King Mafia And His Angel

Setelah menyelesaikan aktifitas makan malam mereka, para pelayan tampak dengan tergesa-gesa merapikan dan menyingkirkan semua piring-piring, mangkuk dan semua gelas yang ada di atas meja. Jelas terlihat semua orang takut menatap arash, laki-laki dingin yang kehidupan nya paling tidak suka di ganggu.

Arash langsung duduk di samping kasurnya, dengan gerakan santai menepuk-nepuk pinggiran kasur disisi kiri dia duduk.

"Kemarilah"

ucap arash pelan sambil menatap zehra yang masih duduk diam di atas kursi sofa.

"Aku fikir aku tidur di kursi sofa saja"

Ucap zehra cepat tanpa berani bergerak, entah kenapa saat melihat arash dan kasur, kejadian kemarin malam kembali menghantui kepalanya, dia fikir dia hanya belum siap melakukan semuanya meskipun mereka sudah sah menjadi suami istri.

Arash tampak menarik panjang nafasnya, berdiri perlahan dari duduknya. Laki-laki itu fikir dia bukan lah type orang yang mau bersabar karena orang lain, dan gadis didepan nya ini benar-benar menguji ke sabarannya yang bebatas.

Arash jelas type manusia yang paling enggan di bantah, di the black pearl mafia orang-orang tahu betul bagaimana karakter dirinya, hanya 3 manusia yang tidak memilih batas kesabaran di geng itu salah satunya adalah Dirinya.

Dia berjalan mendekati zehra secara perlahan, menelisik seluruh tubuh gadis itu dengan seksama.

Zehra mencoba mundur, merapat kan tubuh nya ke paling sudut sofa, jelas terlihat ketakutan di bola mata indah itu.

Damn it.

Umpat arash.

"Kau tahu betapa banyak perempuan yang berharap bisa tidur satu ranjang dengan ku?"

Arash bicara sambil duduk disamping zehra, menyentuh cepat dagu itu sambil mencoba menelisik wajah gadis itu.

Dia memang cantik dan menarik!

batin Arash.

Lalu dengan gerakan lembut dia menangkup wajah itu dengan kedua telapak tangan nya, lantas sepersekian detik kemudian arash menyatukan bi..bir mereka, bertaut dengan sangat sempurna.

Zehra jelas terbelalak kaget, berusaha melepaskan telapak tangan Kokoh itu dari wajahnya, dia lagi-lagi tidak bisa bernafas dengan baik saat ini

Arash menaikkan ujung bibirnya, melepas kan tautan nya sambil menatap wajah indah itu yang memerah.

"Aku tidak bisa bernafas'

Zehra bicara sambil berusaha menarik nafasnya dalam-dalam kemudian membuang nya, beberapa kali dia melakukan itu hingga rasa lega muncul di dada nya.

Baru saja ingin menarik nafasnya, lagi-lagi arash menyambar wajahnya, menautkan bibir mereka dalam jangka waktu yang cukup lama, kali ini jauh lebih lembut dari yang tadi, zehra mengedipkan bola matanya berkali-kali, masih cukup bingung hingga akhirnya dia memejamkan bola matanya saat merasa sapuan dan hisapan itu terasa begitu menyenangkan.

Saat arash mengajarkan dirinya bagaimana membelit lidah di dalam sana, gerakan rasa malu zehra membalas dan mengeluarkan suara memalukan dari balik bibir nya, tangan laki-laki itu mendominasi menyentuh seluruh permukaan belakang lehernya, dengan jari telunjuk mengelus lembut sudut telinga nya.

Bahkan saat tangan kekar itu mencoba berjelajah di tiap inci lekukan tu..buh nya zehra jelas mulai kehilangan arah, rasa aneh menjalar di tubuhnya hingga acapkali membuat zehra mengeluarkan suara aneh di balik bibirnya.

Namun sayangnya baru menuju permulaan dan pemanasan, tiba-tiba handphone arash berdering sempurna, seakan-akan berkata ini adalah panggilan tugas yang luar biasa.

Oh shit.

Arash jelas mengumpat, menghentikan aksinya nya kemudian dengan gerakan cepat menyambar handphone nya yang berada di atas meja.

Damn it, benar-benar mengganggu di tengah jalan.

Arash lagi-lagi mengumpat, mematikan handphone nya lantas menatap dalam ke arah zehra.

"Aku akan kembali di pagi hari, pastikan kamu tidur dengan nyenyak"

ucapnya cepat lantas mencium cepat kening zeha, kemudian beberapa waktu berikut nya arash melesat meninggalkan zehra dalam keheningan.