Di dunia kultivasi yang dilanda konflik antara Ras Manusia dan Ras Iblis, Dewa Bin Jue dari Sekte Pedang Langit menjadi harapan terakhir umat manusia. Setelah bersembunyi di Gua Abadi, Dewa Bin Jue meninggal dan menciptakan warisan Pedang Langit sebelum Dewa Iblis Yu Zheng menyerang.
Di Benua Huang Zhou, pemuda jenius Luo Xinfen kehilangan kemampuan kultivasi akibat pengkhianatan tunangannya, Wei Ling. Dalam pencariannya untuk memulihkan kekuatannya, Luo Xinfen menemukan gua misterius yang menyimpan rahasia kuno. Di sana, ia bertemu dengan suara Dewa Bin Jue yang memberinya Pedang Langit.
Dengan warisan legendaris ini, Luo Xinfen bersiap untuk menghadapi tantangan, mengungkap kebenaran di balik pengkhianatan, dan menyelamatkan dunia manusia dari ancaman Ras Iblis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LevzaaOP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 22 I Pertempuran di Mansion Tersembunyi
Mendengar kata-kata tersebut dari Luo Xinfen, Feng Hao mengeraskan wajahnya dan langsung memberi isyarat kepada pasukannya. “Tangkap dia! Kali ini, tidak ada belas kasihan!”
Pertarungan sengit pun dimulai. Para anggota Klan Feng dan Kultivator liar melancarkan serangan secara bersamaan. Jiang Ren segera maju untuk melindungi Luo Xinfen, memanfaatkan setiap teknik yang ia kuasai untuk menahan gelombang serangan yang datang dari berbagai arah.
Luo Xinfen, di sisi lain, mengaktifkan Teknik Jiwa Petir Langit, membuatnya bergerak secepat kilat di antara musuh-musuhnya sulit diikuti bahkan oleh kultivator berpengalaman. Dalam beberapa Gerakan, ia berhasil melumpuhkan beberapa anggota Klan Feng, serangannya tepat dan mematikan. Dia menggabungkan Teknik Jiwa Petir Langit dan Cakar Naga Bayangan, menciptakan serangan bertubi-tubi yang penuh kekuatan, menjatuhkan para kultivator liar yang mencoba mendekat.
Feng Hao, yang menyaksikan kekuatan Luo Xinfen dari jarak dekat, merasa amarahnya semakin membara. Ia mencabut Pedang Angin Petirnya dan menyerang Luo xinfen dengan teknik gabungan petir dan angin, berusaha mengehentikannya dengan serangan yang lebih kuat daripada sebelumnya.
Namun Luo Xinfen tetap tenang. Dengan mengeluarkan pedang dari cincin penyimpanannya dan menggunakan Pedang Angin Malam yang ia peroleh dari Mansion, ia menangkis serangan Feng Hao dengan mudah, bahkan menyerang balik dengan menggunakan,
Teknik Pedang Badai Petir Tingkat Lanjut, “Tebasan Halilintar” Ucap Luo Xinfen
Dengan tebasan itu membuat Feng Hao terdesak. Serangan-serangan Feng Hao semakin kacau seiring dengan rasa frustasinya yang meningkat.
“Uuuuuhhh…. Pedang ini ternyata sangat kuat, aku bisa melihat kekuatan sebenarnya dari Teknik Pedang Badai Petir.” Ucap Xinfen dalam hati.
“Sudah kukatakan, Feng Hao,” Ucap Luo Xinfen dengan suara tenang namun tajam, “Pengalaman dan ketenangan adalah kunci dalam setiap pertempuran. Klan Feng takkan pernah bisa menghentikan jalanku.”
Dalam satu serangan cepat, Luo Xinfen menyerang Feng Hao dengan Kombinasi Teknik Jiwa Petir dan Teknik Pedang Badai Petir, seketika menciptakan badai yang mengeluarkan tebasan pedang sehingga menghancurkan pertahanan Feng Hao dan membuatnya terlempar dan tergores-gores. Melihat pemimpin mereka jatuh, anggota Klan Feng dan kultivator liat yang tersisa mulai ragu dan mundur satu per satu, menyadari bahwa kekuatan mereka tak sebanding denga Luo Xinfen padahal Xinfen hanya berada di Tingkat Menengah Tahap ke-1.
Dengan Feng Hao yang tergeletak lemah di tanah dan pasukannya melarikan diri, Luo Xinfen memasukkan pedangnya ke dalam cincin penyimpanannya. Dia memandang Jiang Ren, yang tersenyum setelah berhasil melindungi tuannya.
“Sekarang tak ada lagi yang menghalangi kita,” Ucap Jiang Ren dengan nada puas.
Luo Xinfen mengangguk. “Benar. Perjalanan kita baru saja sebentar. Masih banyak yang harus kita hadapi.”
Keduanya lalu melanjutkan perjalanan, meninggalkan Klan Feng yang telah terkalahkan di Mansion Tersembunyi dan para kultivator liat yang tercerai berai. Dengan harta dan teknik baru yang mereka peroleh, serta pengalaman yang semakin membentuk karakter mereka, Luo Xinfen dan Jiang Ren melangkah menuju Gunung Kabut Gelap, penuh dengan kepercayaan diri dan tekad untuk mengadapi setiap rintangan yang menanti.
Setelah memastikan tidak ada lagi ancaman yang tersisa, Luo Xinfen segera mengeluarkan kembali Pil Pelindung Racun, sebelumnya pil yang telah diminum sudah tidak efektif, karena efek pil tersebut hanya bertahan tujuh hari sedangkan mereka berada di mansion sudah sepuluh hari.
Setelah mengeluarkan pil pelindung racun, Luo Xinfen memberikan kepada Jiang Ren. Karena menurut Luo Xinfen bahwa kabut beracun di sekitar area ini masih menjadi ancaman, oleh karena itu mereka meminum pil tersebut dengan cepat. Pil itu bekerja dengan segera menciptakan perlindungan kuat yang melapisi tubuh mereka dan memungkinkan mereka untuk melewati kabut beracun tanpa mengalami efek negative.
Dengan hati-hati, mereka berjalan melintasi medan berbahaya yang sempat mereka tempuh sebelumnya, kabut mulai menipis seiring dengan jarak yang mereka tempuh, dan akhirnya mereka keluar dari wilayah Gunung Kabut Gelap. Perjalanan menuju Kota Qiyun, meski cukup panjang, terasa lebih ringan setelah berhasil menaklukkan tantangan yang mereka hadapi di Mansion Tersembunyi.
Saat mereka kembali tiba di gerbang kota yang mulai ramai oleh para pedagang dan kultivator lainnya, mereka memutuskan untuk mencari penginapan yang nyaman untuk beristirahat dan merencanakan langkah berikutnya. Setelah menemukan penginapan yang tenang di pusat Kota Qiyun, mereka masuk ke dalam kamar yang sudah mereka pesan. Jiang Ren segera mempersiapkan minuman hangat untuk tuannya sementara Luo Xinfen duduk di dekat jendela, merenungi perjalanan mereka.
“Jiang Ren,” ujar Luo Xinfen dengan tenang, “Perjalanan ke Gunung Kabut Gelap ini baru permulaan. Kita telah mendapatkan harta yang luar biasa dan teknik-teknik kuat, tapi kultivasi yang kubutuhkan belum cukup.” Ucap Luo Xinfen sambil menghitung waktu kapan dia harus kembali. Ternyata perjalanan Luo Xinfen ke Mansion tersembunyi menghabiskan waktu selama sebulan setengah, akan tetapi tidak ada peningkatan yang besar terhadap kultivasinya.
Jiang Ren mengangguk setuju. “Benar, Tuan Muda. Harta dan teknik yang kita peroleh akan menjadi kekuatan besar bagi kita, namun ancaman akan terus mengintai. Terlebih, dengan Klan Feng yang sudah kita kalahkan, aku tak yakin mereka akan berhenti begitu saja. Mungkin akan ada ancaman yang lebih besar menunggu kita.”
Setelah mereka berdiskusi bersama Luo Xinfen mempertimbangkan perjalanan mereka ke depan, Luo Xinfen memutuskan bahwa “istirahat di kota tidak cukup untuk memperdalam kekuatan kita Jiang Ren. Kita harus memperdalam kekuatan kita.”
“Apa yang dikatakan tuan muda benar, apalagi kita masih dalam incaran dari Keluarga Feng dan kultivator-kultivator itu!” Ucap Jiang Ren.
“Bagaimana kalau kita menggunakan harta yang kita peroleh di Mansion Tersembunyi mungkin akan meningkatkan kekuatan kita.” Ucap Luo Xinfen.
Akhirnya, mereka setuju dan memutuskan untuk mencari tempat terpencil dan aman, jauh dari gangguan, untuk berlatih secara tertutup.
Setelah menjelajahi wilayah perbukitan di sekitar kota, merea menemuka sebuah goa yang tersembunyi di lereng bukjt. Gua itu cukup luas dan memiliki celah alami yang memungkinkan aliran udara masuk, sehingga cocok untuk tempat berlatih jangka panjang. Setelah memeriksa keamanan gua dan memastikan tidak ada mahkluk buas di sekitarnya, mereka menetap disana, membawa semua barang berharga dari Mansion Tersembunyi yang akan membantu mereka dalam proses kultivasi.
“Xinfen selama meditasi mu ini kamu harus memperkuat pondasi mu dan segera menerobos ke tahap berikutnya, dan kamu harus memperlancar pembuatan pil mu itu akan membantumu kedepannya, serta yang terakhir pelajarilah teknik yang kamu dapat dari Mansion Tersembunyi itu, aku akan membimbingmu segeralah menjadi kuat untuk menerima tugasmu” Ucap Dewa Bin Jue.
“Baiklah Guru Bin Jue, aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai apa yang kau inginkan” Ucap Luo Xinfen.