Kazuya tak pernah merasa lebih bersemangat selain saat diterima magang di perusahaan ternama tempat kekasihnya bekerja. Tanpa memberi tahu sang kekasih, ia ingin menjadikan ini kejutan sekaligus pembuktian bahwa ia bisa masuk dengan usahanya sendiri, tanpa campur tangan "orang dalam." Namun, bukan sang kekasih yang mendapatkan kejutan, malah ia yang dikejutkan dengan banyak fakta tentang kekasihnya.
Apakah cinta sejati berarti menerima seseorang beserta seluruh rahasianya?
Haruskah mempertahankan cinta yang ia yakini selama ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riiiiee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 Gosip Kantor
"Hanaaaa.. Hannn.." heboh Eli di pagi hari. Saat ini belum pukul delapan, namun suasana kantor sudah sangat ramai.
Ada yang tampak berbeda di pagi ini. Terlihat orang-orang yang saling bergerombol membicarakan sesuatu dengan serius. Wajahnya terkadang menampilkan terkejut, tersenyum atau pun ada yang meringis sebal.
"Apaan sih, El. Pagi-pagi dah heboh banget. Merasa mau bagi-bagi duit segepok aja." Jawab Hana yang sibuk menyolokkan beberapa kabel ke laptopnya. Perempuan itu sudah duduk di kubikel, siap menjalani rutinitas harian.
"Ihhh Han!! Ini lebih dari duit segepok. Gue mau bagi-bagi info terpanas se kantor ini. Pokoknya nggak ada yang bisa ngalahin hotnya info ini dari info-info sebulan kemarin. Nggak! Nggak!" Eli menggelengkan kepala tidak yakin dengan ucapannya sendiri.
"Nggak!! Ini informasi paling hot selama gue kerja di sini." Hebohnya. Berbicara bak presenter gosip terkini. Raut serius dan binar mata itu menunjukkan seberapa excited ia akan informasi tersebut.
"Gosip apaan. Paling juga ngomongin Pak Bejo yang abis ngomelin anak-anak karena ada kerjaan yang salah." Hana masih merespon dengan santai. Biasa dengan gosip Eli setiap hari yang tidak berbobot itu.
"NOOO!!!" Teriaknya tidak setuju. Bahkan beberapa orang melihat kearahnya akibat lekikan suara itu, menggema hampir terdengar di seluruh ruangan.
"Kecilin, njir!! Ntar Lo di omel pak Ipul." Peringat Hana, diliriknya tempat pak Saiful duduk takut lelaki itu terganggu.
"Aman! Sekarang belum jam 08.00 berarti kita masih bebas ngapain aja di ruangan itu, tanpa ada yang boleh protes." Ujar Eli santai, mengingatkan peraturan tak tertulis dari divisi mereka tersebut. Selagi belum masuk jam kerja resmi kantor yaitu jam delapan, semua orang tidak boleh saling protes dengan apa yang kita lakukan. Karena kewajiban di jam kerja belum di mulai, meskipun banyak yang sudah memulai kegiatan kerjanya tetap tidak boleh protes jika ada kegiatan rekan lain yang menganggu fokus mereka.
"Jadi apa info hot yang Lo maksud. Se panas apa sampai Lo udah kek cacing kepanasan begini."
"Lo siap-siap, jangan teriak ataupun jantungan." Peringat Eli sebelum memberitahu info tersebut.
"Iyaaa El. Buru aja deh!" Hana mulai terlihat kesal.
Eli mendekatkan wajahnya ke arah Hana, berusaha mengurangi informasi tersebut terdengar oleh rekan-rekannya. Meskipun Eli sangat yakin gosip panas ini sudah seantero divisi-divisi kantor, terutama divisi mereka, marketing dan juga kreatif. "Pak Aronio sama Bu Livia keciduk lagi check in di hotel. Ber-dua-an." Ketika mengatakan berduaan terdengar penuh penekanan di sana.
"APAAA???" Teriak Hana syok. Matanya melotot dengan tangan yang menutup mulut. Refleksi dari bentuk keterkejutan manusia.
"Jangan teriak-teriak, goblog!" Desis Eli pelan sambil mencubit pinggang perempuan itu memberikan peringatan.
"Hehehe maaf pak, tadi kita lagi bahas kerjaan. Ada yang buat kaget makanya reflek teriak." Hana menyengir sungkan. Meskipun benar ada peraturan tidak tertulis—tidak ada yang boleh protes dengan apa yang kita lakukan sebelum jam resmi kerja—tetap saja merasa sungkan telah membuat kegaduhan. Terutama terhadap orang-orang yang sudah umurnya jauh dari mereka, suka berbeda cara pandang tentang kehidupan.
"Lo kalo ngomong yang bener, El. Jangan asal gosip, ngeri Lo di pecat Bu Livia lohh nyebarin info nggak bener." Peringat Hana masih belum sepenuhnya mempercayai ucapan Eli tersebut.
Eli menarik kursi samping Hana agar mereka lebih dekat. Duduk di area kubikel Eli agar tidak terlalu terlihat oleh rekan yang lain. Apalagi kubikel ini lumayan menutup separuh badan.
"Gue nggak boong, gilakk! Ini info valid dapat terpercaya. Anak-anak kantor aja udah heboh dari tadi. Lo liat Sepajang koridor lobi sampe depan lift itu isinya gerombolan-gerombolan orang ngapain?? Ya lagi bahas inilah!!"
Iya sih Hana juga melihat banyak gerombolan orang di luar tadi. Tapi dirinya tidak sempat bertanya mereka membahas apa, ia kira sibuk membahas kerjaan mengingat banyak deadline kerjaan yang di gembar-gembor saat ini.
"Ada yang ngeliat langsung atau gimana? Kalo nggak ada bukti mah bisa aja gosip doang." Hana masih terlihat Denial untuk menerima fakta tersebut.
Ntah karena berusaha berpikir positif akan gosip tersebut atau dirinya tidak mau menerima fakta bahwa bapak manager idamannya sudah ada yang memilki.
"Ini gosip udah tervalidasi seratus persen. Lo mau liat buktinya?" Tanya Eli, yang diangguki Hana dengan ragu.
Eli menghidupkan handphonenya, mengotak-atik mencari gambar yang dijadikan bukti dari ucapannya.
"Nihhh!!" Tunjuk nya kepada Hana. "Ini lagii." Tangannya menggulir layar menampilkan gambar lain.
Terlihat digambar tersebut dua orang tersebut sedang berada di lobi hotel. Dengan Aronio yang berusaha menuntun si perempuan untuk jalan. Rangkulan itu dapat terlihat jelas, begitu dekat. Di tambah lagi wajah Aronio terlihat menatap perempuan tersebut. Dari posisi poto tersebut diambil terlihat sangat dekat dan romantis.
Wajah Hana kembali syok. Ia mengencangkan tangannya untuk menutup mulut agar tidak mengeluarkan teriakan seperti sebelumnya. Ia menatap Eli dengan mata melotot meminta kebenaran. Padahal sudah sangat jelas poto tersebut telah menjelaskan semuanya.
Eli mengangguk membenarkan. "Syok nggak Lo? Gue juga awalnya mau copot jantung juga liatnya. Bu Livia cookk!! Kenapa harus dia sih!" Eli rasanya tidak terima dengan hal tersebut.
"Kenapa harus Bu Livia yang umurnya jauh lebih tau dari pak Aro. Hmmm, nggak jauh-jauh banget sih, tapi tetep aja tuaan Bu Livia!" Tidak terima rasanya Aronio berhubungan dengan sosok perempuan itu.
"Gue juga nggak terima!" Ucap Hana tak kalah kesal. "Iyaa sih Bu Livia oke jabatannya udah Head of Department (HoD) / Senior Manager yang jelas diatas jabatan Aronio. Tapi nggak mungkin dong Pak Aro nyari cewek karena jabatannya." Menelisik informasi-informasi yang di dapatnya.
"Pak Aro bukan tipe yang begitu orangnya. Tapi gue nggak tahu kenapa ya pak Aro bisa sama Bu Livia?"
Mereka berdua terdiam memikirkan hal tersebut yang begitu membingungkan dan mengejutkan. Rasanya ada perasaan tidak terima mendengar hal tersebut.
"Ehhh si Zuya mana?" Eli tersadar adik kecil mereka belum terlihat kehadirannya.
Hana menengok kearah kubikel Kazuya, terlihat masih kosong.
"Ehhh Antar," Hana melihat Antar yang sudah berada di kubikelnya. Jarang-jarang anak tersebut ada di sana. Beberapa hari menjadi anak magang, lelaki tersebut biasanya suka menghilang dari tempat duduknya itu.
"Kazuya belum datang?" Tanya Hana setelah lelaki tersebut melihat kearahnya.
"Belum mbak. Sepertinya emang nggak datang." Jawab Antar terdengar berusaha sekali untuk menjawab tidak datar seperti biasanya.
"Ouhh! Kok nggak ngasih info biar diizinin ya." Guman Hana heran.
"Sudah ngasih info ke saya, dia sakit. Dan sudah disampaikan ke pak Bejo." Ucap Antar cepat setelah mendengar gumanan Hana. Hana dan Eli akhirnya mengangguk lega mendengar hal tersebut.
"Kita harus kasih gosip ini ke Zuya. Gosip panas nggak boleh kita pendem sendiri ntar jadi dingin." Kekeh Eli.
"Giman juga, tuh anak kecil udah jadi bagian dari kehidupan kita berdua yang akan siap merecoki segala informasi tentang pak Aro."
"Sebenernya lebih ke kita yang nyekokin tuh anak sama informasi-informasi itu sih." Hana ikut terkekeh mengingat kelakuannya dengan Eli yang sibuk memberitahu segala gosip di kantor ini terutama jika berhubungan dengan Aronio.
"Buru Lo chat! Di grup aja biar tambah heboh!" Hana melanjutkan, menyuruh Eli untuk segera memberitahu gosip hots tersebut. Grup yang dimaksudnya adalah grup mereka bertiga yang di buat hari dimana Kazuya pertama kali hadir di kantor tersebut. Dua perempuan tersebut langsung Meraka cocok hingga langsung memasukkan Kazuya kedalam grup mereka.
Eliana
Zuyaa Lo sakit ya?
Semoga cepet sembuh ya
Biar Lo bisa cepet ngantor lagi
Di kantor lagi ada gosip terpanas sejagat raya
Hana
Cepet sembuhh Zuyaa
Eliana
Lu lagi tidur ya?
Nggak pegang hp?
Yaudah deh gue kasih tau aja ya, gapapa nggak perlu Lo bales
Yang penting Lo nggak ketinggal gosip hot ini
ZUYAAAAAA
PAK ARO KECIDUK CHECK IN SAMA BU LIVIA DI HOTEL😭😭
BERDUAAAN!!!!😤😡😡
GUEEE PATAH HATI💔💔
Awas aja yah, kalau sampe Yaya kenapa-kenapa...
ada-ada saja nih Aronio