NovelToon NovelToon
The Dead CINDERELLA

The Dead CINDERELLA

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita / Ibu Tiri
Popularitas:4.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ratna Jumillah

Sierra Leona, adalah gadis yang sepanjang hidupnya selalu berusaha menjadi seorang putri yang baik bagi keluarganya, terutama sang ayah. Tetapi apapun yang ia lakukan, akan selalu salah dimata sang ayah.

Gadis cantik, baik hati, dan penurut itu.. Selalu di kucilkan oleh ayahnya, tidak hanya di kucilkan, ia bahkan sering kali menerima tamparan apabila sang ayah merasa Sierra membuat kesalahan, dan itu atas hasutan ibu tirinya.

Pada usia 5 tahun, ibunya meninggal dunia karena menyelamatkan nyawa Sierra kecil yang hampir tertabrak. Dan sang ayah menyebut Sierra sebagai pembunuh sejak saat itu.

Sierra tumbuh besar tanpa kasih sayang sang ayah, ayahnya tidak pernah sedikitpun menaruh rasa kasihan kepadanya, bahkan hingga di detik terakhir hidup Sierra. Sierra di jatuhi hukuman mati atas tuduhan pembunuhan pada adik tirinya. Ternyata Tuhan berbaik hati kepadanya, Sierra terlahir kembali dan membalaskan dendamnya dan membalik keadaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 27. Sakit mental??

Tiba tiba pintu utama rumah Sierra di dobrak, rupanya yang mendobrak adalah Arthur.

Arthur sampai disana tak lama setelah Julia pergi. Ia berulang kali menekan tombol bel , namun Sierra tak kunjung membuka. Saat Arthur hendak menghubungi Sierra, nomor Sierra dalam panggilan lain.

Arthur hendak menunggu, namun tiba tiba ia mendengar Sierra berteriak dari dalam di sertai benda yang terdengar pecah. Padahal bisa dikatakan rumah itu memiliki kedap suara yang bagus, tetapi saking kerasnya teriakan Sierra, Arthur bisa mendengarnya dari luar.

Arthur yang panik akhirnya mencoba mendobrak pintu rumah Sierra, dan setelah tiga kali percobaan pendobrakan, akhirnya pintu itu terbuka. Arthur terkejut melihat kekasihnya itu memeluk kedua kakinya dan terisak.

" Sierra.." Ucap Arthur panik.

Arthur langsung memeluk Sierra yang nampak seperti orang ketakutan sambil terisak dan bergumam.

" Aku bukan pembunuh.. " Gumam Sierra pelan.

" Sayang.. Hei, sudah.. Ada aku." Ucap Arthur dengan lembut.

Arthur mengusap usap punggung Sierra dan menciumi kepala Sierra berulang kali. Betapa paniknya Arthur saat mendengar teriakan Sierra.

" Aku bukan pembunuh.." Gumam Sierra sambil terisak.

" Aku tahu sayang, aku tahu.. Kamu bukan pembunuh. Kamu adalah Sierra yang baik hati, kamu adalah malaikat, malaikatku." Ucap Arthur.

Sierra memeluk Arthur erat, begitu juga sebaliknya. Arthur tak henti hentinya menenangkan Sierra. Hingga satu jam Arthur dan Sierra masih di posisi yang sama, saling memeluk hingga terdengar dengkuran halus dari Sierra. Rupanya Sierra tertidur dalam pelukan Arthur.

Perlahan Arthur mengangkat Sierra dan meletakkan nya diatas sofa.

" Aku bukan pembunuh.. Aku tidak terkutuk, aku bukan anak terkutuk.. " Gumam Sierra.

" Kamu bukan pembunuh, kamu juga bukan anak terkutuk.. Sierra, sayang.. Di dunia ini, jika semua orang menolakmu, aku adalah orang yang ping pertama memilihmu. Kamu adalah gadis terbaik.. yang sangat menarik. Kamu tidak sendirian oke.. Tidurlah dengan nyaman.." Bisik Arthur di telinga Sierra , seolah Sierra akan mendengar ucapan nya.

" Aku.. bukan.." Gumam Sierra lagi.

" Aku mencintaimu Sierra.." Bisik Arthur lagi.

Entah bagai mantra yang begitu ampuh, Sierra tiba tiba tenang dalam tidurnya, ia tak lagi mengigau dan gelisah.

Arthur berjalan menuju kamar Sierra, ia hendak mengambil selimut untuk menyelimuti Sierra. Itu, adalah pertama kalinya ia memasuki kamar Sierra, lebih tepatnya pertama kali memasuki kamar seorang gadis.

Tidak banyak barang yang ada disana, hanya ada sebuah ranjang yang nyaman, dan hiasan dinding. Dan salah satunya adalah foto saat Sierra kecil bersama Sophia, ibunya.

" Dia begitu lucu saat kecil, bagaimana bisa Daniel mengucilkan anak selucu Sierra." Gumam Arthur.

Arthur mengambil sebuah selimut, lalu membawanya keluar. Ia menyelimuti Sierra yang tengah tertidur saat ini.

Arthur berjalan menuju ponsel Sierra. Walau ponsel itu di lempar hingga retak, tetapi layarnya masih bisa menyala. Arthur mencari riwayat panggilan atau pesan terakhir, dan dia begitu terkejut ketika melihat belasan pesan teror dari Julia juga Daniel.

" Mereka memang tidak layak di panggil manusia, terutama Daniel." Gumam Arthur.

Arthur mengirim pesan kepada Malvin, untuk membelikan sebuah ponsel dan kartu baru untuk Sierra. Arthur juga meminta agar Malvin semakin mempercepat proses agar polisi lebih cepat memenjarakan Hailey dan Carine secara resmi, lalu ia menghubungi seseorang.

" Datang ke alamat yang aku kirimkan kepadamu, aku tidak mau tahu secepatnya kamu harus datang." Ucap Arthur lalu panggilan pun di akhiri.

' Sierra.. di dunia ini, jika ada yang ingin menyakitimu, mereka harus berhadapan denganku tidak peduli siapapun itu. Dulu kamu sendirian, kamu pasti sangat menderita.' Batin Arthur sembari mengusap kepala Sierra dengan sayang.

Arthur mencium sesuatu yang begitu wangi, ia pun mengikuti arah bau itu dan berhenti di dapur. Arthur tersenyum saat melihat apa yang ada disana.

" Rupanya dia membuatkan aku cup cake, manisnya kekasihku." Ucap Arthur.

Arthur kembali menuju ke sofa , dimana Sierra masih setia dalam tidurnya, sesekali Sierra mengerutkan keningnya dan Arthur akan dengan sigap menenangkan Sierra seolah mengusir mimpi buruk Sierra.

Dan tak berapa lama, seseorang menekan bel pintu rumah Sierra, dari dalam sudah langsung terlihat sosok yang menekan bel, karena pintu rumah Sierra terpental jauh akibat tendangan Arthur.

" Astaga, apa kau sekarang beralih profesi menjadi perampok? Aku pikir kekayaanmu tidak akan habis tujuh turunan." ucap seorang dokter yang ternyata adalah Sammy.

" Ssttt.. Pelankan suaramu." Ucap Arthur.

Sammy berjalan mendekati Arthur, dan terkejut saat melihat sosok gadis yang tengah Arthur usap tangan nya.

" Sierra.??" Ucap Sammy.

" Kau mengenalnya?" Tanya Arthur kaget.

" Ya, dia salah satu pasienku yang keras kepala sepertimu. Sudah lama aku menunggunya datang untuk mengganti perban, tapi ia tak kunjung datang." Ucap Sammy.

" Eh tunggu, kau.. Apa yang kau lakukan disini bersamanya.?" Ucap Sammy lagi.

" Dia kekasihku." Ucap Arthur.

" Oh kekasih.. Eh?? Apa barusan kau bilang? Dia kekasihmu?" Ucap Sammy terkejut.

" Sttt.. Pelankan suaramu." Ucap Arthur.

" Oh maaf - maaf, tapi tadi aku tidak salah dengar kan? Kau bilang dia kekasihmu?" Ucap Sammy pelan, kali ini ia berbisik mendekat kearah Arthur.

" Kau minta dihajar.? " Ucap Arthur menjauh.

" Tadi kau bilang jangan bicara keras keras, jadi aku berbisik mendekat kepadamu lah." Ucap Sammy .

" Periksa keadaan nya. Lalu tadi kau bilang ada perban yang harus di ganti? Perban apa.?" Ucap Arthur.

" Perban luka jahitan di kepalanya. Dia mengalami kecelakaan, dan kepalanya pengalami pendarahan hebat saat itu. Tapi sepertinya sudah tidak perlu, toh dia tidak memakai perban lagi." Ucap Sammy.

" Kau tahu? dia begitu memprihatinkan. Dia membayar biaya rumah sakitnya sendiri, dan tidak ada satupun keluarga nya yang datang menjemputnya." Ucap Sammy.

Arthur yang mendengar itu menjadi begitu geram, lagi lagi ia mendengar kekejaman keluarga Sierra yang begitu tidak berperasaan kepada Sierra.

Sammy memeriksa keadaan Sierra, tetapi keadaan Sierra baik baik saja.

" Dia baik baik saja." Ucap Sammy.

" Tetapi saat aku masuk dia tampak sangat ketakutan, dia terus menangis terisak. " Ucap Arthur.

" Mungkin dia terkena gangguan psikologis." Ucap Sammy.

" Bagaimana menyembuhkan nya?" Tanya Arthur.

" Aku bukan dokter psikolog bagaimana aku bisa tahu." Ucap Sammy kesal.

" Ck, ibuku terlalu memandang tinggi dirimu." Ucap Arthur.

" Hei dengar, coba kamu tanyakan kepada dokter psikolog jika kau sudah bertemu dengan nya, kira kira dia bisa tidak melakukan operasi besar.?" Ucap Sammy semakin kesal

"Kenapa kau terlihat kesal, seharusnya aku yang kesal." Ucap arthur.

" Pakai tanya..." gumam Sammy.

Sammy dan Arthur ini juga adalah teman baik. Mereka berempat, Arthur, Malvin, Sammy dan Tobiaz, adalah sahabat baik sejak di bangku sekolah dasar hingga saat ini.

" Apa yang mau kau lakukan.?" Ucap Arthur mwnghalangi tangan Sammy yang hendak menyentuk kepala Sierra.

"Astaga.. Aku tidak akan mencurinya darimu Ar, aku hanya ingin mengecek jahitan luka di kepalanya." Ucap sammy.

" Lukanya tidak apa apa, untung tidak infeksi. " Ucap Sammy setelah memeriksa kepala Sierra.

" Carikan dokter sikologi untuk Sierra. Lebih cepat lebih baik." Ucap Arthur.

" Oke.. Oh iya, kau belum jawab pertanyaanku diawal. Sejak kapan kalian berpacaran?" Ucap Sammy.

" Terlalu banyak ingin tahu bisa membunuhmu." Ucap Arthur.

" Ck.. pelit. Ya sudahlah.. Aku pergi dulu. Pasienku banyak yang terabaikan karenamu." Ucap Sammy lalu ia pun langsung berjalan pergi meninggalkan Arthur dan Sierra.

" Ugh.." Gumam Sierra.

" Sayang, kamu sudah bangun.?" Ucap Arthur.

" Arthur, kamu disini.?" Ucap Sierra.

Arthur tentu terkejut, Sierra tidak ingat dirinya yang sedari tadi sudah berada disana bersamanya.

" Astaga, apakah ada maling dirumahku? Kenapa pintunya bisa lepas?" Ucap Sierra.

Arthur mengingat ucapan Sammy yang mengatakan bahwa mungkin Sierra mengalami gangguan sikologis.

" Sayang, kamu tidak ingat kejadian tadi ?? " Ucap Arthur.

" kejadian apa.??" Ucap Sierra.

DEG.!!

" Apakah kamu lupa bahwa aku kekasihmu? " Ucap Arthur.

" Tentu saja tidak, oh Astaga aku sedsng membuat cup caku untukmu." Ucap Sierra langsung bangun.

' Dia hanya melupakan kejadian tadi, tapi tidak melupakan aku. Baguslah..' Batin Arthur.

TO BE CONTINUED...

1
Mamath Ziad Malik
apakah paman sierra yg menybarkan.foto sisi
Mamath Ziad Malik
hamiltuh sierranya
Mamath Ziad Malik
ok
Ratna Jumillah: Terimakasih banyak udah baca karya Othor.. 🫰🏻
total 1 replies
Mamath Ziad Malik
pasti si alden ngasih racun biar sidanil mati
Mamath Ziad Malik
kayanya kaka authoor lupa sierra ada jahitan di perut ya
Mamath Ziad Malik
apa sialden oprasi apa pakay topeng wajah ya soalnya saya pwenah baca ada topeng wajah yg mirip dengan orang aslinya
Mamath Ziad Malik
benerkan lucifer itu arthuur
Mamath Ziad Malik
apa lucifer itu arthur ya
Mamath Ziad Malik
ada yg lindumgi sekrangmah dari belkang
tessa arum
Luar biasa
Anonymous
j
Ratna Fika Ajah
Luar biasa
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
kembar 3 aturan thor hehehe
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
jaitan perut aman???
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
mantap artur
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
kenapa gak dikasih gps. kalungnya kek cincinnya kek,
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
kirain mau nyesel malah aneh lagi
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
patuhhhhh
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
si Daniel gila menyesal cenah
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
bagusss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!