NovelToon NovelToon
Kau Curi Suamiku, Ku Curi Suamimu

Kau Curi Suamiku, Ku Curi Suamimu

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / Selingkuh / Saling selingkuh / Tante
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Hany Honey

Niken menyaksikan perselingkuhan suaminya dengan perempuan yang lebih dewasa, istri orang, dan tetangga dari suaminya. Bukan Niken saja yang melihat adegan panas Reyfan, sang suami bersama Zahra, selingkuhannya. Melainkan ada seseorang lagi yang melihat adegan panas mereka. Hans, suami dari Zahra ternyata menyaksikan semua itu di belakang Niken yang sedang memergoki Reyfan bercinta dengan Zahra di Bengkel milik suaminya.

Hans menangkap tubuh Niken yang lemas karena melihat pergulatan panas Reyfan dan Zahra.
"Jangan menangis, manusia laknat seperti mereka jangan ditangisi!"
"Om Hans?"
"Kita balas perbuatan mereka!"
"Caranya?"
"Kita selingkuh!"

Niken setuju dengan Hans, mereka membuat suatu perjanjian perselingkuhan. Bagaimana kisah Niken dan Hans? Apa mereka terjebak perasaan saat membalas perlakuan pasangan mereka? Apalagi Hans yang sudah lama jatuh hati pada Niken, sejak Hans melihat Niken pertama kalinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Reyfan keluar bersama Zahra dengan jengkel karena sampai Satpam mengusirnya bersama Zahra. Reyfan masuk ke dalam mobil, lalu membanting pintu mobilnya. Zahra yang tidak dibukakan pintu oleh Reyfan mendadak emosinya bertambah.

“Kenapa gak bukain pintu?” kesal Zahra.

“Punya tangan, kan? Bisa bukan pintu juga?” jawab Reyfan dengan nada ketus.

“Sudah sih gak usah dipikirin mantan kamu itu, biar saja begitu!”

“Arrggghhtt! Diam, Zahra!”

Reyfan bertambah jengkel, ia tidak menyangka Niken adalah pemilik cafe itu selama ini, padahal Niken dulu bilangnya cafe itu milik Indah, bukan miliknya. Ternyata selama ini Niken bohong pada dirinya.

“Kenapa cafe itu jadi milik Niken?” gerutu Reyfan.

“Memang kamu gak tahu sebelumnya?”

“Dia bilang punya Indah, temannya,” jawab Reyfan.

“Paling Niken ngaku-ngaku saja, Rey. Yang buat aku tak habis pikir kenapa akrab sekali dengan Hans?” ucap Zahra.

“Aku juga gak nyangka, mereka bisa seakrab itu, dan sepertinya mereka memiliki hubungan khusus. Lihat saja perlakukannya, mantan suamimu sampai pegang kepala Niken dengan tatapan lembut sekali?” ucap Reyfan.

Cemburu. Reyfan merasakan sesak di dadanya. Dia cemburu melihat Niken bersama laki-laki lain, apalagi laki-laki itu adalah Hans, seorang kaya raya yang istrinya berhasil direbut dirinya. Benar-benar tidak masuk akal jika Niken dengan Hans memiliki hubungan.

“Kamu cemburu melihat mereka?” tanya Zahra.

“Gak!” jawab Reyfan singkat.

“Jawabanmu tidak meyakinkan! Ngapain cemburu sama mantan? Biarlah mereka bersama, mungkin mereka saling cocok? Aku saja yang mantan istri Hans tidak masalah mau Hans dekat dengan siapa? Toh semua aset milik Hans ada pada diriku, perusahaan utama ada pada Dewa, dan otomatis aku masih bisa menikmati itu, kan? Biar saja dia sama Niken, sama-sama mulai dari nol bersama,” ujar Zahra.

“Aku gak cemburu, aku hanya gak nyangka Niken punya cafe, itu uang dari mana Niken bisa memiliki cafe?”

“Ya jelas dari kamulah?”

“Gak mungkin! Aku ngasih dia hanya untuk kebutuhan dapur, Niken apa-apa beli sendiri, dari skincare, kebutuhan fashion, bahkan mobil ini memang milik Niken,” ucap Reyfan.

“Ya sudah sih, ngapain dipikirin? Aku sih yakin itu cafe bukan milik Niken?”

Reyfan masih bertanya-tanya, dari mana Niken bisa memiliki cafe itu, dan kenapa Niken memilih dekat dengan Hans, padahal di dunia ini laki-laki tidak hanya Hans saja. Dari sekian banyaknya laki-laki kenapa Niken memilih dekat dengan Hans, duda yang memiliki tiga orang anak.

**

Niken meredakan emosinya setelah Reyfan dan Zahra keluar dari cafenya. Dua manusia yang tidak punya muka, tidak punya malu, salah tapi merasa paling benar. Memang Reyfan sifatnya seperti itu, saat Niken menjadi istrinya sudah kenyang dengan sifat Reyfan yang selalu menyalahkan Niken, meski yang salah sebetulnya diri Reyfan sendiri. Niken menutup wajahnya dengan kedua tangannya, merasa muak dengan kejadian tadi, apalagi masih banyak pengunjung di cafenya.

Ingin rasanya Niken merobek-robek mulut Zahra, akan tetapi dirinya masih  bisa bersabar, ia tidak mau merusak image nya di mata para pengunjung dan karyawan. Jadi Niken hanya menanggapinya dengan santai, padahal hatinya bergejolak, beronta, meronta-ronta, ingin memaki kedua manusia laknat ini yang makin menjadi kelakuannya.

“Sudah jangan cemberut, Sayang?” ucap Hans.

Niken malah terlihat menyeka air matanya. Saking sudah memuncak amarahnya Niken hanya bisa nangis, begitulah Niken, kalau sudah sangat marah ia hanya bisa menangis.

“Loh kok nangis?” tanya Hans.

“Kesel, Om!” ucapnya dengan suara parau.

“Sudah gak usah didengarkan apa yang merek bicarakan, biar saja. Oh iya ngomong-ngomong kenapa jadi om lagi manggilnya? Tadi udah mas? Bagus mas dong?” ucap Hans dengan menghibur.

“Itu kan tadi di depan mereka, masa mau manggil om? Nanti malah ketahuan aku dah dekat dari dulu sama om?” ucapnya.

Hans tahu, dari sorot mata Niken masih menyimpan rasa pada Reyfan. Saat Reyfan keluar diusir oleh Satpam pun mata Niken tak lepas memandangi Reyfan. Hans sadar, tidak mudah bagi Niken untuk secepat itu melupakan kenangan indah  bersama Reyfan, apalagi dia sama-sama berjuang dari nol, pasti kenangannya sangat banyak di saat-saat terpuruk sampai bisa seperti sekarang.

Berbeda dengan Hans sendiri. Ia biasa saja dengan Zahra, mempertahankan Zahra dari perceraian yang pertama karena semata anak-anaknya. Setelah itu rasa cinta pada Zahra kian memudar, bahkan hilang terganti oleh cinta pada pandangan pertama dengan Niken saat dulu Niken harus berdesakkan tinggal di rumah mertuanya yang dekat dengan rumah Hans dan Zahra.

“Nik boleh aku tanya?” tanya Hans.

“Iya, silakan mau tanya apa, Om?” jawab Niken.

“Apa kamu masih ada rasa dengan Reyfan?” tanya Hans.

Niken manatap wajah Hans, tidak ia sangka Hans menanyakan hal itu pada dirinya. Padahal setiap kali bertemu Hans tidak pernah menyakan hal itu.

“Kenapa Om tanya itu? Jelas sudah tidak ada rasa apa pun dong?” jawab Niken.

Padahal selama ini Niken masih sering merasa kangen dengan Reyfan, akan tetapi ia langsung menepis rasa kangennya. Ia sadar, sudah tidak boleh lagi dirinya merindukan orang yang sudah mengkhianatinya.

“Ya aku lihat saja kamu seperti masih mencintai Reyfan?” ucap Hans.

Niken tersenyum menatap wajah Hans. Ia mengusap pipi Hans dan berkata lembut di depannya. “Cemburu, ya?” ucap Niken.

“Ya bis sih dikatakan cemburu, habis lihat Reyfan seperti itu kamu, kayak gak rela dia pergi,” ucap Hans.

“Jangan cemburu, aku sudah tidak memiliki rasa apa pun pada dia. Bahkan aku sedikit mati rasa, jujur aku masih belum bisa jatuh cinta lagi, aku takut akan seperti ini lagi, ditinggalkan karena memilih wanita lain di luar sana,” ucap Niken.

Niken memang belum pernah menjawab apa pun kalau Hans menyatakan cintanya. Niken masih sedikit trauma, takut terulang lagi hal serupa, apalagi Hans sosok pria yang tampan, kaya raya, dan di mana pun selalu ada perempuan cantik yang mendekatinya.

“Kau tidak percaya dengan cintaku, Niken? Harus dibuktikan dengan apa  Niken?” ucap Hans dengan raut wajah penuh kesedihan.

“Aku percaya, aku hanya terlalu takut akan terulang hal yang serupa, apalagi om tampan, tentu di luar sana banyak perempuan yang melirik. Sedangkan aku? Lihatlah tubuhku yang melar dan mengembang begini? Aku kadang merasa gak pantas bersanding dengan om. Reyfan saja sampai berpaling dengan mantan istri om yang cantiknya paripurna? Reyfan juga sering mengataiku sudah sangat membosankan, bilang gendut, kendor, gak bisa muasin lah, ini lah, itu lah!” ucap Niken.

“Ssstt ... jangan bicara seperti itu lagi. Aku benar-benar jatuh cinta dan sangat mencintaimu, Niken. Menikahlah denganku,” ucap Hans dengan sungguh-sungguh.

“Apa anak om setuju?”

“Itu masalah nanti, yang penting kamu mau dulu,” jawab Hans.

“Aku mau, tapi om harus sabar, ya? Aku masih agak trauma bilang cinta,” ucap Niken.

“No problem.”

Hans memeluk Niken dari samping. Akhirnya sekian purnama menunggu, akhirnya Niken mau menikah dengannya.

**

Dari kejauhan, terlihat dua orang pemuda yang duduknya berjauhan menatap ke arah Niken dan Hans yang sedang bahagia. Tatapan sedih itu terlihat di wajah dua pemuda itu.

1
Soraya
semoga samawa ya pernikahannya
Soraya
lama lama Zahra kena penyakit HIV bru tau rasa
Soraya
cinta dewa layu sebelum berkembang
Soraya
sabar ya Dewa niken bukan jodohmu
Soraya
kok orang tuanya Reyfan ngatain niken sampah katanya menantu kesayangan Ibu nya
Soraya
bersaing anak sama bpknya
Soraya
mampir thor
mrsdohkyungsoo
selingkuh memang Salah tapi Karena ini dunia novel sy dukung.,,lanjutkan niken hahahha
mrsdohkyungsoo
astaganaga Pak ustadz/Facepalm/
mrsdohkyungsoo
suka karakter seperti niken
Riana Utami
elu laki² dzalim, bangkrut tau rasa luu 👊👊
Riana Utami
yaa iyalah mau nikah, emang nya kamu zina teroossss😜😜
Riana Utami
ingat dosa juga Lo, kemarin² kmn aja 👊👊
Wien Wien
OOO aku uyut Ra oo
Naluri Fitia
bner2 hyper tuh si Zahra namanya si cakep tapi kelakuan kaya jalang bner ngga puas dgn satu batang 😱😱
Naluri Fitia
klau gini ya sama saja gilanya harusnya tunjukin dgn rubah penampilan dan bisa cari cuan sendiri setelah itu buang deh suami sampah baru tuh gaet si hans,,,
Naluri Fitia
heran deh udah di ksih yg sempurna geratakan cari yg lain aduh Mlah cari yg di bawah nya lagi🤦🤦🤦
echa purin
👍🏻
Mazree Gati
baca judulnya aja ogah apa lagi baca
Hany Honey: ah masa? baca aja kak, dijamin ketagihan deh.
total 1 replies
Ninik Srikatmini
yg bener Thor smlm 7X...aq kok ga' percaya Thor heee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!