuk tetap tenang walau sebenarnya Antonio sangat tahu apa yang membuat papa nya datang ke ruangan nya.

“Kau masih berani bertanya aku datang?” segah pria itu dengan rahang yang mengeras.

“Papa mau minum apa? akan ku minta sekertaris ku membuatkan nya untuk papa.” Tawar Antonio, mencoba menurunkan amarah pria ini.

“Cih! Kau ini sungguh tidak tahu apa yang sedang terjadi atau sengaj unutk pura-pura bodoh Antonio!” Sentak pria yang akrab di panggil Erik ini.

“Aku sadar dengan apa yang sedang terjadi ayah! Tapi permasalahan yang sedang terjadi papa. Dan aku berjanji akan mengurusi semua nya. Papa tenang saja.” Jawab Antonio dengan wajah tenang.

"Kau minta aku untuk tenang Antonio! Ayoo lah Antonio! Kau pahamkan situasi segenting apa saat ini?!! Arka benar-benar telah membalas semua tindakmu LUNAS malam itu juga! Dia membalas mu dengan cara menarik mu dewan kedisiplinan! Jabatan mu sebagai wakil direktur perusahaan ini bisa cabut hanya karena hal sepele itu!!” Bentak Erik, terdengar sangat marah.

“Aku sudah katakan aku akan mengurusi semua hal itu, jadi mohon tenang lah papa! Kau hanya membuat kepala ku semakin sakit!” balas Antonio terbawa emosi.

Antonio sadar kalau dia sudah berbuat salah, tapi tolong jangan pojokan dia lagi! Dia pasti akan mencari solusi dari masalah ini.

“mengurus masalah ini!! ayo lah Antonio! Kau sendiri lihat bagaimana chat itu menghilang dari handphone mu kan? Apa kau masih berpikir kalau CCTV di seluruh perusahaan ini masih dalam keadaan baik-baik saja?????” Ujar Erik membuat Antonio tercengang.

“Bagaimana papa bisa tahu soal chat itu? Apa jangan-jangan di antara orang-orang tadi ada orang-orang papa??” Seru Antonio masih terkejut.

“Kau kira apa yang aku dan ayah mu lakukan selama ini hanya sebuah lelucon Antonio! Kau pikir kami sedang bermain-main di perusahaan ini??” Ketus nya sambil menyilangkan kaki nya memandang kesal pada Antonio.

"Aku sungguh tidak tahu apa kata-kata yang cocok untuk kedunguan mu ini. Jika hal ini sampai di telinga ayah mu! Dia pasti akan sangat murka!" Teriak Erik lagi, selaku ayah di atas kertasnya Antonio.

"Pa, please! sekali ini saja, jangan beri tahu ayah. Papa tahukan apa yang akan ayah lakukan jika dia tahu Antonio gagal menjalankan perintah nya. Dia akan menyakiti ibu!" mohon Antonio.

"Makanya berapa kali aku katakan pada mu Antonio, jangan sesekali kau memandang sebelah mata keluarga Hardata! Ingat! ayahnya Arka lah yang telah membuat ayah mu cacat seperti saat ini!" Tegas Erik.

"Antonio tahu akan hal itu PA!! Papa tidak perlu memperingatkan Antonio mengenai hal ini lagi. Lagi pula ini baru pertama kali nya Antonio gagal menjalankan tugas yang ayah dan papa berikan. Jadi please! Kali ini saja. Anggap saja ini tidak pernah terjadi." mohon ANtonio.

"Baik! Papa akan berusah untuk menenangkan ayah mu!! tapi ingat Antonio! Bukan hanya ibumu.. adik mu pun akan menjadi sasaran kemarahan ayah mu! Kau harus ingat itu." Tekan Erik lagi.

"Uhm... " jawab Antonio yang hanya memendam rasa kesalnya dalam hati saja.

Terkadang Antonio tidak paham akan jalan pikiran ayahnya yang selalu saja menjadikan nya alat untuk membalas semua dendamnya ke keluarga Hardata.

Bahkan sang ayah selalu menjadikan adik dan ibu Antonio sebagai alat untuk mengacam Antonio.

"Baiklah, papa pergi dulu. Segera kau pikirkan cara lain agar kau tidak di tendang dari perusahaan ini.." Erik mengingatkan Antonio.

"Akan aku lakukan. Papa tenang saja." jawab Antonio, dengan wajah datar.

"Pa, katakan pada ibu untuk tidak lupa meminum obatnya." Ucap Antonio pelan.

Erik hanya menghentikan langkahnya sebentar melihat ke arah Antonio dari ujung matanya kemudian kembali berjalan keluar dari ruangan Antonio.

"****!!" teriak Antonio sambil meraup wajahnya kasar.

***

Hayoo siapa yang tahu siapa ibu nya Antonio?????? jawab di kolom komentar.🤭