NovelToon NovelToon
Papa Ku CEO Yang Payah

Papa Ku CEO Yang Payah

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius
Popularitas:854.1k
Nilai: 5
Nama Author: Desire pooh

Aku menikahi seorang pria kaya raya, pernikahan tanpa restu membuat aku di benci oleh seluruh keluarga suamiku.
Bahkan kedua mertuaku ingin melenyapkan aku demi membuat putranya menikah lagi dengan wanita pilihan mereka.

Demi menyelamatkan anak dalam kandunganku, aku melarikan diri
dengan bantuan Helen seorang kepala pelayan yang pernah ku tolong, aku di kirim ke luar negeri tinggal bersama Shanon adiknya.

Shanon dan Ben mengangkat aku sebagai anak dan mewarisi beberapa aset serta perusahaan, hingga akhirnya aku menjadi wanita yang kaya raya, sukses dan terkenal.

Enam tahun berlalu,
Berita mengejutkan datang dari mamaku, beliau Koma di rumah
Aku kembali ke tanah air dengan membawa kedua anakku yang berusia Lima tahun.
Sesampainya aku di tanah air sebuah Misteri sakitnya mamaku terungkap, ternyata skandal percobaan pembunuhan terkuak membuat aku shock dan tak percaya.
Aku membenci dan sangat membenci mereka yang sudah berbuat jahat pada keluargaku.
pembalasan dendamku pun di mulai

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desire pooh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ryan

Keesokan harinya David kembali datang ke kediaman Helen, kali ini setelah Camilla dan Ryan berangkat ke rumah sakit.

Kondisi Helen berangsur membaik, semua karena kerja keras Meisya.

Ryan melirik sekilas ke arah Meisya, pandanganya datar, tanpa senyum, juga tak terlihat garang.

hanya saja Ryan tak pernah terlihat tersenyum.

gayanya yang santai seolah mengintimidasi orang di sekitarnya.

Meisya melihat jika Ryan bukan orang biasa.

jika di bandingkan David, sesungguhnya aura yang terpancar dari Ruan lebih kuat.

pria itu terlihat menakutkan sekaligus mempesona di saat yang sama.

Meisya memukul kepalanya pelan.

mengapa ia sampai punya pikiran seperti itu????

"Sial, kenapa gue sampai bilang mahluk aneh itu memepsona?? ya Walau wajahnya tampan, setidaknya selera gue maklum hidup, bukan zombie hidup macam Ryan itu" ucap Meisya menggeleng kepala sambil menuangkan kan air panas ke dalam teh nya.

karena melamun air panas luber dari cangkirnya dan mengenai tangan wanita cantik itu

"Ah sial, hufh panas"

"Udah tahu panas, malah merenung, mikir hutang ya???" ucap seseorang dari arah belakang Meisya

"Sembarangan" jawab Meisya sewot, terlebih setelah melihat siapa yang mengatakannya

si pria aneh, Ryan.

"Nih, obati luka loe" ucap Ryan menyodorkan sebuah salep pada Meisya

Meisya menatap salep yang disodorkan oleh Ryan.

Seketika pemikiran Meisya berubah.

. mungkin saja Ryan pria yang baik tidak seperti yang Masha pikirkan selama ini.

Meisya tersenyum dan mengambil salep yang disodorkan oleh Ryan

"Jangan salah paham, gue ngasih salep itu karena gue nggak mau nyonya tua tidak ada yang merawat kalau kau sakit"ucap Rian santai lalu berjalan meninggalkan Meisya yang gondok setengah mati.

"dasar pria aneh sekali aneh tetap saja aneh.

rugi gua berpikiran Kalau lu itu cowok yang baik.

dasar patung lilin zombie hidup"maki Meisya kencang namun Ryan tetap berjalan meninggalkan Meisya tanpa menoleh.

senyum tipis tersungging di bibir Ryan.

entah apa maksudnya terlihat Ia senang sambil bersiul meninggalkan tempat tersebut.

niat Meisya ingin membuat teh hangat pun langsung lenyap ia tak mampu lagi untuk ngeteh di sore itu.

hatinya dipenuhi kekesalan Ia lalu berjalan menuju taman yang letaknya berada di sebelah ruang rawat Hanna Li.

Meisya mempunyai waktu istirahat karena Camila meminta ia beristirahat Setelah sejak pagi tadi Meisya melakukan terapi pada mamanya.

iya juga tahu bagaimana rasanya mengurus orang sakit sehingga ia harus menghargai usaha transnesia menyembuhkan mamanya.

Meisya berjalan menyusuri taman tersebut Ia lalu duduk di sebuah bangku taman yang tak jauh dari ruang perawatan.

Meisya tak mau Camila mencarinya dan tak menemukannya Jika ia perlu sesuatu, sehingga Meisya memutuskan tak ingin terlalu jauh dari ruang perawatan.

tiba-tiba matanya menyipit menatap ke arah pandangan lurus di depannya, alisnya mengkerut bercoba melihat jelas apa yang ada di depannya sana.

"Bukankah itu si cowok aneh?????

lagi apa dia sama anak kecil itu????

ih aneh bodo amat lah" ucap Meisya menyeruput orange juice dalam kemasan praktis.

namun lagi-lagi pandangannya tertuju ke depan, iya masih melihat Ryan yang sedang asyik bercanda dengan beberapa anak kecil di sana.

tawa dan senyum pria itu membuat meisya terheran-heran.

Pasalnya sejak setahun lalu bekerja dengan Raymond ia tak pernah sekalipun melihat Ryan tersenyum atau tertawa seperti saat ini.

pria itu hampir seperti robot yang tak memiliki ekspresi.

namun kini ia terlihat hidup dan juga tampan.... yah harus misi akui jika kalian itu pria yang sangat tampan versinya Meisya tentunya.

"Jika saja pria itu sering tersenyum, iya pasti akan terlihat tampan seperti saat ini.

ah Meisya apa yang loe pikirin sih??? wake up Meisya jangan bodoh hanya karena loe.jomblo"gumam Meisya kembali memukul kepalanya

iya mengumpat lirik tanpa menyadari jika orang yang sedang dia bicarakan sudah berada berdiri di dekatnya.

"oh lu jomblo?????

emang kalau jomblo bisa jadi bego ya?????"tanya Ryan tiba-tiba membuat Meisya terkejut bukan main,

ia sampai mundur dan limbung.

hampir saja tubuhnya menghantam banguntaman yang terbuat dari besi, jika saja Ryan tak menangkapnya.

"Hati-hati" ucap Ryan lirih.

jantung Ryan berdegup kencang tak kala menyentuh lengan mulus Meisya, terlebih wajah Meisya angkat dekat dengannya.

pertama.kalinga Ryan melihat Meisya dengan sangat jelas.

cantik dan natural dengan alis hitam lekam yang seolah semut berbaris.

"Ma...makasih" ucap Meisya langsung mundur menjauh

kalian hanya tersenyum dan kembali berjalan menjauh seperti yang biasa ia lakukan biasanya.

tapi kali ini ia tak berkata apa-apa hanya tersenyum dan meninggalkan Meisya dengan penuh tanda tanya

"dia tersenyum?????

gue nggak salah lihat kan?????

jangan bilang kalau si Rian itu gila ah masa bodoh tapi ah sudahlah mending gue balik aja"ucap Meisya kembali ke ruang perawatan.

saat ingin masuk ke dalam ruang perawatan, terlihat Ryan sedang berdiri di depan pintu ruang perawatan dan sedang berbicara sesuatu pada dua bodyguard yang memang ditugaskan oleh Ryan untuk menjaga ruangan tersebut.

namun melihat Meisya datang Ryan tak menoleh sedikitpun. seolah Meisya hanya angin yang lewat begitu saja.

Entah mengapa di hati Mesya ia merasa sedikit kesal,

tapi Meisya juga tak tahu mengapa ia kesal pada Ryan padahal sikapnya memang selalu seperti itu sejak mereka kenal.

"Meisya, Kau pasti belum pernah bertemu dengan Putri aku kan karena aku juga baru pertama melihatmu.

perkenalkan ini putraku dia bernama Alexi dan satunya lagi Alexa sayang putriku tidak ikut bersama Alexi"

"sayang perkenalkan itu tante Meisya yang mengobati nenek Hannah"ucap Jamilah memperkenalkan Meisya pada Alexi.

keduanya lalu berjabat tangan.

meja tahu jika Camila adalah single parent melihat ketampanan Alexi ia bisa tahu jika suaminya adalah pria yang tampan seperti anaknya Alexi.

"mah bolehkah malam ini aku menginap di rumah Om David??¿??

Om David membeli sebuah game baru"

"tapi sayang....

mama takut merepotkan Om David"ucap Camila mencari alasan.

padahal Ia merasa tak nyaman anaknya menginap di apartemen David. Camila masih merasa was-was terlebih keluarga Wong sewaktu-waktu akan menyadari keberadaan si kembar.

"Ma... please, kali ini saja ma....."

Entah dari mana Alexi belajar memasang muka sedih seperti adiknya.

Jamilah tak tega melihat muka penuh harap putranya.

selama ini Alexi tidak pernah meminta sesuatu yang aneh atau meminta mainan seperti halnya anak-anak lain.

Alexi lebih suka mengurung diri di kamar khusus yang Camila sediakan untuk putranya.

Camila juga tahu bagaimana putranya tersebut memiliki ketertarikan terhadap teknologi dan sains sehingga apapun yang Alexi butuhkan untuk penelitiannya Camila tidak pernah menolaknya dan memenuhi semuanya.

hingga suatu ketika cami la terkejut melihat putranya membawa sebuah mobil mini yang ia modif sendiri dan bisa berubah menjadi robot.

sejak itu Camila makin mendukung kegiatan positif Alexi selama anak itu bisa membagi waktunya antara pelajaran sekolah dan hobinya itu.

"baiklah kalau begitu tapi ingat jangan malam-malam"

"baik ma, aku janji bobonya nggak malam-malam dan juga nggak ngelupain kewajibanku"

ucap Alexi mencium pipi 'camila dan memeluknya

1
Woro Wardani
Luar biasa
Woro Wardani
lanjuttt
tessa arum
Luar biasa
Mari Yanti
banyak typo nya thor
Sativa Kyu
👍👍👍
Nartadi Yana
Simon menunggu musuhnya penasaran dia
Nartadi Yana
oh ya kok racun yang dikirim Alexa apa baru bereaksi sekarang ?
rose minar
bagus
Sulasmono 7371
Findy,, bukan prilly
Tia Arini
seruuuu
hayasna
silsilah keluarganya bikin mumet pusing kepala aja
Vivin Yulistian Pradesti
suka ka cerita nya lanjut lg
Bundanya Pandu Pharamadina
like favorit👍❤
Nunx Nurhayati
innalillahi wainnailaihi roji'un...
semiga keluarga yg di tinggalkan di beri kasabaran dan ketabahan 🤲🤲🤲
Desire pooh: amiin terima kasih
total 1 replies
Olla Naomi
innalillahi wa innalillahi rojiun turut berduka cita ya thor
Desire pooh: terima kasih kakak
total 1 replies
Dyah Oktina
ngak maksut ...thor 🤔😏😏
Dyah Oktina
maaf... ngak maksut thor????
Dyah Oktina
aduh thor.. banyak banger typo.. sampe gagal paham saya... transfer dari selimut??????? next d cek lagi dong thor sebelum d kirim... biar enak bacanya... semangat. ..
Dyah Oktina
maksutnya bagaimana thor... bertemu tanah?????????
hayasna: bertemu dengan tanah artinya mati mungkin
total 1 replies
Dyah Oktina
innaillahi wainaillahi rojiun ... semoga armahuma khusul khotima... aamiin Yaa Rabbalalamiin... turut berduka cita thot
Desire pooh: amiiinnn terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!