Pencarian nya untuk mendapatkan wanita idaman yang bisa menerima diri dan anak-anak nya, melalui proses panjang. Tidak heran hambatan dan ujian harus ia hadapi. Termasuk persaingan diantara wanita-wanita yang mengejar dirinya karena dia termasuk pria yang mapan, tampan dan punya banyak aset yang berharga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naim Nurbanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
"Erlina! Ini apa? Apa yang sudah kamu lakukan selama ini dibelakang ku, hah?" ucap Fauzan seraya menyerahkan amplop coklat besar yang berisi foto-foto mesum dan juga rekaman video yang dilakukan oleh Erlina dengan laki-laki asing. Vievie yang ada di dekat Fauzan menatap tajam kearah Erlina. Vievie tersenyum puas karena melihat Fauzan memarahi Erlina.
"Ini? Tapi aku aku... " ucap Erlina gugup.
Dia tidak bisa menyangkalnya lagi. Bukti-bukti sudah menyudutkan dirinya. Dia sudah tidak bisa mengelak lagi. Walaupun kejadian itu karena ulah dan kelicikan dari Vievie. Erlina menatap tajam ke arah madunya itu. Dia ingin marah, tapi dia sudah disalahkan oleh suaminya.
"Katakan! Siapa pria ini?" tanya Fauzan. Erlina bingung harus menjawab apa.
"Aku aku tidak tahu, bang! Aku tidak mengenal laki-laki itu?" sahut Erlina dengan gemetaran.
Erlina benar-benar takut dengan kemarahan Fauzan. Baru kali ini Erlina melihat wajah polos lugu itu marah. Selama ini hampir tidak pernah marah bahkan memarahi Erlina. Sikap penyayang Fauzan itulah yang membuat Erlina tergila-gila. Apalah Fauzan sangat sabar dengan anak-anak nya.
"Kamu bilang tidak tahu? Bahkan di dalam video ini kamu seperti wanita tuna susila yang sedang melayani tamu kamu. Benar-benar menjijikkan sekali!" ucap Fauzan.
Kedua mata Erlina kini berembun. Dia tidak bisa menahan lagi tangisnya.Berbeda dengan Vievie yang terlihat tertawa diatas penderitaan Erlina.
"Sumpah, bang! Aku benar-benar tidak mengenal pria itu! Sumpah bang!" kata Erlina dengan isak tangisnya.
"Baiklah! Cukup kamu menangis di depanku! Kau pikir aku bisa memaafkan kamu setelah apa yang kamu lakukan? Pengkhianatan ini bagiku adalah kesalahan fatal bagi seorang istri. Bermain dengan seorang pria dan berselingkuh. Itu tidak akan ku maafkan!" ucap Fauzan.
"Erlina binti Aziz. Aku ceraikan kamu. Mulai hari ini kamu bukan istriku lagi!" ujar Fauzan akhirnya. Setelah mengucap kata-kata cerai itu Fauzan meninggalkan Erlina yang menangis tersedu-sedu. Jangan lupakan Vievie yang masih berdiri mematung menyaksikan adegan yang menurut dirinya adalah adegan yang menyenangkan. Vievie mendekati Erlina seraya berujar.
"Hem, sekarang aku sudah membuktikan perkataan ku bukan? Aku akan menyingkirkan kamu dari kehidupan bang Fauzan. Kamu diceraikan lalu diusir dari rumah ini. Hahaha, sekarang kemenangan ada ditangan ku," ucap Vievie dengan tertawa menghina atas penderitaan Erlina.
Mata Erlina melotot tajam. Dia benar-benar ingin menyumpal mulut Vievie yang setajam silet itu. Rasanya ingin meludahi wajahnya yang munafik itu.
"Apa lihat-lihat? Kamu sudah kalah! Jadi lebih baik kamu pergi saja dari rumah ini sebelum kamu diusir oleh bang Fauzan dari rumah ini," ucap Vievie.
"Aku akan pastikan, sebentar lagi kamu pun diusir dari rumah ini. Bahkan kamu juga akan dipermalukan selain diceraikan oleh bang Fauzan. Aku bersumpah. Itu akan terjadi pada kamu Vievie! Iblis kamu!" umpat Erlina dengan amarah yang meledak-ledak.
Vievie tidak perduli saat Erlina menyumpahi dirinya. Yang terpenting sekarang adalah dirinya akan menjadi wanita satu-satunya bagi Fauzan.
⭐⭐⭐⭐⭐
Setelah ada bukti-bukti yang menunjukkan Erlina telah berselingkuh, Fauzan menceraikan Erlina. Zulaikha putri dari pernikahannya dengan Fauzan dan Erlina, gak asuhnya jatuh ditangan Fauzan. Vievie yang menyaksikan perceraian mereka kini sudah di atas angin. Dia benar-benar sudah menjadi istri satu-satunya bagi Fauzan.
Mamak Sarina dan mamak Ruminah tidak bisa berkata-kata dengan kejadian ini. Kedua mamak rempong itu tentu saja melihat bukti-bukti yang menunjukkan perselingkuhan Erlina. Tentu saja kedua mamak rempong itu sangat kecewa dengan Erlina. Walaupun Erlina menjelaskan kejadian yang sebenarnya.
*****
"Ini uang untuk kamu karena kamu telah berhasil menjalankan rencana ini. Dan kamu tahu? Sekarang Erlina sudah diceraikan oleh suamiku," ucap Vievie sambil menyerahkan amplop coklat tebal yang berisi uang yang banyak.
Laki-laki itu menimang-nimang amplop coklat yang berisi uang itu. Namun tatapannya liar melihat Vievie penuh minat.
"Aku ingin yang lain juga. Kalau tidak, aku bisa mengatakan yang sebenarnya pada suami kamu. Dan kamu juga akan disingkirkan dari rumah itu," ucap laki-laki itu penuh ancaman.
Vievie melebar bola matanya menatap laki-laki yang selama ini sering membantu rencana jahatnya.
"Hah, apa maksud kamu?" sahut Vievie.
Laki-laki itu mendekati Vievie seraya meremas bagian dua gundukan besar milik Vievie tanpa permisi. Vievie tentu sangat marah dengan tindakan tidak sopan dari laki-laki itu.
"Kamu?" ucap Vievie melotot matanya.
Laki-laki itu tersenyum seringai. Dia tidak takut dengan Vievie, malah semakin mendekati Vievie dan melecehkan nya.
"Kamu mau melayani aku atau aku membongkar kedok kejahatan kamu," bisik laki-laki itu seraya menggigit pelan kuping Vievie.
Sukses kegiatan nakal itu membuat Vievie meremang tubuh nya. Mau tidak mau Vievie pasrah dan mengikuti kemauan laki-laki itu. Senyum nakal kembali terukir dari laki-laki itu setelah Vievie dengan rela menyerahkan tubuh indah nya pada dirinya.
"Hem, indah sekali!" ucap laki-laki dewasa yang selama ini ikut mensukseskan rencana jahatnya Vievie hingga terwujud sesuai keinginannya.
⭐⭐⭐⭐⭐
Vievie kembali merapikan pakaiannya setelah memenuhi permintaan laki-laki itu. Senyum puas tersungging dari bibir laki-laki itu. Vievie tiba-tiba merasa jijik dengan laki-laki di depannya. Dia sudah memanfaatkan Vievie dan merampas uang Vievie.
"Lain kali aku akan menghubungi kamu, nyonya! Aku rasa, aku sudah ketagihan dengan wangi tubuh nyonya," ucap laki-laki itu. Vievie melebar bola matanya dengan sempurna. Tentu saja Vievie tidak akan menduga jika pria itu akan menjeratnya. Bahkan pria itu mengancam Vievie akan membongkar kebusukannya selama ini pada suaminya jika dirinya tidak menuruti apa yang diminta oleh pria itu.
"Tidak untuk hari berikutnya. Cukup hari ini saja. Oke?" sahut Vievie memprotes apa yang diminta oleh pria itu.
"Hahaha, kita lihat saja nanti nyonya! Bahkan aku bisa mendatangi rumah nyonya untuk meminta lagi kegiatan enak-enak seperti tadi," kata pria itu.
"Benar-benar menjijikkan! Dasar laki-laki tidak punya diuntung! Brengsek kamu!" Vievie ngamuk mendapatkan ancaman dari pria pecundang di hadapannya.
Dengan cepat Vievie meninggalkan pria itu sebelum dirinya kembali mendapatkan serangan dari pria rendahan yang berperan membantu rencana licik Vievie. Termasuk membuat kecelakaan mobil Fauzan hingga mengakibatkan Erlina mengalami kelumpuhan sementara.
"Ingat nyonya! Aku akan datang ke rumah nyonya!" teriakan keras dilontarkan dari mulut pria itu. Tentu saja Vievie mendengar nya dengan sangat jelas.
"Benar-benar brengsek! Aku tidak pernah menyangka jika pria itu akan memanfaatkan aku dengan ancaman akan mengungkapkan semua nya pada bang Fauzan," gumam Vievie.
Sepanjang perjalanan kembali ke rumah. Vievie berpikir keras untuk menyelesaikan masalah nya. Vievie tentu saja tidak ingin melayani pria itu terus menerus. Bagaimana kalau suaminya akan mengetahui hubungan itu. Vievie bisa habis riwayatnya sama seperti Erlina yang dicerai dan keluar dari rumah Fauzan.