Jodoh, rezeki, maut, semuanya adalah rahasia Ilaha, yang tidak pernah tahu kapan datang dan pergi. sebagai mahluk hamba, kita hanya bisa menjalankan hidup dengan baik dan tidak lupa untuk bersyukur dengan semua yang sudah di takdirkan untuk hidup kita.
kadang yang menurut kita baik belum tentu baik untuk kita, dan begitu juga sebaliknya!.
Bagaimana kehidupan yang di jalani oleh Vina?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 07
Hari ini adalah hari pertama Vina bekerja, walaupun akhir-akhir ini hubungan antara keluarga sedikit renggang, entahlah Vina tidak tahu pasti yang jelas Vina merasa sekarang semakin jauh untuk di gapai.
Sejak kecil Vina dan yang lain selalu di ajarkan mandiri, dan Vina sungguh merindukan kasih sayang seorang ayah pada putrinya, sungguh Vina tidak meminta kemewahan tapi kasih sayang Yang tidak di dapat membuat Vina haus akan kasih sayang.
"Kenapa melamun? " tanya Ani membuyarkan lamunan Vina, yang hanya mengaduk nasi goreng spesial buatan sang ibu tercinta.
Sebelum menjawab, Vina tersenyum tidak mungkin dia mengatakan semua yang dia rasakan, sejauh ini kehidupan sang ibu juga lebih parah dari nya.
"Tidak Bu, hanya bahagia saja akhirnya Vina bisa bekerja di usia Vina baru saja menginjak 19 tahun, rasanya ini adalah kado terindah yang Allah berikan untuk Vina di usia sekarang Bu " ucap Vina.
"Selamat ya nak, maaf jika setiap hari ulang tahun mu ibu tidak bisa membeli hadiah dan kue " ucap Ani.
"Tidak apa Bu, doa ibu sudah cukup untuk Vina "ucap Vina.
"Itu tentu nak, ibu akan selalu mendoakan yang terbaik untuk mu " ucap Ani.
"Kakak jika gajian nanti jangan lupa berikan hadiah untuk Arga ya " ucap Arga.
"Baik jagoan Kakak, yang jelas Arga semangat sekolah biar nanti bisa lanjut ke jenjang lebih tinggi lagi " ucap Vina.
"Arga akan selalu semangat kakak, biar Arga bisa mencari pekerjaan seperti kakak " ucap Arga.
"Oh iya, lanjutkan sarapan biar di hari pertama bekerja tidak lemah " ucap Ani.
Vina mengangguk, baik Vina dan Arga mereka melanjutkan sarapan sederhana mereka tanpa Anton yang masih tidur, entahlah semalam Anton keluar dan pulang dini hari.
Selesai sarapan Vina berangkat, untung saja motor dan ponsel yang di sita sudah di kembalikan, membuat Vina bernafas lega setidaknya dia tidak menggunakan angkutan umum yang membuat Vina pulang kesorean nanti.
Beberapa hari ini, Vina tidak memegang ponsel dan hari ini begitu Vina menyalakan ponsel banyak sekali pesan masuk, bahkan ada ratusan dari seseorang siapa lagi jika bukan dari sahabat.
"Semoga kita selalu bersama sampai akhir hayat ya Titi " ucap Vina yang mengurung niat untuk membuka pesan tersebut, karena sekarang harus berangkat.
Nanti akan di balas oleh Vina, tidak Sekarang yang harus berangkat kerja terlebih dahulu.
"Hati-hati ya nak " pesan Ani.
"Kakak hati-hati dan semangat kerjanya " ucap Arga.
"Siap, baiklah kakak berangkat assalamualaikum " pamit Vina.
"Waalaikumsalam " jawab mereka
Tanpa diminta air mata Ani menetas tapi dengan cepat Ani menghapus sebelum di ketahui oleh putra bungsu.
"Ibu, ambilkan air " teriak Anton membuat Ani sempat terkejut.
"Sebentar ya nak " ucap Ani yang lari tergesa-gesa ke dapur untuk mengambil minum untuk suami.
"Ayah semakin aneh " ucap Arga.
***
Setelah menempuh perjalanan sekitar 45 Menit akhirnya Vina sampai dengan selesai di toko tempat Vina akan bekerja mengais rezeki.
"Bismillah " ucap Vina. tidak lupa Vina melafazkan doa untuk memulai aktifitas baru kali ini.
"Permisi mbak, saya Vina karyawan baru di sini " ucap Vina pada seorang wanita yang baru saja datang dan Vina melihat wanita tersebut juga menjaga toko.
"Salam kenal kenal Vina, saya Sarah kita ketemu kemarin kan " ucap Sarah.
"Iya mbak " jawab Vina.
"Ayo bantu aku, kita buka toko nya " ucap Sarah.
"Baik mbak " jawab Vina.
"Jangan sungkan untuk bertanya pada ku " ucap Sarah lagi.
"Baik mbak " jawab Vina.
Mereka bekerja sama membuka toko Emi yang memang kunci sudah di ambil setiap pagi oleh Sarah ke rumah Emi langsung.
"Mbak, ini simpan di mana! " tanya Vina.
"Itu di depan " jawab Sarah.
Setelah selesai menyusun semua bareng, Vina berinisiatif untuk mengambil sapu untuk sapu lantai melihat itu Sarah tersenyum.
"Sepertinya kau sudah terbiasa melakukan semua itu " ucap Sarah yang duduk menunggu pembeli datang.
"Alhamdulillah mbak, di rumah selalu di lakukan sebelum pergi sekolah dan sore hari " jelas Vina.
"Banyak sekali debu nya " ucap Sarah lagi.
"Eh,,, wajar sih aku sapu seminggu tiga kali saja " lanjut Sarah membuat Vina tersenyum merespon perkataan Sarah.
"Oh iya, kau sepertinya masih muda berapa umur mu ? " tanya Sarah.
"Alhamdulillah 19 tahun mbak " jawab Vina membuat Sarah tersedak minumnya.
Uhukkk,,,, uhukkk,,!
"Mbak, maaf apa karna debu ini " panik Vina yang mengusap belakang Sarah yang tersedak.
"Tidak bukan itu, aku sungguh terkejut dengan usia mu " beritahu Sarah membuat Vina yang mendengar itu mengerutkan kening bingung.
"Aku pikir kau baru lulus SMP " lanjut Sarah.
"Ya ampun mbak, ngaco sekali mbak ini " ucap Vina tidak habis pikir dan langsung menyelesaikan sapu begitu selesai Vina langsung menyimpan kembali sapu di tempat semula.
"Oh iya, kemarin ibu Emi bilang kau hanya Sampai sore saja, apa benar? " tanya Sarah lagi.
"Iya mbak, Karna sore aku lanjut kuliah " jawab Vina.
"Semangat ya, dulu orang tua ku juga menyuruh ku lanjut kuliah tapi aku sok menolak karena malas belajar tapi sekarang malah menyesal sendiri " ucap Sarah.
"Bukankah lanjut kuliah tidak ada batas usia mbak, bisa lanjut jika mbak mau " ucap Vina lagi.
"Itu benar Vin, tapi aku merasa umur sudah tua biar saja begini tapi aku bertekad nanti keturunan ku harus lanjut. toh orang tua juga sudah tua kalau aku mau lanjut bagaimana biayanya " ucap Sarah.
"Mbak Kuat, bismillah jika ada rezeki dan Allah izinkan bagaimana caranya pasti Allah bantu ya mbak untuk kuliah " ucap Vina lagi.
"Kau harus semangat jangan menyia-nyiakan kesempatan yang ada " ucap Sarah.
"Tentu mbak " jawab Vina.
Mereka langsung bangun dari duduknya begitu customer datang, jika dulu Sarah yang menyambut kedatangan costumer dan bayar juga padanya sekarang mereka bagi tugas. melihat itu Sarah tersenyum bagaimana Vina yang begitu telaten menjelaskan produk yang costumer jaga.
Tidak terasa azan berkumandang, jika Sarah bersiap untuk mengeluarkan bekal yang dia bawa berbeda dengan Vina yang mengeluarkan mukena.
"Mbak, boleh izin shalat dulu " ucap Vina.
"B- boleh, di sana ada ruangan kecil " jawab Sarah.
Itulah Sarah, dia jarang melakukan kewajiban karena lingkungan yang jarang melakukan kewajiban tersebut. walaupun begitu, Sarah lanjut makan siang sambil sekali-kali melihat ke arah luar jika customer datang Sarah akan menyimpan bekal nya kembali.
"Ibu " sapa Sarah melihat kedatangan Emi.
"Santai saja, lanjut makan mu. oh iya ini ada kue di mana sama Vina ya " ucap Emi
"Baik Bu, terimakasih" ucap Sarah
"Vina ke mana? " tanya Emi.
"Vina shalat Bu " jawab Sarah.
"Baiklah " jawab Emi yang langsung ke ruangan.
Dan bertepatan dengan itu Vina keluar dari ruangan khusus selesai shalat, melihat itu Sarah langsung melambaikan tangan pada Vina.
"Vina sini, cepat ibu bawa kue untuk kita. tapi kau makan dulu sini kita makan bersama " ajak Sarah
Mereka makan bersama lesehan dengan bekal masing-masing dan tidak lupa setelah itu mereka menikmati kue yang di berikan oleh Emi.
Vina bernafas lega, di hari pertama Vina bekerja semua berjalan lancar semua di kerjakan sama-sama saling membantu. Dan Sarah juga baik hal itu yang membuat Vina bahagia.