Kata orang cinta itu indah,bisa membuat orang tertawa,dan berbunga-bunga,namun juga bisa buat orang menangis,tangis bahagia kah itu? atau tangis karena sakit?
Tapi bagiku cinta itu ibarat luka tak berdarah,sakit tak tau dimana sakitnya,itulah cinta yang aku rasakan,benarkah itu cinta? ataukah sesungguhnya itu luka yang ku kira cinta?
Tuhan....aku mengimpikan cinta yang seperti orang katakan,cinta yang seperti kisah cinta Rasulullah dengan bunda Aisyah,atau seperti cintanya Rasulullah pada bunda Khadijah_..
@..Adiba Khanza.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
" Sayang kapan Tante mulai terapi?"
" Kata bang Randi besok, karena dokternya besok baru stay di rumah sakit"
" Sayang nya aku ga bisa mendampingi beliau,bukan keahlian aku sih,ga ada alasan juga kalau aku minta rawat beliau " keluh Dea.
" Di sana akan sangat banyak perawat,dokter yang menangani nya,kamu ga perlu repot-repot,bang Randi sudah pasti menentukan semuanya yang terbaik buat mama"
" Ia sih,aku Cuma bisa menyapa seperti biasa, sebagai teman kamu"lirih Dea.
Abizar tak menjawab keluhan Dea,saat ini pikirannya sedang ber cabang-cabang bimbang tak menentu,berawal dari seorang polisi menemui nya dan memberikan beberapa bukti tentang pengakuan dari ayahnya Adiba yang mengatakan tentang dirinya yang terpaksa melakukan semua itu.
" Dari infonya Tante akan di dampingi oleh dokter Diba,dokter magang yang aku ceritain ke kamu itu,dokter yang mau aku kenalin ke Riki"
" Siapapun itu bang Randi lebih tau,yang terbaik buat perawatan mama,dan pastinya dia sudah menyiapkan orang yang menurutnya cukup baik untuk mendampingi mama"
Dea mengangguk seraya tersenyum tipis" ya begitulah, karena mereka sudah lama kenal,dokter Diba juga bekerja part time di klinik bang Randi sejak masih kuliah, sepertinya sih bang Randi suka sama Diba"
Abizar tersenyum tipis seraya menggeleng mendengar ucapan Dea" ya semoga mereka cocok,dari sejak setelah dikhianati oleh Cinta pertama nya si perempuan jalang itu,dia ga pernah lagi terlihat dekat dengan wanita,baru ini aku dengar dari kamu,itu artinya pasti perempuan itu spesial " jawab Abizar santai,ia merasa senang mendengar Abang nya sudah mulai move on dari penghianatan cinta pertama nya.
"Untuk fisik aku akui special banget,sikap sejauh aku kenal juga sangat spesial,pinter juga ia,aku sebagai wanita mengakui kalau dokter Diba itu paket kombo,speak bidadari deh" puji Dea tulus.
Abizar mengerutkan keningnya mendengar ucapan pujian dari Dea, yang sejak pertama kali bertemu dengan wanita yang katanya cantik itu selalu mengatakan bahwa wanita itu nyaris sempurna.
" Aku jadi penasaran ingin bertemu seperti apa wanita itu,tapi kenapa kamu mau mengenalkan nya pada Riki? Bukankah kamu tau bang Randi suka dia?"
" Bang Randi ga berani ungkapin perasaan nya, karena Diba itu titipan sahabat bang Randi,dokter Adam,masih inget kan, sahabat dekat nya bang Randi, katanya bang Randi ga mau merusak persahabatan mereka, karena bang Randi yakin dokter Adam juga menaruh rasa pada dokter Diba"
"Serumit itu hubungan mereka" ucap Abizar heran.
" Ya begitulah,makanya aku mau gerak cepat ngenalin Diba ke Riki,biar semuanya aman terkendali,dan kamu ga boleh jatuh cinta ya kalau ketemu dokter Diba,nanti kalau ada waktunya yang pas aku ajak Riki sama dokter Diba makan malam bareng kamu" ucap Dea yakin.
Abizar mengangguk" Aku penasaran ga cuma karena kecantikannya yang kamu ceritakan, tapi lebih ke ingin kenal karena dia yang akan mendampingi mama setiap kali terapi"
" Apapun itu,kamu ga boleh naksir dia, kasihan Riki, karena sepertinya dia juga tertarik,kemarin pas jemput aku di rumah sakit kebetulan Riki lihat Diba sekilas di IGD" cerita Dea yakin.
Abi tersenyum dan mengangguk,ia memang sudah mengenal hampir semua keluarga Dea,terutama keluarga inti, seperti kedua orang tua Dea,Riki adik satu-satunya Dea,opa dan Oma nya serta tantenya yang memang tinggal di inggris dan Abi sering mengantar atau menjemput Dea di rumah tantenya itu saat dea kuliah di Inggris, karena Dea menyewa apartemen saat kuliah,ia tidak tinggal di rumah tantenya,namun sering berkunjung.
Obrolan mereka berakhir saat keduanya menyelesaikan makan siang mereka dan memutuskan untuk kembali ke pekerjaan masing-masing,Dea kembali ke rumah sakit dan Abi kembali ke kantornya.
***
pagi-pagi sekali Adiba sudah bersiap akan segera ke rumah sakit, karena ia di tugaskan untuk mendampingi seseorang terapi oleh Randi, akhirnya Adiba belum mendapatkan shift malam di rumah sakit, sedangkan Mira sudah berganti shift menjadi malam.
Seperti biasa,Adiba akan menggunakan jasa ojek online langganan nya sebagai alat transportasi nya menuju FG hospital,pagi nya selalu terlihat ceria di mata orang yang melihatnya, beberapa hari terakhir ia memang merasa cukup senang,tenang dan damai, karena tidak mendapatkan panggilan dari asisten pribadi suaminya, walaupun ada setitik rasa aneh di hatinya.
Setelah membayar ongkos dan mengucapkan terimakasih seperti biasanya pada mbak ojol,Adiba segera meninggalkan gerbang,berjalan menuju unit gawat darurat,tempat ia menjalankan tugas nya.
" Assalamualaikum..pagi semuanya" sapa Adiba ramah namun tetap dengan nada yang lemah lembut,khas dirinya.
" Waalaikumsalam...duh dokter cantik jam segini sudah datang aja" goda para rekannya setelah menjawab salam.
Adiba tersenyum tipis" biar cepet selesai dok" Jawab Adiba pada seorang dokter senior yang bertugas malam.
" Sekali-kali ga usah pakai masker dong dok,punya wajah cantik kok di tutupi terus" ucap seorang perawat senior.
Adiba tersenyum seraya menggeleng mendengar komentar perawat tersebut,bukan baru pertama kali ia mendapatkan kritikan dari para rekannya, karena ia yang selalu menggunakan masker saat datang dan bertugas.
" Nyaman aja mbak,mau hijrah menggunakan cadar takut belum siap lahir batin mbak" jawab Adiba memberikan alasan.
" Beruntung banget sih yang jadi suaminya dokter,udah cantik,pinter, Solehah lagi,baik juga" puji mereka.
" Subhanallah... Alhamdulillah semua itu titipan Allah,saya hanya bertugas menjaga dan merawatnya, menunggu kapan Allah akan mengambilnya kembali " jawab Adiba tenang.
" Dokter Adiba,di tunggu di ruangan dokter Darwin sekarang " ucap seorang perawat yang datang menghampiri mereka.
Adiba mengangguk " oh..ok saya kesana sekarang" Adiba bergerak cepat memakai jubah dokternya,mengantongi ponsel,dompet mini,notes dan pulpen,serta yang paling penting adalah snelling yang selalu tersangkut di leher, khas nya para dokter.
" Assalamualaikum..dokter memanggil saya?" Adiba bertanya sopan pada Randi saat ia tiba di ruangan dokter Darwin dan melihat Randi tengah duduk bersama pemilik ruangan.
" Oh iya silahkan duduk,saya akan memperkenalkan kamu dengan dokter Darwin" jawab Rendi.
Adiba mengangguk patuh, ia segera melangkah mendekati dua pria yang tengah duduk bersama, mendudukkan dirinya di salah satu kursi yang tersedia di antara dua pria itu,ada seorang perawat wanita di dalam ruangan ltu.
" Baiklah akan segera saya kenalkan,dokter Randi ini dokter Adiba Khanza,dokter internship di rumah sakit ini,dan Adiba ini adalah dokter Darwin Darnkes,dokter ortopedi senior di FG hospital,saya harap tolong kerja samanya " ucap Randi santai.
Dokter Darwin mengangguk seraya menatap wajah cantik Adiba yang juga mengaguk sopan seraya mengucapkan satu kalimat singkat yaitu" Amin".
" Saya rasa sudah cukup,saya akan kembali ke ruangan saya,tiga puluh menit lagi saya ada operasi,permisi" Randi bangun dari duduknya dan meninggalkan ruangan tersebut.
Adiba dan dokter Darwin mengangguk seraya ikut berdiri, menghormati sang pimpinan,namun sebelum benar-benar keluar ia membisikkan sesuatu di telinga dokter ortopedi tersebut.
' Ingat janji mu,tidak akan mendekatinya atau mengganggu nya,dia tanggung jawab ku disini, Adam yang menitipkan nya' bisik Randi pada sahabatnya, dokter Darwin.
' Tenang..gue kurang berminat sama bocah bau kencur,belum di apa-apain udah mewek,desa**n nya ga wow' jawab nya santai.
Dokter Randy menggeleng mendengar jawaban absurd sahabatnya yang satu itu,dokter tampan berdarah blasteran Indonesia Belanda itu memang sudah terkenal seorang Casanova di kalangan mereka dulu.
' Dasar penjahat ke**min lo' umpat Randi geram.
Yang di umpat cuek saja,hanya menanggapi dengan senyuman santai,tak sedikitpun terpengaruh dengan umpatan sahabatnya.
' Sok suci Lo,kayak Lo ngak aja' ledek nya untuk Randi,ia tau sejak putus cinta Randi juga pernah beberapa kali menikmati malam nya bersama wanita bayaran.
Tak menjawab lagi,Randi meninggalkan tempat itu setelah sesaat menatap Adiba yang berdiri dengan wajah menunduk.
kshan adiba..
thorr biarkan adiba pergi yang jauhh buat Abizar merasakan penyesalan nya
sedih bacanya
knp adiba hrs ketemu sm pria kejam
baru saja berkenalan itupun karena rencana Dea yang mau jodohin sama adeknya.biar Abizar bertambah pusing tujuh keliling.apalagi tau bahwa si Jhon kasih data tentang Adiba gak sesuai dengan kenyataan ...