Saat Kaisar Ryu telah berhasil membunuh musuh Klan Liu, Liu Ryu berniat untuk pergi ke Dunia Tiantang untuk membuat perhitungan kepada Kaisar Langit karena mereka telah mengganggu ketenangan Kekaisaran Awan juga ingin membunuh Keluarganya.
Untuk pergi ke Dunia Tiantang bukanlah perkara mudah, dimana Liu Ryu harus menjelajahi berbagai tempat karena dia bukan dari Dunia Tiantang.
Dalam perjalanan tersebut Liu Ryu menemukan pengalaman baru sehingga dia semakin kuat.
Apakah Liu Ryu berhasil pergi ke Dunia Tiantang???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sekte Gagak Malam
( Sekte Gagak Malam )
Dari kejauhan dimana Ryu bersama 24 Istrinya atas punggung Tou Shuijing, sambil menatap ke arah Sekte Gagak Malam yang ada di depan mereka.
Begitupun dengan semua Pasukan Semesta yang berada di atas punggung Jiu Tou She, mereka juga ikut memperhatikan dari kejauhan.
" Pasukan Semesta... Hancurkan Sekte ini." Ucap Ryu dengan suara lantang.
" Ggooooaaarr."
" Ggooooaaarr."
" Ggooooaaarr."
" Ggooooaaarr."
Auman dari semua Hewan Kontrak tersebut menggema di udara hingga terdengar dari seluruh penjuru Sekte Gagak Malam yang terlihat sangat luas.
" Wuush.... Wuush... Wuush."
"Bboooom... Bboooom... Bboooom."
Sepuluh Hewan Kontrak memulai melakukan serangan mereka dari udara.
" Ada Serangan!" Seru beberapa Murid.
Mereka pun langsung berlari menuju asal serangan tersebut sesaat tubuh mereka langsung gemetar.
" Cepat panggil para Tetua dan bunyikan lonceng bahaya!" Perintah salah satu Guru Sekte.
" Baik Guru." Salah satu Murid pergi meninggalkan tempat tersebut dengan buru-buru.
" Wuush." Semburan Air dari Jiu Tou She membuat puluhan bangunan langsung hancur.
Para Murid yang masih berdiri di itu dengan sekejap langsung mati dengan kondisi tubuh terluka parah.
Melihat kejadian tersebut Para Murid Senior langsung mengeluarkan Hewan Kontrak milik mereka yaitu Burung Gagak yang memiliki ukuran tubuh besar.
Meskipun anggota Sekte Gagak Malam memiliki Hewan Kontrak, namun serangan dari Pasukan Semesta seakan tidak terbendung meskipun kalah dalam jumlah.
Di sisi lain Ryu masih terlihat santai sambil menunggu kedatangan Patriak mereka dan Tetua Tingkat tinggi.
Sedangkan 24 Istrinya juga kini menikmati pertarungan mereka melawan para Tetua yang hanya mencapai Pendekar Langit tahap akhir.
Meskipun para Tetua tersebut menang dalam jumlah , namun dari segi Kultivasi 24 Istri Ryu dengan mudah mengalahkan mereka.
Para Tetua yang merasa terdesak, dengan sigap mereka mengeluarkan Hewan Kontrak masing-masing berjenis Burung Gagak Hitam yang memiliki ukuran sangat besar.
Ryu yang melihat 24 istrinya sedikit kewalahan, kini dia juga ikut membantu untuk membunuh Hewan Kontrak tersebut.
" Duaarr... Duaarr... Duaarr... " Ryu langsung menjatuhkan Hujan Petir Hitam yang diikuti kobaran Api Hitam mengenai puluhan Hewan Kontrak tersebut langsung jatuh dari udara hingga menyentuh tanah dengan kondisi mati mengenaskan.
Melihat Hewan Kontrak mereka dapat dibunuh dengan mudah, para Tetua merasa khawatir karena sudah tau sendiri hasilnya.
" Craaash... Craaash... Craaash." Tebasan demi tebasan dari 24 Istri Ryu langsung memotong leher para Tetua hingga tidak ada yang tersisa.
Setelah para Tetua sudah mati, 24 Istri Ryu langsung menatap ke arah Pasukan Semesta yang juga sangat kerepotan menghadapi lautan Murid dari Sekte Gagak Malam.
Dengan bantuan dari 24 Istri Ryu, Pasukan Semesta merasa lega lalu menyerang pihak lawan lebih ganas lagi.
Sheng Zhishu dan yang lain yang sudah berada di pertempuran dimana para Pasukan Semesta semakin bersemangat untuk menjajal kemampuan mereka.
Dengan Adanya kedatangan Sheng Zhishu dan yang lain, akhirnya Pasukan Semesta kini mulai menguasai Pertempuran.
" Bagi yang Terluka, mundur dari barisan dan cepat sembuhkan luka kalian!" Teriak Shu Meilu di sela pertarungannya.
Tanpa menjawab apapun, beberapa anggota Pasukan Semesta yang sedang terluka langsung mundur ke belakang untuk memulihkan diri karena sudah banyak mengalami luka sayatan.
Tanpa menunggu lama mereka yang terluka langsung menelan Pil pemulihan untuk memulihkan kondisi mereka.
Dengan Bantuan Pil Tingkat Surgawi, mereka yang awalnya sudah terluka parah kini mulai membaik dan kembali pulih total.
Mereka juga mengambil Pil Pengumpul Qi untuk mengumpulkan kembali Qi mereka yang terkuras, kemudian kembali ke barisan pertempuran.
" Bagi yang kehabisan tenaga, mundur ke belakang bergantian untuk memulihkan Qi kalian!" Ucap Sheng Zhishu di sela pertempuran.
" Baik Dewi Agung Pertama." Ucap mereka yang akhirnya bergantian mundur kemudian menelan Pil Pengumpul Qi lalu melesat ke depan setelah tenaga mereka pulih kembali.
Setelah yang lain masuk, Anggota Pasukan Semesta yang lain bergantian mundur ke belakang untuk memulihkan Tenaga Mereka.
*****
( Di tempat lain )
Ryu yang kini telah berdiri di depan sosok Pria sepuh dengan pakaian serba hitam berbadan kekar.
" Anak muda... Siapa kamu sebenarnya? Apa kalian mau cari mati?" Sosok tersebut yang tidak lain adalah Patriak Sekte Gagak Malam.
" Sangat lucu... Kamu fikir bisa melakukannya? Lihatlah sendiri anggotamu bisa dikalahkan dengan mudah." Ucap Ryu seraya melepaskan Aura Dewa Agung.
"Aura Apa ini? " Gumam Patriak Sekte Gagak Malam saat merasakan Aura tersebut membuat tubuhnya seakan ditimpa beban berat.
Tidak ingin menunggu lama, Ryu langsung mengeluarkan Pedang Naga Petir melesat ke arah Patriak Sekte Gagak Malam.
" Craaash... Craaash... Craaash." Ayunan Pedang Naga Petir mengenai tubuh Patriak Sekte Salju Abadi.
"Aaarrrggghhhh... Pedang macam apa itu? Serangannya sangat kuat." Gumam Patriak Sekte sambil mengeluarkan Pedang miliknya.
" Trang... Trang... Trang..." Pertemuan Pedang milik Ryu dan Patriak Sekte menggema di udara.
'Ilusi Gagak Malam.'
"Wuush..." Seketika wilayah pertarungan menjadi gelap.
" Duaarr... Duaarr... Duaarr... " Sambaran Petir mengenai beberapa titik Ilusi tersebut.
Dengan sekejap wilayah sekitar yang awalnya sangat gelap, kini kembali cerah.
" Apa? bagaimana bagaimana mungkin." Gumam Paktriak Sekte.
' Pedang Penakluk Malam.'
Patriak Sekte Gagak Malam menciptakan teknik terkuatnya berniat untuk membunuh Ryu dengan ribuan bayangan pedang hitam mengelilingi tubuhnya.
" Wuush... Bboooom." Sebuah kibasan tangan Ryu membuat ribuan bayangan pedang tersebut langsung hancur
" Apa? Bagaimana mungkin?" Patriak Sekte Gagak Malam sontak kaget berkeringat dingin.
Sepanjang sejarah Dunia Kultivator, tidak ada yang bisa menghancurkan teknik Pedang Penakluk Malam.
Namun kali ini tepat di hadapannya dimana Ryu dengan mudah mematahkan teknik tersebut.
" Terimalah Api Hitam ini." Ryu menjentikkan jarinya melepaskan Bola Api Hitam ke arah Patriak Sekte Salju Abadi.
" Bboooom." Tubuh Patriak Sekte Gagak Malam terlempar puluhan meter hingga menabrak bangunan yang dimana langsung runtuh.
" Aaarrrggghhhh."" Patriak Sekte merasakan kekuatannya oleh Api Hitam tersebut.
Seketika Paktriak Sekte tersungkur tidak berdaya karena meridiannya terbakar.
" Craaash." Ryu menebas kepala Patriak Sekte kemudian melempar tubuh dan Kepala Paktriak di depan para Murid Sekte.
Saat itu juga, para Murid kehilangan semangat untuk bertarung sehingga dengan mudah mereka dapat dikalahkan.
Setelah beberapa saat, para anggota Sekte Gagak Malam berhasil dimusnahkan tanpa perlawanan yang berarti.
" Dewa Agung." Ucap Luan Hua dan Wenlie, karena mereka berpikir untuk menjarah semua Harta yang ada di Sekte tersebut.
" Tidak perlu... Sekarang kita berangkat ke Sekte Teratai Hitam." Ryu mengetahui bahwa ada seorang sosok yang sedang menuju ke arah mereka.
Mendengar ucapan tersebut, anggota Pasukan Semesta mengurungkan niat mereka untuk menjarah harta yang ada di Sekte tersebut.
Tanpa menunggu lama Ryu membawa Pasukan Semesta bergegas menuju Sekte Teratai Hitam dengan bantuan Tou Shuijing dan Jiu Tou She.
Saat mereka sudah pergi, terlihat Patriak Xiao Long dan anggota Sekte Teratai Putih baru saja muncul di wilayah Sekte Gagak Malam.
" Patriak... Sepertinya tidak ada pertarungan disini." Ucap salah satu Tetua.
" Kita dekati lagi tempat Sekte Gagak Malam." Xiao Long yang sebenarnya tidak merasakan suatu pertarungan, namun mencoba untuk memberanikan diri mendekati Sekte Gagak Malam.
Mereka pun melanjutkan langkah mereka dengan sikap waspada karena takut diketahui oleh anggota Sekte Gagak Malam.
Setelah berada tidak jauh dari Sekte Gagak Malam, kini Xiao Long dan anggota Sekte Teratai Putih dikejutkan dengan hancurnya Sekte tersebut yang kini banyak bangunan sudah rata dengan tanah.
puaskan diri dg berbagai gos /Facepalm/
kirain ngaler ngidul ceritanya,, hihi
enggak apa-apa outhoor lanjut ceritanya
apa tidak bertemu