NovelToon NovelToon
Dia Bukan Janda

Dia Bukan Janda

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Tamat / Cintamanis / Duda / Anak Kembar
Popularitas:30.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: emmarisma

Lusiana menemukan kardus yang berisi bayi kembar, ia pun membawanya pulang dan berinisiatif untuk merawatnya.

Delano Wibisana harus kehilangan istri dan kedua anaknya tepat di hari kelahiran bayi kembarnya. Entah mengapa hari itu setelah melahirkan, istri Delano membawa kedua bayi kembarnya pergi hingga kecelakaan itu terjadi dan menewaskan Karina istri Delano. Lalu dimana anak-anak Delano? sedangkan pada saat evakuasi hanya di temukan Karina seorang diri.


Dilarang plagiat Ok!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DBJ 21. Maaf?

*********

"Maafkan ayah Lusi, ayah sudah berusaha mencari ibumu dan kamu."

"Maaf ... ?"

Delano datang saat tadi mamanya memberitahukan tentang kedatangan om Suryo. Namun langkahnya terhenti di balik pintu saat ia mendengar suara Lusiana.

"Maafkan ayah Lusi. Beri ayah kesempatan untuk menjelaskan semuanya padamu."

"Maaf untuk apa ayah? Meskipun ayah akan bersujud sekalipun maaf dari ayah tidak akan mengubah segalanya. Tidak akan mengubah masa laluku yang kelam. Apa ayah tau rasanya di kucilkan karena aku lahir tidak lama setelah ibu menikah? mereka menyebutku anak haram. Apa ayah juga tau bagaimana takutnya aku saat pria gila itu meraba-raba tubuhku, menciumi wajahku sedang dia baru saja melepas hasratnya pada janda di samping rumah seakan naf*sunya belum terpuaskan. Aku takut ayah. Siapa yang bisa melindungiku? sekian tahun aku harus hidup dalam ketakutan. Apa kalian pernah memikirkan perasaanku?" Tubuh Lusi gemetaran bayangan sekelebat masa lalunya kembali berputar layaknya kaset CD yang terus berputar tanpa bisa di hentikan. Lalu seketika tubuh Lusi ambruk.

.

.

.

"Lusi .... " Pekik ketiga paruh baya itu bersamaan. Delano bergegas masuk, matanya terbelalak melihat Lusi tergeletak dan dengan sedikit berlari Delano menghampiri Lusi lalu mengangkat tubuh Lusi dan membawanya ke kamar tamu.

Diana langsung menghubungi dokter keluarganya yang mana masih merupakan kerabat dari suaminya.

Delano meletakkan tubuh Lusi dengan hati-hati. Delano dapat melihat jelas kantung mata Lusi menghitam, mungkin saja Lusi kurang beristirahat.

Mitha mendekati putrinya perlahan melonggarkan dua kancing kemeja Lusi dan kancing celana jeans Lusi. Delano langsung menjauh karena merasa tak enak hati. Diana datang membawa minyak angin dan mendekat.

"Ya Tuhan Di, aku tidak menyangka semua ini. Kenapa mas Jaka tega melakukan itu pada anakku. Berulang kali Lusi ku bawa ke psikiater, tapi mereka hanya mengatakan jika Lusi androphobia namun berkali-kali terapi Lusi masih sering berteriak histeris jika bertemu Jaka. Aku tidak menyangka akan seperti ini. Aku bahkan tidak tahu jika dia sering di bully. Lusi anak yang tertutup cenderung berpikir sesuatu untuk dirinya sendiri." Mitha sesenggukan Diana berulang kali mengusap bahu sahabatnya.

.

.

.

Sementara Delano langsung menemui Suryo dan mengajaknya berbicara di ruang kerjanya.

"Ada apa Lano, om ingin melihat keadaan Lusi dulu." kata Suryo.

"Om sabar dulu, ini yang mau aku bicarakan berhubungan dengan Lusi. Om tahu kan tragedi yang menewaskan istriku dan hilangnya anak-anakku?" tanya Delano.

Suryo pun mengangguk karena dirinya turut hadir dalam acara pemakaman Karina. Bahkan Suryo turut menggerakkan anak buahnya mencari keberadaan kedua bayi Delano saat itu.

"Lantas apa hubungannya dengan Lusi, Lano?"

"Itulah yang ingin aku katakan pada om Suryo. Selama 5 tahun ini Lusi menghilang dan sama sekali tidak memberi kabar pada ibunya karena dia saat ini mengasuh dua anak laki-laki, aku dan mama berpikiran mungkin saja yang Lusi besarkan itu adalah anak aku yang hilang. Mengingat Lusi Androphobia tidak mungkin dia sampai salah pergaulan dan hamil. Namun akta kelahiran Devan dan Davin hanya ada nama Lusi sebagai ibunya."

Suryo mengusap wajahnya kasar. Ia tak menyangka kehidupan yang putrinya jalani akan seberat ini. Apakah dia masih bisa mendapatkan maaf dari Lusi?

"Om tenang saja, kemarin teman Lusi sekaligus kenalan Lano bilang ada satu treatment untuk terapi Lusi agar Lusi bisa menghilangkan phobianya.

"Om masih bingung Lano, saat ini yang terpenting bagi om adalah Lusi mau memaafkan om. Perihal phobia Lusi aku akan memikirkannya lagi. Saat ini anak buahku sedang mencari keberadaan Jaka berharap aku bisa membalas semua perbuatannya pada putriku, dia juga harus menderita."

"Lano akan membantu om. Tapi tolong om bantu Lano menjelaskan semuanya pada tante Mitha. Jangan sampai dia salah paham.

Namun tanpa Delano tahu Mitha sudah terlebih dulu tahu mengenai Devan dan Davin dari Diana. Karena sejak tadi ponsel Lusi terus berdering beruntung ponsel Lusi tidak memakai kode sandi untuk membukanya.

Flashback

Saat Mitha masih sibuk menyadarkan Lusi ponsel gadis itu berdering berkali-kali. Mitha akhirnya merogoh tas milik Lusi, di sana tertera nama Lisa dan Mitha kenal dengan anak itu. Namun saat tombol hijau di geser Mitha suara Lisa sudah mendominasi dengan tangisan.

"Lusi, maaf ibu ga bisa jemput Devan dan Davin. Kak Tio kecelakaan. Aku sama ibu sekarang otw ke Bandung." Saat mendengar nama Devan dan Davin Mitha masih belum paham. Namun karena ponselnya di loudspeaker Diana langsung menyahut.

"Dimana sekolahan Devan dan Davin nak biar tante jemput. Takut ga keburu, ponsel Lusi tertinggal di tempat tante."

"Lho, ini tante Diana? aduh maaf ya tante Lisa ga tau udah main nyerocos. Lisa panik tante. Soalnya sebentar lagi jam si kembar pulang."

"Ya sudah biar tante yang jemput mereka dan mengantar ke toko. Sekalian nganter ponsel Lusi."

"Kalo gitu makasih banget tante. Maaf Lisa tutup dulu teleponnya ini Lisa sama ibu sudah mau naik bus."

Setelah Lisa mematikan sambungan teleponnya, gadis itu langsung mengirim alamat sekolah Devan dan Davin. Setelah Diana membaca pesan itu ia langsung meneruskan pesan Lisa ke nomor Delano. Mitha menatap Diana dengan tatapan penuh pertanyaan.

"Siapa dua anak itu? apa putriku sudah memiliki anak?" tanya Mitha, Diana pun mengangguk.

"Ya mereka anak-anak Lusi. Tapi tepatnya mungkin anak yang diadopsi oleh Lusi 5 tahun yang lalu. Aku ga bisa jelasin panjang lebar, tapi aku pernah kehilangan cucu kembarku Mitha 5 tahun yang lalu, dan saat ini mungkin anak-anak yang diadopsi oleh Lusi kemungkinan besar adalah cucuku yang hilang karena wajah mereka mirip sekali dengan wajah putraku saat masih kecil.

"Jadi selama ini Lusi merawat anak Delano?"

Flashback End

.

.

.

Diana berdiri hendak mencari Delano dan disaat bersamaan mereka berdua justru berpapasan di depan pintu, Delano dan Suryo bersama seorang wanita paruh baya.

"Ma tante Inge datang."

"Lano, kamu jemput Devan dan Davin di sekolahnya. Mereka sudah mau jam pulang. Ibu Lisa tidak bisa jemput cucu-cucuku karena kakaknya Lisa kecelakaan."

"Ya sudah ma, alamat sekolah mereka dimana?"

"Mama sudah kirim alamatnya ke ponsel kamu. Sudah sana jemput mereka." Diana mendekat dan berbisik di telinga Delano.

"Sekalian ajak mereka ke rumah sakit untuk tes DNA."

Delano mengangguk, lalu pamit undur diri. Suryo dan dokter Inge sudah lebih dulu masuk. Dengan telaten dokter itu memeriksa Lusi.

"Gimana Nge?" Diana mendekat.

"Dia syok dan kelelahan, mungkin kurang istirahat. Ini aku beri infusan biar dia ga terlalu lemes."

"Tapi tadi aku udah kasih minyak angin dia kok ga bangun-bangun?" tanya Mitha cemas.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Selamat membaca .... 🥰🥰🥰

Like, komen dan Jangan lupa beri Rate kisah Lusi dan Delano juga si kembar ya beri bintang 5.

1
Santimehasari Nst
Luar biasa
Mayus Mayus
Kecewa
Mayus Mayus
Buruk
pipin bagendra
ga ketukar Jeffri dgn Delano thor
ganteng yg JD Jeffry hehehehe
Zerro..BL
pengalaman pribadi😅😅
Zerro..BL
ikut suprt novelnya...👌
Nur Bahagia
nahhh ini baru kerenn 🤩 kalo visual nya Delano imut bener 😁
Nur Bahagia
siapa bu Yayuk? 🤭
Nur Bahagia
tuh kan bener..Glen yg dihubungi Delano
Nur Bahagia
ya iyalah Lusi pasti datang dianterin Delano.. lo aja yg aneh mikirnya aditya 🤦‍♀️
Nur Bahagia
Lusi cocok nih visualnya.. tapi delano terlalu imut banget 😁
Nur Bahagia
Delano nelp Glen 😁
Nur Bahagia
Glen berperan ganda 🤔
Nur Bahagia
jangan2 jessica lagi ngincer regan/delano 🤭
Nur Bahagia
tuh kan.. Hans dan Lidya kompak bener. 🤗
Nur Bahagia
Hans dan Lidya ini bener2 couple goals 🤗
Nur Bahagia
kalo dari judul chapter nya, ini pasti ulah papa Hans 🤣 emang agak lain tuh papa 😅
Nur Bahagia
kayak sinetron 😅🤭
Nur Bahagia
tuh tante.. calon mantu yg kamu bangga2 kan.. ternyata munafik 👻
Nur Bahagia
dua saudara ipar yg sefrekuensi 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!