Sekte Kekaisaran Abadi, yang telah berdiri selama ratusan juta tahun, dihancurkan oleh para Dewa Penguasa Galaksi karena dianggap melampaui batas yang diperbolehkan. Pemimpinnya, Taixuan Dijing, menantang langit dan memimpin perlawanan sengit, tetapi bahkan kekuatannya tak mampu menahan murka Sang Dewa Pencipta.
Dalam satu genggaman, sektenya lenyap. Dipenuhi amarah dan dendam, Taixuan Dijing bertarung hingga titik darah penghabisan sebelum akhirnya gugur. Namun, sebelum mati, ia bersumpah bahwa suatu hari nanti, bahkan langit itu sendiri akan dihancurkan.
Di luar cakupan para dewa, sesuatu pun mulai bangkit dari kehampaan…
SETIAP HARI UPDATE BAB:
- 07.00 WIB
-16. 00 WIB
-18. 00 WIB
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Axellio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22 QIN WUSHUANG
Saat Jiang Xu kembali ke platform Kerajaan Beiyang, raut wajahnya tetap datar seolah kekalahannya bukanlah hal yang besar. Namun, begitu dia melangkah ke dalam area timnya, suara bentakan keras langsung menghantam telinganya.
"Jiang Xu! Apa yang kau lakukan di atas sana?!"
Seorang pria paruh baya dengan jubah biru gelap berdiri dengan wajah merah padam karena amarah. Dialah Hu Zhen, instruktur yang ditugaskan untuk memimpin tim Kerajaan Beiyang dalam acara ini.
"Kau bisa menang, tetapi malah kalah dengan cara memalukan seperti itu! Apa kau tidak tahu betapa pentingnya acara ini?!" bentaknya lagi.
Jiang Xu tetap diam, wajahnya tak menunjukkan emosi.
"Instruktur, aku sudah berusaha." katanya singkat.
"Berusaha?! Omong kosong!" Hu Zhen menggeram. "Aku sudah melatihmu selama bertahun-tahun! Aku tahu seberapa kuatmu! Kau sengaja menahan diri, bukan?! Apa kau ingin mempermalukan Kerajaan Beiyang di depan semua orang?!"
Beberapa anggota tim lainnya yang berada di platform hanya bisa menundukkan kepala, tak berani ikut campur. Mereka tahu betapa kerasnya Hu Zhen, dan kali ini dia benar-benar murka.
Jiang Xu tetap tak merespons banyak. Dia hanya menundukkan kepala sedikit, seolah menerima semua amarah itu tanpa protes.
Taixuan Dijiing, yang memperhatikan dari kejauhan, menyunggingkan senyum tipis.
"Dia bisa tetap tenang meski dimarahi seperti itu? Anak ini benar-benar menarik." pikirnya dalam hati.
Sementara itu, Hu Zhen masih belum selesai.
"Setelah acara ini selesai, kau akan kembali ke Kerajaan Beiyang dan menerima hukuman! Aku tidak akan membiarkan pengkhianatan ini berlalu begitu saja!"
Jiang Xu tidak membalas. Dia hanya mengangguk pelan sebelum berbalik dan duduk di kursinya, mengabaikan tatapan tajam dari instruktur dan rekan-rekannya.
Taixuan Dijiing menyandarkan tubuhnya ke kursi dan tersenyum kecil.
"Sepertinya perekrutan kali ini akan cukup menarik."
Suasana arena kembali bergemuruh saat pertandingan berikutnya diumumkan. Para peserta berikutnya segera memasuki arena, sementara diskusi di tribun penonton semakin memanas.
Di platform Sekte Kekaisaran Abadi, Feng Yuheng melirik Taixuan Dijiing dan berkata dengan nada hormat, "Tuan, bagaimana pendapat Anda tentang pemuda dari Kerajaan Beiyang itu?"
Taixuan Dijiing tetap duduk dengan tenang, matanya masih tertuju pada Jiang Xu yang kini duduk dengan ekspresi datar di platformnya.
"Dia menarik," Taixuan Dijiing akhirnya berucap. "Ketika seseorang bisa menerima kekalahan tanpa emosi berlebihan, itu menunjukkan bahwa dia memiliki keyakinan yang berbeda dari kebanyakan orang."
Feng Yuheng mengangguk pelan. "Mungkin dia telah menyadari bahwa kekuatannya belum cukup atau... dia memang menyembunyikan sesuatu."
Sebelum diskusi mereka berlanjut, suara panitia kembali menggema di seluruh arena.
"Pertandingan berikutnya, antara perwakilan dari Sekte Petir Surgawi melawan perwakilan dari Klan Gunung Hitam! Harap kedua peserta maju ke arena!"
Dua sosok langsung melangkah ke tengah arena. Dari Sekte Petir Surgawi, seorang pria tinggi dengan rambut putih keperakan melangkah dengan penuh percaya diri. Tatapan matanya tajam seperti kilatan petir, dan aura listrik samar terlihat mengelilingi tubuhnya.
Dari sisi lain, seorang pria bertubuh besar dengan kulit kecokelatan dan bekas luka di lengannya berjalan dengan penuh ketenangan. Dari posturnya yang kokoh dan ekspresinya yang tenang, jelas dia adalah seorang petarung berpengalaman.
Sorakan mulai terdengar dari tribun penonton.
"Zhao Tian dari Sekte Petir Surgawi! Dia salah satu murid berbakat mereka!"
"Lawannya juga bukan orang sembarangan, Hu Lang dari Klan Gunung Hitam terkenal dengan daya tahannya yang luar biasa!"
Di platform Sekte Kekaisaran Abadi, Bai Ruying menatap ke arena dengan ekspresi serius. "Tuan, menurut Anda siapa yang akan menang?" tanyanya dengan suara lembut.
Taixuan Dijiing tidak langsung menjawab. Dia memperhatikan postur kedua peserta sebelum akhirnya berbicara, "Zhao Tian memiliki serangan cepat dan tajam, tapi dia terlalu mengandalkan kecepatannya. Sedangkan Hu Lang, dia petarung tipe bertahan. Jika dia bisa bertahan cukup lama, maka Zhao Tian akan kehilangan keunggulannya."
Huo Sheng, yang juga menyimak, mengangguk paham. "Jadi kunci pertarungan ini adalah seberapa lama Hu Lang bisa bertahan dari serangan Zhao Tian?"
"Benar," jawab Taixuan Dijiing singkat.
Pertandingan pun dimulai. Zhao Tian langsung melesat dengan kecepatan tinggi, kilatan petir mengelilingi tubuhnya. Dia menyerang dengan cepat, tinjunya dilapisi listrik, menghantam langsung ke arah Hu Lang.
Namun, Hu Lang tetap berdiri kokoh. Dia mengangkat lengannya untuk menahan serangan itu, dan meskipun kilatan petir menyebar, tubuhnya hampir tidak bergerak.
"Hah! Serangan secepat itu tidak akan cukup untuk menjatuhkanku!" seru Hu Lang dengan suara berat.
Zhao Tian mengerutkan kening. Dia kembali menyerang dengan kecepatan yang lebih tinggi, mencoba mencari celah di pertahanan lawannya. Namun, seperti yang telah diprediksi, Hu Lang tetap berdiri kokoh, menerima setiap serangan tanpa menunjukkan tanda-tanda kelemahan.
Di tribun, beberapa orang mulai berdiskusi.
"Zhao Tian memang cepat, tapi dia tidak bisa menembus pertahanan Hu Lang..."
"Benar! Jika ini berlanjut, stamina Zhao Tian akan habis lebih dulu!"
Di platformnya, Taixuan Dijiing mengangguk pelan. "Zhao Tian telah jatuh ke dalam perangkap lawannya."
Feng Yuheng tersenyum tipis. "Sepertinya pertarungan ini tidak akan berlangsung lama lagi."
Dan seperti yang telah diperkirakan, hanya beberapa menit kemudian, Zhao Tian mulai kehilangan kecepatannya. Nafasnya memburu, dan gerakannya tidak secepat sebelumnya.
Melihat kesempatan itu, Hu Lang akhirnya bergerak. Dia menghantam tanah dengan kakinya, membuat retakan besar sebelum melompat ke depan dengan kecepatan yang tidak diduga.
"Giliranku!" teriaknya sambil melayangkan pukulan keras ke perut Zhao Tian.
BOOM!
Zhao Tian terpental ke belakang dan jatuh keras di tanah. Dia mencoba bangkit, tetapi tubuhnya sudah tidak bisa bergerak.
"Pemenangnya, Hu Lang dari Klan Gunung Hitam!"
Sorakan bergema di seluruh arena. Sementara itu, di platformnya, Taixuan Dijiing hanya tersenyum tipis.
"Seperti yang kuduga."
Suasana arena semakin memanas seiring dengan berlanjutnya pertarungan babak penyisihan. Nama-nama besar mulai muncul sebagai pemenang, dan setiap kemenangan hanya menambah semangat para penonton.
Di sisi tribun, berbagai kekuatan mulai mendiskusikan para peserta yang telah lolos.
"Hu Lang dari Klan Gunung Hitam... seperti yang diharapkan. Daya tahannya benar-benar luar biasa."
"Bai Lingxue dari Sekte Kekaisaran Abadi... dia tidak hanya cantik, tapi juga memiliki kekuatan yang menakutkan."
"Bai Qingyu dari Istana Bunga Es juga menang tanpa kesulitan. Teknik esnya benar-benar sulit ditembus."
"Xuan Zhouyun dari Kerajaan Xuanwu juga menunjukkan dominasinya. Kerajaan Xuanwu memang tidak bisa diremehkan."
"Dong Sheng dari Kerajaan Dongyuan dan Lin Chen dari Sekte Bintang Surgawi juga tidak mengecewakan."
"Yang Bei dari Kerajaan Beiyang dan Zhou Du dari Kerajaan Liangzhou juga lolos. Seperti yang diharapkan dari para pewaris kerajaan besar."
Namun, diskusi itu tiba-tiba terhenti ketika suara panitia kembali menggema di arena.
Dan masih banyak lagi para peserta yang telah lolos pada babak kali ini, yang mana ini akan memasuki babak ke 100 dan penentu siapa yang akan masuk 50 besar berikutnya.
"Pertarungan terakhir dalam babak penyisihan kali ini akan segera dimulai!"
Suasana langsung berubah menjadi hening. Semua mata tertuju pada arena, terutama setelah nama-nama peserta diumumkan.
"Qin Wushuang dari Sekte Kekaisaran Abadi melawan—"
Suara panitia terhenti sejenak, seakan ingin menambah ketegangan.
"Mo Wujin dari Klan Yunmeng!"
Keheningan sesaat melanda arena sebelum akhirnya riuh kembali terdengar.
"Klan Yunmeng?! Mereka benar-benar mengirim seseorang?"
"Ini kejutan besar! Klan Yunmeng adalah salah satu kekuatan paling misterius di Benua Timur!"
"Bahkan informasi tentang mereka sulit ditemukan... dan sekarang salah satu dari mereka akan bertarung?"
Di tribun utama, Kaisar Tianlong memperhatikan dengan tatapan serius. Bahkan para tetua dari berbagai kekuatan besar juga menunjukkan ekspresi penuh perhatian.
Di platform Sekte Kekaisaran Abadi, Bai Lingxue melirik ke arah Taixuan Dijiing. "Sepertinya pertarungan ini akan menarik, Tuan."
Taixuan Dijiing tetap diam sejenak sebelum akhirnya berbicara, "Pertarungan ini akan menentukan banyak hal."
Qin Wushuang melangkah ke arena dengan langkah tenang, auranya tetap stabil. Pakaian putihnya berkibar ringan diterpa angin. Tatapannya tetap tenang, tanpa sedikit pun kegugupan.
Di sisi lain, Mo Wujin dari Klan Yunmeng melangkah maju. Tidak seperti kebanyakan peserta, dia mengenakan jubah hitam panjang, dan auranya terasa aneh—seakan menyatu dengan bayangan di sekitarnya.
Sorakan dari tribun mereda, berganti dengan ketegangan yang menyesakkan.
Dua sosok itu saling berhadapan di tengah arena, tatapan mereka bertemu.
Mo Wujin menyeringai tipis. "Sekte Kekaisaran Abadi, ya?" suaranya dalam, nyaris berbisik, namun entah bagaimana bisa terdengar jelas di seluruh arena. "Menarik... sangat menarik."
Qin Wushuang hanya menatapnya tanpa ekspresi. "Kita di sini bukan untuk berbicara."
Mo Wujin tersenyum lebih lebar. "Benar juga... mari kita mulai pertunjukannya."
Panitia mengangkat tangan, lalu menurunkannya dengan cepat.
"Pertandingan dimulai!"
Begitu pertandingan dimulai, atmosfer di arena langsung berubah. Jika pertarungan sebelumnya lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik dan teknik dasar, kali ini berbeda—auranya langsung merembes keluar dari tubuh kedua peserta, menandakan perbedaan level yang mencolok dari yang sebelumnya.
Qin Wushuang berdiri tegak, mata tajamnya mengamati sekeliling. Dari tubuhnya, aura berwarna emas keperakan mulai muncul, bergelombang seperti angin badai yang menekan seluruh arena.
Di sisi lain, Mo Wujin masih berdiri santai, namun di sekelilingnya, bayangan mulai menggeliat seperti makhluk hidup. Aura hitam pekat menyelimuti tubuhnya, membuatnya tampak seolah bukan manusia biasa.
Penonton langsung terdiam. Beberapa orang yang lebih lemah bahkan mundur beberapa langkah karena tekanan dari dua aura yang bertabrakan di tengah udara.
"Aura mereka... ini sudah di level yang berbeda!"
"Tidak heran! Ini pertarungan antara murid Sekte Kekaisaran Abadi dan Klan Yunmeng! Bagaimana mungkin pertarungan mereka bisa sama seperti sebelumnya?"
Kaisar Tianlong yang duduk di kursinya mempersempit matanya. "Menarik... aura Qin Wushuang ini... berbeda dari murid sekte biasa. Sedangkan bocah dari Klan Yunmeng itu... dia menyatu dengan bayangan? Teknik apakah itu?"
Di platform Sekte Kekaisaran Abadi, Bai Lingxue menatap ke arah Taixuan Dijiing. "Sepertinya pertarungan ini akan sulit, Tuan."
Taixuan Dijiing tidak langsung menjawab. Matanya tetap fokus ke arena, seakan menilai sesuatu.
Di tengah arena, Mo Wujin menggerakkan jari-jarinya, dan bayangan di bawahnya mulai bergolak. "Aku tidak menyangka akan menemukan lawan yang layak di sini... Ini akan menarik."
Qin Wushuang tidak menjawab. Sebagai gantinya, dia menjejak tanah.
Boom!
Tanah di bawahnya retak, dan dalam sekejap tubuhnya melesat maju seperti kilat. Dengan kecepatan yang mustahil diikuti mata biasa, dia sudah berada di depan Mo Wujin, tangannya terkepal dan menyambar lurus ke arah dada lawannya.
Namun—
Tep!
Qin Wushuang menghantam sesuatu, tapi bukan tubuh Mo Wujin. Itu hanya bayangan!
"Hah?!"
Seketika tubuh Mo Wujin muncul di sisi lain, masih dengan senyuman tipis. "Kau harus berusaha lebih keras dari itu."
Tiba-tiba, dari bayangan di sekeliling arena, puluhan tangan hitam muncul dan menyerbu Qin Wushuang dari segala arah!
Mereka pun saling bertukar serangan dan akhirnya terpetak di ujung arena.
Namun!
Pertarungan di arena langsung berubah meledak menjadi pertunjukan kekuatan yang luar biasa. Aura Alam Raja Awal dari tubuh Qin Wushuang bergolak, menyebar seperti gelombang energi yang mengguncang udara di sekitarnya.
Namun, lawannya, Mo Wujin, justru memperlihatkan sesuatu yang lebih menakutkan. Aura Alam Raja Menengah keluar dari tubuhnya, menindas dengan tekanan yang lebih besar. Beberapa penonton di kursi terdekat langsung merasa sulit bernapas.
"Dia lebih kuat dari Qin Wushuang dalam tingkat kultivasinya! Bagaimana murid Sekte Kekaisaran Abadi akan mengatasinya?"
Di platform Sekte Kekaisaran Abadi, Bai Lingxue sedikit mengernyit. "Perbedaan satu tingkat di Alam Raja sangat besar. Jika Wushuang hanya mengandalkan kultivasinya, dia akan kalah..."
Tetua Feng Yuheng tetap tenang. "Tapi kau lupa, dia tidak pernah mengandalkan itu sejak awal."
—
Di tengah arena, puluhan tangan bayangan Mo Wujin yang muncul dari kegelapan merobek udara, menyerang Qin Wushuang dari berbagai arah.
Namun, Qin Wushuang tetap tenang.
Ting!
Dalam sekejap, cahaya perak berkedip!
Pedangnya keluar dari sarung dengan kecepatan yang luar biasa, menciptakan jejak cahaya yang tajam.
Srek!
Tangan-tangan bayangan itu tertebas sebelum sempat menyentuhnya. Dalam satu tarikan napas, Qin Wushuang sudah bergerak, menghilang dan muncul kembali di belakang Mo Wujin dengan bilah pedangnya meluncur turun!
Namun—
Tep!
Serangan itu lagi-lagi hanya mengenai bayangan!
Mo Wujin muncul di sisi lain, senyumnya semakin lebar. "Kau cepat... tapi apakah cukup untuk menang?"
Dalam sekejap, bayangannya mulai meluas, menutupi tanah arena seperti tinta hitam. Seiring dengan itu, tubuhnya seolah-olah menyatu dengan kegelapan, membuatnya semakin sulit ditebak.
"Bayangan adalah dunia kekuasaanku. Di dalamnya, aku tak terkalahkan!"
—
Di atas platform, Kaisar Tianlong menyipitkan mata. "Teknik unik... Apakah ini warisan sejati dari Klan Yunmeng? Jika benar, maka bocah itu adalah monster."
Di sisi lain, Taixuan Dijiing hanya mengamati dengan tenang. Matanya tak sedikit pun menunjukkan kepanikan.
—
Di dalam arena, Qin Wushuang masih berdiri tegak.
Meskipun tertutupi oleh bayangan, wajahnya tetap datar tanpa ekspresi takut sedikit pun.
Kemudian, dalam keheningan itu—
Ding!
Mana mulai berdenyut dari tubuhnya.
Aura pedang mulai muncul, tetapi berbeda dari sebelumnya. Kali ini, aura itu seakan menyatu dengan udara, seolah menjadi bagian dari dunia itu sendiri.
Mo Wujin, yang semula tenang, tiba-tiba merasa ada bahaya.
"Apa ini...?"
Swish!
Dalam satu gerakan, Qin Wushuang mengayunkan pedangnya.
Tak ada suara. Tak ada kilatan cahaya.
Namun dalam sekejap—
Crack!
Bayangan yang menyelimuti arena tiba-tiba terbelah menjadi dua!
Bayangan yang menyelimuti arena pecah bagaikan kaca yang dihantam palu raksasa! Suara retakan bergema di seluruh arena, membuat para penonton terbelalak.
Mo Wujin, yang awalnya penuh percaya diri, tiba-tiba merasakan sensasi mengerikan. Seluruh bayangan yang melindunginya lenyap seketika!
"Apa yang kau lakukan?!" teriaknya dengan suara gemetar.
Di hadapannya, Qin Wushuang berdiri dengan tenang, pedang di tangannya masih dalam posisi setelah serangan tadi.
"Bayangan memang kuat," kata Qin Wushuang, suaranya tetap datar, "tapi bayangan hanyalah ilusi jika dibandingkan dengan kekuatan sejati."
Saat itu juga, luka tipis mulai muncul di lengan Mo Wujin, diikuti oleh percikan darah. Matanya membelalak, terkejut.
"Bagaimana mungkin...? Aku bahkan tidak melihat pedangmu menyerang!"
—
Di atas platform, Kaisar Tianlong bergumam pelan. "Serangan itu… bukan hanya cepat. Dia menghilangkan jejak pedangnya dalam aliran udara... seolah-olah serangan itu tidak pernah terjadi."
Tetua-tetua dari berbagai kekuatan mulai berdiskusi dengan nada serius. "Ini bukan sekadar teknik pedang biasa... apakah ini teknik warisan dari Sekte Kekaisaran Abadi?"
Di sisi lain, Taixuan Dijiing hanya tersenyum tipis.
—
Di arena, Mo Wujin menggertakkan giginya.
"Jangan kira aku sudah kalah!"
Tsssh!
Bayangan kembali membungkus tubuhnya, tetapi kali ini, lebih pekat dan lebih berbahaya. Aura Alam Raja Menengahnya meningkat pesat, dan sebuah simbol hitam muncul di dahinya.
Para penonton yang melihatnya langsung bereaksi.
"Itu... teknik rahasia Klan Yunmeng! Dia menggunakan Darah Bayangan Abadi!"
Beberapa orang menarik napas tajam. Teknik ini memungkinkan seseorang untuk membakar darah mereka demi mendapatkan kekuatan sementara yang jauh lebih besar!
Mo Wujin menatap Qin Wushuang dengan senyum liar.
"Kali ini, kau tidak akan bisa memotong bayanganku lagi!"
Dan di saat berikutnya—
Bam!
Bayangannya menyebar kembali, lebih kuat dari sebelumnya. Qin Wushuang merasakan tekanan yang meningkat, tetapi wajahnya tetap tidak berubah.
"Menarik," gumamnya pelan.
Lalu, pedangnya kembali bergetar.
Pertarungan belum selesai.