NovelToon NovelToon
Sigma Love Story : The Mother

Sigma Love Story : The Mother

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Balas Dendam
Popularitas:155.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: Septira Wihartanti

Karena dikhianati, aku trauma terhadap wanita. Ditambah anakku yang masih bayi membutuhkan bantuan seorang 'ibu'. Apa boleh buat, kusewa saja seorang Babysitter. masalahnya... baby sitterku ini memiliki kehidupan yang lumayan kompleks. Sementara anakku bergantung padanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tentang Aku

Pria seperti aku yang seumur hidup dituntut untuk lebih banyak siaga dibanding santai, sudah pasti bisa bangun tepat waktu. Dari kecil aku dijejalkan dengan berbagai les, Ekstrakulikuler, kursus, kegiatan sampingan yang menunjang pelajaran sekolahku.

Aku ingat waktu usia 12 tahun, sekitar kelas 7, kegiatanku pagi-pagi pukul 5 adalah pemanasan, setelah itu aku latihan karate. Jam 8 aku bersiap-siap sekolah. Makan di mobil sambil belajar sedikit. Pulang sekolah pukul 13, aku langsung Les Biola, lalu les Kumon, lalu ikut kursus bahasa. Setiap harinya aku belajar bahasa yang berbeda, Senin Jerman, Selasa Mandarin, Rabu Jepang, Kamis Prancis, Jumat Arab sekaligus mengaji, Sabtu dan Minggu aku kursus Coding sampai jam 7 malam. kegiatan jam 9 malam aku mengerjakan PR. Aku tidak belajar Bahasa Inggris karena itu bahasa pengantarku di sekolah.

Di rumah pialaku sampai disediakan ruangan khusus. Karena memang memenuhi sampai plafon.

Itu bukan kemauan orang tuaku, memang aku yang mau sendiri mengambil kegiatan itu. Karena aku tidak ingin orang tuaku mengatur kehidupanku, jadi kalau mereka memerintahku, aku tinggal bilang ‘aku sudah telat les’. Mau tak mau mereka membiarkanku pergi.

Aku kurang akrab dengan kedua orang tuaku, bertemu pun paling saat di meja makan, saat kami menceritakan hari-hari kami. Itu pun lebih banyak ibu yang bercerita.

Seperti cerita ini, “Si Yanti tak tahu diri, dia kan istri kedua! Masa istri pertama dikasih LV, dia malah minta Dior. Istri kedua kan harusnya  levelnya ya lebih rendah, mintanya jangan melebihi istri pertama! Bla bla bla, kamu dengar ya Zaki, kamu laki-laki nanti harus adil! Perlakukan wanita dengan hormat!” cerita ibuku.

Waktu itu aku kelas 8. Kepikiran pacaran saja belum, walau memang ada banyak cewek-cewek kurang kerjaan yang mengerubungi kelasku sambil bawa hampers.

Tapi karena ibu bertanya padaku, ya kujawab saja sebisaku, “Kupikir itu sudah adil kalau istri kedua minta Dior, karena LV kelasnya lebih tinggi Bu. Sama-sama dari Prancis tapi LV diciptakan lebih dulu lewat perjuangan seorang tunawisma yang membuat koper untuk kaum borjuis. Semangat berjuangnya kentara sekali di tas ciptaannya. Cocok untuk istri pertama yang biasanya lebih elegan dan bijaksana. Sementara Christian Dior dilahirkan sudah kaya sudah dibiayai ortu untuk jadi desainer, makanya modelnya lebih dinamis, cocok lah untuk istri kedua yang lebih ceria dan banyak gaya.”

Ibuku diam

Bapakku diam,

Aku lanjut makan.

Kalau aku punya istri, aku tidak akan menduakannya. Karena aku juga tak ingin diselingkuhi. Kuusahakan kedua brand itu, LV dan Dior ada di lemari istriku satu-satunya, tak harus dibagi dua antara istri pertama dan kedua. Memang aku siapa punya banyak Istri? Nabi Sulaiman? Lah dia Raja, harus memperbanyak keturunan, aku apalah?

Untung saja guru ngajiku bijaksana, dia bilang poligami itu diperbolehkan tapi jangan sampai menyakiti hati istri pertama. Karena kalau istri pertama merasa didzalimi, jatuh air matanya, maka doanya mabrur. Siapa yang tahu isi doanya untukmu, doanya untuk istri keduamu, doanya untuk anak-anak dari istri keduamu? Siap-siap saja kamu menghadapi kesulitan dunia akhirat.

Kuanggap laki-laki yang bukan Nabi atau Raja tapi memiliki istri kedua, ketiga, keempat adalah laki-laki yang bodoh luar biasa. Kau saja belum bisa melunasi kewajiban untuk istri pertama , sudah tambah istri. Ibaratnya, belum selesai berhutang ke Bank yang 1 sudah berhutang ke bank yang ke dua, nanti terakhir bingung cara lunasinnya, malah berhutang lagi ke Bank ke 3.

Nanti istri pertama punya anak, istri kedua juga punya, istri ketiga juga punya, sementara gaji tetap segitu-gitu saja. Bingung sendiri, akhirnya malah mengurangi porsi nafkah istri pertama, terus minta naik gaji dari kantor nggak disetujui malah bertindak kriminal untuk memenuhi kebutuhan keluarga besarnya.

Ujung-ujungnya istri-istrinya disuruh bekerja, malah melanggar janjinya saat pernikahan. Istri kedua disuruh kerja membantu biaya istri lain. Bukannya dikasih nafkah malah menafkahi.

Lah... itu mah namanya MLM. Mau bikin keluarga bahagia atau perusahaan keluarga?

Karena itu, Pengusaha sepertiku, jarang ada yang punya banyak istri. Karena itu komitmen seumur hidup. Apalagi kalau pernikahan bisnis... beuh!! Biaya cerainya mahal luar biasa, bisa mencapai triliunan. Lebih baik tidur misah tapi nggak cerai daripada boncos. Tapi main sama yang lain di belakang kalau lagi nafsu, bosan sama sugar baby, ganti ani-ani. Lebih aman, harta tetap di tabungan, paling keluar recehan buat selingkuhan. Takut zina? Ya main solo. Makanya hati-hati milih pasangan. Nggak asal cinta terus nikah. Bego namanya.

Kami bersedia menikahi kalau khilaf bikin hamil saja. Atau kalau kami mau bikin dinasti. Kan lebih percaya anak sendiri dibanding orang lain. DNA bisnis kita mengalir ke anak-anak kami. Daripada orang luar masuk, kita nggak tahu riwayatnya, mereka penipu atau jujur, lebih baik keturunan kami saja yang mengelola bisnis. Nggak beres tinggal kami tabok, orang anak sendiri. Maka kami buatlah banyak anak, banyak anak berarti harus banyak istri. Dahlah kayak Rockefeller.

Tapi yang terjadi yang punya banyak istri kan ya yang gajinya udah 2x UMK aja sok-sok’an berasa OKB minta izin kawin lagi. Kalo nggak gue lempar pake Vertu 125juta gue, diatas langit masih ada langit, sampai lapisan ketujuh Noh makan istri kedua!

Kenapa aku kesal? Reina selingkuh. Di depanku. Berkali-kali.

Bisa saja anaknya sudah banyak. Tapi aku tak tahu.

Kuanggap yang namanya hati, mau laki-laki mau perempuan, sama saja sakitnya.

Kami sama-sama manusia.

Bedanya aku punya uang, punya koneksi, dan aku bisa bertindak. Gimana kalau yang lain? Miris.

Aku berjalan keluar dari kamarku, setelah membaca WA dari ibuku. Dia bertanya kenapa aku tak pulang. Kujawab saja aku di apartemen bersama Aram. Masih pukul 5 pagi, aku mau jogging sebentar di bawah sebelum ke kantor, sekalian beli sarapan untuk Kayla.

Langkahku terhenti karena kulihat Kayla sudah di depan konter dapur, menyiapkan dua gelas kopi sambil menggendong Aram.

Kok bisa ya dia melakukan semuanya dengan satu tangan?

“Pagi, Pak.” Sapanya sambil tersenyum ke arahku. Aku duduk di kursi makan sambil memperhatikannya.

“Bapak kopinya manis atau pahit?” tanyanya.

“Pahit.” Desisku.

Dan dia meletakkan segelas di depanku.

Lalu dia kembali ke konter dan meletakkan segelas lagi, miliknya, di dekatnya. Dan ia pun duduk sambil memberikan Aram asi dari botol.

Aram melengos, Kayla menggelitiki pipinya. Aram tertawa, lalu kembali wanita itu menyodorkan botol susu.

Kali ini Aram membuka mulutnya.

Lalu mengernyit dan mendorong botol itu dengan lidahnya. Ia kembali melengos.

Kayla rupanya tidak menyerah.

“Kalau dia tak mau kan bisa langsung dari dada.” Kataku.

“Tapi kalau saya tidak ada bagaimana pak?” tanyanya balik.

Aku pun mengangguk.

Karena kulihat sudah banyak asupan di freezer dan kemungkinan bisa bertambah lagi stocknya.

Aku juga tidak bisa menahan wanita ini lama-lama di sini, dia juga punya kehidupan sendiri.

Tak lama akhirnya Aram menyerah dan minum dari botol susu. “Juga, guna dibiasakan minum dari botol agar kalau kita di tempat umum saya bisa nyaman menyusuinya, tidak harus bolak balik ke nursery room.” Katanya. “Tapi tentu saja agar dia tidak bingung, kalau sudah di rumah bisa langsung minum dari sumbernya.”

Dia memikirkan sampai sejauh itu.

Sepertinya aku memang harus mempekerjakannya. Bukan hanya sebagai ibu susu.

Tapi benar-benar menjadi pengasuh Aram.

“Kamu... mau bekerja untuk saya?” tanyaku kemudian.

Dia menatapku dengan mata bulatnya.

“Saya mau sekali Pak, namun saya ini orang yang bermasalah. Apakah bapak tidak keberatan?”

“Seberat apa masalah kamu? Selain memiliki mantan suami yang lagaknya seperti jawara?”

“Hanya itu sih...”

“Kamu bisa mulai dengan menceritakan hidupmu sebelumnya, memberi saya buktinya, dan saya akan menyewa detektif untuk menyelidiki kebenarannya. Tidak usah berbohong, saya akan tahu cepat atau lambat.”

1
Daanii Irsyad Aufa
walah pengantin basi kena miskom jdi pisah
Daanii Irsyad Aufa
Luar biasa karyaa maddam emg selalu ok
Daanii Irsyad Aufa
nice, permintaan yg bagus Kayla
Daanii Irsyad Aufa
bahasanya tolong 🤭
Daanii Irsyad Aufa
wahai para suami dengerin nih omongan pak Zaki..
Daanii Irsyad Aufa
wah ngenes bgt
Daanii Irsyad Aufa
kalo suami sudah mulai menyakiti baik fisik maupun psikis PLEASE TOLONG CARI BANTUAN
Daanii Irsyad Aufa
bojone Kayla gaweke kopi sianida pie??
Daanii Irsyad Aufa
waduh intro nya ngeri - ngeri sedap nih
🌺tyy
seperti biasa,luar biasa karya kakak, terimakasih ❤️
Titik Handayani
mantaappp
Siti Kurniawati
semua karya author bagus semua, aku suka ceritanya tak bisa ditebak, keren banget, semangat terus Yo Thor...
Siti Kurniawati
wahhhhhh...
hania putri
bapak nya baby aram dan mamak nya baby arum berjodoh nih
HARTINMARLIN
assalamualaikum hai 🖐️ salam kenal dari ku
Silvi
Luar biasa
Gayatri Ayu Paramayoga
exca 2000PC 😂😂😂
Gayatri Ayu Paramayoga
paragraf ini pasti jadi perdebatan 😂😂😂
Irma Dwi
akhirnya tamat dan happy ending 🥰,,,,

maaf y Thor bacanya maraton tp untuk like dan komen ngak pernah absen kog 😁😁😁,,,,
Irma Dwi
😂😂😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!