Kirani Adzkia murid murid kelas 12 di nikahkan dini dengan Abian Kemal Mahardika murid kelas 12 juga berdasarkan pertanggungjawaban nya pada malam dimana kesucian seorang Kiran di renggut paksa oleh Abi karena mabuk.
Mereka berdua yang hidup tanpa cinta pada awalnya namun,atas dasar tanggung jawab.
Hingga Abi meninggalkanya tanpa pamit dan ternyata Kiran sedang hamil.Rasa kecewa pada Abi membuatnya pergi menjauh dari kehidupan Kota dan ikut dengan seseorang yang selalu ada buatnya untuk memulai hidup barunya.
Namun,takdir yang membawa Kiran kembali bertemu kembali dengan Abi di waktu yang cukup lama.Namun,kekecewaan Kiran tetap tertanam dalam jiwa nya.
Bagaimana kisahnya jika sang buah hati menginginkan seorang ayah.
Ikuti kisahnya dalam Menikah Muda sampai selesai...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# Mengungkapkan Rasa
"Abiaaaaannnnnnn...!!"pekik Kiran menghadapi kemesuman suaminya.
"Hahahaha...lihat wajah kamu merah sayang..hahahaha.." goda Abian melihat wajah Kiran sedang memerah karena malu.
langsung menjauh dari Abian.
"DASAR ABIAN MESUM..!!"teriak Kiran melangkah masuk dalam kamar mereka.
"Sayang mau kemana,lihat nih..Jeck sudah kangen sama sarang nya..!!" teriak Abian yang senang sekali menggoda istrinya.
Abian menyusul Kiran dalam kamar mereka,dia mencari keberadaan istrinya dalam kamar namun tak terlihat di dalam kamar dan mendengar gemericik air di pastikan Kiran sedang mandi.Dengan seringai yang terlihat merencanakan sesuatu dia menuju ke depan kamar mandi dan mencoba untuk membuka pintu kamar mandi dan benar saja dugaannya istrinya yang suka lupa untuk mengunci pintu di manfaatkan Abian untuk melancarkan aksinya yang sudah tertunda dari sekolah tadi.
Abian membuka pintu kamar mandi diambang pintu itu dia di suguhi pemandangan yang indah dan menggoda,Abian mengatur detak jantungnya yang berdetak kencang saat melihat kemolekan tubuh istrinya apalagi melihat bukit belah dua yang sangat pas untuk nya,segera saja dia menanggalkan pakaian nya dan melangkah menuju istrinya yang sedang berdiri di bawah shower yang terlihat sexy.
"Boleh aku gabung.." ucap Abian dengan memeluk tubuh Kiran dan memberikan sentuhan erot*k pada sang istri.
"Aaaahhhh..Bii..kamu...
"Pintunya nggak di kunci yang,dan aku sudah menahan diri dari di sekolah tadi, please aku ingin kamu,Jeck sudah nggak sabar masuk sarang nya." bisik Abian dengan suara seraknya yang menandakan dia sedang menahan hasratnya.
Abian menghadapkan Kiran di hadapannya dan memojokkan nya di tembok,memberikan luma*an-lum*tan pada bibir istrinya dan tangannya sudah mendarat di bongkahan dua bukit dan siap untuk mendaki disana.
Kegiatan sore itu membuat Kiran dan Abian yang masih punya jiwa muda pun akhirnya mereka tenggelam dalam gair*h jiwa mudanya.Sentuhan demi sentuhan Kiran rasakan dari Abian.Sungguh sangat pintar Abian membuat tubuh Kiran tak menolak sentuhannya.
Mereka melakukan kegiatan panas sampai berulang kali meleburkan pelepasan calon penerus Mahardika.
Dirasa Kiran yang sudah ke habisan tenaga Abian menghentikan kegiatan mereka dan membawa istrinya ke kamar setelah mereka saling membersihkan.
Setelah Kiran duduk di pinggir tempat tidur Abian membuka nakas dan mengambil satu obat dan di sodorkan pada Kiran.
Kiran yang terlihat Abian menyodorkan sebuah obat membuat tersenyum kecut menerima obat itu dari tangan Abian dan sebuah gelas berisi air putih.
"Minumlah.." ucap Abian dengan lembut dan membelai lembut rambut Kiran.
" Apa kamu akan selalu memberikan obat ini setelah kita lulus SMA?" tanya Kiran dengan perasaan yang berkecamuk sangat tak inginkan suaminya mempunyai anak darinya.
"Iya,aku akan selalu memberikan obat itu.Kemingkinan sampe setelah aku selesai kuliah." ucap Abian dengan duduk di samping Kiran dengan wajah tertunduk.
" Apa kamu nggak menginginkan seorang anak dari rahimku Biii...?" tanya Kiran dengan wajah sedih.
"Bu...bukan begitu Ki... dengerin aku, nggak mungkin aku nggak mau anak dari istri aku sendiri.Kiran...terus terang walaupun pernikahan kita berawal dari kesalahan, namun..saat aku ucap ijab qobul atas nama kamu aku berusaha untuk menjadi seorang suami yang baik dan juga menjalankan pernikahan kita dengan selayaknya pasangan yang saling mencintai.Aku merasa nyaman saat sama kamu..tapi, kamu tahu kan..status kita yang masih sekolah,orang tua aku nggak tahu soal pernikahan kita ,kamu pasti punya cita-cita akupun sama jadi,aku mohon kamu ngerti dengan semua nya ,pahami aku nggak mungkin tiba-tiba aku bilang sama orang tuaku kalau aku sudah menikah,itu nggak mungkin ..setidaknya sampai kita lulus kuliah,saat itu kita akan punya anak yang banyak sayang..tolong ngerti yaaa?" ucap Abian dengan menggenggam erat tangan istrinya.
Kiran tak menjawab omongan Abian dia langsung meminum obat yang diberikan oleh suami nya.
" Aku ingin rebahan bentar ,aku lelah." ucap Kiran dengan membaringkan tubuhnya di tempat tidur besar dan empuk itu memunggungi suaminya.
Tak terasa luruh sudah air mata yang sedari tadi dia tahan ,mencoba menggigit selimut supaya tak ada suara yang keluar dari mulutnya.
Jangan sampai Abian tahu jika dia menangis.
Abian melihat Kiran yang merebahkan tubuhnya,dia pun beranjak dari tempat tidur dan melangkah ke luar kamar ,namun.. sebelum membuka pintu kamar Abian berkata jika Kiran tak perlu memasak makan malam dia akan pesan dari restoran yang biasa.
.
.
Abian melangkah menuju ruang kerjanya.duduk termenung disana,dia membuka salah satu laci dan mengeluarkan selembar foto.Terlihat ada gambar dirinya dan juga seorang gadis yang sama-sama berseragam putih biru.
"Anna,sudah cukup aku menunggu kamu.Aku sudah menemukan tempat ternyaman ku.Maaf aku tak bisa lagi bertahan dalam rasa yang tak pernah tau kapan akan terbalas,aku sudah melepaskan mu.Semoga kamu bahagia." gumam Abi dan menghanguskan foto itu.
.
.
.
Setelah pembicaraan antara Abian dan Kiran soal anak ,Kiran tak pernah membahasnya dan setiap Abian melakukan penyatuan pun seperti biasa Kiran akan meminum obat kontrasepsi yang di berikan Abian.Sementara hubungan Abian dan Kiran pun berjalan seperti biasa.
Sebulan berlalu mereka sedang sama-sama sibuk dengan pekerjaan dan juga kegiatan sekolah mereka.Apalagi seminggu lagi akan diadakan ujian Nasional.
"Kiran.." panggil Abian saat dia masuk dalam kamarnya.
"Iya,kamu perlu sesuatu?" tanya Kiran melihat Abian yang baru masuk ke dalam kamar setelah selesai dengan pekerjaan nya.
" Nggak ada ,cuma aku ingin bicara tentang kita." ucap Abian dan duduk di pinggiran tempat tidur.
"Ada apa dengan hubungan kita ,bukannya semua yang kamu inginkan sudah aku jalanin.Apa ada yang tak sesuai dengan keinginan kamu?" tanya Kiran dengan wajah penuh selidik.
"Bukan itu maksud aku Ki..,kamu nggak perlu cemas.Kamu selama ini sangat mudah untuk di ajak kerja sama."
"Kerja sama,owhh..maksud kamu aku gampang diatur,kamu kan suami aku.. keputusan kamu terbaik buat aku kan?" ucap Kiran pandangannya fokus pada buku yang dia pegang.
" Kiran..kamu tau, kalau aku sangat bersyukur karena menikah dengan kamu. selama kurang dari tiga bulan aku merasa nyaman hidup berdua dengan kamu,dari pagi membuka mata sampe aku tertidur lagi kamu selalu melayani aku dengan baik ,maaf jika aku memaksa untuk kamu meminum obat kontrasepsi itu,aku harap kamu mengerti." ucap Abi
Kiran hanya diam tak menanggapi apapun yang Abi ucapkan" Apa kamu sudah ada bayangan buat kuliah dimana?"tanya Abi lagi
"Nggak ada Bii..aku juga bingung mau lanjut kuliah atau kerja,aku masih bingung.Lagian juga aku kalau kuliah tabungan aku masih kurang,dan kayaknya aku perlu setahun mungkin aku akan lanjut kuliah."jawab Kirana
"Kamu bilang saja sama aku mau kuliah di mana,biar aku yang biayain kuliah kamu,sekarang kamu tanggung jawabku."ucap Abian.
"Bii..boleh nggak kalau kartu yang kamu kasih di tuker saja pake uang cash.aku nggak biasa pegang kartu soalnya." ujar Kiran
"Mana kartunya ?" tanya Abian
Akhirnya Kiran mengambil kartu yang ada di nakas.di berikan pada Abian .
" Oke aku ambil kartu ini ,sini ikut aku ." ucap Abian menggenggam tangan Kiran.
Abian ke menuju work on Closed miliknya,dan membuka salah satu lemari bajunya.
"Ini,di dalam sini..ada sertifikat apartemen ini ,terus sandinya tanggal pernikahan kita ,di dalamnya ada uang cash dan juga kartu debit yang aku buat untuk kamu,setiap bulannya aku isi kartu itu sebagai uang nafkah buat kamu ,uang dan kartu serta sertifikat itu adalah hak kamu,jadi jaga baik-baik.Kalau kamu kurang uang bisa ambil dari situ.kemungkinan ada 200jt di dalamnya.kamu ngerti maksud aku kan?" ucap Abian
"Iya aku ngerti, makasih yaa.."ucap Kiran
"Kamu sangat baik sama aku ,suami idamannya para cewek-cewek." sambung Kiran.
"Tapi,sayangnya aku sudah punya kamu.Hak paten nya kamu,aku janji setelah kita selesai kuliah aku akan beri tahukan status kita pada keluarga ku dan aku akan menikahi kamu secara sah dengan menggelar acara pernikahan kita yang mewah." ucap ucap Abian.
"Terima kasih,kamu sudah buat aku punya keluarga kembali Bii.." ucap Kiran dan memeluk suaminya dengan erat.
"I Love you Kirani Adzkia .." ucap Abian dengan mengeratkan pelukannya
"Love you More Mr.Biang Kerok.." ucap Kiran tak menyangka jika perasaan tak bertepuk sebelah tangan.
"Kok biang kerok yang...??" tanya Abian dengan penuturan Kiran
"Iya..biang kerok ,bikin heboh terus di sekolah." ucap Kiran dengan memberanikan dirinya mengecup bibir Abi singkat.
" Kamu itu ,Ms Sexy yang selalu meresahkan Jeck .. hehehe.." ucap Abian mencubit hidung Kran gemas.
"Ihhhhh..dasar mesum !!" umpat Kiran memukul manja dada bidang Abi.
Mereka sangat bahagia dengan apa yang mereka jalani sekarang, apalagi keduanya yang kini sudah tahu kalau keduanya saling mencintai.
Bersambung.
Duarrrr.....terkejut semua