NovelToon NovelToon
Wanita Kedua Suamiku

Wanita Kedua Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Patahhati / Balas Dendam
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Herazhafira

Kedatangannya di kota lain dengan niat ingin memberi kejutan pada suaminya yang berulang tahun, namun justru dialah yang mendapat kejutan.

Semuanya berubah setelah ia melihat langsung dengan mata kepalanya sendiri, suami yang sangat di cintainya menggendong anak kecil dan dan merangkul seorang wanita di sampingnya.

"Siapa wanita itu Mas!" Bentak Anastasya.

"Dia juga istriku." Jawab Damian.

Deg!
Anastasya tersentak kaget, tubuhnya lunglai tak bertenaga hampir saja jatuh di lantai.

"Istri?" Anastasya mengernyitkan keningnya tak percaya.
Hatinya hancur seketika tak bersisa, rasanya sakit dan perih bagai di sayat pisau tajam. Suami yang selama ini dia cintai ternyata memiliki istri di kota lain.

Bagaimana nasib rumah tangganya yang akan datang? Apakah ia mampu mempertahankannya ataukah ia harus melepaskan semuanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herazhafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Laporan

Setelah beberapa menit, Shintia datang membawa laporan keuangan selama 2 tahun Anastasya pergi.

Anastasya mengerutkan dahinya, "Lo yakin pengeluaran perusahaan sebanyak ini?" Tanya Anastasya pada Shintia.

"Yakin gw. Itu permintaan Suami Lo sendiri."

"Gila! ini banyak banget, ini pasti untuk wanita pelakor itu." Kesal Anastasya.

"Mungkin, O iya, sekarang dia tinggal di mana? pasti sudah Lo usir kan?" Tanya Shintia.

"Belum, dia masih ada di rumah gw. Mas Damian nggak mau ninggalin dia dan juga nggak mau melepas gw." Lirih Anastasya.

"Gila tuh orang, dia pengen poligami? jangan mau Tasya. Mendingan Lo cerai-in saja dia. Lo cantik, pintar, dan baik, pasti masih ada laki-laki yang baik yang mau sama Lo, tapi tidak dengan tukang selingkuh seperti Damian." Kesal Shintia.

"Itu sementara gw pikirin. Tapi ada yang mengganjal di pikiran gw. Gw ngerasa Kanaya ada di balik penculikan gw di Mall."

"Maksud Lo?"

"Saat itu, dia bilang ingin ke toilet jadi Gw menunggunya di salah satu toko, trus seseorang menghampiri gw, katanya Kanaya pingsan di toilet. Saat itu gw panik makanya gw susul dia ke toilet. Pas sampai di sana dia nggak ada. Setelah itu, seseorang di dalam toilet bilang dia dibawa ke parkiran mobil karena obatnya tertinggal. Gw susulin lagi ke basement, pas gw keluar dari lift, dua orang membekap mulut gw dari belakang, gw pingsan dan ternyata mereka ngebuang gw ke jurang. Nggak masuk akal kan? ini seolah sudah di rencanakan dengan baik." Jelas Anastasya.

Shintia berpikir sejenak, "Dari cerita Lo emang mencurigakan sih." Shintia mengangguk.

"Maka dari itu gw masih ingin bertahan karena polisi nggak nemuin bukti apapun. Jika dia nggak ada niat jahat, seharusnya dia nggak bohong ke gw kalo dia nggak ke toilet kan? Lo ada ide nggak buat ngebantuin gw?" Ujar Anastasya.

Shintia bersandar sambil berpikir keras, ia menekan pelipisnya beberapa kali.

"Gw pikir Lo harus pasang cctv di rumah Lo untuk mengawasi apa yang dia lakukan. Atau Lo bisa suruh orang ngikutin dia jika bepergian. Tapi Lo harus hati-hati, jangan sampai ketahuan, apalagi mertua Lo yang ketus itu, diakan nggak suka sama Lo. Jika kita punya bukti, kita bisa langsung cebloskan dia ke penjara. Gimana menurut Lo?" Tanya Shinta.

"Ide Lo top banget, kenapa gw nggak kepikiran ya? mungkin karena gw terlalu memikirkan pernikahan gw dengan Mas Damian. Sekarang Lo belikan gw cctv sekalian alat penyadap suara." Pinta Anastasya.

"Siap bos! tapi jam istirahat aja karena gw takut bos besar mencurigai kita." Bisik Shintia.

"Oke. Sekarang lanjutkan kerjaan Lo! Gw mau tanya ke mas Damian, pengeluaran sebanyak ini untuk apa." Perintah Anastasya.

Setelah Shintia keluar dari ruangan, Anastasya menuju ruangan Damian. Ia melempar semua laporan keuangan diatas meja Damian dengan kasar.

Prang...!

Suara kertas yang di lempar Anastasya.

"Apa-apaan ini Mas? bisa kamu jelaskan kenapa mengeluarkan perusahaan sebanyak ini?" Tanya Anastasya dengan nada tinggi.

"Tasya! kamu bisa nggak sih nggak kasar kayak gini." Bentak Damian kesal, kertas yang yang dia atas mejanya ikut terbongkar.

"Jelaskan Mas..!"

"Itu untuk Mama Dan Kanaya." Jelas Damian.

Anastasya mencibir menyunggingkan senyum tipis, "Sebanyak itu keperluan mereka Mas? Kenapa kamu nggak batasin? jika seperti ini terus perusahaan bisa bangkrut! ini sudah melebihi pendapatan perusahaan selama satu tahun. Mulai sekarang pengeluaran perusahaan harus ada persetujuan dariku." Tegas Anastasya.

"Terserah kamu." Damian memilih mengalah karena tidak mau berdebat lagi.

Dulu perusahaan Ayah Damian yang tidak sebesar sekarang. Damian dan Anastasya mengembangkan perusahaan bersama-sama hingga memiliki cabang di kota lain. Banyak kolega bisnis mereka yang mempercayakan proyeknya pada perusahaan Damian karena Anastasya sangat pandai bernegosiasi.

Sebelum membuka cabang di kota lain, Damian menyerahkan lima puluh persen sahamnya pada Anastasya, agar Anastasya lebih leluasa mengambil keputusan saat dia mengurus kantor cabang.

Anastasya keluar dari ruangan Damian, setelah beberapa menit ia kembali duduk di depan meja Damian.

"Tanda tangan." Ucap Anastasya menyerahkan satu lembar kertas.

"Kenapa harus tanda tangan sayang.. kamu apa-apaan sih! kenapa buat surat seperti ini?" Kesal Damian.

"Ini cuma berjaga-jaga aja Mas! aku hanya ingin ada hitam diatas putih. Semua masalah keuangan perusahaan harus ada tanda tangan kita berdua. Hanya itu! kenapa aku seperti ini? karena aku nggak mau perusahaan yang kita rintis ini bangkrut untuk memenuhi kebutuhan istrimu yang lain. Jika kamu berikan uang padanya, kamu juga harus berikan padaku sama banyaknya dengan yang ia minta." Jelas Anastasya.

"Kamu makin lama makin ngeselin Tasya." Damian mengambil pulpen lalu tanda tangan, "Sudah, Puas..!" Kesal Damian.

Cup!

Anastasya mencium pipi Damian agar tidak marah padanya.

"Sudah sayang, makasih. Aku cuma ingin menyelamatkan apa yang seharusnya menjadi milik kita. Kita yang bekerja keras, kenapa mesti orang lain yang menikmatinya." Ketus Anastasya kemudian berlalu membawa kertas itu kembali.

Damian tertegun memegang pipinya tidak percaya. Ia baru saja mendapatkan ciuman dari Anastasya seperti mendapatkan proyek besar. Meski hanya di pipi tapi senangnya luar biasa.

Waktu jam makan siang pun tiba. Damian mengajak Anastasya makan di restoran tempat biasa mereka Lunch.

"Kamu mau pesan apa sayang..?" Tanya Damian.

"Seperti biasa aja." Singkat Anastasya.

Sambil menunggu makanan datang. Damian mengedarkan pandangannya di ke setiap meja. Sedangkan Anastasya sibuk dengan ponselnya.

"Itu Tuan Austin dan asistennya kan?" Tanya Damian pada Anastasya.

Damian menatap Anastasya ingin melihat ekspresi yang seperti apa yang istrinya perlihatkan jika bertemu dengan Austin.

Anastasya tidak perduli karena tidak mendengar ucapan Damian. Dia tetap sibuk dengan Drakor yang sedang di tontonnya.

"Aku ke toilet sebentar." Ijin Damian.

Anastasya hanya mengangguk menjawabnya.

Damian mengepalkan kedua tangannya. Ia berdiri kemudian menghampiri meja Austin yang sedang bercanda dengan Dodi dan Jack.

"Selamat siang Tuan Austin." Sapa Damian.

Austin, Jack dan Dodi berbalik melihat Damian karena tidak mengetahui kedatangannya.

"Tuan Damian, Senang bertemu Anda, silahkan duduk." Sahut Austin.

"Tidak, Terima kasih. Saya langsung saja! Apa maksud Anda menyembunyikan istri saya selama dua tahun." Tanya Damian.

"Saya tidak bermaksud apa-apa, saya hanya menyelamatkan dan melindunginya dari orang jahat yang ingin membunuhnya." Jawab Austin dengan santai.

"Anda tidak perlu melakukan itu, Apa anda lupa saya adalah suaminya? Cukup menghubungi saya saat anda menemukannya, kenapa Anda membawanya pergi? saya juga bisa menjaga dan melindunginya." Tanya Damian kembali.

Austin menyeringai, "Apa anda yakin bisa melindunginya? jika Anda bisa melindunginya, amnesianya tidak akan bertambah parah dengan meminum obat yang sengaja di tukar. Dia tidak akan lumpuh dan menderita setelah di buang ke jurang jika anda bisa menjaganya. Suami macam apa Anda ini?" Ungkap Austin.

"Apa maksud Anda?" Tanya Damian.

"Saya tidak punya banyak waktu untuk menjawab semua pertanyaan Anda. Silahkan pergi dari hadapan saya." Ujar Austin masih dengan wajah datar dan dinginnya. Ia mengibaskan satu telapak tangannya untuk mengusir Damian.

"Jauhi istri saya. Saya tau anda menginginkan Istri saya bukan? Tidak mungkin Anda membantunya jika tidak memiliki niat lain." Bentak Damian.

"Hehehe, Berani skali Anda membentak saya! Seharusnya Anda berterima kasih pada saya karena telah menyelamatkan istri Anda dan menyembuhkannya. Bahkan saya membawanya pulang. Kenapa malah membentak saya? Jangan khawatir saya akan menjauh dari Syasya, saya tidak akan mengganggu rumah tangga kalian. Tapi bagaimana jika Istri Anda sendiri yang akan datang ke saya? apa anda juga akan menyalahkan saya?" Kekeh Austin mengejek.

"Brengsek.!" Damian mengepalkan tangannya kemudian mengangkatnya ingin memukul Austin.

Dengan cepat Dodi dan Jack menahannya.

"Hehehe, kenapa? apa Anda takut kehilangan Istri Anda? Apa Anda masih yakin dia masih mencintai Anda setelah menikah dengan wanita lain? Saya rasa Anda bukan laki-laki bodoh yang tidak mengetahui itu." Tegas Austin.

"Aku tidak akan melepaskan apa yang sudah menjadi milikku. Aku akan melakukan apapun agar dia tetap di samping ku." Tegas Damian.

"Hehehe, percaya diri sekali." Ejek Austin.

"Ini peringatan dari saya Tuan Austin, jangan mencoba mendekati istri saya." Macam Austin.

"Jangan mengancam saya! Tanpa saya melakukan apapun, Dia yang akan datang ke saya dengan sendirinya. Dia pasti tau mana laki-laki yang baik untuk masa depannya dan mana laki-laki yang harus dia buang untuk masa lalunya." Bentak Austin.

.

.

.

Bersambung....

Sahabat Author yang baik ❤️

Jika kalian suka dengan cerita ini, Jangan lupa, Like, Komen, Hadiah, Dukungan dan Votenya ya! 🙏🙏🙏

1
Jihanisa Jihan
hamil deh
Jihanisa Jihan
haduhhhh gregetan lemah banget sih sampe BS diperkaos calon mantan suami.
tendang aja burungnya biar ga BS terbang sekalian . gedeegggggg bgt.
ga mgkn hamil juga lah. kayaknya si Damian mandul. tp ditipu SM Mak Lampir.
gunakan hp, minta tolong Austin kek, atau minta tolong Tirta kek. gedeghhggg
Jihanisa Jihan
Luar biasa
Jihanisa Jihan
tinggal gugat cerai aja knp sih
Jihanisa Jihan
tuhkan. jangan jangan Radit BKN anak kandung Damian .
Jihanisa Jihan
jangan2 bukan anak kandung Damian lagi, tp hasil SM main dgn cowo lain, alias anak orang lain . secara dia dijebak mabu dan pake 2ga tau persis kejadiannya spt apa. yekan
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
total 1 replies
lela sari
bodohhhhhhh
Fitrian Delli
mampus lo marina sepeti binatang kayak anak lo mk jgn jahat karma sdh d tangan lo binatang
guntur 1609
hahha ke kenyangan lah loe jak
guntur 1609
mampus kau damian. jangam bilang raditvtu anaknya rudi. makin mampus kau sama si weni.hjajajjja
guntur 1609
syukur mamanya austin dan ayahnya baik
guntur 1609
mantap austin
guntur 1609
mampus kau damian. secara gak kangsung kau melepaskan istrimu sm org yg juga kuat nya sepertimu. ada sainganmu oenghianat
guntur 1609
mamous kau oenghianat
guntur 1609
cibta sama istrimu. bulshet kau damian. ruoanya kau seorang oenghianat. kau akan menyesal nantinya
Fitri Yani
nangis lgii
Fitri Yani
bosen..., nangis lgi gx capek yaa???
Fitri Yani
hadohhhhh, dikit2 nangis .. laki2 kex gitu koc masih dipertahaninn...
abdul adul
Luar biasa
Tati Riyati
tasya mewek aja trs..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!