Kisah ini di mulai ketika Hana harus menelan pil pahit dalam hidupnya, Suami yang sangat ia sayangi dan cintai, kini telah pergi untuk selama-lamanya, dan meninggalkan seorang putra yang masih duduk di kelas tiga sekolah dasar, Aldebaran begitu sangat terpukul kehilangan sosok ayah yang menjadi panutannya. Al pun sudah berjanji kepada mendiang ayahnya akan selalu melindungi dan menjaga ibunya.
Karena keserakahan Ibu mertua dan adik iparnya, Hana di usir dari rumah mendiang suaminya, kini Hana harus berjuang sendiri untuk membesarkan putranya.
Melangkahkan kaki di ibu kota untuk mencari rezeki, justru malah merubah semua kehidupannya, terutama ketika dirinya bertemu dengan gadis tunanetra yang memiliki nama Lily, Lily sangat menyukai sosok Hana, ia pun berencana untuk menjodohkan papahnya yang merupakan seorang CEO muda yang sukses, dengan sosok wanita cantik yakni Hana Aziza.
akankan misinya berhasil? Lily pun tidak bekerja seorang diri, ternyata Al juga ikut andil.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjemput lily pulang
edisi spesial untuk para pembaca setiaku.
...****************...
"Lily kenapa kamu membawa banyak sekali makanan?"tanya hana tidak percaya dengan apa yang sudah ia lihat.
"ini semua buat kak Hana dan juga Al, kak Hana biar cepet sembuh makan makanan enak seperti ini!" jawab Lily begitu polosnya.
Hana pun tertawa dengan jawaban Lily yang begitu sangat sangat tulus
Akhirnya mereka makan bersama,dengan manjanya Lily meminta di suapi oleh Hana, begitupun dengan Al, lagi-lagi suster Maria diam-diam mengabadikan momen tersebut dan langsung mengirimkannya kepada tuan Samudera, dengan segera saat bersama di dalam ruangannya, samudera langsung membuka ponselnya dan melihat isi pesan yang di kirim oleh suster Maria padanya, Samudera tersenyum bahagia melihat kebahagiaan putrinya, lagi-lagi Samudera mengusap dadanya, ia merasakan nyeri seperti di tusuk sebilah pisau.
'Egois sekali jika aku tidak mendengarkan permintaan Lily semalam, cuma kenapa harus Hana? Apakah tidak ada wanita lain selain dia nak? Keluh Samudera di dalam hatinya
Sedangkan di rumah Hana tiba-tiba mendadak menjadi ramai, rupanya Al mengenalkan Lily dengan teman sebayanya, Lily pun begitu senang, ternyata semua teman-teman Al begitu baik padanya.
"Lily,kenapa kau begitu cantik?" goda Tegar.
Lily menjadi tersipu malu karena telah di goda seperti itu.
"cie..cie Tegar, Bocil-bocil udah tau cewek cakep ye!" celetuk bu Suketi dari balik pintu pagar
"jiah, Jadi malu dah gua!" jawab Tegar yang langsung menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya.
Al pun tertawa menggelitik melihat sikap Tegar yang salting.
"eh mpok Rum, rame banget ye di rumahnya si Hana, Ada acara apaan sih? Bikin penasaran aja!" ujar mpok Leha si tetangga yang super kepo dengan kehidupannya Hana.
Kemudian mereka berdua mendekati rumah Hana, saat mereka sampai di depan pagar rumah Hana,mereka terkejut melihat dua orang pria bertubuh kekar mengenakkan pakaian serba hitam.
"stttttt! Mpok, Kayaknya ada orang kaye di rumahnya si Hana, hebat betul ye die!" bisik mpok Rumi.
Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk segera pergi.
'sepertinya Lily sangat senang bermain dengan teman sebayanya, Apakah selama ini lily tidak pernah bermain dengan anak-anak seusianya? Batin Hana merasa prihatin
"ha..ha..ha! Kali ini kau yang kalah Lily!" ujar Al saat sedang bermain tebak-tebakan bersama Tegar dan juga Umay.
"yah, masa sih aku kalah Al?" tanya Lily masih tidak percaya.
"iya Lily, masa bahasa jepangnya bokek jawabannya okaneganai?" celetuk Al.
"lho, bukankah itu arti yang sebenarnya Al?" tanya Lily yang masih kebingungan, karena setahu Lily jika itu adalah jawaban yang sebenarnya, karena selama homeschooling, Lily di ajarkan tiga bahasa,yakni bahasa inggris,jepang dan juga prancis.
"mau tahu gak jawabannya apa Ly?" tanya Umay
Lily pun mengangguk.
"Sakurata!!! Jawab Al
Lily pun kebingungan,apakah ada bahasa seperti itu di kamus Jepang?
Lagi-lagi Al dan teman-temannya tertawa terbahak-bahak melihat Lily yang memasang wajah seperti orang bingung
Hana pun terus memperhatikan tingkah para bocil di depannya sembari mengobrol dengan suster Maria.
"setahuku tidak ada kosakata seperti itu dalam kamus bahasa Jepang Al," desak kembali Lily.
Lalu Al menjelaskan kepada Lily.
"ini hanyalah permainan saja Ly,jadi jawabannya cuma sekedar plesetan saja, ha..haa..haa!" jawab Al tertawa geli.
Akhirnya Lily pun ikut tertawa dengan jawaban dari Al.
"apakah Lily sering bermain dengan teman sebayanya Sus?" tanya Hana
"tidak pernah mba Hana,Saya dari dulu merawat non Lily sedari lahir, jarang sekali non Lily bermain dan berbaur dengan teman seusianya,kebanyakan Lily selalu dikurung di rumah, hanya nyonya Bunga yang selalu mengajak Lily bermain,karena tuan Samudera tidak ingin Lily kenapa-kenapa, karena sedari kecil tubuh non Lily sangat rentan terkena penyakit mba!" terang suster Maria.
"oh begitu, tapi kalau sekarang apakah Lily masih sering sakit-sakitan Sus?" tanya kembali Hana.
"alhamdulilah sudah tidak mba, semenjak meninggalnya nyonya Bunga, non Lily sudah jarang sakit-sakitan, justru non Lily semakin menutup diri karena peristiwa kecelakaan dua tahun silam yang menyebabkan kornea mata non Lily rusak sehingga non Lily tidak bisa melihat sampai sekarang!" ucap suster Maria dengan mata yang berkaca-kaca.
'Ya allah,ternyata kehidupan Lily sangat menyedihkan! Namun selama ini Lily selalu menyembunyikannya dariku,malah aku fikir Lily tidak pernah merasa terbebani dengan kondisinya yang sekarang.' Batin Hana prihatin akan kehidupan Lily
Menjelang sore hari, Lily ketiduran karena kelelahan setelah bermain bersama Al dan teman-temannya dan Al pun memutuskan untuk pergi ber main ke taman yang tadinya ingin mengajak Lily untuk bermain di taman suropati, namun ternyata Lily malah tertidur karena lelah bermain bersama Al dan teman-temannya.
Hana dan suster Maria memindahkan Lily ke kamarnya, dengan lelapnya Lily tertidur sembari memeluk guling di sampingnya.
"maaf ya mba Hana sudah merepotkan anda!" ujar suster Maria.
"eh, enggak repot kok Sus! Sering-seringlah ajak Lily main kesini, Aku justru senang ada Lily di sini!" jawab Hana tersenyum ramah.
Tidak lama kemudian datang lah seorang pria tampan masih mengenakan stelan jas lengkap, di susul satu orang pria bertubuh kekar yang selalu mengekori pria tersebut, kedatangannya menjadi pusat perhatian para warga, karena di saat sore seperti ini banyak warga yang berkumpul di depan rumahnya untuk sekedar mengobrol apalagi kaum ibu-ibu yang ber notabene sebagai ibu rumah tangga, senang sekali kalau sudah membicarakan orang lain,seperti halnya Hana yang selalu menjadi bahan omongan serta gosip ibu-ibu sekitar rumahnya, ada yang suka akan sosok Hana namun ada juga yang selalu menuduhnya yang tidak-tidak.
Saat pria tampan itu berada tepat di depan rumah Hana, para pengawal langsung tertunduk dan menyapa orang tersebut.
"selamat sore tuan Samudera!" sapa dua orang pengawal.
Samudera hanya menganggukkan kepalanya,matanya justru tertuju kepada Hana yang masih berdiri mematung.
Arrrkkhhhh! Kenapa tuan Samudera kesini? Pasti orang-orang akan berfikiran yang tidak-tidak lagi tentangku,tapi bodo amatlah, ngapain juga aku pedulikan mereka yang selalu julid terhadapku, toh yang penting aku tidaklah seperti yang mereka pikirkan selama ini! ' gumam Hana sedikit cemas
"Selamat sore tuan Samudera!" sapa suster Maria
Hana pun menjadi gugup jika berhadapan langsung dengan Samudera,entah kenapa, Hana juga masih bingung sampai saat ini.
"Dimana Lily?"tanya Samudera cukup tegas
"Lily berada di kamarku tuan!" jawab Hana
"kenapa Lily bisa berada di kamarmu?" tanya Samudera sambil mengerutkan dahinya
Lalu Hana menjelaskan semuanya kepada Samudera,lalu tiba-tiba saja Samudera malah tersenyum.
"terima kasih sudah mengijinkan putriku bermain di sini, maaf sudah merepotkan mu!" ucap Samudera
'Apakah tidak salah, tuan Samudera tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepadaku? sungguh aneh. Gumam Hana tidak percaya
Kemudian Hana mengantarkan Samudera ke kamarnya, di lihatnya Lily benar-benar sudah tertidur pulas, lalu Samudera mengangkat tubuh Lily kemudian menggendongnya.
"baiklah kalau begitu aku bawa Lily pulang dulu! Gimana keadaanmu sekarang?" tanya Samudera.
Lagi-lagi Samudera bersikap baik pada Hana, Hana pun masih sulit mempercayainya.
"emmhhh...alhamdulilah sudah mendingan tuan!" jawab Hana masih gugup.
"baiklah kalau begitu cepatlah sembuh agar kamu bisa segera kembali ke kantor!" jawab singkat Samudera.
"baik tuan, saya usahakan secepatnya kembali bekerja di perusahaan tuan!" jawab kembali Hana
Kemudian samudera berpamitan kepada Hana,dan bergegas pergi dari rumah hana menuju ke kediamannya.
"Han, bosmu itu ibu perhatiin perhatian juga ya sama kamu? Jangan-jangan dia ada hati sama kamu?" goda bu Suketi.
"aduhhh ibu jangan ngawur deh, mana mungkin orang seperti tuan Samudera bisa menyukaiku bu, Hana dan tuan Samudera itu bagaikan langit dan bumi!" jawab Hana merendah
"KUN FAYAKUN Han! jadilah, maka itu pun jadi, Semua sudah menjadi takdir dan ketetapan dari Allah,yang namanya jodoh, maut dan rezeky itu kita tidak pernah tahu Han, Yasudah kalau begitu ibu mau ke warung dulu ya Han, nanti habis magrib ibu kesini lagi!" ujar bu Suketi.
"Baik bu!" jawab Hana.
Tiba-tiba suasana rumah Hana mendadak sepi kembali,dan Hana memutuskan untuk segera melaksanakan kewajibannya,yakni solat ashar.
Bersambung...
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸