Bukan Kamu Yang Aku Inginkan

Bukan Kamu Yang Aku Inginkan

Marah

langit senja berganti dengan langit malam, biyasanya orang lain sudah ada di dalam rumah tapi berbeda dengan wanita berparas cantik dengan hijab hitam menutupi rambutnya terlihat anggun walaupun dengan perut yang membuncit bukan karena badan berisi melainkan ada makhluk kecil yang sedang tumbuh di dalam sana.

ceklek

zila membuka pintu apartemen nya, keadaan apartemen sudah terang itu tandanya penghuni lain sudah pulang lebih dulu

"assalamualaikum" ucap zila tapi tidak ada jawaban

zila melangkahkan kaki nya menuju dapur , zila membuka kulkas dan meraih satu botol air es di dalamnya , zila duduk di meja makan, tangan kiri nya terus mengelus perut buncitnya sedangkan tangan kanan nya memegang gelas yang berisi air didalamnya.

"Alhamdulillah" ucap zila setelah menghabiskan air didalam gelasnya.

"anak mamah di dalam sana apa kabar, mamah ga sabar mau liat kamu nak"

senyum zila terukir indah di wajah cantiknya

Khaira fazila, nama yang cantik secantik orangnya

zila nama panggilan nya, wanita cantik berumur 25 tahun yang sekarang sedang berbadan 2.

yaa wanita itu sedang mengandung dan sekarang usia kandungan nya sudah berusia 4 bulan.

zila menikah 2 tahun lalu dan baru mengandung ditahun kedua usia pernikahan nya , bukan tanpa alasan hal itu bisa terjadi

bukan karena zila dan suaminya menunda kehamilan atau memang baru di berikan amanah sekarang dari sang pencipta__ bukan, bukan sama sekali

itu karena pernikahan zila dengan sang suami hanyalah karena perjodohan semata.

orang tuanya menjodohkan nya dengan anak sahabat mereka. Zila bukan anak pembangkang, apapun kata orang tuanya asalkan itu Baik zila pasti menurut__tapi dengan urusan pernikahan__ zila awalnya menolak mentah mentah perjodohan konyol itu.

zila tidak mau menikah dengan orang yang tidak ia cintai apalagi usia nya masih sangat muda

tapi setelah tau pria yang akan di jodohkan dengan nya adalah Daffa Saputra , pria yang berhasil merebut hatinya saat duduk di bangku SMA. Zila dengan perasaan bahagia menerima perjodohan itu, tidak jauh berbeda dari zila, Daffa juga awalnya menolak menikahi zila. Daffa bahkan sudah mempunyai pujaan hati yang ingin dia lamar tapi semuanya gagal karena orangtuanya sudah menyiapkan perjodohan konyol dengan anak sahabat mereka yaitu zila. Dewi ibu Daffa jatuh sakit karena Daffa menolak Menikah dengan zila demi sang ibu akhirnya Daffa mau menikahi zila asal ibunya senang dan sembuh lagi.

"Dari mana saja" nada suaranya terdengar sangat dingin mengintimidasi

zila yang sejak tadi memandangi perut nya kini tatapan nya beralih ke sumber suara

Daffa yang berdiri tidak jauh dari nya dengan tangan terlipat di depan dada memandang zila dengan tatapan mengintimidasi

malas berdebat zila meraih kembali tas nya yang tadi ia letakkan di atas meja.

langkah zila terhenti setelah tangannya di cekal Daffa

zila membuang nafas kasar, dan berbalik menghadap Daffa

"ada apa "

"darimana jam segini baru pulang"

"kerja, emang dari mana lagi"

"kamu kerja atau apa"

"sudahlah Daffa saya lelah bisa besok saja berdebat nya saya ingin istirahat"

zila memasang wajah memelas tubuhnya sekarang benar-benar lelah dia ingin mandi dan tidur.

"pulang malam, minum air es, kamu itu sedang mengandung zila" Nada suara Daffa mulai meninggi

"Kamu mengandung anak saya, saya tidak masalah jam berapa kamu ingin pulang tidak pulang sekalian saya tidak peduli. tapi saya mohon pikirkan anak yang sedang kamu kandung saya tidak ingin anak saya kenapa-kenapa"

"dia juga anak saya , ibu mana yang ingin membahayakan nyawa anaknya, saya tau batasan saya Daffa, jadi stop mengajari apa yang harus saya lakukan"

zila dengan kasar melepas tangan nya dari genggaman Daffa dan pergi meninggalkan pria yang sudah tersulut emosi itu

Daffa Saputra atau Daffa__pria tampan yang sekarang menjadi dokter ahli bedah di salah satu rumah sakit ternama di Jakarta. parasnya yang menawan berhasil membuat para wanita jatuh cinta dengan nya bukan hanya paras tapi kepribadiannya yang baik, dingin, tapi pengertian, membuat para gadis di sekolah termasuk zila adik kelasnya menaruh hati padanya.

Zila kira menikah dengan Daffa adalah pilihan terbaik, apalagi sudah lama zila memendam perasaannya untuk Daffa , zila pikir Daffa mau menerima nya sebagai istri walaupun pernikahan mereka Hanya karena perjodohan semata, tapi nyatanya Daffa tidak pernah sekalipun menganggap zila ada di dalam hidupnya.

walaupun mereka tinggal satu atap zila tidak pernah dianggap istri oleh Daffa, sejak awal Daffa bahkan meminta zila untuk tidur di kamar yang berbeda dengan nya

masakan yang dibuat zila tidak pernah sekalipun di sentuh Daffa, sampai akhirnya zila lelah dan tidak pernah lagi memasak apapun untuk Daffa.

Masalah finansial ,Daffa selalu memberikan uang untuk zila setiap bulannya, tapi Zila tidak pernah menggunakan sedikit pun uang pemberian Daffa kecuali untuk membeli keperluan rumah.

zila lebih memilih tetap bekerja di salah satu kantor penerbitan yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.

baru satu tahun setengah zila Bekerja di sana, selama 1 tahun zila menghabiskan waktunya Hanya di rumah saja, sesekali keluar untuk jalan jalan dengan Hana Sahabat nya.

setiap hari zila berusaha menjadi istri yang baik untuk Daffa, berharap suatu hari nanti Daffa mau menerima nya sebagai seorang istri tapi sayang hingga detik ini pria itu juga enggan membuka hati untuknya

jika kalian bertanya tanya kenapa zila bisa mengandung sedangkan Daffa saja meminta nya untuk tidur di kamar yang berbeda.

simpel saja jawabannya , lagi lagi karena orang tua mereka

hampir 2 tahun usia pernikahan mereka orang tua zila maupun orang tua Daffa mendesak mereka untuk segera memberikan cucu

bagaimana ingin memberikan cucu, Daffa saja enggan untuk menyentuh zila selama 2 tahun .

Entah darimana semua nya berawal, malam itu Daffa masuk ke kamar zila kebetulan juga zila tidak mengunci pintu kamarnya.

di dalam pikiran Daffa hanya perlu membuat zila hamil setelah nya dia tidak akan lagi menyentuh wanita itu.

Daffa menatap lekat wajah zila yang tidur dengan pulas setelah pulang dari kantor

Daffa ikut berbaring di samping zila memeluk wanita itu dari belakang. Tangan Daffa memeluk erat tubuh kecil zila sampai akhirnya zila terjaga dari tidurnya karena merasa ada sesuatu yang terus bergerak di daerah perutnya

zila merasakan tangan Daffa yang sejak tadi mengusap usap perut nya secara abstrak, zila kaget bukan main belum sempat zila bangun Daffa lebih dulu mempererat pelukannya dan berbisik di telinga nya

"tenang lah, hanya untuk malam ini , kamu Taukan apa yang di inginkan orang tua kita, jadi aku tidak perlu menjelaskannya secara gamblang pada mu dan ikuti saja perintahku"

setelah bisikan itu zila pasrah dengan perlakuan Daffa, malam itu Daffa merebut hak yang paling berharga di hidup zila.

Zila bukan wanita bodoh dia tau maksud Daffa ,zila juga tidak bisa menolak, zila membiarkan Daffa melakukan apa yang dia mau zila juga sudah lelah jika terus mendapat desakan orangtuanya untuk segera memberikan cucu untuk mereka.

zila juga berharap jika dia benar benar hamil nantinya, Daffa mau membuka sedikit hatinya.

tapi sayang satu bulan sejak hari itu akhirnya zila mengandung tapi sikap Daffa tidak berubah sama sekali, Daffa masih dingin ,cuek , tidak pernah menganggap zila ada di dalam hidupnya

zila bahkan harus berjuang sendiri saat awal kehamilannya nya , tidak pernah sekalipun Daffa menanyakan keinginan zila , apa yang ingin di makan zila , bagaimana perasaan nya , bagaimana rasa mualnya tidak pernah sekalipun Daffa menanyakan hal itu pada zila.

yaa__ intinya zila berjuang sendiri di awal kehamilan, yang benar benar berat untuk zila.

sukurnya di usia ke 4 bulan zila tidak lagi merasakan mual atau ingin makan yang aneh aneh hanya saja tubuhnya jadi mudah lelah.

biasanya suami akan mengelus perut istrinya ketika hamil tapi tidak untuk zila sekalipun Daffa tidak pernah mengelus perutnya padahal zila sangat menginginkan sentuhan dari Daffa entah mungkin bawaan bayinya yang juga menginginkan sentuhan ayahnya.

........

Selesai mandi zila merasa lapar karena tadi belum sempat makan, zila kembali turun ke dapur berniat membuat makanan

di dapur zila bingung sendiri ingin memasak apa , sekarang zila sangat ingin makan sate ayam mas mono yang terkenal dengan rasanya yang lezat

tapi sekarang sudah pukul 8 malam zila juga takut jika harus turun membelinya sendiri, meminta tolong Daffa untuk membelikan untuknya, lupakan__mending zila tidak usah makan sekalian

karena takut anaknya ngeces zila akhirnya memberanikan diri untuk keluar membeli sate mas mono

sebelumnya zila kembali kekamar memasang cardigan juga hijab instan nya dan tidak lupa kunci motor, tidak mungkinkan zila jalan kaki

zila pergi tanpa berpamitan dengan Daffa, seperti yang kalian tau Daffa tidak peduli apapun yang dilakukan zila asalkan tidak menganggu hidupnya

dengan kecepatan sedang zila mengendarai motornya, Untung warung sate mas mono tidak jauh dari apartemen nya cukup 10 menit zila sudah sampai

zila memesan 2 porsi , zila masih memikirkan suaminya

selesai membeli sate, zila kembali kerumah antrian cukup lama karena memang warung mas mono selalu saja ramai pengunjung, zila kembali kerumah di jam 9 lewat.

setelah membuka pintu apartemen, zila di kejutkan dengan Daffa yang berdiri tidak jauh dari pintu depan dengan tatapan marah

zila tidak peduli setelah menutup kembali pintu apartemennya zila lagi lagi berjalan melewati Daffa , zila di kejutkan dengan Daffa yang tiba tiba merebut piring yang di pegang zila dan melemparnya ke arah tembok hingga piring itu pecah

"Daffa"

" APA SAYA PERLU BERBUAT KASAR PADAMU AGAR KAMU MENGERTI UCAPAN SAYA, APA SAYA PERLU MELAYANGKAN TANGAN UNTUK MEMBUAT MU mengerti"

"apa yang ada di kepala mu zila keluar malam seperti ini, mengerti lah zila kamu sedang mengandung"

"STOOPPP" zila tidak kalah tinggi, zila berteriak tepat di depan Daffa tangannya menutup kedua telinganya , zila lelah dengan bentakan Daffa zila lelah mendengar ancaman Dafa

" saya lapar daf, saya hanya keluar membeli sate, saya tidak kelayapan seperti yang ada di pikiran mu daf, saya tau batasan , berapa kali lagi saya harus menjelaskan kamu tidak perlu kawatir dengan keselamatannya" ucap zila lirih dan menunjuk perut nya sendiri

" apa kamu tidak bisa meminta saya untuk membelikan nya untuk mu"

"apa saya tidak salah dengar, seorang Daffa Saputra meminta zila untuk minta tolong di belikan sate"

zila tertawa geli mendengar ucapan Daffa, Daffa hanya menatap bingung zila

tidak lagi ingin berdebat zila lebih memilih pergi, selera makannya hilang karena Daffa, zila meninggalkan sate yang ia beli tadi

"mau kemana, kenapa tidak makan"

zila tidak peduli zila sama sekali tidak menghiraukan ucapan Daffa

di dapur__Daffa menatap nanar 2 bungkus sate yang di beli zila tadi , bahkan Daffa baru sadar kalo piring yang ia pecahkan berjumlah 2 buah, yang artinya satu sate itu zila beli untuknya

Daffa membuang nafas kasar, meraih satu bungkus sate dan dia letakkan di atas piring , Daffa juga mengambil secangkir air putih dan di letakkan di atas nampan bersama sate yang di beli zila

Daffa membawa nampan itu menuju kamar zila, Daffa mengetuk kamar zila berulang kali tapi tidak ada sahutan

"zil, makan dulu jangan menyiksanya seperti ini Zil"

yang Daffa maksut anaknya yang ada di kandungan zila, jika zila tidak makan anaknya itu juga tidak makan pikir nya

"zil, buka sebelum saya buka secara paksa"

ceklek

pintu kamar terbuka

zila mengambil alih nampan yang di bawa Daffa dan berniat menutup kembali pintu kamar nya tapi daffa dengan cepat menahan dengan tangan nya

"ada apa lagi"

"saya akan memastikan kamu menghabiskan makanan mu"

ok zila tidak peduli dan berjalan lebih dulu jujur Sekarang perutnya sudah sangat lapar zila juga takut anak nya mendapatkan dampak karena ulahnya

zila duduk bersila di atas karpet berbulu di depan kasur nya.

Daffa ikut duduk di depan zila memperhatikan wanita itu makan dengan lahapnya

"kenapa ga bilang, kalo ingin makan sate saya bisa keluar membelikan nya untuk mu"

" Sejak kapan anda peduli, yang anda tau kan anak ini sehat tanpa tau apa keinginan saya"

Daffa terdiam, ucapan zila menyadarkan nya selama ini Daffa tidak peduli dengan kehamilan zila, Daffa seakan buta dan membiarkan zila berjuang sendiri.

Sedangkan dirinya terus saja menyalahkan zila menganggap zila tidak becus menjaga kandungan nya.

"mulai sekarang kalo perlu sesuatu bilang, kalo ingin makan sesuatu bilang, jangan pergi membelinya sendiri"

zila tidak merespons ataupun menatap lawan bicaranya zila hanya fokus dengan sate di hadapannya memakan sate nya dengan lahap.

Daffa memperhatikan zila yang makan begitu lahap di depannya, tangan nya terulur berniat Merapikan rambut zila, yang menutupi sebagian wajahnya tapi ia urungkan niat itu.

zila berniat membawa nampannya ke dapur tapi lagi lagi Daffa mengentikan nya

"Kamu tidur aja biar saya yang bawa"

"tidak perlu saya saja, saya yang makan saya yang akan membersihkan nya"

"saya bilang ga usah ya ga usah, apa susahnya sih nurut sama suami sendiri"

Daffa dengan kasar merebut nampan dari tangan zila dan melenggang keluar tidak lupa Daffa juga menutup pintu kamar zila dengan begitu keras bahkan zila sendiri dibuat kaget karena ulahnya.

zila hanya bisa menarik nafas panjang dan membuangnya dengan kasar, zila merebahkan tubuh lelahnya di atas kasur miliknya.

"sehat sehat terus ya nak di dalam sana"

...Maaf ya, kalo feel-nya belum dapet, baru belajar dan ini tulisan pertama aku , makasih sudah mau mampir ke tulisan ku yang amatiran ini hehehe...

Terpopuler

Comments

EndRu

EndRu

baru kenal.. sukaaa

2023-09-01

0

Juan Sastra

Juan Sastra

masih bingung baru bab 1 karena di kolom komentr di depan di sebut zidan sama kiya tapi di sini zila dan daffa,, zidan dan kiya cerita anak mantu zila dan daffa ya horr.

2023-08-24

0

Seuntai Kata

Seuntai Kata

Assalamualaikum, aku mampir kak😊.

2023-01-05

0

lihat semua
Episodes
1 Marah
2 Tidak saling mengenal
3 Cerai
4 Pergi
5 Pendarahan
6 Menyerah
7 Saran Adam
8 Jantung zila berdebar kencang
9 Keputusan Zila
10 Ada apa lagi dengan Daffa
11 Kembali
12 emosi lagi
13 Perhatian Raka
14 Kunci kamar hilang
15 Ingatan Daffa
16 Berangkat bersama Daffa
17 obrolan di atas ranjang
18 Zahra Aulia
19 Cinta pertama
20 Abang Zidan, mbak kiya
21 dongeng sebelum tidur
22 Tamparan Daffa
23 Uang belanja
24 Sepatu bayi
25 perasaan aneh
26 Ketakutan zila
27 Pulpen
28 Kembali tersakiti
29 kebimbangan zila
30 formalitas
31 supermarket
32 Mandul
33 Buka baju
34 Perasaan Daffa
35 Bayang bayang Zahra
36 Pingsan
37 rumah sakit
38 Tangisan Zahra
39 kaki bengkak
40 S2
41 Hamil
42 wanita murahan
43 reunian part 1
44 Rasa sakit
45 Rasa sakit 2
46 Pilihan akhir
47 Maaf
48 keputusan
49 penyesalan
50 Sakit
51 pulang
52 Mimpi
53 Aku mencintaimu
54 Sulit di pahami
55 ehemm
56 semuanya salah
57 Main basket
58 paparazi
59 operasi
60 Zila
61 Jangan pergi
62 rasa takut
63 Jangan pernah pergi
64 Hay Hay
65 Kopi caramel kesukaan zidan
66 Maaf
67 aku yang salah
68 Jalan jalan
69 Berpisah
70 Hamil ?
71 Sakit
72 Tuduhan
73 perhatian
74 Ngidam
75 siapa alesha
76 Selingkuh ?
77 Pilihan sulit
78 Pelukan
79 Sayang
80 Sepatu bayi
81 masa lalu
82 Kenangan satu
83 Kenangan 2
84 Melahirkan
85 Anak perempuan
86 Kebenaran
87 Bercanda
88 penyesalan zidan
89 Azizah Alnaira
90 Kangen ibu
91 Ibu pengganti
92 Siapa
93 akhirnya
94 cerai
95 pelukan
96 menghilang
97 Baikan
98 Sayang
99 pertemuan dengan rafa
100 Ketahuan
101 Bazar
102 ending
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Marah
2
Tidak saling mengenal
3
Cerai
4
Pergi
5
Pendarahan
6
Menyerah
7
Saran Adam
8
Jantung zila berdebar kencang
9
Keputusan Zila
10
Ada apa lagi dengan Daffa
11
Kembali
12
emosi lagi
13
Perhatian Raka
14
Kunci kamar hilang
15
Ingatan Daffa
16
Berangkat bersama Daffa
17
obrolan di atas ranjang
18
Zahra Aulia
19
Cinta pertama
20
Abang Zidan, mbak kiya
21
dongeng sebelum tidur
22
Tamparan Daffa
23
Uang belanja
24
Sepatu bayi
25
perasaan aneh
26
Ketakutan zila
27
Pulpen
28
Kembali tersakiti
29
kebimbangan zila
30
formalitas
31
supermarket
32
Mandul
33
Buka baju
34
Perasaan Daffa
35
Bayang bayang Zahra
36
Pingsan
37
rumah sakit
38
Tangisan Zahra
39
kaki bengkak
40
S2
41
Hamil
42
wanita murahan
43
reunian part 1
44
Rasa sakit
45
Rasa sakit 2
46
Pilihan akhir
47
Maaf
48
keputusan
49
penyesalan
50
Sakit
51
pulang
52
Mimpi
53
Aku mencintaimu
54
Sulit di pahami
55
ehemm
56
semuanya salah
57
Main basket
58
paparazi
59
operasi
60
Zila
61
Jangan pergi
62
rasa takut
63
Jangan pernah pergi
64
Hay Hay
65
Kopi caramel kesukaan zidan
66
Maaf
67
aku yang salah
68
Jalan jalan
69
Berpisah
70
Hamil ?
71
Sakit
72
Tuduhan
73
perhatian
74
Ngidam
75
siapa alesha
76
Selingkuh ?
77
Pilihan sulit
78
Pelukan
79
Sayang
80
Sepatu bayi
81
masa lalu
82
Kenangan satu
83
Kenangan 2
84
Melahirkan
85
Anak perempuan
86
Kebenaran
87
Bercanda
88
penyesalan zidan
89
Azizah Alnaira
90
Kangen ibu
91
Ibu pengganti
92
Siapa
93
akhirnya
94
cerai
95
pelukan
96
menghilang
97
Baikan
98
Sayang
99
pertemuan dengan rafa
100
Ketahuan
101
Bazar
102
ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!