" Sah..."
Kanaya tertegun mendengar kata sakral yang keluar dari mulut seseorang pria yang dia rindu kan selama ini.
matanya menatap nanar sepasang pengantin yang tersenyum bahagia.
Apa ini???....bukankah dia yang seharusnya duduk di sana,bukankah seharusnya namanya yang di sebut dalam janji suci itu,bukankah gaun pengantin itu seharusnya dirinya yang memakainya, itu adalah gaun pilihannya.
Apa ini?... Sandiwara apa ini?....lelucon apa ini?...
Di tempat lain seorang pria duduk di sebuah restoran yang berkelas, ia tersenyum bahagia menatap kotak kecil yang ada ditangannya.
" Aisar...naura sudah berangkat ke luar negeri pagi tadi " mendengar itu pria yang dipanggil Aisar itu sontak melempar kotak kecil yang di pegangnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. Mia. t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PADA AKHIRNYA.
Aisar tersentak dan langsung berbalik menatap pintu kamar mandi yang tiba-tiba terbuka, ia melihat kanaya yang diam terpaku di sana, keduanya saling bertatapan.
Tangan kanaya bergetar di handle pintu, matanya membulat saat melihat tubuh Aisar yang basah, jantungnya berdetak kencang.
" Apa yang kamu lakukan nay, ini sangat bahaya, jangan macam macam pergilah, aku tak akan bisa menahannya lebih lama nay...cepat pergilah " kata Aisar.
kanaya terus menatap Aisar yang nampak sudah menggigil.
" nay..."
kanaya menggeleng dan menatap mata Aisar.
" Mama bilang kita akan berdosa jika mempermainkan pernikahan ini mas, aku bingung apa yang harus nay lakukan, sekarang nay seorang istri, mama bilang nay harus melakukan kewajiban nay sebagai seorang istri " ucap nay dengan nada bergetar.
" nay aku mohon pergilah, kamu tak akan bisa menghentikan aku jika kamu tak segera pergi " kata Aisar dengan menahan sesuatu.
" Mas..."
Aisar berjalan cepat ke arah kanaya dan langsung menarik tangan naya, kemudian membawa ke dalam pelukannya .
" Jangan salahkan aku nanti dan jangan pernah menyesalinya, karena aku sudah menyuruhmu pergi " kata Aisar sambil membawa kanaya ke bawah shower.
Aisar langsung membungkam mulut kanaya dengan bibir nya, rasa panas dalam tubuhnya semakin bergejolak.
Kanaya Mencoba mendorong tubuh Aisar tapi Aisar terus menekan tubuh kanaya ke dinding.
" Kamu sudah tidak bisa mundur nay " kata Aisar setelah melepaskan bibirnya.
Nafas keduanya tersengal sengal dahi mereka saling bertemu dan mata ke duanya terpejam, tangan meremat erat dada Aisar.
Aisar membuka matanya dan menatap kanaya yang masih terpejam, tubuh kanaya yang basah sehingga lekukan tubuhnya terlihat membuat dada Aisar semakin memburu, tangan Aisar bergerak menyusuri wajah kanaya dengan jarinya.
" malam ini kamu milikku selamanya Nay, maaf ..aku harus melakukan ini " ucap Aisar lembut di telinga Kanaya kemudian mengecup nya lembut.
Tubuh kanaya semakin merinding, tangan nya semakin erat meremat dada Aisar, ia tak bisa berkata apa-apa lagi, mungkin ini sudah jalannya dan Aisar adalah orang yang berhak atas dirinya, kanaya sudah pasrah, ini sudah kewajibannya.
Aisar mendekatkan wajahnya ke wajah kanaya, obat nya semakin bereaksi dia sudah tidak tahan lagi, ia langsung menyerang bibir kanaya, tangannya pun tak tinggal diam merayap ke mana mana, tubuh naya bergetar hebat saat tangan Aisar menyentuh sesuatu di dadanya.
Aisar tahu ini mungkin pertama kalinya buat naya, jadi Aisar Mencoba untuk selembut mungkin.
Aisar membopong tubuh naya yang sudah naked, dan meletakkan perlahan di atas ranjang, dan Aisar tanpa ragu langsung meneruskan aksinya yang membuat kanaya menjerit kesakitan.
" maaf, aku tak bisa berhenti " ucap Aisar dan terus melakukan aktivitas nya.
" Oh ..nay.." seru Aisar setelah ia menyelesaikan aktivitasnya.
Kini keduanya sudah terkulai di atas tempat tidur, tubuh naya yang terlihat lemah langsung di peluk erat oleh Aisar.
Kata maaf dan terima kasih keluar dari mulut Aisar kembali, entah sudah berapa kali Aisar Aisar mengucapkan itu, kanaya sudah tak mampu bergerak, rasa nyeri di pangkal pahanya masih sangat sakit.
" Apakah terasa sakit?" tanya Aisar, kanaya tersenyum kecil dan mengangguk.
" Ayo aku bantu membersihkan diri " kanaya hanya diam dan menahan tangan Aisar yang hendak melepas selimut yang membungkus tubuhnya.
" kenapa ? apa kamu ingin lagi ...?" kata Aisar yang melontarkan candaan karena ia tahu kanaya pasti malu .
" Aku sudah tahu semuanya dan sudah merasakan semuanya, dan rasanya begitu legit dan menagihi " kata Aisar dan langsung menyingkap selimut itu dan langsung membopong tubuh kanaya, kanaya menjerit keras dan langsung memukul dada Aisar dan langsung menutup matanya.
Aisar tersenyum lebar dan tanpa aba aba langsung mencium bibir kanaya.
" kalau kamu memejamkan matamu, maka aku akan meneruskan ronde berikutnya " mendengar itu sontak kanaya langsung membuka matanya.
Aisar terkekeh kemudian menutup kamar mandinya dengan kakinya.
******
Suara ketukan pintu terdengar lamat lamat oleh telinga Aisar, sejenak ia merengangkan tubuhnya dan kemudian ia beranjak dari tempat tidurnya, dan memakai pakaiannya, karena ia tahu itu pasti anak anak .
Aisar perlahan membuka pintunya , dan melihat twins sudah berdiri di depan pintu kamar bersama ibunya.
Aisar menahan tubuh anin yang hendak menerobos masuk, Aisar langsung mengangkat tubuh anin ke dalam Gendongannya kemudian menutup pintu kamarnya.
kini mereka bertempat berada di luar kamar, Abi mengerutkan dahinya dan menatap ke atas ke arah daddynya, sedangkan anin terus meronta minta turun.
" kenapa daddy menutup pintunya, Abi ingin bertemu mommy, kenapa mommy tidak ikut sarapan tadi pagi?"
" iya benal, di mana mommy anin mau bertemu mommy, kita mau ajak mommy pulang ke lumah " kata anin .
Aisar menatap ibunya yang tersenyum tipis.
" Boy, girl listen...mommy lagi kurang enak badan, semalam mommy badannya panas, mungkin kecapean karena seharian kemarin berdiri menyambut tamu, jadi sekarang masih tidur, hari ini biarkan mommy istirahat sebentar ya, kalian pulang dulu bersama oma, nanti daddy dan mommy akan menyusul " jelas Aisar.
" Tapi anin pingin ketemu mommy, pingin kacih molning kiss yang keciangan " kata anin sedih.
Aisar menarik nafas panjang " Baiklah tapi jangan bangunin mommy ya " anin dan Abi langsung mengangguk senang.
Aisar menurunkan anin dan membuka pintunya, Abi anin langsung berlari masuk .
" Kids ..." anin dan Abi langsung berjalan pelan menuju tempat tidur di mana kanaya masih terlelap di atas tempat tidurnya.
Bu sarah menyikut lengan putranya sontak Aisar menoleh.
" Bagaimana..?" tanya bu sarah dengan suara yang pelan.
Aisar menjawab dengan mengagungkan jari jempolnya.
" pertama kalinya untuk kanaya ?" tanya bu sarah lagi.
kembali Aisar menjawab dengan menganggukkan kepalanya .
" wah mantap dong, berapa putaran?" tanya bu sarah lagi .
Aisar tersenyum tipis dan mengacungkan dua jari tangannya.
Sontak lengan Aisar dapat hadiah pukulan dari mamanya.
" kenapa langsung dua putaran, dia pasti kesakitan "
" itu salah mama dan dua bajingan itu, kenapa harus kasih Ais obat segala "
" tapi obatnya cuma separuh "
" tetap saja tubuhku seperti terbakar ma, sekarang yang jadi korbannya kan naya, lihatlah dia sampai ke habiskan tenaga, Habis ini bawa twins pulang, biar kanaya beristirahat disini" kata aisar.
" Alasan mu saja suruh bawa twins pulang, kamu mau tambah putaran lagi kan "kata bu sarah.
Ken tersenyum dan mengangguk semangat.
" Dasar kucing yang kelaparan, awas saja kalau sampai kanaya nggak bisa jalan, aku bakal cincang habis kamu.
ken tersenyum lebar dan melihat anak anaknya yang mencium kanaya dengan lembut.
" mommy pasti capek ya, mommy istilahat dulu ya, adek mau pulang dulu cama kakak dan oma " kata anin pelan dan kemudian mencium lagi pipi mommy Barunya itu, Abi juga melakukan hal yang sama.
" sudah selesai " kata Aisar pelan di samping putra putrinya.
keduanya mengangguk " Baiklah sekarang kalian pulang bersama oma nanti daddy akan menyusul kalau mommy sudah cukup istirahat nya" keduanya mengangguk.
Bu sarah menatap wajah menantunya yang tertidur pulas itu dan kemudian ia tersenyum lembut.
" Terimakasih nay, mama yakin kalian akan bisa saling mencintai"
#####
semangat
walaupun ini fiksi tp lucu,ada ya orang tk ngerti haram