Shabrina dan Sherina adalah putri dari pengusaha kaya Tuan Erlangga Daneswara dan Shofia Daneswara, mereka sama sama cantik, baik dan tentu saja pintar, tapi sifat mereka berbeda Shabrina lebih pendiam dan cuek berbeda dengan Sherina yang periang, dibalik keharmonisan keluarga mereka ada ketidakadilan yang dirasakan Shabrina karena Mama nya lebih menyanyangi sherina dibanding dirinya, dan yang lebih menyakitkan ketika Mama nya menyuruh nya untuk mengalah ketika mereka menyukai orang yang sama...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Leerien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keributan
Setelah pertengkaran itu sikap Erlangga terhadap shofia pun berubah menjadi dingin, Erlangga masih merasa marah karena shofia berani menampar sabrina bahkan shofia pun tidak terlihat merasa menyesal sudah melakukanya malah sikapnya terhadap sabrina semakin menjadi, sedangkan shofia diapun semakin marah terhadap sabrina dengan perubahan sikap suaminya karena shofia tau suaminya berubah gara2 diriny menampar sabrina,
"Sayang, kamu makan yang banyak ya lihat badan kamu sedikit kurusan " shofia merasa sedih sherina masih terlihat murung , sabrina pun memutar bola matanya dengan malas melihat nya, malas lihat dengan sifat sherina yang manja dan lebay , malas melihat sikap mama nya yang terang2an pilih kasih
"Aku belum terlalu lapar mah " jawab sherina dengan ketus, sherina kesal melihat sabrina terlihat baik2 saja padahal sherina berharap sabrina mengatakan sesuatu kepadanya soal postingan alex dan sekarang sabrina malah asik dengan makan malam nya begitupun dengan papa nya
"Aku udah selesai makan " ucap sabrina sambil beranjak bangun
"Iya sayang " balas papanya dengan senyum sabrina pun langsung pergi tanpa menoleh kearah sherina dan mama nya melihat sabrina pergi,sherina pun juga berniat menyusul sabrina
"Mah pah aku jg udah selesai, aku duluan masuk kamar yah ada tugas sekolah soalnya "
"Lho sayang kamu makan baru sedikit lho " sahut shofia
"Udah kenyang mah" lalu sherina pun pergi dari sana dan tinggalah erlangga dan shofia tapi erlangga tetap acuh dan makan dengan tenang seoalah tidak ada shofia tentu saja itu membuat shofia merasa kesal karena suaminya masih saja mendiamkanya
"Mau sampai kapan pah? mau sampai kapan papah mendiamkan mama seperti ini?! " seru shofia dengan marah
" Papa cuma lagi malas berdebat" jawan erlangga datar
"Kenapa sih pa selalu anak itu yang buat kita ribut terus, mama cape pah " teriak shofia
" Ribut dibikin sendiri kenapa harus cape mah? "
"Tapi papa selalu membela dia"
"Karena dia anakku jadi papa harus membela nya " seru erlangga
"Sherina juga anak kamu pah! "
"Yang bilang sherina bukan anakku siapa? selama ini papa selalu bersikap adil terhadap mereka, yang tidak adil itu siapa disini? itu mama! padahal mereka anak2 kita harusnya mama bisa bersikap adil selama ini papa selalu diam dan mengalah karena papa tidak mau ribut tapi semakin kesini sikap mama keterlaluan bahkan mama sudah menampar dia, buat papa itu sudah benar2 kelewatan! " Erlangga benar2 terlihat sangat marah sekali
"Tapi mama ada alesan kenapa mama menampar sabrina, gara2 dia sherina jadi sedih murung dan susah makan bahkan sherina menangis sampai tertidur"
"Memangnya apa yang sudah dilakukan sabrina terhadap sherina? " tanya erlangga
Sabrina menoleh sekilas kearah pintu kamarnya ketika sherina masuk kedalam kamarnya tanpa mengetuk pintu dulu
"Langsung saja, ada apa? " tanya sabrina to the point, sabrina malah untuk berbasa basi
"Kenapa kamu harus bohong sab? " seru sherina sambil menahan emosinya
"Bohong? bohong soal apa? " tanya balik sabrina dengan bingung kenapa tiba2 sherina mengatakan dirinya bohong
"Gak usah pura2 bego deh sab! aku tau kamu pasti paham arah pembicaraan kita " lanjut sherina
"Gue bener2 gak paham apa yang loe maksud, kalau loe cuma bahas nggak jelas loe keluar dari kamar gue" usir sabrina dia benar2 merasa muak dengan sherina apalgi mama nya menampar dirinya gara2 tantruman sherina yang nggk jelas
"kamu bilang kamu nggak ada apa2 dengan alex tapi buktinya kamu berangkat sekolah bareng dia, bilangnya kamu mau pake taxi online tapi apa?? kamu bohong sabrina! "
" Jadi gara2 itu loe nangis nggk jelas sampe akhirnya mama nyalahin gue dan nampar gue!! " kata2 sabrina pun membuat sherina kaget karen omongan sabrina yang bilang mamanya nampar dia
"A.. apa mama nampar kamu? nggak usah ngada2 kamu sab, mama walaupun keras dia nggak pernah main tangan " sabrina pun tertawa dengan sinis
"iyalah sama anak kesayangan dia nggak bakalan mungkin main tangan beda sama gue, " ucap sabrina datar
"udahlah kita nggak bahas itu, kita lagi bahas soal kamu dan alex, kalian pacaran kan?! " tanya sherina lagi
"Loe tanya sendiri aja sama orangnya kalian kan satu sekolah "
"kenapa sih kamu tinggal jawab aja apa susahnya sab?! kamu itu ada hubungan apa sama alex!? " teriak sherina dengan kesal
"Gue heran sama loe, dari kemarin ributin hal yang nggak jelas terus, kalau loe suka sama dia ya udah kejar sana jangan malah tantrum nggak jelas! " balas sabrina dengan kesal lalu sabrina pun mendorong sherina keluar dari kamarnya setelah itu langsung mengunci kamarnya sherina pun menghentakan kakinya dengan kesal karena lagi2 dia tidak mendaptkan jawaban apa2 soal hubungan sabrina dan alex nggak mungkin dia menanyakan langsung pada Alex
Sabrina pun menatap langit langit dikamarnya dia merasa aneh kenapa mama nya selalu bersikap tidak adil kepadanya, nggak mungkin mama nya seperti itu kalau tidak ada alesanya , sabrina merasa dia harus mencari tau soal itu kalau menanyakan pada papanya itu sama aja percuma karena papa nya tidak akan menjawab dengan jujur lalu sabrina pun mengambil hp nya dan mengirim pesan pada tanteny
"𝑻𝒂𝒏𝒕𝒆.. 𝒃𝒆𝒔𝒐𝒌 𝒔𝒆𝒑𝒖𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒌𝒐𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒌𝒆𝒕𝒆𝒎𝒖 𝒏𝒈𝒈𝒂 ?;𝒕𝒂𝒏𝒕𝒆 𝒔𝒊𝒃𝒖𝒌 𝒏𝒈𝒈𝒂𝒌? "
lalu tidak berapa lama datang balasan dari tantenya
" 𝒃𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒔𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈, 𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒕𝒂𝒏𝒕𝒆 𝒌𝒂𝒃𝒂𝒓𝒊𝒏 𝒃𝒆𝒔𝒐𝒌 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖 𝒅𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 "
"𝑶𝒌𝒆 𝒕𝒂𝒏𝒕𝒆,, 𝒔𝒆𝒆 𝒖 𝒕𝒎𝒓𝒓 "
Lalu tiba2 saja ada no masuk ke hpnya dan ternyata itu no Alex
👩 "𝘩𝘢𝘭𝘭𝘰.. "
👨 " 𝘪𝘯𝘪 𝘨𝘶𝘦 𝘢𝘭𝘦𝘹 "
👩 "𝘠𝘢 𝘨𝘶𝘦 𝘵𝘢𝘶, 𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘱𝘢? "
👨 " 𝘉𝘦𝘴𝘰𝘬 𝘨𝘶𝘦 𝘫𝘦𝘮𝘱𝘶𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨𝘬𝘵 𝘣𝘢𝘳𝘦𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘶 𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬? "
👩" 𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘶𝘴𝘢𝘩 𝘨𝘶𝘦 𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘴𝘰𝘢𝘭𝘯𝘺𝘢 "
👨" 𝘢𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢? 𝘱𝘢𝘤𝘢𝘳 𝘭𝘰𝘦? ".
👩" 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘶𝘳𝘶𝘴𝘢𝘯 𝘭𝘰𝘦, 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘩 𝘨𝘶𝘦 𝘮𝘢𝘶 𝘯𝘨𝘦𝘳𝘫𝘢𝘪𝘯 𝘵𝘶𝘨𝘢𝘴 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘬𝘰𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘶𝘭𝘶. 𝘣𝘺𝘦 "
tanpa menunggu balasn dari Alex, Sabrina pun mematikan telponnya, Alexpun disana merasa kesal karena sabrina memutuskan telpon begitu saja, karena merasa haus sabrina pun keluar dari kamarnya hendak mengambil air kebawah tapi dia malah mendengar mama dan papa nya sedang bertengkar dan tentu saja nama nya selalu jadi topik dari pertengkaran itu, sabrina merasa sangat lelah mendengarnya dari dia kecil sampai sekarang mama dan papanya kalau bertengkar pasti gara2 dirinya terus , sabrina pun memutuskan untuk kembali kekamarnya..
kenapa sabrina cintanya harus bertepuk sebelah tangan juga ? 😌
lanjut Thor,,