kiara tidak menyangka laki-laki yang tidur bersama seminggu lalu adalah bosnya yang baru di kantor.
" Tidak usah, berpura pura, kamu pasti mengingat saya kan " bisiknya saat bertemu dengan kiara.
namun, ketika sang bos akan mendekati kiara, ternyata mantan kiara dari masa lalu kembali lagi dan mendekati kiara kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon summermanggo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menghabiskan waktu bersama
" Kamu mau ajak aku kemana ? " tanya Kiara saat mereka sudah berada di dalam mobil.
" Nanti juga kamu bakalan tahu. "
Kiara memanyunkan bibirnya, Leon mengacak rambutnya dengan gemas.
" Jangan di acak-acak dong, ini udah rapih di catok loh. " dumel Kiara. Sementara Leon hanya tertawa melihat Kiara yang ngedumel.
" Gemas dan cantik di waktu yang bersamaan. " ucap Leon, mendengar itu membuat Kiara merona dan salah tingkah.
Leon menjalan kan mobilnya, untuk menuju ke tempat tujuan mereka. Pagi-pagi sekali Leon datang ke apartemennya dan menyuruhnya untuk bersiap tanpa tahu akan pergi kemana. Kiara hanya melihat penampilan Leon lalu Kiara pun menyamakan setelan nya agar dirinya tidak salah kostum.
Kiara tak tahu Leon akan membawanya kemana, tapi dari jalanan nya dia membawanya seperti ke daerah pegunungan.
Sesampainya di lokasi, Leon membawa masuk Kiara ke sebuah villa yang terbilang cukup mewah di daerah pegunungan tersebut.
" Gimana villa nya bagus ? "
Kiara mengangguk, sambil melihat-lihat isi villanya.
" Bagus banget, apa lagi ini deket Daerah pegunungan. " ungkapnya, Kiara lalu pergi ke halaman belakang dengan pemandangan gunung yang menjulang indah.
Leon memeluknya dari belakang, dan mencium pipi nya begitu lama. Kiara lalu membalikan badannya dan memandang wajah Leon yang amat tampan bagi Kiara.
" Kenapa ? " tanyanya dengan senyuman yang merekah.
" Aku merasa senang , karna kamu memperlakukan aku dengan sangat baik. " ucap Kiara, dia mengalungkan tangannya pada leher Leon. " Makasih ya Mas. " ucap Kiara, dia mencium bibir Leon sekilas, namun saat akan melepaskan ciuman dari bibir Leon. Dia menahannya, lalu Leon mulai memagut bibirnya, dengan lembut dan saling menginginkan satu sama lain.
" Selamanya akan seperti itu, kamu akan merasakan itu selamanya bersama ku. " ucap Leon.
Leon kembali mencium bibir Kiara dengan lembut dan menuntut.
**
Kiara dan Leon kini sedang menikmati wisata alam yang berada di dekat villanya, mereka berdua menikmati susana alam yang sejuk dan jauh dari perkotaan.
Kiara mencelupkan kakinya ke dasar sungai yang tidak terlalu dalam dia duduk di bebatuan yang lumayan besar. Sementara Leon dia berenang di sungai tersebut.
" Ayo sayang ikut berenang. " ujar Leon.
Kiara menggeleng.
" Gak, airnya dingin banget Leon. " ucap Kiara.
Dengan jahil Leon memberi cipratan air kearah Kiara.
Kiara melotot ke arah Leon tak terima. " Diem gak ? Aku gak bawa baju ganti. " ucap Kiara sambil mengibaskan bajunya yang terciprat air ulah Leon.
" Suruh siapa gak mau, dibilangin bawa baju tapi kamu ngotot gak mau. " ujar Leon.
Namun dengan sengaja Leon memangku Kiara dan membawanya ke dasar air, Kiara yang kaget langsung berteriak tidak terima bajunya basah.
" Iseng banget sih Mas. " ucap Kiara, dia mencipratkan air pada Leon, sementara itu Leon tertawa bahagia melihat Kiara basah kuyup.
" Mumpung di sini, nikmatin sayang. " ucapnya.
Mau tak mau Kiara menikmati suasana sungai yang lumrah sepi tak banyak pengunjung, meskipun dirinya agam kesulitan karna tidak memakai baju renang.
Setelah puas berenang di sungai yang kedalaman airnya cetek tidak begitu dalam, Kiara dan Leon pun bergegas pulang ke villa, dengan Kiara yang di selimuti handuk.
Saat sampai di villa, Kiara melihat ada Goodie bag merk baju terkenal, Kiara pun membukanya dan melihat isi di dalamnya.
" Kapan belinya ? " tanya Kiara.
" Tadi nyuruh asisten, kamu mandi di kamar utama aku mandi di kamar yang lain. "
Mereka pun berpisah untuk mandi.
Selesai mandi Kiara keluar dari kamar dan menemukan meja makannya sudah tersaji berbagai makanan, membuat perut Kiara keroncongan ingin segera menyantapnya. Tak lama Leon datang, dia duduk di samping Kiara.
" Kok ajak aku kesini ? " tanya Kiara.
" Soalnya aku mau dinas keluar kota seminggu, jadi makanya hari ini aku mau ngabisin waktu berduaan sama kamu. " ucapnya sambil menyantap makanan yang terhidang di meja makan.
*
Kiara amat sangat kesal, ketika Leon membangun kan tidurnya, hanya karna sahabatnya menelpon untuk menjemputnya, maksud Kiara memangnya sahabatnya itu tidak punya kendaraan atau supir kah dan kenapa pula Leon begitu kekeuh ingin menjemput padahal dia tahu jaraknya sangat jauh.
Sepanjang jalan Kiara tidak bicara pada Leon dan Kiara jadi memikirkan perkataan teman-temannya, tidak ada persahabatan yang murni antara pria dan wanita. Jika begitu mengapa Leon mendekatinya dan malah melamarnya kemarin.
" Turunin aku deket Mall aja, nanti pulangnya akh naik taksi. " ucap Kiara datar.
" Ya gak bisa gitu dong, kita jemput Sandra abis itu anterin kamu. "
" Gak usah, yang ada keburu malem aku udah cape, jemput Clara kan Lawan arah, jadi aku mau turun di depan Mall aja. "
" Maaf ya. " ucapnya.
Kiara tidak menjawab, rasanya ingin menangis detik itu juga, tapi iya tahan.
Setelah sampa,i Kiara buru-buru keluar tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada Leon dan langsung menyetop Taksi di sekitaran sana.
Di dalam taksi Kiara, meluruhkan air mata yang sedari ia tahan dan mengabaikan tatapan supir taksi yang ia tumpangi. Setelah puas melampiaskan amarahnya dengan menangis, dia melihat ke arah luar jendela mobil taksi tersebut sambil melihat macet jalanan.
Menurut Leon Sandra hanya sahabatnya saja tidak lebih, tapi Kiara tidak tahu menurut Sandra apakah dia masih melihat Leon sebagai sahabatnya atau malah lebih.
Mau berpikir positif pun sudah tak bisa, Kiara harus apa Tuhan, masa ingin merasakan kebahagiaan saja harus melawati proses seperti ini.
Dengan Nathan dirinya harus bergelut dengan keluarga nya yang tidak ingin memiliki menantu dari kelas menengah, sekarang tidak bergelut dengan status sosial tapi harus bergelut dengan yang katanya hanya sahabatan saja.
Kiara menghubungi Mutia, untuk bertemu di cafe favorit mereka, pokoknya dia ingin melepaskan rasa sesak cemburu nya dan melampiaskan amarah karna tidur yang nikmatnya terganggu.
" Tumben lo, ngajak kesini. " ucap Mutia yang baru saja sampai.
" Lagi mumet aja. " jawab Kiara, dia meminum kembali Bir nya, Mutia mencomot ayam goreng tepung yang sudah Kiara pesan.
" Lo jiga tumben banget hari ini kosong, biasanya jadwal lo padat kaya macet Jakarta pas jam pulang Kantor. "
Mutia tertawa dengan ucapan Kiara barusan.
" Habis ketemu vendor nikahan bareng Mike, ternyata ribet ya, gue ampe migrain tadi, soalnya kita ngurus berdua doang." curhatnya.
" Ya lagian ngide banget. "
" Habis ini mau gue serahin ke mak gue aja, biar gue sama Mike mau fokus nyari duit aja, mau terima jadi, untung nyokap tau selera gue jadi gak akan worry gak sesuai. " ucapnya.
" Nah iya bagus tuh. "
" Terus lo kapan ? "
" Gak tau, baru pertemuan antar keluarga aja, tapi mami sama mama Leon udah saling komunikasi acara nya mau gimana tapi belum fix semua, ah udahlah jangan bahas itu, gue lagi pengen nyegerin otak disini. " ucap Kiara.
Setelah itu mereka pun menikmati acara live musik di cafe tersebut dengan Kiara yang terus meminum Birnya sampai habis 5 botol. Dia ingin melupakan sejenak kejadian tadi siang.
