kisah ini menceritakan tentang gadis kecil yang menjadi bayang bayang sodara kembarnya , yahh gadis itu bernama Alesya Devina Pranciko ,sejak kecil dia selalu menjadi tameng kakanya yg memiliki imun tubuh lemah , semua orang hanya memperdulikan Layla Vikana Pranciko dan melupakan kehadiran Alesya..
akankah kebahagiaan berpihak kepada Alesya !?
mungkinkah Alesya bertemu Arkana lalu bahagia ,atau sebaliknya !?
apakah Arkana penyelamat hidup alesya ?!
akankah alesya membalas segala perbuatan jahat keluarganya !?
yukk simak ceritanya ,ini sangat seru dan menarik , banyak ketegangan didalamnya ,komplik ,percintaan yg sangat menggemaskan 👉
selamat membaca ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARSYAKAYLA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pick me
**
Alesya melihat semua apa yang sudah arkana lakukan untuk dirinya.
Hati alesya menghangat ketika melihat segila apa arkana membalas rasa sakit nya. Belum pernah ada yang membela alesya seperti ini ,yah belum pernah sama sekali ini yang pertamanya ada orang lain yang membela dirinya .
Selama ini alesya selalu sendirian , ia selalu mengandalkan dirinya sendiri . Dan sekarang baru alesya sadari jika...
Perasaan memiliki seseorang di belakangnya tidak terlalu buruk . Setidaknya ada setitik cahaya harapan dalam kehidupan gelap alesya.
Dan cahaya itu bernama Arkana Ivander Deandre
*
Layla berjalan di koridor sekolah dengan menundukan kepalanya . Ia tidak berani menatap orang-orang yang ada di lingkungan sekolah bahkan layla tidak berani mengangkat kepalanya walau sedetik .
Setiap kali matanya tidak sengaja bertatapan dengan orang lain , layla selalu bisa melihat ejekan mereka untuk dirinya dari matanya .
Meski tak ada hinaan yang terdengar , tak ada kekerasan pisik yang ia rasakan , tetap saja layla merasakan perubahan sebesar ini .
Setidaknya layla bisa menghela nafas lega untuk sementara waktu .
Layla semakin mempercepat langkahnya , arga sudah menunggunya di area parkiran sekolah .
Layla telat menghampiri arga karna tadi dirinya pergi ke toilet terlebih dahulu.
"aww ," layla terpekik kaget saat tubuhnya tidak sengaja bertubrukan dengan punggung seseorang
Layla terdiam , ia mengusap keningnya yang terasa sakit . kemudian layla mengangkat kepalanya dan layla melihat ada dua orang siswi tengah menatapnya dengan jijik.
Mulut layla terbuka ingin meminta maaf , sebelum orang didepannya berbicara .
"maaf salah gw yang halangin jalan lo . Jangan nangis ,gw gk mau cowok lo maki" gw , sama kaya dia maki alesya. " sarkas siswi yang baru saja ditabrak layla .
"hustt diem na , nanti dia nangis lo yang kena imbasnya , padahal kurang pinggir gimana posisi kita coba , jalan segede ini masih aja nabrak . " ujar siswi yang satunya .
Layla tertegun dengn perkataan siswi itu ,tanpa bisa di cegah matanya sudah berkaca-kaca
Sejak kecil layla selalu hidup dengan limpahan kasih sayang dan cinta kasih dari kedua orang tuanya , seluruh keluarganya selalu memperlakukan layla dengan penuh kelembutan tidak ada yang memperlakukan nya dengan kasar.
Dan sekarang , layla selalu mendapatkan tatapan intimidasi dari setiap orang dan tidak sedikit orang yang mencemooh dirinya ,menatapnya penuh jijik . Layla takut juga marah .
**gimana layla enak gk hidup dengan penuh pandangan buruk dari orang lain ? Cemoohan ,hinaan yang di lontarkan orang lain begitu menyayat hati bukan ? Yah begitulah alesya hidup selama ini karna kau pelaku utamanya ,duh ahhh geregetan author jadinya xixixi 🤧 🤧*next*..
"tuh kan nangis! Jangan playing victim deh , kita udah tau sikap asli lo layla gk usah pura-pura polos lagi , lo cuman perebut pacar orang ! Dan lo gak tau dirinya malah bangga ! Kalau gw jadi lo sih bakal malu banget "
"udahlah , takut dia tiba -tiba pingsan disini , bisa-bisa langsung jadi tersangka gw dan bernasib sama seperti alesya ! Engga banget deh " siswi yang di panggil nana itu langsung ngacir melarikan diri meninggalkan temen yang satunya
"tungguin gw wooyyy, jangan tinggalin gw sama perempuan pick me satu ini ,nyaelahhh .. " teriak temannya ikut menyusul.
Layla mengepalkan tangannya dengan erat , layla tidak terima dengan penghinaan ini , semua ini gara-gala alesya ! Alesya yang membuat hidupnya kacau ini .
Layla janji akan membahas semua orang yang sudah berani mencemooh dirinya seperti ini , lihat saja nanti !
Layla dengan kasar mengusap air matanya , ia melangkah dengan cepat
Layla ingin segera sampai rumah , ia ingin mengadukan semua sikap keterlaluan alesya terhadap dirinya kepada keluarganya .
Tiga puluh menit kemudian ,layla sampai di kediaman keluarga Pransiko .
"layla pulang , " layla berbicara dengan lesu , ia bahkan berjalan dengan lemah .
Mata layla berbinar saat melihat akso abangnya serta kedua sahabatnya . Dengan berlarian kecil layla menghampiri akso .
"Abang "
Layla menghambur kedalam pelukan abangnya , akso yang tengah pokus bermain ponsel terhentak kaget , namun tak urung akso membalas pelukan layla dengan erat.
Sedangkan Zidan dan rey hanya mengedikan bahunya acuh . Mereka sudah terbiasa melihat pemandangan dua bersaudara seperti ini .
"Ada apa , sayang " tanya akso lembut .
Layla melepaskan pelukannya , sengaja ia menggembungkan pipinya seperti ikan buntal , berharap akso menyadari keluhannya .
"Kenapa ? "
" ada yang jahat sama , kamu ? " tanya akso khawatir
Mulut layla terbuka hendak mengadukan sikap alesya namun niatnya urung saat menyadari kehadiran dua sahabat abangnya itu .
Dengan enggal Layla kembali menelan keluhan " Nanti layla cerita , layla mau mandi dulu kalau sekarang ,abang " ujar layla sembari berdiri .
"oke , kalau ada yang jahatin kamu bilang sama abang yah "
" ia abang "
Akso menghela nafas kasar , ia terus menutup punggung kecil layla yang perlahan menjauh.
"Adik lo kenapa? "
" gw gak tau " akso menggeleng kan kepalanya .
rey mengangguk paham
"eh lupa , gw mau nanya ini sama lo " seru Zidan tiba-tiba .
" wira kapan balik ? "
Akso tertegun , hinga beberapa saat akso menggelengkan kepalanya .
"Belum pasti , tapi ia bilang secepatnya " jawab akso
Zidan dan rey hanya mengangguk pelan ,mereka cukup rindu kepada lelaki yang berwajah sangar serta tajam sahabat dekat akso .
"kangen sama amukan wira ,hehe " ujar rey sambil ketawa geli mengingat tingkah sahabat satunya itu
"ihhhhhh ! " zidan menatap rey dengan jijiknya.
"Lo normal,kan ? "
"sialan ! " zidan dengan kesal menoyor kepala rey .
"gw cowok tulen anjirrr ! Jangan mikir yang aneh-aneh deh " marah rey
Zidan mengusap kepalanya dengan pelan , jangan salahkan dirinya , salahkan zidan yang berkata ambigu di telinganya sehingga pikiran dia jauh melayang ke udara .
Sementara zidan dan juga rey sedang asik berbicara , akso tampak terdiam memikirkan sesuatu hal .
Akso memejamkan matanya erat , mengingat pertengkaran dirinya dengan arga beberapa bulan yang lalu .
** *
"J-jadi ... lo udah tau ? "
Alesya menatap arkana kosong , ia terkejut saat arkana mengantarkannya pulang menuju kediaman Pranciko.
Alesya kira ia sudah berhasil menyembunyikan indentitas nya agar tidak di ketahui semua orang , ternyata alesya salah tetap saja indentitas nya bisa di ketahui oleh arkana dengan mudahnya .
Arkana tersenyum lembut , arkana mengetahui isi pikiran alesya saat ini ,pasti alesya terheran - heran mengapa arkana mengetahui semua tentang dia .
Tangan arkana terulur ,mengusap kepala alesya dengan lembut .
" Gak usah di pikirin , mau aku anterin sampai dalem ,hmm ? " ucap arkana terdengar lembut
Alesya dengan kaku menggeleng , ia takut menimbulkan masalah jika keluarganya mengetahui ia dekat dengan arkana .
Alesya mengenal baik mereka , apalagi sang ayah yang selalu perhitungkan dalam segala hal .
Alesya tidak mau mereka merebut arkana , seperti mereka merebut arga dari nya ,dulu . sampai kapanpun alesya akan memperjuangkan arkana agar tetap berada disisinya.
"kalau gitu gw masuk dulu , makasih udah nganterin " ucap alesya gugup saat dirinya terus-terusan ditatap arkana
arkana mengangguk sebari terseyum tipis " jangan lupa ,tangan kamu obatin yah "
" malam nanti jadwalnya kasih obat , jangan sampai telat "
Alesya mengangguk" makasih , ar " lirih alesya .
Alesya melirik arkana sejenak , kemudian dengan ragu berbalik .
Alesya menarik nafas pelas setelah ini pasti akan ada drama yang terjadi . Mengingat sikap di sekolahnya tadi .
"alesya... "
"Ya ?"
" kalau kamu udah capek ,kamu bisa pergi. Anggap saja aku rumah kamu "
Alesya hanya menatap arkana sayu , ia menatap wajah arkana cukup lama , kemudian kembali melangkah pergi , tanpa menjawab ucapan arkana.
Helaan nafas berat terdengar , arkana menatap kepergian alesya dengan sendu .
Jika mereka bukan keluarga alesya ,arkana bisa saja menghancurkan nya saat ini sehancur -hancurnya .
Arkana ingin bertindak lebih jauh tapi ia takut kalau tindakannya bis melukai alesya kesayangannya .
Karna setau arkana , alesya sangat begitu menghargai dan menyayangi keluarga sampah !
Kilatan dingin terlintas dimata saat mengingat luka di tangan nya alesya , arkana mendengus setelah itu menyeringai menyeramkan .
Entah apa yang ada di pikiran lelaki berdarah dingin itu , yang pasti seseorang akan tidak baik-baik saja .
kurang rapi plagiatnya wkwkwkwk
yang lanjutan kisah ini