NovelToon NovelToon
Bosku Duda Arogan

Bosku Duda Arogan

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Romansa
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: dtyas

“Bapak… selain mesum, juga nyebelin, ngeselin, rese, arogan dan sudah tua -- dewasa --. Pokoknya semua Bapak borong,” teriak Ajeng.

“Tambahkan, tampan dan membuat kamu jatuh cinta,” sahut Gentala.

Ajeng berada di dalam situasi disukai oleh rekan kerjanya yang playboy, berusaha seprofesional mungkin karena dia membutuhkan pekerjaan ini. Siapa sangka, Gentala – GM baru – yang membuat Ajeng kesal setengah hidup sejak pertama bertemu berhasil menolong gadis itu dari perangkap cinta sang playboy.

Namun, aksi heroik Gentala malah berubah menjadi bencana ...!


===
IG : dtyas_dtyas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 35 ~ Hilang Selera

Sehari dua hari, aku senang karena tidak perlu berdesakan di KRL, antri di lift atau kepanasan di motor. Kelamaan aku bosan sendiri. Sudah lebih dari dua bulan pernikahanku dengan Mas Genta. Akhirnya aku panggil Mas kalau di depan orang, tapi kalau hanya berdua panggilan seenak mulutku saja. Kadang babe, sayang, cinta atau malah Gentala, tapi ini spesial kalau kami sedang olahraga. Sedangkan dia panggil aku seperti biasa, Ajeng, Diajeng, kamu.

Kalau ada Mami aku ada teman untuk mengisi waktu, tapi kali ini Mami sibuk menemani Pak Krisna. Apalagi sering ke luar kota, Mami harus menemani dan disitulah aku gabut sempurna.

Dari kantor masih sering menghubungiku, terutama mencari berkas atau file yang katanya sistem pemberkasan aku tidak jelas. Fabian? dia juga masih menghubungiku tentu saja dalam konteks urusan kerja. Seperti tadi sore, bahkan Fabian datang ke sini untuk membahas konsep acara yang masih mentah sewaktu aku masih menjadi asistennya. Dia butuh aku menyampaikan lagi ide pokok dari program tersebut.

“Bunda Malea nggak ada?” tanya Fabian.

“Ke luar kota,” jawabku sambil pandangan tertuju pada berkas yang dibawa Fabian.

Aku tidak berpikir negatif dan menduga apapun, karena ini di rumah orangtua Mas Genta. Banyak orang di sini. ada asisten rumah tangga, tukang kebun, keamanan dan artinya aku tidak sendiri.

Namun, Mas Genta marah besar saat dia pulang. Bahkan aku menahannya karena dia ingin menemui Fabian untuk memberi pria itu pelajaran.

“Kenapa masih membela dia, kamu masih suka dengannya?”

“Nggak. Sebelum kita bertemu sampai sekarang, aku nggak ada suka dengan Pak Fabian. Kalau baper sih pernah.”

Aku bicara sambil menunduk, entah kenapa aku tidak suka dituduh begitu dan rasanya mau nangis. Padahal aku sadar suamiku seperti apa dan ucapannya barusan nggak sadis-sadis amat sih, tapi hatiku seperti tertusuk sembilu.

“Nggak usah nangis,” ujar Mas Genta.

“Aku kenapa cengeng begini sih,” gumamku sambil mengusap air mata.

Sepertinya akhir-akhir ini aku mudah emosi. Nonton drakor, aku nangis bombay, serial hindustan aku ikut goyang-goyang dan lihat film horor mulutku berteriak kesal karena penampakannya bukan nakutin malah ngagetin.

“Jangan lagi terima tamu laki-laki kalau suami kamu tidak ada di rumah!”

“Iya. Aku paham. Kalau masih mau marah, tunda dulu. Nanti aja kalau pas mood aku bagus,” cetusku lalu berjalan menuju ranjang.

“Aku bukan marah tapi menasehati, tapi kamu tetap harus dihukum.”

“Hahh, mana ada begitu.”

“Ada, kamu buktinya.” Mas Genta naik ke ranjang dan berbaring di sana. “Paper bag yang aku bawa tadi, ganti piyamamu dengan yang ada dalam paper bag.”

Aku mengambil bag yang dimaksud Mas Genta dan terbelalak mengeluarkan isinya. Lingerie dengan bahan menerawang, model baru yang tidak ada dalam lemari koleksiku. Tepatnya koleksi suamiku. Tidak bisa membayangkan kalau aku akan pakai ini.

“Cepat!”

Aku menuju walk in closet ingin berganti di sana, tapi Mas Genta minta aku ganti di hadapannya. Sudah kebayang setelah itu kami ngapain. Olahraga dan bukan hanya satu cabang saja, bisa dua atau tiga cabang. Yang jelas berakhir dengan badanku remuk redam, sedangkan Mas Genta senyum senang.

“Tangannya bisa nggak, jangan ke mana-mana,” keluhku karena tangan Mas Genta masih menjelajah dan kadang mengusap area sensitif, bikin aku merinding disko.

“Nggak bisa, tubuh kamu makin berisi lebih aarrgghh.”

“Ck, bilang aja gendutan. Gimana nggak gendut, nggak ada aktivitas.”

“Nah, ini aku kasih kamu aktivitas. Aktivitas penuh kenikmatan.”

Semakin ke sini aku lihat Mas Genta semakin ke sana. Maksudnya, ada hal yang baru aku sadari ketika kami menikah. Memang arogan dan acuhnya masih mutlak, tapi Mas Genta ada sisi romantis dan mesum yang hakiki.

“Udah aku mau tidur, yang ada aku ditidurin lagi. Capek tau.”

...***...

Jam dinding baru menunjukan jam sepuluh pagi, tapi aku sudah bosan. Terbersit ide untuk mengunjungi Mas Genta dan makan siang di sana. Bergegas aku mengganti pakaian, dengan dress selutut berlengan pendek. Rambut dikuncir rapi dan poles sedikit bedak dan lip tint.

Semua perlengkapan yang aku miliki dan pakaian ini ternyata sudah disiapkan oleh Mami dan Mbak Indah, termasuk juga perhiasan dan berbagai macam tas. Aku lebih terlihat feminim dibanding sebelum aku menikah.

Saat mematut diri di cermin, aku mengernyitkan dahi. “Kayaknya pucat ya, mirip vampire nggak kena sinar matahari,” gumamku.

Diantar oleh Pak Reno, akhirnya aku sampai di Go Tv. Kalau sebelumnya berjalan bebas hambatan, kali ini aku harus mengangguk dan tersenyum ketika ada yang menyapa.

Keluar dari lift aku berpapasan dengan Nella. Dia menyapaku dengan wajah datarnya.

“Mas Genta eh, Pak Gentala ada nggak?”

“Ada bu, sedang ada tamu.”

“Hm, Mbak Nella mau ke mana?” tanyaku.

“Kasihkan ini ke Pak Anton, berkas kerjasama.”

Aku pun memberi jalan untuk Nella dan menuju ruang kerja suamiku. Sampai di depan ruangan, aku terdiam mendengar suara dari dalam.

“Istrimu masih muda loh, memang dia bisa dan berpengalaman mengimbangi kamu yang ….”

“Tidak usah bahas itu, urusan kita membicarakan tender atau kamu boleh keluar. Masih banyak yang harus aku kerjakan.”

“Santai sajalah, kerjasama tinggal approve. Bagaimana kalau kita keluar, refreshinglah.”

Aku melangkah mundur untuk mengatur nafasku lalu bergegas mendorong pintu.

“Selamat siang,” ujarku langsung masuk dan menghampiri Mas Genta yang duduk di sofa tunggal, dia tampak terkejut dengan kehadiranku. Demi apa rasanya ingin aku tendang wajah wanita yang tangannya sedang meraba paha suamiku.

Yasmina, dia mantan istri Mas Genta.

“Ajeng.”

Aku langsung duduk di pangkuan suamiku dan memainkan dasinya.

“Mas aku kangen, kepingin makan siang bareng kamu tapi seleraku mendadak hilang.”

“Kenapa?" Mas Genta mengusap punggungku.

“Hemm, aku paham kalian pengantin baru. Bisa profesional dong, kita sedang ….”

“Apa profesional?” tanyaku menyela ucapan wanita itu dan beranjak dari pangkuan Mas Genta. “Dari tadi kamu hanya membicarakan aku, di mana profesionalnya.”

“Ajeng, kita makan siang. Tunggu aku sepuluh ….”

“Nggak jadi Mas, aku nggak selera. Rasanya mual,” ujarku meraih tangan Mas Genta dan menciumnya lalu beranjak pergi.

Aku menghubungi Pak Reno agar menungguku di lobby.

“Ajeng, kamu di sini?”

 

1
Dyah Ayu
bagus ceritanya Thor ..makin suka juga karena ada perubahan POV Cowok nya .. 👍👍💓💓💓💓
Dyah Ayu
gw suka gaya looo
erna erfiana
bagus banget recommended buat dibaca
Hearty 💕
Kak Dtyas karyamu oke
Henym
Luar biasa
May Keisya
gesrek😂...tapi bener wkwkwk
May Keisya
ya ampun 😂
May Keisya
somplak 😂
May Keisya
😂😂 arrrgghh🤣
May Keisya
🤣🤣🤣...beban hidup pa🤣
May Keisya
pgn bgt aku jedotin tuh bapaknya...itu tanggung jawab kmu hai bapak sableng
May Keisya
😂😂😂😂
May Keisya
sableng😂
Nike Sulistiani
Luar biasa
Nendah Wenda
menarik
Nendah Wenda
menarik juga a pa itu ulah helen
Nendah Wenda
tamat KA author apa cerita anak genta dan Ajeng ada judul baru atau sudah berhenti disini makasih thor sukses selalu
dtyas (ig : dtyas_dtyas): ada kak,
bosku playboy bucin

tp baca dulu boaku perawan tua
total 1 replies
Nendah Wenda
ikut meleleh seneng banget lihatnya bahagia
Nendah Wenda
semoga Ajeng selamat dan gak terjadi sesuatu
Nendah Wenda
semangat jeng semoga baik baik saaja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!