NovelToon NovelToon
Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa Modern / Masokisme / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:6.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nadziroh

Demi menghindari bui, Haira memilih menikah dengan Mirza Asil Glora, pria yang sangat kejam.

Haira pikir itu jalan yang bisa memulihkan keadaan. Namun ia salah, bahkan menjadi istri dan tinggal di rumah Mirza bak neraka dan lebih menyakitkan daripada penjara yang ditakuti.

Haira harus menerima siksaan yang bertubi-tubi. Tak hanya fisik, jiwanya ikut terguncang dengan perlakuan Mirza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lemas

Peristiwa saat Mirza merenggut keperawanan Haira ternyata membuat gadis itu trauma. Haira seringkali mengigau dan sesekali menjerit histeris jika teringat waktu itu. Seakan itu adalah momok paling mengerikan yang terus menghantui Haira. 

Dadanya terasa sesak menahan rasa sakit akibat kelakuan Mirza padanya. Tak hanya dari segi fisik Mirza melukainya, namun pria itu sudah menciptakan luka batin yang akan membekas di sekujur tubuh Haira. Dan entah sampai kapan itu bisa disembuhkan. 

Waktu terus berlalu. Haira menjalani kesehariannya dengan penuh tekanan. Ia tak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti alur hidupnya yang menyakitkan. 

Tak seperti biasanya yang dipenuhi dengan semangat, pagi ini Haira merasa lemas tak bertenaga. Jangankan untuk keluar kamar, untuk ke kamar mandi pun ia harus merangkak. 

"Aku nggak boleh sakit. Aku harus kuat." 

Haira menatap wajahnya dari pantulan cermin. Pipinya nampak tirus dan kelopak mata yang terlihat menonjol. Ia yakin kurang tidur dan susah makan yang membuatnya kini kurus. 

"Apa kabar nenek dan Nada? Darimana mereka mendapatkan uang, sedangkan sudah hampir dua bulan aku terkurung di sini." 

Suara ketukan membuat Haira menoleh. Ia menyeret kakinya yang terasa berat untuk membuka pintu. 

Ternyata Mirza yang datang. Ini kali pertama pria itu datang langsung ke kamarnya. Entah ada angin apa, Haira pun enggan untuk sekedar bertanya. Hatinya sudah membeku hingga ia tak peduli lagi dengan siapapun yang ada di sekelilingnya.

Keduanya saling tatap tanpa saling bicara. Bergelut dengan otak masing-masing. 

Mirza sudah rapi dengan setelan jas berwarna navy dengan celana yang senada. Kemeja dalam putih serta dasi corak garis membuat pria itu tampan sempurna. Namun, Haira tak mau mengagumi makhluk yang berdiri di depannya itu. Demi apapun ia sangat membencinya, bahkan rasa benci itu tak bisa diukur dengan benda yang ada di dunia ini. 

Berbeda dengan Haira, Mirza merasakan getaran aneh di dadanya saat melihat wajah Haira dari jarak dekat. Namun, ia menepis tentang syair yang sering dibaca lewat sosial media. Mirza yakin cintanya hanya untuk Lunara seorang, dan tidak akan ada yang bisa menggantikan posisi gadis itu. 

Kenapa wajahnya pucat sekali? Apa dia sakit? Mirza hanya mengucap dalam hati.

Ada guratan khawatir yang menusuk dada Mirza saat melihat bibir Haira membiru. Ia mencoba menepis rasa itu dan memenangkan keangkuhannya. 

"Apa Tuan membutuhkan sesuatu?" Setelah sekian menit saling diam, akhirnya Haira membuka suara. 

"Pagi ini kamu belum menyiapkan sarapan untukku." Membalikkan tubuhnya meninggalkan Haira. 

Menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya dengan pelan. Haira tak langsung ke dapur, melainkan kembali ke kamar saat rasa pusing kembali menyeruak. 

Ia membuka laci dan mengambil satu kaplet pil yang ada di sana. Itu bukan pil KB yang diberikan Mirza, akan tetapi obat sakit kepala yang kemarin diambil dari kotak obat. 

Sebelum Haira meminumnya, ketukan pintu yang memberondong membuatnya terkejut hingga pil yang ada di tangannya terjatuh. "Siapa sih, kenapa nggak sabaran banget?"

Terpaksa Haira membuka pintu menahan kepalanya yang terasa mau pecah. 

Meskipun bukan Mirza, tetap saja orang itu membuat mata Haira sakit. Siapa lagi kalau bukan Arini. 

"Ada apa?" tanya Haira menatap penampilan Arini yang terlalu seksi. 

"Buatkan aku roti panggang isi daging. Sekarang!" titah Arini menekankan. 

Nggak kakaknya, nggak adiknya sama saja. Gerutu Haira dalam hati, melewati tubuh Arini yang masih mematung di depan pintu kamarnya. 

Untuk yang kesekian kali Haira merasa tak nyaman dengan badannya. Kali ini bukan kepalanya yang sakit melainkan perutnya yang terasa mual saat mencium ikan goreng. 

Haira membungkam mulut dan hidungnya dengan telapak tangan. Meraih tangan bi Enis yang ada di sampingnya.

"Bi, apa aku boleh numpang kamar mandinya sebentar?" ucap Haira dengan bibir bergetar menahan sesuatu yang sudah hampir tiba di tenggorokan. 

Bi Enis mengangguk. Membantu Haira  membuka pintu. Naina yang melihat kejadian itu hanya menatap curiga. 

"Jangan-jangan dia hamil," cetus Naina  dengan lantang membuat semua pelayan yang ada di dapur itu menoleh ke arahnya. 

"Kalau hamil memangnya kenapa? Dia kan istri Tuan Mirza?" Salah satu dari mereka membantah. 

Naina maju satu langkah. Mendekati wanita yang ada di depannya. "Mana mungkin Tuan Mirza mau punya anak dari rahim seorang gembel seperti Haira. Aku yakin Tuan Mirza akan meminta Haira untuk menggugurkannya."

Haira yang sudah berada di belakang pintu itu tersentak. Sekujur tubuhnya bergetar hebat saat mendengar ucapan Naina, bahkan peringatan Mirza kala itupun ikut melintas di otaknya. 

"Waktu itu aku sudah minum pil KB, nggak mungkin aku hamil."

Haira mengurungkan niatnya untuk keluar. Ia memilih mendengarkan percakapan seluruh pelayan yang ada di dapur. 

Setelah lumayan hening, Haira membuka pintu kamar mandi. Berpura-pura tidak mendengar apa-apa dan kembali melanjutkan aktivitasnya. 

Meskipun Haira mencoba menepis ucapan Naina, faktanya ada guratan takut yg mulai memenuhi dadanya. 

Bagaimana jika itu sampai terjadi. Haira tak bisa membayangkan hidupnya lagi jika benih Mirza benar-benar tertanam dalam rahimnya. Hanya ada dua pilihan, mati atau diterima. menjadi nyonya Glora. 

Setelah menyiapkan makanan di meja makan, Haira langsung ke kamar. Ia meraih kalender yang ada di nakas lalu melihatnya. 

"Seharusnya aku memang sudah menstruasi, tapi kenapa sampai sekarang belum, apa ini pengaruh pil KB yang diminum setiap hari?"

Haira meletakkan kalender itu dengan asal. Lalu beralih mengambil bungkus pil pencegah kehamilan itu. 

Membacanya dengan teliti tulisan yang ada di brosur. Semua langkah yang diambil sudah benar. Namun, Haira tetap saja takut. 

"Apa sebaiknya aku tes saja untuk memastikan kalau aku tidak hamil. Tapi bagaimana cara membelinya, sedangkan Tuan Mirza tidak akan membiarkanku keluar dari sini." 

Haira memutar otaknya, mencari cara supaya bisa membeli alat itu tanpa sepengetahuan Mirza dan yang lain. 

Di ujung sana, tepatnya di tepi sungai, seorang wanita tua terus menatap ke arah stasiun yang ada di dekat rumahnya. Siang malam selalu berdoa dan berharap sang cucu kembali. Hampir dua bulan tak ada kabar membuatnya khawatir. 

Dia adalah nenek Zubaida, neneknya Haira. 

"Nenek," sapa gadis cantik dari arah belakang. Merengkuh tubuh tua sang nenek dengan erat. 

"Nada, kamu baru pulang."

"Apa nenek sedang menunggu kakak," terka Nada ikut duduk di samping nenek. Keduanya menatap ke arah yang sama. 

"Iya, nggak tahu kenapa akhir-akhir Ini nenek cemas. Kakak kamu nggak ada kabar. Nenek takut dia kenapa-napa.'' Raut wajah keduanya sedih tanpa ekspresi. Buliran bening lolos membasahi pipi keriput nenek Zubaida. 

1
Sukesih Sukesih
Luar biasa
Lusi Sabila
aku malah gak doyan seblak Mirza 🤣
Rieka Mawon
Luar biasa
Siti solikah
mantap erkan
Jessica
Luar biasa
𝐝𝐞𝐰𝐢
𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐣𝐥𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐨𝐧𝐠 𝐥𝐭𝐫 𝐛𝐥𝐤𝐠 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐈𝐧𝐝𝐨𝐧𝐞𝐬𝐢𝐚 𝐚𝐩𝐚 𝐭𝐮𝐫𝐤𝐞𝐲 𝐛𝐢𝐚𝐫 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 𝐭𝐝𝐤 𝐬𝐥𝐡 𝐩𝐡𝐦

𝐬𝐨𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐠𝐚𝐤 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥 𝐭𝐝 𝐤𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐢𝐫𝐚 𝐧𝐚𝐢𝐤 𝐛𝐢𝐬


𝐤𝐥𝐨 𝐬𝐦𝟐 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐮𝐫𝐤𝐞𝐲 𝐤𝐧𝐩 𝐢𝐛𝐮 𝐭𝐝 𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐧𝐭𝐞𝐬𝐚𝐧 𝐛𝐬 𝐩𝐧𝐲 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐛𝐮𝐥𝐞

𝐡𝐫𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐥𝐨 𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐦𝟐 𝐛𝐮𝐥𝐞 𝐲𝐚 𝐢𝐛𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐠𝐤 𝐛𝐥𝐧𝐠 𝐠𝐢𝐭𝐮
𝐝𝐞𝐰𝐢
𝐡𝐫𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐤𝐬𝐚 𝐂𝐂𝐓𝐕 𝐣𝐠 𝐬𝐢𝐡 𝐬𝐢 𝐌𝐢𝐫𝐳𝐚 𝐢𝐧𝐢
Khusnul Khotimah
jg goblok jadi laki
Lilis Suryani
Luar biasa
🍁Ang💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚏𝚞𝚑𝚑𝚑 𝚋𝚊𝚕𝚒𝚔 𝚍𝚎𝚑.. 𝚔𝚎𝚝𝚎𝚖𝚞 𝚗𝚊𝚍𝚊 𝚜𝚒 😃
🍁Ang💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚓𝚞𝚓𝚞𝚛 𝚊𝚓𝚊 𝚍𝚎𝚑 𝙷𝚊𝚒𝚛𝚊 𝚖𝚘𝚐𝚊 𝚖𝚒𝚛𝚣𝚊 𝚜𝚎𝚛𝚒𝚞𝚜
🍁Ang💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚗𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚝𝚊𝚑𝚞𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚕𝚘 𝚑𝚊𝚒𝚛𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚕𝚊𝚖𝚒 𝚑𝚊𝚕 𝚋𝚞𝚛𝚞𝚔 𝚍𝚒 𝚜𝚒𝚝𝚞
🍁Ang💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
Haira kenapa 𝚐𝚊𝚔 𝚓𝚞𝚓𝚞𝚛 𝚜𝚒𝚑 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚖𝚒𝚛𝚣𝚊
Khanza Safira
cocok Momy kok kan meskipun dari kampung haira udh jadi istri orang kaya jadi cocok banget
Khanza Safira
🤣🤣🤣🤣
🍁Ang💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚒𝚔𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚝𝚒𝚗
🍁Ang💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝙷𝚘𝚎𝚔𝚔𝚔 😄😄😄 𝚕𝚊𝚗𝚐𝚜𝚞𝚗𝚐 𝚖𝚞𝚞 𝚊𝚕𝚕 𝚍𝚊𝚑𝚑 𝚝𝚞𝚑𝚑 𝚜𝚒 𝚖𝚒𝚛𝚣𝚊 😃😃😃😃😃
🍁Ang💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚊𝚒𝚑𝚑 𝚍𝚊𝚑 7 𝚝𝚊𝚑𝚞𝚗 𝚊𝚓𝚊 😄😄😄😄 ...
𝚑𝚎𝚕𝚕𝚘 𝚐𝚊𝚗𝚝𝚎𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚔𝚗𝚕 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚊𝚞𝚗𝚝𝚢 𝚊𝚗𝚐𝚎𝚕𝚊 🤣🤣
🍁Ang💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚌𝚘𝚋𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚞𝚝𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚟𝚛𝚎𝚗𝚝𝚎𝚗𝚒𝚛... 𝚔𝚗𝚙 𝚐𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚠𝚊𝚛𝚐𝚊 𝚢𝚢 𝚖𝚘 𝚋𝚊𝚗𝚝𝚞 𝚜𝚒 𝚗𝚎𝚗𝚎𝚔 𝚔𝚊𝚑
𝐝𝐞𝐰𝐢: 𝐛𝐞𝐭𝐮𝐥 𝐤𝐚𝐤.... 𝐤𝐥𝐨 𝐚𝐝𝐚 𝐩𝐞𝐩𝐚𝐭𝐚𝐡 𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠

𝐤𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐦𝐢𝐬𝐤𝐢𝐧 𝐬𝐨𝐝𝐚𝐫𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐩𝐮𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐮𝐡, 𝐭𝐩 𝐤𝐥𝐨 𝐤𝐚𝐲𝐚 🤣🤣🤣🤣𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐧𝐠𝐚𝐤𝐮 𝐬𝐨𝐝𝐚𝐫𝐚
annethewie: mungkin adik blm pernah mengalami beratnya hidup sampai bertanya kenapa pinjam rentenir...adik tahu saudara atau tetangga juga teman itu bisa lebih jahat dari siapapun dan memandang kita begitu hina kalau tidak punya uang...entah kenapa manusia kdg lebih jahat dr binatang...yg aneh negara ini mayo muslim yg diajarannya harusnya membuat tidak mungkin org bisa demikian miskin tapi inilah dunia inilah Konoha inilah dunia...
total 2 replies
🍁Ang💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚌𝚎𝚙𝚎𝚝 𝚋𝚐𝚝 𝚑𝚊𝚒𝚛𝚊 𝚑𝚊𝚖𝚒𝚕.... 𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚐𝚙𝚙 𝚒𝚝𝚞 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊... 𝚖𝚘𝚐𝚊 𝚖𝚒𝚛𝚣𝚊 𝚕𝚎𝚔𝚊𝚜 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚊𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚏𝚊𝚑𝚊𝚖𝚊𝚗 𝚒𝚗𝚒... 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚒𝚛𝚊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!