"Tiba-tiba kau menjadi diam dan begitu dingin. Apa salahku?? Aku tahu ada perjanjian dalam pernikahan kita tapi sikap diammu ini bisa membunuhku..."
Lyra Cornelia, seorang gadis yatim piatu yg dijodohkan dengan seorang pria kaya oleh pemilik yayasan yg merawatnya. Awalnya semua berjalan dengan baik tapi lama kelamaan hidupnya semakin sulit karena sikap suaminya yg begitu dingin serta sebuah fakta yg membuatnya begitu menderita.
Akankah hidupnya bahagia??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EP.27 Menjadikanmu istri sempurna
Setelah mengkritik dan memberi masukan pada Lyra, Vina pun santai saja dan ingin melihat perkembangan Lyra kedepannya. Apakah ia akan berubah atau justru membangkang. Dan diluar dugaan Lyra justru mempelajari semuanya dengan baik. Dan Vina semakin semangat mengkritiknya agar Lyra selalu memutar otaknya.
Bukan tanpa alasan, ini semua karena Vina tahu pergaulan orang atas yg pandai menggunakan kata-kata untuk menjatuhkan seseorang. Dan Vina berusaha membuat mental Lyra kuat dengan tambahan wawasan serta pemikirannya dalam menangani setiap kejadian.
Setiap ada dirumah waktu Lyra selalu disita oleh Vina. Seperti kali ini, Lyra diminta untuk menemaninya mencari pakaian untuk pergi ke pesta. Mereka mendatangi toko brand ternama dari satu toko ke toko yg lainnya. Dan Lyra harus menghafal semua merk dan jenis kain yg digunakan. Apalagi merk-merk terbaru yg sedang menjadi incaran orang-orang kelas atas.
"Silahkan nyonya ini limited edition.." ucap pegawai salah satu koleksi tas ternama.
"Oh, sesuai keinginanku.. bagaimana Lyra.?" tanya Vina.
"Bagus mom.. terlihat mewah." ucap Lyra.
"Tentu nona, ini terbuat dari kulit asli dengan kualitas terbaik." ucap pegawai tersebut.
Bahkan sangking terbatasnya sampai hanya orang-orang tertentu yg boleh memegang barang mereka dan harus menggunakan sarung tangan.
"Lyra carilah tas yg kau inginkan." ucap Vina.
"Tidak mom.. aku tidak membutuhkannya saat ini." tolak Lyra.
"Kalau kubilang pilih ya pilih.. mungkin saat ini tak berguna, tapi suatu saat pasti berguna.." ucap Vina.
"Pegawai tolong tunjukkan merk koleksi terbaru pada menantuku." ucap Vina.
Lyra pun ditunjukkan beberapa koleksi tas dengan harga selangit yg membuat dompetnya meronta-ronta. Entah terbuat dari bahan apa atau seberapa sulit tingkat pembuatannya hingga jadi semahal ini, begitulah pikir Lyra. Dan Lyra kalau bisa memilih lebih baik membeli mobil atau tanah daripada membeli sebuah tas. Karena jika dirinya yg memakainya orang-orang pasti akan mengira itu tas KW/palsu.
"Ya Tuhan.. tasnya mahal sekali.. " gumam Lyra dalam hati.
Tapi karena terpaksa Lyra pun memilih tas dengan cermat agar tidak dikritik lagi oleh ibu mertuanya. Dirinya memilih tas yg simple dan elegant, tapi juga tak terlalu tua untuk usianya.
"Aku sudah memilih mom." ucap Lyra.
"Coba kulihat tas seperti apa yg dipilih menantuku." ucap Vina pada pegawai toko.
"Ini nyonya, tas limited edition yg baru saja tiba.. Dan tas ini hanya ada 2 di negara ini." ucap pegawai tersebut.
"Hmm.. penilaianmu tak buruk.. Baiklah aku setuju." ucap Vina.
Vina pun membayarkan semua tagihannya termasuk tas milik Lyra. Padahal Lyra sudah memberi kartu pemberian James tapi ditolak oleh Vina dengan alasan hadiah karena pilihan Lyra bagus.
"Oke selera tasmu cukup baik.. mari kita lihat ke toko selanjutnya." ajak Vina membuat Lyra merinding.
"Toko selanjutnya?? Oh tidak, mau habis berapa ibu mertuaku berbelanja?? " gumam Lyra dalam hati.
Jika harga satu tas saja bisa seharga mobil baru, lalu apalagi yg ibu mertuanya inginkan..?? Apakah gaya hidup orang kaya seperti ini?? Lyra pun bermonolog dalam hatinya. Pikirnya, untuk sebuah tas tadi saja ia tak yakin akan dibeli dari uang gajinya satu tahun sebagai pengajar.
Tapi ibu mertuanya benar-benar lincah jika sedang berbelanja. Jurus sat set sat set ala anak muda pun digunakannya, dan belum lagi koneksi yg ia terima serta member VIP yg membuatnya lebih mudah mendapatkan barang incarannya.
Walaupun ia tak begitu menyukai selera belanja ibu mertuanya yg begitu hedon dan serba branded tapi Lyra tetap mengikutinya dan mempelajarinya. Jika disuruh memilih Lyra hanya akan memilih pakaian yg benar-benar akan ia pakai, dan tak kalap belanja seperti ibu mertuanya.
"Lyra kau yakin tak ingin membeli yg ini?" tanya Vina.
"Mom modelnya terlalu terbuka.. dan aku tak nyaman." ucap Lyra lalu segera membayar dengan kartu pemberian James.
"Baiklah, tapi kau harus tahu merk-merk ternama dan kualitas produk mereka." ucap Vina.
"Iya mom, aku sedang mempelajarinya." ucap Lyra.
Mulai dari kursus etiket, kusus memasak, sekarang berbelanja barang mahal, mungkin jika lebih lama lagi Lyra akan diubah menjadi bangsawan seperti ibu mertuanya jika Vina berlama-lama di negara ini.
Mengeluh atau menghela nafas sedikit saja, Vina langsung menatapnya. Dan mata elangnya benar-benar jeli jika Lyra melakukan hal itu. Dan Lyra mau tak mau memasang ekspresi senyum bahagia dan santai menghadapi situasi ini.
Dan saat sedang memilih pakaian, lagi-lagi Lyra diminta mencari sebuah dres santai untuk meminum teh kata ibu mertuanya.
"Apaa??.. minum teh saja harus pakai dres cantik?? ya Tuhan.. apa ibu mertuaku ini seorang bangsawan?" gerutu Lyra dalam hati.
Mau tak mau Lyra pun mencarinya, ia mencari dress yg santai dan tidak terbuka. Sebuah dress berwarna putih dan tidak terlalu terbuka menjadi pilihannya. Tapi seorang wanita juga menginginkannya.
"Permisi jika hanya melihat-lihat berikan saja dress ini untukku."
"Tidak, aku ingin membelinya." balas Lyra langsung menariknya sebelum wanita itu merebutnya.
"Ck.. memangnya kau sanggup membelinya, lihat pakaianmu saja biasa saja." cibir wanita itu.
"Baiklah, mbak tolong ya saya mau yg ini.." ucap Lyra pada pegawainya dan langsung diambil alih oleh pegawai tersebut dengan senyum bahagia.
"Bayarnya pakai kartu ini." tambah Lyra.
"Baik mbak, tunggu sebentar.." ucap pegawai tersebut.
"Ckk.. dasar sok pamer.." ucap wanita itu.
Vina pun mendekati wanita tersebut dan menarik topi serta kacamata yg ia gunakan.
"Kau Camila kan?" tanya Vina mengenalinya.
"Bu-bukan.. anda salah lihat.." ucapnya lalu pergi.
"Mom benar, dia Camila mantan James." ucap Lyra.
"Yah, kali ini kau menang telak Lyra.. Lihat kau mendapatkan James beserta dress yg diinginkan Camila." ucap Vina menepuk bahu Lyra.
"I-iya." balas Lyra. "Menang telak apanya mom?? pernikahanku saja tidak tahu akan bertahan berapa lama?" gerutu Lyra dalam hati.
Lyra pun menerima paper bag dari pegawai beserta struk belanja dan kartu miliknya. Lalu ibu mertuanya juga sudah selesai akan belanjanya. Tiba-tiba datanglah bodyguard dan membawakan barang belanjaan mereka. Lalu mereka pergi membawanya untuk ditaruh di dalam mobil.
"Lyra, kita sudah belanja sekarang kita ke salon perawatan." ucap Vina.
"Perawatan.?" tanya Lyra bingung.
"Iya.. ikut saja." ucap Vina lalu berjalan dan diikuti oleh Lyra.
Lyra pun lagi dan lagi menurutinya. Dan dirinya mengikuti perawatan seluruh tubuh sesuai keinginan ibu mertuanya. Dan kini mereka sudah berjam-jam ada disana dan keluar dalam keadaan lelah dan lapar. Mereka pun mampir lagi di resto mewah dan makan disana sebelum pulang.
.
.
.
Dikantor nampak Ben heboh memberitahu tagihan kartu James yg dipegang Lyra tiba-tiba menunjukkan transaksi dalam jumlah besar.
"Tuan, nampaknya nona Lyra menggunakan kartu anda dengan baik." ucap Ben.
"Benarkah? apa yg dia beli?" tanya James.
Lalu Ben pun menunjukkannya dan memperlihatkan toko apa saja yg Lyra singgahi. Serta memberitahu kalau nyonya Vina yg membawa Lyra pergi hari ini. James pun hanya tersenyum kaku dengan jumlah yg Lyra gunakan.
"Jika bukan karena mom mungkin kau takkan menggunakannya." gumam James dalam hati.
.
.
.
Sementara disebuah resto yg sama dengan Lyra dan Vina, nampak Camila juga tengah makan disana. Dengan wajah kesal karena melihat Lyra bersama ibu dari James. Belum lagi semua yg ia inginkan didapatkan Lyra dengan mudah, mulai dari James, fasilitas kartu unlimited, hingga ibu mertua yg se-frekuensi dengannya yg hobi berbelanja.
"Arghhh.. dasar wanita si**lan..!! dia merebut segalanya yg menjadi milikku." gumam Camila dalam hati.
bagus loh ceritanya
udah jd pasangan yg serasi
buat tante mu menyadari kesalahannya
sampai tega meracuni kakek robent