***^^ Cerita ini adalah kisah nyata.
Nama tempat dan tokoh dalam cerita hanya samaran semata, serta ada tambahan-tambahan bumbu di dalamnya. Selamat membaca 🤗🤗 ***^^
Yulia Kinanti, wanita cantik asal desa yang menikah dengan seorang laki-laki dewasa asal kota yang bernama Rama Bagaskara 45 tahun. setelah mereka menikah, Yulia di boyong ke rumah suaminya yang ada di kota.
Namun siapa sangka, sang suami ternyata mempunyai anak laki-laki yang sudah dewasa, dia bernama Dewangga Arya Bagaskara 23 tahun yang seorang mahasiswa.
Dewangga Jatuh hati terhadap ibu tirinya sejak pertama kali melihatnya. namun, Angga berusaha untuk menahannya dan melupakannya, akan tetapi rasa itu tidak bisa di hilangkankan dan justru semakin besar. membuat Angga gila dan melakukan banyak cara untuk mendapatkan hati ibu tirinya. bagaimana kah kisah mereka selanjutnya. ? yuk terus ikuti ceritanya ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~ Dewi KEGELAPAN ~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
" Pasti ini akal-akalan dia saja. Kalau aku turutin dia pasti bakalan bikin ulah, tapi kalau gak aku turuti mereka berdua pasti bakalan curiga. " Ucap Yulia dalam hati sembari melirik ke dua sahabatnya yang sedang asyik menonton siaran di Tv.
" Eh..Lu kok malah bengok sih,, di suruh buatin makan tuh sama anak ganteng Lu. " Ucap Vindi yang di angguki oleh Vika seakan setuju dengan apa yang di ucapkan oleh Vindi.
" Yaudah...Aku kebelakang bentar ya, kalian disini aja dulu jangan kemana-mana. " Ucap Yulia yang di angguki kedua sahabatnya.
Yulia berdiri dari tempat duduknya, kemudian berjalan ke arah dapur di mana Angga saat ini sedang menunggunya.
Terus terang saja, sebenarnya Yulia merasa khawatir jika berduaan dengan anak tirinya. karna bagaimana pun dia adalah wanita normal, dia takut terjerat pesona anak tirinya itu jika selalu berdekatan dengannya.
Maka dari itu, dia sengaja menjaga jarak dengan Angga selama ini demi menghindari hal buruk kedepannya.
" Kenapa lama sekali, ? " Tanya Angga setelah Yulia sampai di dapur.
" Maaf " Jawab Yulia tanpa menoleh ke arah Angga yang saat ini tengah duduk di sebuah kursi yang ada di dekatnya.
Yulia mengambil 2 bungkus mie bersama 2 butir telur lalu meletakkannya di sebuah wadah. ia kembali mengambil daun bawang beserta bawang bombai dan mengirisnya hingga selesai.
Setelah itu ia pun mulai memasak air pada sebuah panci, kemudian dia memasukkan semua bahan menjadi satu.
Angga melihat rambut Yulia yang tergerai dan nampak mengganggu, ia pun segera beranjak dari duduknya dan mengambil sebuah karet gelang lalu berjalan ke arah Yulia yang saat ini tengah berdiri di depan kompor.
Dengan lembut Angga merapikan rambut Yulia menggunakan jemarinya lalu mengikatnya dengan rapi. Setelah itu ia segara memeluk erat pinggang Yulia dari belakang.
Deg..!!!
Seketika jantung Yulia hendak melompat dari tempatnya. Ia tidak menyangka bahwa apa yang ia takutkan sejak tadi akhirnya terjadi juga.
" Apakah kamu tau Baby Girl,,? Aku sangat merindukanmu. Aku sangat tersiksa kamu selalu menghindariku,, sepertinya aku sudah terjerat pesonamu hingga aku menjadi gila apabila aku tidak berada di dekatmu."
Angga berkata dengan lirih sembari mencium tengkuk Yulia dengan lembut, Angga juga menggigitnya dengan pelan, Membuat Yulia merasakan tubuhnya bagai tersengat aliran listrik yang dapat membakar hatinya detik itu juga.
Yulia tidak bisa berkata-kata setelah mendapatkan perlakuan tiba-tiba dari Angga. Ia merasa tidak bisa bersuara, semua kata-kata yang ingin ia keluarkan seakan tenggelam dalam tenggorokannya. Hanya suara detak jantung yang terdengar kencang di dalam dadanya.
" Ya Tuhan...ada apa sebenarnya dengan hatiku, kenapa aku tidak bisa menolak ketika dia berusaha mendekatiku dan memperlakukan ku seperti ini ? Ada apa sebenarnya ?" Yulia berkata dalam hatinya dengan wajah sendu.
Angga menekan tombol Off pada sebuah kompor yang ada di depan Yulia, kemudian ia memutar tubuh Yulia sehingga menghadap ke arahnya.
Angga menatap ke dalam manik bola mata Yulia yang terlihat sendu, kemudian Angga merengkuh Tubuh Wanita pujaannya itu, lalu ia bawa masuk ke dalam pelukannya.
" Apakah kamu tau Baby ? Selama beberapa bulan ini aku berusaha melupakanmu, namun..semakin aku berusaha semakin pula aku tidak mampu. Maafkan aku jika kamu tidak nyaman atas perlakuanku, namun..itu lah yang aku rasakan pada dirimu. Ibu Tiriku Sayang..maaf,, Aku Mencintaimu. "
Setelah Mengatakan itu, Angga langsung menyambar Bibir Yulia begitu saja, ia mencium bibir Yulia dan menghisapnya dengan lembut, sedangkan tangannya mengusap punggung Yulia penuh kasih sayang.
Sedangkan Yulia yang mendapat perlakuan seperti itu dari Angga, dia tidak menolaknya, tidak juga menerimanya. Dia hanya diam dengan air mata yang tiba-tiba mengalir begitu saja di pipinya.
" Duhai hati..Ku mohon,, jangan kau permainkan aku seperti ini. Aku benar-benar tidak mau menjadi istri yang durhaka untuk suamiku dengan berselingkuh dengan anak tiriku sendiri. " Yulia berkata dalam hatinya sembari terus mengeluarkan air mata.
Sedangkan Angga seketika menghentikan aksinya, setelah merasakan air mata ibu tirinya mengalir mengenai bibirnya.
Angga menatap sendu ke arah wanita yang saat ini ada di depannya, wanita yang di cintainya, namun sialnya dia adalah ibu tirinya.
Tangan Angga terulur dan dengan lembut menghapus air mata sang wanita. Sedangkan sang wanita, sedari tadi hanya diam tidak mengeluarkan Kata-kata.
" Maaf.,, Aku tidak bermaksud merendahkanmu,, Aku hanya mengungkapkan apa yang terkubur dalam hatiku " Ucap Angga sembari memeluk Yulia kembali dan menumpahkan air matanya.
" Angga..Aku adalah ibu tirimu,, apa yang kita perbuat ini adalah suatu kesalahan. Aku di takdirkan untuk menjadi ibu tirimu, bukan kekasihmu, jika kita melawan takdir maka Tuhan akan murka terhadap kita. " Ucap Yulia sembari mengelus rambut hitam Angga penuh kelembutan, dan melanjutkan kembali perkataannya.
" Lupakan Aku Angga,, Mari kita ulang semua dari awal, sebagai ibu dan anak yang saling menyayangi, tanpa adanya sebuah perasaan yang lebih. " Yulia berkata dengan bijak, tanpa dia sadari hatinya bagai teriris oleh sembilu.
Yulia ingin menyadarkan Angga dengan cara yang lain, jika menjauhinya dan menghindarinya tidak membuat Angga Menyerah dengan perasaannya, maka Yulia akan menggunakan jalan kelembutan agar Angga bisa menerima dengan baik keputusannya.
Sedangkan Angga yang mendengar jawaban dari Yulia, Angga melepaskan pelukannya begitu saja. Dia berjalan dengan gontai dan kembali duduk di kursinya.
" Maaf,, Aku tidak bisa melupakanmu. Karna jika Aku bisa, aku sudah melakukannya sedari dulu. Namun nyatanya,, perasaanku padamu justru semakin besar. Kamu boleh saja menolakku, karna..aku juga tidak bisa memaksamu. Tapi aku mohon,, ijinkan aku menunggumu walau pun harus membuang masa mudaku. " Angga berkata sembari menatap lurus kearah Yulia dengan tatapan sendunya.
Sedangkan Yulia, ia tidak bisa berkata apa-apa, dia juga tidak berani gantian menatap ke arah mata Angga. Karna tatapan kedua mata Angga penuh dengan cinta dan ketulusan, Yulia tidak mau jika harus terjerumus lebih dalam lagi.
" Kamu Makan dulu ya,, Nanti kalau terlalu dingin mie nya gak enak. " Ucap Yulia mengalihkan pembicaraan mereka.
" Hem..!! " Jawab Angga singkat dan terdengar dingin.
" Hufh..Tadi nangis-nangis ngungkapin perasaan, nah ini..belum juga 2 menit udah berubah mode awal lagi. Dasar cowo kulkas. .!!. " Ucap Yulia dalam hati dengan
menatap ke arah Angga dengan kesal.
" Jangan mengataiku dalam hati, aku mendengarnya. " Ucap Angga sembari tersenyum smirk.
" Dah lah...kamu makan aja sendiri, aku mau datangin sahabatku yang ada di depan. Kasihan mereka di tinggal lama-lama. " Ucap Yulia sembari melangkahkan kakinya dan juga menghentakkannya dengan pelan. Sedangkan Angga hanya tersenyum sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.
" Aduh...Maaf ya lama, " Kata Yulia setelah sampai di depan sahabatnya, ia merasa tidak enak dengan kedua sahabatnya.
" Santai Aja,, Kita juga mau balik kok, " Jawab Vika dengan santai.
" Loh...kalian gak nginap di sini ? " Tanya Yulia terkejut setelah mendengar jika kedua sahabatnya akan pulang.
" Tenang,, rumah kita gak jauh dari Lu,, sekitar 500M dari sini." Jawab Vindi santai.
" Maksudnya ? " Tanya Yulia tak mengerti.
" Kami ngontrak Rumah tak jauh dari sini, karna besok kami sudah mulai bekerja. "
" Serius ? Kalian kerja di mana ? "
" Pt. Maju Bahagia.,, Perusahan Kontraktor yang ada di kota ini, dan kami di terima sebagai pengawas di lahan khusus operator " Ucap Vindi.
" Serius..? Itu mah tempat Suamiku kerja, " Ucap Yulia dengan antusiasnya.
" Serius kamu ? " Ucap mereka terkejut secara bersamaan.
" Tentu saja, Suamiku Pimpro di perusahaan itu, tapi dia suka langsung turun kelahan untuk ngecek secara langsung para karyawannya.
" Mantap...sekalian kami jadi mata-mata buat kamu. Hahahaha..." Tawa mereka menggelegar di ruang itu. Sedangkan Angga yang diam-diam menguping pembicaraan mereka hanya tersenyum saja.
"Gak nyangka,, ternyata dia bisa tertawa lepas seperti itu. " Ucap Angga sembari berjalan melewati mereka dan masuk ke dalam kamarnya.