"Aldi prakoso" adalah seorang anak yang tak pernah dinginkan oleh orang tuanya, dan
selalu dapat perlakuan buruk dari ketiga kaka
kakanya.setelah bertemu dengan " Aisyah
maharani."gadis yatim piatu, korban yang di
tabrak Bima kaka pertama Aldi. kehidupan
Aldi, mulai berubah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28
"Citra keluar dari kamar Aldi, dia membawa semua kado yang Aldi perutukan untuk kakanya,
Citra menyusun semua kado dari Aldi di sebuah rak khusus, boneka Citra tarok di atas kasur, saat tidur dia akan memeluk boneka tersebut, sambil bicara "maafkan kaka dek"
Oh kaka nanyain si sampah itu?, aku pernah ketemu dia tiga kali, pertama saat dia kita usir aku ketemu dia di cafe xx, bareng teman temannya, termasuk Doni anak pak Yusuf, yang di ujung jalan, trus lima hari yang lalu dia bawa motor, kayak abis ngater barang gitu, dan terakhir kemaren aku ketemu dia,
bukan ketemu sih sebenarnya papasan gitu, kayaknya dia abis kelulusan sekolah gitu,
Tapi sekarang pakaian dan tubuhnya jauh beda deh kak, Angga dan kedua Orang tuanyadiam diam ikut nguping pembicaraan Bian dan Citra,
"Beda gimana maksudnya? kepo Citra,
ish... kaka!, penasaran amat ama tuh sampah!?" selidik Bian.
"Yang ngak lah, cuma pengen tau doang, elak Citra!" sejujurnya emang dia amat sangat ingin tau, keadaan Adiknya itu.
"Yeeee.... sama aja Markonah !?" sungut Bian.
"Udah ish... cepat cerita!"
Sebenarnya Angga sedikit curiga dengan Citra, tapi dia tetap masa bodo, "beda aja gitu Kak, pertama dia tuh di di dampingi sama sepasang suami istri, kedua dia pakai baju bagus, ketiga tubuhnya banyak berubah?!" ucap Bian nerawang pertemuanya dengan sang Adik.
"Maksudnya?" kata citra yang tak mengerti.
"Iya sekang badannya sedikit berisi, trus kulitnya ngak kusam kayak waktu di sini, sekarang banyak tersenyum" ujar Bian.
"Orang tua yang bersama sampah itu kayaknya sangat menyayangi dia" ucap Bian.
"Tau dari mana loe!" tanya Angga yang juga ikut kepo memdengar penuturan Bian.
"Iya pas gue papasan sama mereka itu gue sempat berenti, untuk mastiin beneran ngak tuh anak, ehhh ternyata emang dia,
orang dia di gandeng sama orang tua itu naik mobil mahal, dia senang banget kayaknya, senyum ngak lepas dari wajahnya, padahal kalau di sini dia ngak pernah tersenyum?!" ucap Bian berusaha santai padahal hatinya berdenyut nyeri, dia suka curi curi waktu melihat sang adik.
"Dan yang gue dengar tadi, dari anak anak
yang berpapasan sama gue, dia lulusan terbaik se kabupaten, trus dapat beasiswa
di universitas Brawijaya" lanjut Bian.
"Universitas yang terkenal elit dan ternama itu!" kaget Angga tak percaya.
"Iya yang gue dengar sih gitu, dah ahhh gue mau mandi dulu, dari tadi di introgasi mulu, kaga di kasih minum lagi!" cerocos Bian sambil berlalu.
Orang tua Aldi sedikit agak tersentil, cuma karna ego yang tinggi, mereka mengabaikan semua itu.
"Dah ah gue juga mau mandi" ucap Citra,
dia berdiri langsung berlalu ke kamarnya,
sampai di kamar dia mengunci pintu kamar, dia duduk di kasur, sambil memeluk boneka pemberian Aldi.
"Syukur lah dek!?, klau kamu bahagia di sana bersama orang yang menyayangi mu.
"Hiduplah dengan bahagia, semoga kau berhasil suatu saat nanti, pasti kamu sudah lupa denga kaka" sendu Citra yang kembali terbayang perlakuan kasarnya pada Aldi.
"Mudah mudahan suatu saat nanti kita bisa ketemu, kaka ingin minta maaf secara langsung pada kamu.
Di kamarnya Angga juga sedang memikir kan Aldi, "kok bisa sih?, bocah sialan itu keluar dari sini semangkin sukses, ini kan bukan harapan gue, harusnya kan dia keluar dari sini luntang lantung ngak punya tempat tinggal, lah ini malah sebaliknya!" racau Angga.
Angga memang sangat membenci Aldi dari dulu, entah lah apa yang dia benci, yang cuma tau dia Aldi, dan tuhan.
Bersambung...
Jangan lupa like komen dan vote ya.
Dan maaf, rayder agak sedikit terganggu saat membaca, soalnya saya sedang revisi, "Mohon maaf"
"Terimakasih.."
Ais kan masih SMA kalau kuliah 🤰mah ga apa"