NovelToon NovelToon
Menjadi Siswi SMA? Siapa Takut !!

Menjadi Siswi SMA? Siapa Takut !!

Status: tamat
Genre:Tamat / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: bubun ntib

" Semua ini karena kamu merebut perhatian semua orang dariku, Kakak tersayangku"~

Ucapan sang adik kesayangan mengantar Kesadaran Claire yang perlahan tertelan kegelapan.. tetapi, karena suatu hal tiba - tiba ia kembali membuka mata ..!!!
.....
' Apa ini? Bukankah aku sudah mati karena minuman sialan itu? Kenapa basah begini...?'

Mataku terbuka dan di sekelilingku adalah ...Air?
Berat, berat sekali tubuhku!!
...
Jadi setelah Kematiannya yang memalukan, ia berpindah tempat ke tubuh gadis gemuk ini!!
what the ... !!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7

 “ Bukankah itu Clara? Ternyata dia kesini juga?” suara Franklin memecah keheningan Damian yang tengah melihat – lihat pada jajaran laptop mahal yang terpajang.

Remon yang pertama kali bereaksi setelah mendengar ucapan Franklin.

“ Apa yang kamu bicarakan, Frank. Untuk apa gadis gendut itu kesini?” tanya Remon yang sedikit mengindahkan ucapan Franklin.

Franklin hanya memutar matanya jengah, Remon ini memang begitu.

“ Itu, lihatlah. Dia bahkan sudah menuju ke meja kasir untuk membayar,” ucap Franklin lagi sambil menudingkan jari telunjuknya.

Damian juga mendongakkan wajahnya, menatap ke arah jari telunjuk Franklin dan akhirnya ia percaya jika itu memang gadis misterius yang ia lihat saat di klub renang sekolahnya.

Damian sedikit menyipitkan matanya, memindai laptop jenis apa yang dibeli oleh clara tetapi ia tidak berhasil menemukan merknya. Ia melihat jika clara menunjuk sebuah tas ransel yang ia yakini adalah untuk menyimpan laptopnya.

Clara sedikit membungkuk berterima kasih kepada pramuniaga yang memandunya tadi dan juga petugas kasir. Ia nampak melenggang keluar dengan menggendong laptop barunya tanpa ada beban. Ia bahkan tidak menoleh ke arah tiga serangkai Damian, Remon, dan Franklin. Membuat kening Remon sedikit berkerut. Ia bahkan tanpa sadar menoleh ke arah Damian dengan bingung.

Ada ya, wanita yang menolak pesona seorang Damian!

Damian juga merasa tidak nyaman ketika Clara hanya melewatinya begitu saja. Sementara Franklin menganggap jika Clara tidak menyadari jika mereka ada. Dan itu memang benar, Clara sama sekali tidak mengetahui atau bisa dibilang ia sedikit tidak peduli dengan hal – hal di sekitarnya.

Damian melangkah menuju ke meja kasir, meninggalkan Remon dan Franklin yang masih menatap ke arah perginya clara.

“ Saya ingin laptop yang sama seperti gadis tadi,” ucap Damian to the point kepada petugas kasir. Kebetulan sekali pramuniaga yang tadi melayani Clara masih berdiri di sana dan mendengarkan apa yang diucapkan oleh damian.

Ia tidak memiliki rasa curiga dan hanya berpikir jika kemungkinan tuan muda yang berada di depannya ini juga tertarik dengan pemrograman. Tapi Ia harus menyampaikan kabar kurang menyenangkan perihal laptop jenis itu.

“ apakah Tuan Muda juga suka pemrograman seperti Nona tadi? Jika benar, mohon maaf Tuan Muda, laptop untuk jenis dan tipe seperti tadi hanya satu di toko kami,” pramuniaga itu menjelaskan dengan ramah dan tidak lupa tersenyum.

‘ laptop programing? Gadis itu bisa Coding? Menarik sekali,’ batin Damian sambil tersenyum sangaaat tipis sehingga pramuniaga itu tidak melihatnya.

“ hah? Untuk apa Clara membeli  laptop Programing? Dia bisa Coding?” suara cempreng Remon nampak menginterupsi obrolan damian dan pramuniaga. Damian nampak memejamkan matanya jengah mendengar suara Remon.

Franklin dan Remon segera sadar jika Damian tidak berada di antara mereka. Mereka sempat mencari –cari keberadaan Damian dan menemukan remaja itu sudah berada di meja kasir. Mereka berdua segera menyusul Damian dan kebetulan mendengar ucapan pramuniaga perihal jenis laptop yang dibeli oleh Clara.

Pramuniaga itu akhirnya menatap aneh kearah tiga remaja ini. Apakah mereka mengenal nona muda yang tadi?

“ oh kami mengenalnya, kakak. Dia adalah teman sekelas kami,” Franklin yang melihat tatapan penuh curiga dan waspada dari petugas pramuniaga segera menjelaskan. Remon mengangguk – angguk cepat ikut memberikan konfirmasi sementara damian hanya diam seperti biasa.

“ Ohh jadi kalian adalah teman nona tadi? Baiklah, baiklah. Nona tadi adalah pelanggan kami yang beruntung. Ia mencari laptop untuk programing dan kebetulan toko kam mendapatkan kiriman satu – satunya yang baru diluncurkan sebelum nantinya akan diproduksi secara banyak,” jelas pramuniaga itu.

“ apakah anda bisa merekomendasikan laptop untuk urusan bisnis? Yang terbaik dengan spek yang mumpuni,” tanya Damian langsung menjelaskan keinginannya.

Pramuniaga itu nampak terdiam dan seperti tengah memilah – milah laptop yang sesuai dengan keinginan damian sebelum akhirnya ia tersenyum cerah.

“ tentu saja ada Tuan Muda. Sebentar saya akan ambilkan,” pramuniaga itu pergi seperti kilat. Meninggalkan tiga serangkai yang masih dengan pemikiran masing – masing. Damian hanya menatap datar ke arah depan. Pikirannya jauh menerawang entah ia memikirkan apa.

...****************...

Sementara itu Clara yang tidak tahu jika ia menjadi bahan pikiran ketiga remaja most wanted di sekolahnya, saat ini ia tengah di lantai 1 bagian tempat penitipan barang untuk membawa pulang sepedanya.

Ia mengayuh dengan kecepatan sedang. Ia tampak menikmati acara bersepeda sekaligus olahraganya ini. Waktu sudah menunjukkan hampir pukul 11 siang. Clara sama sekali belum makan apapun. Rupanya kegiatannya sepanjang pagi tadi  beserta dengan kejutan – kejutan dan kesenangannya berbelanja mampu mengalihkan rasa laparnya.

‘ jika seperti ini terus, aku bisa segera menurunkan berat badanku,’ kikik Clara dalam hati.

Jarak yang ditempuh untuk pulang ini cukup lumayan, 7km. Clara memutuskan untuk mampir ke sebuah atm dan menarik sejumlah uang cash. Ia pasti akan memerlukan uang tunai nantinya.

Clara juga membeli sebotol jus sayur dan juga sepotong sandwich untuk mengganjal perutnya. Akan lucu sekali jika ia malah pingsan saat ingin melakukan diet pada tubuhnya.

Clara sedikit merenungkan kehidupannya kembali. Kini ia memiliki uang untuk memenuhi kebutuhannya. Lalu beberapa hari lagi seharusnya menjadi hari gajiannya saat masih bekerja di cafe dan ia pasti akan membeli beberapa perlengkapan atau sekedar makanan ringan untuk penghuni panti asuhan.

Clara sedikit merasa gugup saat membayangkan para pengasuh dan juga adik – adik pantinya. Ia yang hidup sebagai Claren, sama sekali tidak mengenal banyak orang selain Tuan Alfonso dan juga Marabella. Ia terbiasa menyendiri dan apatis terhadap sekitar. Saat ia menjadi Clara,ia dihadapkan oleh keramaian yang anehnya membuat hatinya menghangat hanya dengan memikirkannya. Ia akhirnya akan memiliki keluarga dan tidak sendiri. Maka Clara memutuskan untuk merubah sedikit sikap introvertnya ini.

Clara melanjutkan perjalanannya dan akhirnya sampai di kontrakan kumuhnya tepat pada pukul 2 siang. Clara memutuskan untuk membersihkan diri dan pergi tidur siang sejenak sebelum ia melanjutkan kegiatan yang telah ia rencanakan.

...****************...

Di sebuah mansion tua masih masih berdiri dengan kokoh nampak ada sebuah pembicaraan yang cukup serius di dalamnya.

Ada sepasang paruh baya yang sedang berdebat sengit. Saling berteriak satu sama lain.

“ Bagaimana mungkin kita tidak pernah bisa menarik semua harta yang ada di brankas kota?” teriak sang wanita paruh baya. Ia bahkan tidak segan menunjuk – nunjuk pria paruh baya yang ada di depannya,yang tidak lain adalah  suaminya sendiri.

“ Mana aku tahu? Kita sudah merencanakan dengan cermat detail kecelakaan itu. Siapa yang tahu dia sudah mengalihkan semua kekayaannya kepada seorang bayi yang bahkan belum berumur dua bulan !” teriak pria paruh baya tak kalah kencangnya.

“ lalu bagaimana dengan sekarang? Sudah hampir 16 tahun dan kita bahkan belum menemukan bangkai bayi busuk itu!” teriak sang istri.

Pria paruh baya itu tidak langsung menjawab. Ia hanya nampak mengusap keningnya yang lebar dan sudah berkerut tua.

“ entahlah, pengasuh brengsek itu sendiri kala ia tertangkap,” desah sang suami.

“ dan bodohnya kamu langsung membunuhnya tanpa mengintrogasinya,” cibir istrinya. Menambah beban pikiran pada pria paruh baya tersebut.

1
Sapna Anah
terlalu d manja s Bella jdinya bodoh
Wiwin Winarti
Luar biasa
KaylaKesya
terbaek thor😇💪
Vani_27
masih sukur di balut pake triak sgala gk tau diri banget clara ini
Vani_27
nanti anak clara sama aja kek clara ikutan bodohhh🤣🤣sok brani sok jago sok misterius
Vani_27
sokor mati ajasih clara sok jagoan 🤣🤣🤣
Vani_27
sok jago banget sih clar mati aja lagi yang kedua kali😏😏😏
Vani_27
clara banyak dramaa
Vani_27
cih clara sok soan🤣🤣mau nolong kok malah udah kena tembak gk masuk akl kau thorr
Vani_27
seharusnya itu cih bukan cis,
Mayda Yanti
yah salah paham ternyata wkwk
Alia Madina
kumaha otor waee👍
Lesti Dahliana
Buruk
bubun ntib: terima kasihh..
total 1 replies
Daliffa
ending y kok kyk menggantung Thor, kurang srek gitu.
Daliffa
piyik kyk ank ayam ja Thor wek
Daliffa
menarik
Daliffa
Thor sebaiky penyiksaan y jng dtampilkn,ckup disingkat ja,tkuty yg baca bocil & ditirukan,🙏
ncapkin
Luar biasa
Karunia Disha
ngakaakkk deh klo sama buntib🤣🤣
Daliffa
Thor untuk batuk sering konsumsi minuman jeruk+jahe dpagi hari pas perut kosong sama minum jus nanas untuk pernafasan.
bubun ntib: terima kasih kakak.. 🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!