Kehidupan manusia berubah ubah, seiring dengan berjalannya waktu, begitupun dengan kehidupan Hasan selama ini
Dulu ia seorang pemuda gagah,tampan , pemberani dan perkasa, punya istri berparas cantik.Namun semuanya itu tidak berlangsung lama dan abadi baginya.
Hasan harus jatuh ke titik yang terendah yaitu kepada kesengsaraan dan kesusahan setelah ia di tinggal istrinya.
Ia sering di hina, di caci maki, bahkan terkadang ia sering di buli oleh orang terdekatnya, baik itu laki laki maupun perempuan.
Di dalam kehidupan yang penuh dengan kesepian akhirnya Hasan pun bertekad untuk mengisi kehidupannya dengan penuh gairah.
Gairah kehidupannya di tuangkan ke berbagai perempuan yang dekat dengannya.
Roda berputar seiringnya waktu akhirnya Hasan pun sadar pada dirinya dengan bantuan seseorang yang dia kenal.
Di akhir cerita akhirnya Hasan pun bertaubat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alek Yuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 01.
Pagi itu cuaca cerah, matahari memancarkan sinarnya dengan penuh kehangatan, angin sepoy-sepoy berhembus membelai tubuh setiap insan.
Di dalam sebuah rumah yang terbuat dari bambu, di sebuah kampung yang jauh dari perkotaan, ada seorang pemuda yang sedang duduk melamun.didepannya ada secangkir kopi hitam,dan beberapa batang rokok yang tidak ada bungkusnya.Pemuda itu kira-kira berumur 18 tahun.
"Hasan Hasan" terdengar ada suara yang memanggil. Tiada lain pemuda itu bernama Hasan.
Hasan menoleh ke arah datangnya suara, ternyata yang datang adalah ibrohim.ia adalah seorang sahabatnya sejak kecil.
"tok tok " Ibrohim mengetuk pintu.hasan hanya terdiam,Ibrohim mengintip dari balik pintu, ternyata Hasan sedang melamun seorang diri, pandangannya kosong menghadap ke arah jendela di samping rumahnya, entah apa yang di pikirannya.
"hei kenapa melamun"?" tanya Ibrohim, Hasan hanya diam seribu bahasa.
"hei jangan ngelamun awas kesambet lu" seru Ibrohim dengan suara agak sedikit kesal. Hasan hanya diam sambil menarik napas panjang seolah mempunyai beban yang sangat berat.
Melihat hal tersebut Ibrohim semakin merasa heran,sebab tak biasanya sahabatnya seperti itu.
"Sudah jangan melamun ,dari pada melamun mendingan kita main yu ke rumah pa didih,aku dengar kabar katanya ada cewe baru di rumah tetangganya".
Mendengar ucapan sahabatnya,Hasan menjadi sumringah, matanya menatap tajam ke wajah Ibrohim seolah olah ingin memastikan kebenaran ucapannya.
" udah ayo kita berangkat' ajak Ibrohim sambil menarik tangan Hasan. Hasan pun mengangguk kepala sebagai tanda setuju
Akhirnya kedua sahabat itu berangkat menuju ujung desa.
Di tengah perjalanan Ibrohim dan Hasan hanya saling diam sambil melangkahkan kakinya
Matahari tertutup awan, sinarnya dirasakan tidak terlalu panas. Hasan dan Ibrohim berjalan dengan santai, tiba tiba terdengar ada suara yang memanggil nama Hasan.
"San Hasan mau ke mana?" Hasan dan Ibrohim pun menoleh ke arah datangnya suara, ternyata si Royani yang memanggilnya. Nama Royani sudah tenar dengan panggilan Roy.
"Hei mau kemana?" tanya Roy dengan nada ingin tahu, Hasan pun menjawab " kami mau ke depan mau mencari sesuatu yang tidak ada" lalu Roy pun bertanya kembali " apaan tuh?" Hasan pun menjawab dengan jawaban yang singkat "ya itu tuh tuh" sambil menunjuk ke arah depan.
" hahaha" pasti mau nyari itu yah ,si gadis seksi" seru Roy dengan sedikit senyuman.
Hasan dan Ibrohim saling menatap,lalu keduanya berkata dengan kompak "ko tahu"
"Hahaha"; semuanya tertawa dengan suara lebar. "kalau begitu ayo kita ke sana kita bersaing secara sehat,seru Roy
Akhirnya mereka bertiga melangkahkan kakinya menuju ujung kampung.
Belum juga mereka sampai, di tengah jalan menanjak, dari arah belakang terdengar suara klakson dan mobil dengan keras. Ternyata ada sebuah mobil sedan berwarna putih yang melanjutkan kencang.
"titit titit" terdengar suara klakson yang menandakan orang di depannya harus ke pinggir.
Hasan dan kawan kawan pun terpaksa berjalan ke pinggir jalan,hampir hampir ibrohim jatuh ke parit pinggir jalan gara gara kaget akibat mendengar suara klakson yang memekik.
"Hei minggir lu" kata suara yang ada di dalam mobil. Ternyata itu adalah Rudi
Rudi adalah seorang anak camat yang kaya raya di daerah tersebut. Ia memiliki wajah tampan dan berpendidikan, dia adalah anak kuliahan, jadi wajar kalau Rudi bersikap sombong.
"Awas lu gua tabrak lu " Rudi membentak dengan suara lantang.
Hasan berkata dalam batinnya "sombong sekali orang ini mentang mentang anak pejabat.
" Hai kamu kalau bawa mobil yang bener dong jangan mentang mentang kamu orang kaya seenaknya elu bawa mobil"; kata Roy dengan mata merah yang menandakan marah.
"Apa lu bilang?" jawab Rudi dengan sedikit emosi.
" hei kalau berani turun Luh" seru Roy dengan suara menantang.
Akhirnya Rudi pun ke luar dari mobilnya, ia berdiri di depan mobilnya, terlihat kedua tangannya mengepal yang di letakan di pinggangnya. Matanya memerah dengan sorot mata yang tajam ke arah Hasan dan temannya.
Dengan suara bergetar menandakan penuh amarah Rudi berkata " ngapain elu nantang gua hai orang miskin, ini mobil gua yang bawa gua yang punya jalan gua ngapain elu semua pada pusing, dasar miskin" telunjuk Rudi bergerak menunjuk satu persatu pada orang yang ada di tempat tersebut.
" Sekarang elu semua mau apa? Gua melayani" Rudi berbicara dengan penuh kesombongan dan kata kata kasar .
Tidak hanya itu Rudi melayangkan tangannya ke arah Roy dengan maksud untuk menghajarnya.tapi , tiba-tiba tangan Rudi di tarik dari belakang oleh Hasan.
Rudi merasa semakin marah karena tindakannya ada yang menghalangi.
Melihat hal tersebut tiba-tiba Hasan menepuk punggung Rudi sambil mengucap" sudahlah bos jangan di teruskan, apa untungnya berurusan sama orang miskin tak ada guna bagi si bos yang ganteng"
Mendengar ucapan tersebut tiba tiba hati Rudi menjadi luruh dan berhenti melanjutkan niatnya berkelahi dengan Hasan dan kawannya.
Akhirnya Rudi memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya.
Setelah mobil yang di tumpangi Rudi melesat meninggalkan tempat itu, Hasan dan temanya pun melanjutkan perjalanannya.