NovelToon NovelToon
Bukan Kamu Yang Aku Inginkan

Bukan Kamu Yang Aku Inginkan

Status: tamat
Genre:Tamat / Perjodohan / Romansa
Popularitas:645.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: Daisha.Gw

Kisah ini bercerita mengenai sepasang suami istri yang di satukan dalam pernikahan karena perjodohan semata, Dafa... tidak pernah menerima pernikahannya dengan zila, karena di hati Dafa ada anak perempuan lain yang bertakhta di sana, sedangkan zila sangat bahagia dengan perjodohan itu, karena zila sudah lama mencintai Dafa, sampai satu tahun pernikahan mereka dafa tidak berubah juga, sampai akhirnya zila mengandung, perlahan Dafa berubah dan mulai memerhatikan zila, tapi kehadiran masa lalu Dafa kembali mengguncang rumah tangga mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daisha.Gw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulpen

Flashback on

zila tidak pernah menyangka jika pertemuannya dengan Daffa tidak hanya berakhir hingga SMA , ternyata takdir menemukan mereka lagi di kampus yang sama, Hari ini adalah hari orientasi mahasiswa baru , Daffa dan Zahra yang sudah aktif sejak duduk di bangku sekolah__di bangku kuliah pun sama, mereka aktif di kegiatan kampus __seperti sekarang mereka menjadi senior yang akan mengospek mahasiswa baru.

Zila dan Hana baru saja sampai di kampus,entah kenapa mata zila langsung mengarah ke kumpulan seniornya dengan jas almamater yang sedang asik bercengkrama di bawah pohon .

Senyum zila mengambang Setelah memastikan satu orang yang ia kenali juga ada di rombongan itu.

"Heh nyebut, senyum senyum" Hana menepuk pundak zila lumayan keras , bahkan zila sampai terhuyung kedepan

Zila menyentuh pundaknya, menatap sinis Hana

"Lo__apa apaan sih, sakit tau" kesal zila

"Lo yang apa apa an__gw ajak ngobrol malah senyum senyum sendiri Lo"

zila mendengus kesal, berlalu lebih dulu meninggalkan Hana

"eh, tungguin gw Zil" Hana sedikit berlari mengejar zila

Masa orientasi pun di mulai, Para senior menjelaskan barang apa saja yang wajib Maba besok bawa untuk kegiatan selanjutnya, mereka di minta menulis, takutnya mereka lupa.

di saat yang lain mulai menulis , zila sibuk sendiri dengan tasnya, membolak balik tas miliknya, zila mulai kawatir ketinggalan catatan.

zila membalik badannya ke arah Hana duduk

"Han__Lo punya pulpen lebih nggak"

"pen gw cuman satu Zil, pen lu kemana"

"kayanya gw lupa bawa Han, gimana dong"

"tenang aja__ entar Lo liat punya gw"

zila mengangguk, ternyata mereka berdua sejak tadi di perhatikan salah satu senior nya, tatapan tidak suka pun di berikan untuk zila

"eh, Lo yang pakai kerudung hitam"

"zila tersentak kaget, dan langsung membenarkan posisi duduknya"

"Lihat sini kalo gw ngomong"

Semua mata kini memandang zila, sedangkan zila hanya bisa tertunduk malu karena bentakan dari seniornya,

"LO TULI ATAU SENGAJA, HAH"

zila memberanikan diri mengangkat kepalanya, bukan tidak berani atau takut___ zila Malu , malu karena semua orang di sana menatapnya dengan tatapan sinis

seniornya perlahan mendekati zila, dengan tangan terlipat ke dada, wajahnya terlihat angkuh, seakan dia yang paling berkuasa

"Lo dari tadi gw liatin__ga nulis apa yang Zahra jelasin, so pintar banget Lo, merasa paling ok Lo"

"maaf ka, saya lupa bawa pulpen"

"LO NIAT KULIAH GA SIH , BISA BISANYA LUPA BAWA PULPEN"

zila mengigit bibir bawahnya,sekali lagi bukan karena gugup, tapi malu, di Bentak di depan orang banyak seperti itu, bola mata zila sesekali melirik ke kanan ke kiri

"LO TULI ATAU APA , DIAM AJA __BISU LO"

"maafka saya niat kuliah, kalo ga niat ga mungkin saya ada di sini sekarang"

"KURANG AJAR LO, LO GA TAU GW HAH, JAWABAN LO BARUSAN MENEGASKAN KALO LO BUKAN WANITA BERPENDiDIKAN"

"terus saya harus apa ka, tadi saya diam Kaka marah, saya ngomong di kata in, tapi Kaka benar ko saya bukan wanita berpendidikan, saya remaja yang baru berusia 17 tahun , dan sekarang sedang berproses menjadi wanita yang berpendidikan di kampus ini"

Zila menjawabnya dengan santai, tidak ada tekanan di setiap kalimat nya, tapi dalam hatinya sudah bergemuruh tidak karuan

sedangkan senior wanita tadi, wajahnya mulai memerah menahan emosi, tangannya sudah terangkat ingin mendarat ke pipi zila, sebelum telapak tangan nya mendarat mulus ke wajah zila, seseorang lebih dulu mencekal pergelangan tangannya

ya__benar , Erik, sahabat Daffa

"Jangan main tangan" Erik memperingati wanita itu dengan tatapan sinis

Senior tadi melepas tangan nya dengan kasar, dan berlalu meninggalkan mereka, sebelum pergi dia berucap

"awas, Lo ga bakalan tenang kuliah di sini"

"KEMBALI KE KERTAS MASING MASING, DRAMA SUDAH SELESAI TIDAK ADA LAGI TONTONAN GRATIS"

"Lo ga papa" tanya Erik pada zila, zila hanya mengangguk dan kembali duduk di tempatnya"

.....

"Allahu Akbar" Zila kaget bukan main setelah keluar dari toilet wanita ada Daffa di depan pintu

"Nih, pulpen buat Lo, lain kali kalo niat kuliah bawa pulpen"

zila tidak langsung menerima pulpen pemberian Daffa, zila menatap pulpen dengan Daffa bergantian.

"ga usah, makasih" jawab zila dengan tatapan datar, Zila berniat pergi tapi ucapan Daffa menghentikan langkahnya

"Jangan keras kepala, ambil"

"Makasih ,tapi saya ga butuh pulpen anda "

Daffa membuang nafas kasar, Daffa baru tau kalo wanita di depannya ini sangat keras kepala

"Lo mau di hukum mereka, kalo ga nulis"

"tidak masalah, dari pada menerima bantuan dari orang yang sok peduli tapi tertawa dibelakang menikmati drama yang tadi terjadi"

Daffa bungkam, yaa__ sejak drama zila dan senior wanita nya terjadi, Daffa cengengesan di belakang bersama Zahra juga Adam, makanya zila berani melawan ucapan senior nya, zila bisa terima yang lain menertawakan nya tapi kenapa hatinya sakit saat Daffa yang tertawa, dan satu lagi pulpen yang Daffa berikan itu pemberian Zahra , Zahra yang minta Daffa memberikan pulpen nya untuk zila.

zila lebih memilih pergi meninggalkan Daffa yang sudah tersulut emosi

"wanita keras kepala, sungguh malang suaminya kelak ,punya istri suka melawan" ucap Daffa tanpa tau dia lah pria malang yang ia maksud itu.

flashback of

Hanya kecupan tidak lebih, Daffa menjauhkan kembali wajahnya

"Kamu boleh ajak Hana kalo mau"

"nanti Adam juga ngajak Siska istrinya,biar kalian bisa akrab"

Zila hanya mengangguk, sebenarnya otaknya masih memproses apa yang baru saja terjadi, Daffa mencium nya.

"Manis" Ucap Daffa, sedangkan jempolnya mengusap pelan bibir merah alami zila, jempolnya tertahan disana, matanya menatap lekat mata zila, Daffa kembali memajukan wajahnya tapi__

"dehem" deheman zila membuat Daffa terhenti

"kenapa" tanya Daffa

" sa_ _ aku mau tidur, kamu minggir dulu"

zila sedikit mendorong pundak lelaki itu , jantung zila tidak aman kalo Daffa terus menatapnya seperti itu

"Ok istirahat lah, nanti malam kita harus ke bandara mengantar Zidan"

Daffa meraih laptop di sebelah zila, membawa laptop itu untuk di simpan ke meja zila, Daffa kembali ke kasur dan berbaring di samping zila, Daffa menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua, seperti biasa Daffa selalu membawa zila kedalam pelukan hangatnya.

....

"apa ga sempat makan dulu bang baru berangkat"

"ga sempat lagi Zil, ada perubahan jadwal,kalo di undur, kami bisa pulang besok dek"

zidan kembali berdiri setelah selesai mengikat tali sepatunya, Kiya menyusul dari dalam dengan koper di tangan nya.

Kiya Mendekat ke zila, memeluk wanita itu ,meski perutnya menjadi penghalang keduanya.

"Mbak, tunggu zila di Sana yah, nanti zila Jalan jalan kalo habis lahiran"

"iya Zil, mbak tunggu dan ingat janji mu ya Zil"

zila mengangguk di pelukan Kiya.

"Ayo, kita bisa terlambat"

ucapan Zidan membuat pelukan nya terurai, Zidan berjalan lebih dulu bersama Daffa, menuju mobil, di susul Kiya dan zila yang saling berpegangan tangan di belakang

.....

...Masih banyak typo,alur nya juga masih acak-acakan, tulisan tidak rapi, dan makasih sudah mau mampir ke tulisan amatiran ini...

1
nan nan
Luar biasa
Obah Warda
Kecewa
Obah Warda
Buruk
martina melati
gitu y thor... br tahu nih/Smile/
MakBarudakh
Akhirnya tamat juga..
Alhamdulillah..

Maaf mbak author, sedikit masukan dalam penulisan :
Biasanya, bukan biyasanya
Siapa, bukan siyapa

Semangat dalam berkarya mbak author..
Dan terimakasih atas karyanya yang sangat menghibur..
🙏💖
MakBarudakh
Bagus, ringan bacaannya
Tetap semangat mbak...
Selamat buat karya-karyanya ya..
EndRu
piringnya terbuat dari besi ya Thor? kok Sampai berkarat
EndRu
baru kenal.. sukaaa
Andi Fitri
suka dgn karya nya author krn tdk ada yg terpisah dan saling introspeksi diri dan saling memaafkan byk hikmah dri cerita ini tntg keikhlasan...👍👍👍
Andi Fitri
zidan hancur di hianati tpi ko bls kasih harapan sm cwek lain..
Andi Fitri
Luar biasa
Andi Fitri
👍👍👍
Juan Sastra
daffa memang salah namun dia sdh minta maaf dan ingin memperbaiki hubungan dr awal lagi akan tetapi jika zila terus mengungkit dan mancing emosi daffa akan ggak bagus juga pada akhirnya,, kenapa zila ggak terima aja berjalan dengan semestinya biarkan hubungan itu mengalir sendiri..
Juan Sastra
kan sudh di wanti wanti kalau mau pulang bilang..eeh kok nyelonong aja..
sebenarnya tuh aku masih bingung sama alur ceritanya..apa lagi sama masa lalu daffa
Juan Sastra
nah di bab ini lebih bingung lagi,, siapa yg melamun namun siapa yg plasnback dan terus kok tata bahasanya tau tau berubah ,, ngelag jg gw bacanya 😂
Juan Sastra
kenapa bertahan di rumah tangga yg hampa zila, malah hamil segala jika pisah kasihan anaknya..
Juan Sastra
masih bingung baru bab 1 karena di kolom komentr di depan di sebut zidan sama kiya tapi di sini zila dan daffa,, zidan dan kiya cerita anak mantu zila dan daffa ya horr.
Rieya Yanie
nangis bombay dwh
Qilla
gag capek apa ya ngangatin koper mulu ,hadeh pergi pergi aja neng gag usah kakean drama
Tania Palestina
ceritanya kek mn sich bertele-tele
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!