Sang Pemilik Teratai Bulan Sabit

Pria berbaju hitam kelam itu sangatlah shock bercampur tak percaya, bagaimana bisa dia adalah murid dan juga seorang yang memiliki kekuatan yang besar dan sudah menyamarkan dirinya. Tapi dengan mudah dia tertangkap oleh seorang dia kecil.

"Siapa kau dan mau apa kau mengikuti ku selama ini?" tanya Anhe dingin

"Ampun nona hamba tidak berniat jahat pada anda, saya hanya seorang bawahan yang di perintahkan untuk menjaga nona selama nona belum bisa menemukan jalan pulang" jawab pria itu dengan bersujud.

"Apa maksudnya menemukan jalan pulang, ini rumah ku" jawab Anhe dingin

"Bukan nona... Tapi maafkan hamba tidak bisa memberikan petunjuk apa pun karena itu sudah jalan nya dan belum saatnya anda tau semuanya, nona cukup jalani semua ini maka takdir akan menuntun anda kepada tempat yang sesungguhnya" jawab pria itu.

Mendengar itu Anhe melihat dan mendalami apa tang ada di pikiran Pria di depannya dan semua jujur tidak ada kebohongan, Cang Yi dan Lien Na juga mengiyakan.

"Baik lah apa tugasmu akan berlangsung selamanya sampai aku menemukan nya?" tanya Anhe

"Benar nona tapi sesekali hamba akan menemui tuan hamba untuk melapor keadaan anda, anda tidak di izinkan datang ketempat itu jika bukan takdir yang membawanya, itu sudah hukumnya" ucap pria itu

"Baiklah aku mengerti, lalu siapa namamu?" tanya Anhe

"Nama hamba Wei Lu, karena hamba sudah ketahuan maka izinkan hamba menjadi pengawal pribadi nona, ini juga perintah dari nya" jelas Wei Lu

"Baiklah tapi kau harus merubah dulu penampilan mu" jawab Anhe berbalik badan dan ingin pergi

Wei Lu yang mendengar itu kaget, maksudnya bagaimana pikirnya.

"Nona memang kenapa dengan penampilanku, ini adalah hal terbaik yang kumiliki" ucap Wei Lu sembari menunduk melihat tubuhnya

Mendengar ucapan Wei Lu ia berbalik dan memandangi Wei Lu dari atas hingga bawah.

"Lulu Apa dia tampan?" tanya Anhe pada Lulu

"Tidak nona tapi justru mengerikan dengan pakai seperti kaum iblis" jawab Lulu jujur

"Dengar kan?" ucap Anhe lalu pergi

Sedangkan Wei Lu melihat pakaian nya,

"Benar juga jika orang lain melihat ku pasti orang akan curiga dan tau siapa aku, dasar bodoh membuat ku malu saja di depan nona besar" ucap Wei Lu pada dirinya sendiri lalu berubah menjadi pria biasa dan menyembunyikan kekuatan nya.

Setelah itu Wei Lu menghilang dan muncul di depan Anhe dan Lulu, itu membuat Lulu kaget.

"Bisakah kau datang dengan normal?" tanya Lulu

"Siapa kau berani mengatur ku?" tanya Wei Lu tidak senang

"Kau buta ya aku ini pelayan, aku Tidka peduli kau siapa tapi kedatangan mu yang tiba tiba itu tidak baik bagaimana jika nona sedang makan dan tersendat" jelas Lulu berani

"Kau...isss" Wei Lu tidak bisa membalas

"Sudah kau tunggu disini aku akan ganti pakaian ku" ucap Anhe lalu masuk kamarnya, Lulu pun masuk kekamar nya yng terletak Tidka jauh dari sana untuk mengganti pakaian nya.

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya mereka pun sudah siap, dan bertepatan dengan kedatangan Feng Cun

"Maaf aku terlambat, eh siapa dia?" tanya Feng Cun yang melihat keberadaan Wei Lu

"Dia pengawal pribadiku kak, ayo berangkat" ucap Anhe yang menjelaskan singkat.

"kau An'er?" tanya Feng cun lagi saat melihat pria muda menjawab pertanyaan dan juga memanggil nya kakak

Karena tau sang adik tidak mau banyak bicara akhirnya Feng Cun ikut diam biar nanti sudah saatnya ia akan tau.

"Wei Lu bawa kakak ku" ucap Anhe

"Baik nona" jawab Wei Lu lalu mereka menghilang.

Tiba tiba mereka sudah beradai di sebuah rumah besar, Feng Cun yang melihat sangat shock

"Apa ini rumah mu dek" tanya Feng cun.

"Iya" jawab Anhe singkat lalu masuk kerumah terdalam.

Disana terlihat semua orang sangat sibuk mengerjakan semuanya.

Salah satu dari mereka melihat kedatangan Anhe pun segera berseru,

"Tuan anda sudah datang, tuan semua perintah anda sudah kami kerjakan, kami sudah membagikan tugas untuk lainya" ucap Salah satu dari mereka semua

"Baiklah aku mengerti dan puas, lanjutkan pekerjaan kalian, nanti malam akan ada yang datang lagi jadi bersiap lah menyambut keluarga baru kalian. Setelah semua berkumpul aku akan mengenal kan siapa aku" ucap Anhe

"Baik tuan kami mengerti, kami permisi" ucap orang orang itu.

"Adik kau mengumpulkan banyak orang untuk apa?" tanya Feng Cun

"Tentu untuk membangun kekuatan" jawab Anhe

"Apa kau ingin memberontak istana?" tanya Feng Cun takut

"Untuk apa aku memberontak , bukanya lebih baik aku membangun kerajaan ku sendiri agar orang tau jika aku bisa kuat dan berkuasa tanpa merebut milik orang lain" jawab Anhe

Lalu Anhe berkeliling melihat semuanya.

Sedangkan di tempat lain si sebua perguruan terlihat seorang pria paru baya yang sedang memandangi semua benda yang terus bersinar dan bergetar disana.

"Tidak lama lagi dia akan datang menjemput mu, jadi bersabarlah jika kau berulah maka dia akan celaka karena mu" ucap pria paruh baya itu

Tidak lama benda yang bergerak dan bersinar terang itu pun tenang dan meredup.

"Itu lebih baik, jangan bertingkah jika kau menyayangi dia kucup tunggu dan bersabar" ucap pria paruh baya itu lalu pergi dari sana.

Dia sebuah Hutan terdapat seribu lima ratus orang yang sedang menuju kota, orang orang ini sudah di pesan dan akan di antara ke pembeli nya, mereka sedang menunggu hari gelap agar tidak ada yang curiga.

Di antara salah satu orang disana ada yang terlihat bingung dan juga shock.

"Aku sebenarnya ada dimana sekarang kenapa aku seperti ada dalam dunia kolosal, ada apa sebenarnya bukanya aku sudah mati tapi seharusnya aku di alam baka kenapa ada di sebuah hutan?" tanya nya

"Kepala ku sangat sakit sekali, dan mau di bawa kemana kami ini?" tanya nya lagi dalam hati.

"Ini semua karena wanita itu, jika aku bertemu dengannya akan ku pastikan dia akan mati di tangan ku, Ketu apa kau ada di dunia ini.... Aku mohon pertemukan lah kami" ucapnya menahan sedih

"Shu An bersumpah jika aku sampai bertemu dengan wanita iblis itu aku akan membuatnya menderita seumur hidup karenanya aku haru kehilangan banyak orang yang ku sayangi" ucap Shu An,

Ya Suan adalah orang kepercayaan dari Liana Tan atau sekarang kita panggil Anhe ternyata ia ikut masuk ke dunia ini apa yang lain juga ikut masuk.

"Oh iya apa ketua dan lainya juga ikut masuk kemari, aku akan cari tau setelah bisa keluar dari hutan ini" Ucap Shu An dalam hati.

Tidak lama mereka semua harus jalan lagi menuju kota.

Bersambung